tugas tengkorak.doc

9
Nama-nama tulang tengkorak Tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas norma vertikalis, dari depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain dengan perantara sutura. Sutura merupakan tulang yang saling bersendi pada sendi yang tidak bergerak. Tulang tengkorak dapat dibedakan dalam cranium dan wajah. Calvaria adalah bagian atas dari cranium dan basis cranii adalah bagian paling bawah dari cranium. Tulang tengkorak terdiri dari 3 lapisan: yaitu tabula externa, tabula interna, dan diploe. Cranium dibagi menjadi 2 bagian: 1. Neurocranium: struktur tulang yang menutupi bagian otak, meninges, dan nervus cranial. Pada orang dewasa terdiri dari 8 tulang: os frontale 1 Os paritale 2 Os occipitale 1 Os temporale 2 Os sphenoidale 1 Os ethmoidale 1 2. Viscerocranium; struktur tulang yang terdiri atas tulang facial pada orang dewasa terdiri dari 15 tulang ireguler : Os zygomaticum

Upload: windy-febriyanti

Post on 25-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tengkor

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS TENGKORAK.doc

Nama-nama tulang tengkorak

Tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas norma vertikalis, dari

depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma occipitalis dan dari samping atau norma

lateralis. Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain

dengan perantara sutura. Sutura merupakan tulang yang saling bersendi pada sendi yang tidak

bergerak. Tulang tengkorak dapat dibedakan dalam cranium dan wajah. Calvaria adalah bagian

atas dari cranium dan basis cranii adalah bagian paling bawah dari cranium. Tulang tengkorak

terdiri dari 3 lapisan: yaitu tabula externa, tabula interna, dan diploe. Cranium dibagi menjadi 2

bagian:

1. Neurocranium: struktur tulang yang menutupi bagian otak, meninges, dan nervus

cranial. Pada orang dewasa terdiri dari 8 tulang: os frontale 1

Os paritale 2

Os occipitale 1

Os temporale 2

Os sphenoidale 1

Os ethmoidale 1

2. Viscerocranium; struktur tulang yang terdiri atas tulang facial pada orang dewasa terdiri

dari 15 tulang ireguler : Os zygomaticum

Os maxilla

Os nasale

Os lacrimale

Vomar

Os palatinum

Page 2: TUGAS TENGKORAK.doc

Concha nasalis inferior

Mandibula

Gambar aspek anterior tengkorak

Os frontale atau tulang dahi melengkung ke bawah untuk membentuk margo superior orbita.

Arcus superciliaris dapat dilihat pada kedua sisi, dan incisura supraorbitalis atau foramen

supraorbitale dapat ditemukan. Di medial, os frontale bersendi dengan processus frontalis

maxilladan os nasale. Di lateral os frontale bersendi dengan os zygomaticum. Margo orbitalis

dibatasi di superior oleh os frontale, di inferior oleh maxilla.

Di dalam os frontale, tepat di atas margo orbita, terdapat 2 rongga yang diliputi oleh

membrana mucosa yang disebut sinus frontalis. Rongga ini berhubungan dengan hidung dan

berfungsi sebagai resonator suara. Kedua os nasale membentuk batang hidung. Pinggir

bawahnya bersama dengan maxilla, membentuk apetura nasalis anterior. Cavum nasi dibagi

oleh septum nasi, yang sebagian besar dibentuk oleh os vomer. Concha nasalis superior dan

media merupakan tonjolan os ethmoidale pada setiap sisi ke dalam cavum nasi, sedangkan

concha nasalis inferior merupakan tulang sendiri.

Kedua maxilla membentuk rahang atas, pars anterior palatum durum, sebagian dinding

lateral cavum nasi, dan sebagian dasar orbita. Kedua tulang ini bertemu di garis tengah pada

sutura intermaxillaris dan membentuk pinggir bawah apertura nasalis. Dibawah orbita, maxilla

ditembus oleh foramen infraorbitale. Processus alveolaris menonjol ke bawah dan bersama

dengan sisi lainnya membentuk arcus alveolaris, yang menampung gigi geligi atas. Pada tiap

maxilla terdapat rongga terbentuk pyramid dilapisi membrana mucosa, disebut sinus maxillaris.

pandangan lateral tengkorak

Os frontale membentuk bagian depan sisi tengkorak dan bersendi dengan os parietale pada

sutura coronalis.

Page 3: TUGAS TENGKORAK.doc

Os parietale membentuk sisi dan atap cranium dan bersendi satu dengan yang lain di

garis tengah pada sutura sagittalis . di belakang keduanya bersendi dengan os occipital pada

sutura lambdoidea.

Tengkorak disempurnakan di samping oleh pars squamosa ossis occiptalis ; bagian-

bagian os temporal e yaitu pars squamosa, dan tympanica, processus mastoideus , processus

styloideus, dan processus zycomaticus dan ala major ossis sphenoidalis. Perhatikan letaknya

meatus acusticus externus. Ramus dan corpus mandibulae terletak di inferiornya.

Perhatikan bahwa bagian paling tipis dari dinding lateral tengkorak , tempat dimana

sudut anteroinferior os parietale bersendi dengan ala major ossis sphenoidalis; tempat ini

disebut pterion.

Di klinik , pterion merupakan area penting karena meliputi divisi anterior a. dan v.

meningea media. Di temukan pula linea temporalis superior dan inferior, yang mulai sebagai

sebuah garis dari margo posterior processus zycomaticus ossis frontalis dan bercabang

sewaktu melengkung kebelakang . fossa temporalis terletak dibawah linea temporalis inferior.

Fossa infratemporalis terletak dibawah crista infratemporalis pada ala major ossis

sphenoidalis. Fissura pterygomaxillaris merupakan fissura vertical yang terletak didalam fossa

di antara processus pterygoideus ossis sphenoidalis dan belakang maxilla. Kemedial fissura ini

berhubungan dengan fossa pterygopalatina.

Fissura orbitalis inferior adalah fissura horizontal diantara ala major osis sphenoidalis

dan maxilla . fisurra ini berjalan kedepan kedalam orbita.

Fossa pterygopalatina adalah ruang kecil dibelakang dan bawah rongga orbita. Ke lateral

berhubungan dengan fossa infratemporalis melalui fissura pterygomaxillaris , ke medial dengan

cavum nasi melalui foramen sphenopalatina, ke superior dengan tengkorak melalui foramen

rotundum, dan ke anterior dengan orbita melalui fissura orbitalis inferior.

Pandangan posterior tengkorak

Page 4: TUGAS TENGKORAK.doc

Bagian posterior kedua os parietale bersama dengan sutura sagittalis dapat dilihat dari atas. Di

bawah, os parietale bersendi dengan pars squamosa ossis occipitalis pada sutura lambiodea.

Cranium tampak dari superior

Di superior, os frontale bersendi dengan kedua os parietale pada sutura coronalis. Kadang-

kadang kedua belahan os frontale gagal berdifusi, meninggalkan sutura metatopica di garis

tengah. Di belakang, kedua os parietale bersendi pada sutura sagitalis. Tampak dari sisi superior

pada os parietale terdapat vertex. Ada terdapat sutura lamboidea yang menghubungkan

antara kedua os parietal dengan os occipitale. Pada masing-masing sisi, os occipitale bersendi

dengan os temporale. Di garis tengah os occipitale terdapat peninggian dengan permukaan

kasar yang disebut protuberantia occipitalis externa, yang merupakan tempat perlekatan otot

dan ligamentum nuchae. Di kiri kanan protuberantia terdapat linea nuchae superior yang

terbentang ke lateral ke os temporale.

PERMUKAAN LUAR DASAR TENGKORAK ( BASIS CRANII EXTERNA)

Di anterior, canalis opticus di lalui oleh N. opticus dan A. opthalamica sebuah cabang dari A.

carotis interna menuju orbita. Fissura orbitalis superior yang merupakan celah diantara ala major dan

minor ossis sphenoidalis, di lalui oleh N.nasociliaris, dan N.abducens, bersama dengan A.opthalamica

superior. Sinus venocus sphenoparienoidalis parientalis berjalan ke medial sepanjang pinggir posterior

ala minor ossis sphenoidalis dan bermuara ke dalam sinus cavernosus. Foramen rotundum, terletak

dibelakang ujung medial fissure orbitalis superior menembus ala major sphenoidalis dan dilalui oleh

N.maxillaris dari ganglion trigeminus menuju fossa petrygopalatina.

Foramen ovale terletak posterolateral terhadap foramen rotundum foramen ini menembus ala

major ossis sphenoidalis dan di lalui radix sensorik besar dan radix motorik kecil dari N. mandibularis

menuju ke fossa infratemporalis N. petrosus minus juga berjalan melalui foramen ini.

Foramen lacerum besar dan irregular terletak antara apeks pars petrosa ossis temporalis dan os.

Sphenoidale. Muara inferior foramen laserum terisi kartilago dan jaringan fibrosa, dan hanya sedikit

Page 5: TUGAS TENGKORAK.doc

pembuluh darah melalui jaringan tersebut dari rongga tengkorak ke leher. Canalis caroticus bermura

pada sisi foramen lacerum diatas muara inferior yang tertutup A. carotis interna masuk ke foramen dari

canalis caroticus dan segera melengkung ke atas untuk sampai pada sisi corpus sphenoidalis. Eminentia

arcuata adalah penonjolan bulat yang terdapat pada permukaan anterior os. Petrosus dan ditimbulkan

oleh canalis semicircularis superior yang terletak dibawahnya.

Tegmen tympani adalah lempeng tipis tulang yang merupakan penonjolan ke depan pars

petrosa ossis temporalis dan terletak berdampingan dengan pars squamosa tulang ini. Dari belakang ke

depan , lempeng ini membentuk atap antrum mastoideum, cavum tympani dan tuba auditiva lempeng

tipis tulang ini satu-satunya penyekat utama penyebaran infeksi dari dalam cavum tympani ke lobus

temporalis cerebri.

Foramen magnum menempati daerah pusat dari dasar fossa dan dilalui oleh medulla oblongata

dengan meningen yang meliputinya, pars spinalis ascendens, N. accessories, dan kedua vertebralis.

Foramen jugularis terletak diantara pinggir bawah pars petrosa ossis temporalis dan pars condylaris

ossis occipitalis. Foramen ini dilalui oleh struktur-struktur berikut ini dari depan ke belakang, sinus

petrosus inferior sinus sigmoideus yang besar.

Meatus acusticus internus menembus permukaan superior pars petrosa ossis temporalis.

Lubang ini di lalui oleh N. vestibulocochlearis dan radix motor sensorik N. fasialis, crista occipitalis

interna berjalan ke atas di garis tengah posterior terhadap foramen magnum menuj ke protuberantia

occipitalis interna, pada crista ini melekat falx cereblli yang kecil, yang menutupi sinus occipitalis. Kanan

dan kiri protuberantia occipitalis interna terdapat alur lebar untuk sinus tranversus. Alur ini terbentang

di kedua sisi, pada permukaan dalam occipitale, sampai ke angulus posteroinferior atau sudut os.

Parietale. Kemudian alur berlanjut ke pars mastoideus ossis temporalis dan disini sinus tranversus

berlanjut sebagai sinus sigmoideus sinus pertrosus superior berjalan kebelakang sepanjang pinggir atas

os. Petrosus di dalam sebuah alur sempit dan bermuara pada bagian belakang os. Petrosus dan prs

mastoideus ossis temporalis. Disini sigmaoideus terletak tepat posterior terhadap antrum mastoideum.

Berikut adalah foramina pada cranium dan isinya

Page 6: TUGAS TENGKORAK.doc
Page 7: TUGAS TENGKORAK.doc