tugas ta

9
Nama : Ratna Kusumastuti NIM : 115020300111114 Kelas : Teori Akuntansi / CA Ringkasan Materi Kuliah Statement of Financial Accounting Concepts No. 7 dan No. 8 1. SFAC No. 7: Penggunaan Informasi Cash Flow dan Present value dalam Pengukuran -pengukuran Akuntansi (Using Cash Flows Information and Present value in Accounting Measurements) Statemen ini berisikan tentang kerangka kerja untuk menggunakan future cash flows sebagai dasar pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran segera serta penggunaan metode interest dalam penentuan amortisasi. Statemen ini juga mengungkapkan prinsip – prinsip umum dalam penggunaan present

Upload: andik-sugiarto

Post on 26-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nama: Ratna KusumastutiNIM: 115020300111114Kelas: Teori Akuntansi / CA

Ringkasan Materi KuliahStatement of Financial Accounting Concepts No. 7 dan No. 8

1. SFAC No. 7: Penggunaan Informasi Cash Flow dan Present value dalam Pengukuran -pengukuran Akuntansi (Using Cash Flows Information and Present value in Accounting Measurements)Statemen ini berisikan tentang kerangka kerja untuk menggunakan future cash flows sebagai dasar pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran segera serta penggunaan metode interest dalam penentuan amortisasi. Statemen ini juga mengungkapkan prinsip prinsip umum dalam penggunaan present value terutama jumlah dari future cash flow, waktu, dan tingkat kepastiannya.Tujuan dari SFAC No. 7:1) Present value dalam pengukuran akuntansi dapat digunakan untuk menangkap dan mengembangkan perbedaan di antara aliran kas ekspektasian di masa yang akan datang.2) Menyediakan informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan karena present value menggambarkan pengukuran aset dan liabilitas yang logis.SFAC No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran secara spesifik dibandingkan dengan isu secara konseptual yang lebih luas, SFAC No. 7 digunakan saat current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang. Pengukuran aset dan liabilitas menurut SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah aset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.Pengukuran Present Value Aset Poin penting mengenai pengukuran aset adalah pengukuran present value yang digunakan untuk mensimulasi fair value aset perusahaan tersebut. Jika perusahaan tidak mengetahui secara spesifik market value atas aset tertentu, maka dapat digunakan discount rate, yang mengarah sedekat mungkin dengan untuk estimasi fair value. Discount rate juga harus mencakup risiko dan ketidakpastian, yang mencerminkan penilaian pasar dari nilai aset. FASB mereferensikan fair value daripada valuasi tertentu perusahaan menekankan keterpisahan pengukuran aset tertentu. Teknik pengukuran khusus harus dijelaskan. Jika aset tertentu memiliki beberapa arus kas yang mungkin dalam tahun tahun tertentu, arus kas yang diharapkan harus ditentukan dengan probabilitas rata rata tertimbang dari arus kas individual yang mungkin) daripada menggunakan arus kas tunggal yang paling mungkin (mode).Present Value dan Fair ValuePresent value digunakan dalam pengukuran pengukuran akuntansi khususnya pada pengukuran awal dan pengukuran pengukuran segera dalam mengestimasi fair value. Present value dibentuk untuk menangkap elemen elemen yang diambil bersama sama yang akan menggambarkan market price, dan jika salah satu elemen tersebut tidak ada, maka akan menggambarkan fair value. Unsur unsur dari pengukuran present value:1) Estimasi tentang arus kas masa depan pada kasus kasus yang lebih kompleks memunculkan serangkaian arus kas masa depan yang berbeda dari waktu ke waktu.2) Harapan harapan yang sehubungan dengan variasi variasi yang mungkin dalam jumlah atau waktu dari keseluruhan arus kas.3) Nilai waktu dari uang yang digambarkan melalui tingkat bunga bebas resiko.4) Harga yang menghubungkan secara inheren ketidakpastian dalam set atau kewajiban.5) Aset dan kewajiban lain lain yang kadang dikenali, factor factor encakup likuiditas dan ketidaksempurnaan pasar.Pengukuran dengan present value dimulai dari suatu set arus kas masa depan, tetapi dibutuhkan berbagai penggunaan standar akuntansi untuk menyesuaikan pendekatan yang berbeda dalam menentukannya. Pencarian rate yang tepat dan sepadan dengan resiko setidaknya membutuhkan dua tahapan analisis, yaitu aset atau kewajiban tersedia di pasaran dan tingkat bunganya dapat diamati serta aset dan kewajiban yang dimiliki terukur.Pengukuran Present Value LiabilitasTitik kunci pengukuran kewajiban adalah discount rate harus terikat dengan kredit pendirian perusaan. Nilai tercatat kewajiban awal berkaitan dengan kredit pendirian perusahaan. Hal ini berarti jika kredit pendirian perusahaan memburuk, valuasi dari liabilitas akan menurun (karena kredit pendirian perusahaan rendah berarti terjadi kenaikan discount rate yang berlaku). Oleh karena itu, perusahaan yang mengakuisisi liabilitas dari kreditur asli mambayar kurang untuk memperoleh liabilitas tersebut karena memburuknya kredit endirian debitur.Beberapa liabilitas yang dimiliki suatu perusahaan, seperti obligasi, bukanlah aset yang secara individu dapat diidentifikasi sehingga ditetapkan dengan adanya asumsi dari pihak ketiga. Dalam menaksir fair value, maka diwajibkan mencoba mengestimasi nilai atau harga bahwa entitas memiliki kemampuan untuk membayar sepertiga dari liabilitas tersebut.Pengukuran aset dan kewajiban dibawah SFAC No. 7 tidak konsisten. Aset dapat dilihat dan oleh karena itu dinilai secara terpisah dari perusahaan yang memilikinya, tetapi liabilitas tidak dapat secara terpisah dilihat. Dengan kata lain, kewajiban akhirnya harus diselesaikan oleh debitur. Nilai suatu aset pada pihak lain terpisah dari pemiliknya saat ini.

2. SFAC No. 8: Kerangka Kerja untuk Pelaporan Keuangan (Conceptual Framework for Financial Reporting)SFAC No. 8 dimaksudkan untuk menetapkan tujuan tujuan dan konsep konsep fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. Statemen ini mencakup dua bab kerangka konseptual baru yang menggantikan SFAC No. 1 mengenai tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No. 2 mengenai karakteristik kualitatif informasi keuangan.Sikap Pelaporan Keuangan1) Pelaporan keuangan lebih luas disbanding laporan keuangan.2) Laporan keuangan tetap merupakan pokok dari pelaporan keuangan.3) Komponen lain pelaporan keuangan, yaitu supplementary information dan other means of financial reporting.Tujuan Pelaporan Keuangan1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman, dan kreditor yang sudah ada maupun potensial dalam membuat keputusan penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.2) Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisaris yang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunaka sumber daya entitas.3) Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas.Primary Users Pelaporan Keuangan1) Para investor dan calon investor2) Para kreditor dan calon kreditorKarakteristik Kualitatif Fundamental1) Relevana. Nilai prediksi, yaitu dapat digunakanpengguna untuk memprediksi hasil masa depan.b. Nilai konfirmatori, yaitu dapat memberikan umpan balik mengenai evaluasi sebelumnya atau keduanya.2) Representatifa. Lengkap, yaitu mencakup semua informasi yang diperlukan oleh pengguna.b. Netral, yaitu penyajian informasi keuangan tanpa bias, tertimbang, menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi.c. Bebas dari kesalahan, yaitu tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena dan proses yang digunakan.Meningkatkan Karakteristik Kualitatif1) Dapat disbanding antar item.2) Dapat diverifikasi kebenarannya.3) Ketepatan waktu penyediaan informasi.4) Dapat dipahami secara jelas dan ringkas.Menetapkan Karakteristik Kualitatif Fundamental1) Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi berguna untuk pengguna informasi pelaporan keuangan entitas tersebut.2) Mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang relevan.3) Menentukan apakah informasi yang tersedia dan dapat diwakili.

Kendala Manfaat dan Biaya pada Pelaporan KeuanganBiaya merupakan kendala yang luas atas informasi yang dapat disediakan oleh laporan keuangan. Penyedia informasi keuangan mengeluarkan banyak biaya untuk pengumpulan, pengolahan, pemverifikasian, dan penyebarluasan informasi keuangan, namun para pengguna akhirnya menanggung biaya biaya dalam bertuk berkurangnya return. Dalam menetapkan kendala biaya, dewan akan menilai apakah manfaat dari pelaporan informasi cenderung untuk membernarkan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan informasi tersebut. Dewan juga mempertimbangkan biaya dan manfaat dalam pelopran keuangan umum dan tidak hanya dalam kaitannya atas entitas pelaporan secara individu.