tugas statistik terapan kelompok 4

9
TUGAS KELOMPOK STATISTIK TERAPAN KELOMPOK 4 ANDI LALA FIRMANSYAH MUKTI LUKITAWATI RUBI SUMIYATI Dosen Pembimbing: Dr. Heni Fujiastuti, M.Pd JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN PRODI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Upload: abialfarabi242403

Post on 17-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ET34T34T43T3T

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOKSTATISTIK TERAPAN

KELOMPOK 4

ANDI LALAFIRMANSYAHMUKTI LUKITAWATIRUBI SUMIYATI

Dosen Pembimbing:Dr. Heni Fujiastuti, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN PRODI TEKNOLOGI PEMBELAJARANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASABANTEN 2015

1. Variabel penelitian Adalah objekpenelitian,atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998: 99). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, 50 kg, dan sebagainya, jadi dapat dikatakan bahwa variabel adalah.[footnoteRef:1] [1: Suharsimi Ari Kunto, Prosedur Penelitian, (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta : Rineka Cipta , 2002), cet.,ke-2, h. 94.]

Berdasarkan pengertian-pengetian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

2. Instrumen PenelitianMenurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakanuntuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis.Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah. Instrumen penelitian dapat diartikan pula sebagai alat untukmengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian

3. Jenis-jenis instrumen penelitian dalam pendidikanJenis-jenis instrument penelitian:a. Tes (test). Tes sebagai instrumen pengumpul data merupakan serangkaian pertanyaan ayau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.b. Kuisioner (angket). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden. Di samping cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar, dan tersebar di wilayah yang luas.c. Wawancara (interview). Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit.d. Observasi (Pengamatan). observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil.e. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat peneliti, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan film dokumenter dan data lain yang relevan.f. Rating scale (skala bertingkat). Rating scale adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berisi skala yang bertingkat yang harus dipilih dengan cara melingkari. Pada rating scale, data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

4. a. Kenapa intrumen perlu di uji validitas dan reliabilitasnyaMenurut Ibnu Hadjar (1996:160), kualitas instrumen ditentukan oleh dua kriteria utama: validitas dan reliabilitas. Validitas suatu instrumen menurutnya menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi danakurasi hasil pengukuran.Sumadi Suryabrata (2008:60)mengemukakan bahwa validitas instrumen didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Sedangkan reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang sama dalam waktu berlainan, atau kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan.Menurut Burhan Bungin (2005:96,97) Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di mana-mana. Sedangkan reliabilitas alat ukur menurutnya adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Misalnya, menimbang beras dengan timbangan beras,mengukur panjang kain dengan meter, dan sebagainya.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua syarat yaituValid danreliabel. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang harus diukur.Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu.

b. Bagaimana menguji validitas dan reliabilitas penelitianAda berbagai macam cara menguji validitas dan reliabilitas penelitian` sebagai contoh intrumen yang mau di uji validitasnya adalah prestasi belajar, untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus disusunberdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan program, maka instrumen disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.Untuk instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Jika dosen memberikan ujian di luar pelajaran yang telah ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidakmempunyai validitas isi.Secara teknis, pengujian validitas dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.Sedangkan untuk mengukur Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono (2010:354) dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal, pengujian dilakukan dengan test retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal pengujian dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik-teknik tertentu.Test retest Instrumen penelitian dicobakan beberapa kali pada responden yang sama dengan instrumen yang sama dengan waktu yang berbeda. Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. misalnya, berapa tahun pengalaman Anda bekerja di lembaga ini? Pertanyaan tersebut ekuivalen dengan tahun berapa Anda mulai bekerja di lembaga ini? Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua dan berbeda, pada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan instrumen yang dijadikan ekuivalennya. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.Gabungan, Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen beberapa kali ke responden yang sama. cara ini merupakan gabungan dari test-retest (stability) dan ekuivalen.Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda, maka akan dapat dianalisis keenam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu semuanya positif dan signifikan, maka dapatdinyatakan bahwa instrumen itu reliabel.

5. Data Penelitian Data adalah sesuatu yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan paremeter tertentu.

6. Jenis-jenis Data Penelitian dan contohnyaData dalam penelitian kualitatif biasanya tidak dituangkan dalam bentuk angka, namun lebih cenderung pada bentuk deskriptif, gambar, ataupun bagan yang di dasarkan pada fakta yang berjadi dalam penelitian.Data Kualitatif (Qualitative Data), Menurut Widiyanto (2012:3) data kualitatif dibagi menjadi dua yaitu:a. Data NominalData Nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu kategori, sifat data ini adalah setara atau tidak menunjukkan tingkatan tertentu.Contoh: Data kelamin seseorang, laki-laki dan perempuan, data ini termasuk nominal, karena seorang laki-laki tidak mungkin juga berkelamin perempuan. Datanominal dalam prektek statistik biasanya dijadikan angka, yaitu proses yang disebut kategori. Misalnya jenis kelamin laki-laki dikategorikan 1 dan perempuan dikategorikan sebagai 2.b. Data OrdinalData Ordinal adalah data yang menunjukkan pada tingkatan tertentu, sehingga jenis data ini merupakan tingkatan urutan dari yang lebih tinggi menuju ke urutan yang lebih rendah, dengan kata lain data hasil kategorisasi ini sifatnya tidak setara. Misalnya pandai diberi kategori 4, sedang diberi kategori 3, kurang diberi kategori 2, sangat kurang diberi kategori 1.Data Kuantitafif (Quantitative Data), Menurut Widiyanto (2012:4), Data Kuantitatif adalah data berupa angka dalam arti yang sebenarnya. Data Kuantitatif dibedakan menjadi dua:a. Data IntervalData Interval adalah data statistik yang mempunyai jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki, satuan ukurannya mempunyai skala yang sama, antara kategori dapat diketahui selisihnya, menggunakan titik 0 (nol) tidak mutlak. Data interval ini tergolong sebagai data kontinu yang merupakan data yang tingkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan data ordinal.Contoh: Suhu air A=1000C, air B=750C, air C=500C dan air D=00C.b. Data RasioData Rasio adalah data yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika, data ini mempunyai nilai nol (0) absolute, maksudnya angka 0 benar-benar tidak ada nilainya. Data rasio adalah data dengan tingkatan pengukuran paling tinggi di antara jenis data lainnya.Contoh: Prestasi, usia, jumlah bakteri, tinggi tanaman, dan lain-lain.

7. Populasi, Sampel dan ilustrasinyaPopulasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur, 2004, 137).[footnoteRef:2]Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80). [2: Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004), cet. II, h. 137]

Jadi populasi adalah seluruh objek yang menjadi fokus penelitian. Populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.Sebagai ilustrasi peneliti ingin mengadakan penelitian di SMP Al-Farabi, maka yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang ada di SMP Al-farabi.

Sampel adalah sebagian populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga benar-benar mewakili populasi (Sudjana, 1989; 84).[footnoteRef:3] Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Sehingga dapat disimpulkan sampel adalah bagian sebagian dari populasi yang mewakili populasi penelitian` [3: Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru, 1989), h. 84]

Sebagai ilustrasi jika populasinya adalah seluruh siswa SMP Al-Farabi yang berjumlah 300 siswa, maka yang menjadi sampel adalah 75 orang siswa saja yang diambil secara acak.

REFERENSI

Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

M. Burhan Bungin. 2005.Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, ekonomi, dan kebij akan p ublik serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media.

Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru, 1989)

Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004)

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. AFABETA

Suharsimi Ari Kunto, Prosedur Penelitian, (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta : Rineka Cipta , 2002)

Utoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus