statistik kelompok 1.ppt

32
STATISTIKA FARMASI

Upload: siska-khoirunnisa

Post on 30-Sep-2015

116 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • STATISTIKA FARMASI

  • KELOMPOK 1

    Khumrotin Entik S.(G1F013007)

    Siska Khoirunnisa(G1F013011)

    Ira Yuliana(G1F013025)

    Isrohatun Syadiyah(G1F013035)

    Laela Khanifatunnisa (G1F013051)




  • BESAR SAMPEL UNTUK ESTIMASI PROPORSI

    1. Besar Sampel untuk Estimasi Proporsi

    Perhatian:

    Rumus diatas hanya untuk estimasi proporsi

    Rumus diatas hanya untuk metode simple random sampling (SRS)

  • Contoh:

    Seorang Kepala Dinas Kesehatan Palembang ingin mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil. Berdasarkan informasi pada survei gizi ibu hamil di Sumatera Selatan diperoleh prevalensi anemia pada kehamilan sebesar 65%. Berdasarkan masalah dan informasi yang ada, berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika Kepala Dinas menginginkan presisi mutlak sebesar 10% dan derajat kepercayaan 90%?

  • Jawaban :

    Dengan menggunakan rumus ( 1 ) dan nilai p=0,65 ; d= 0,10 ; dan Z = 1,64

  • 2. Besar Sampel untuk Estimasi Proporsi pada Populasi Terbatas

  • Contoh :

    Penelitian pendahuluan pada 25 buruh tani di Desa Cempaka diperoleh hasil 15 orang menderita hipertensi. Di desa tersebut, terdapat 3000 buruh tani. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin mengetahui prevalensi hipertensi pada desa tersebut dengan simpangan maksimum terhadap prevalensi sebenarnya yang dapat diterima adalah 5% pada derajat kepercayaan 95%?

  • 3. Besar Sampel untuk Estimasi Beda Dua Proporsi

    Rumus :

  • Contoh :

    Dari hasil penelitian di negara lain, diperoleh bahwa ibu yang menderita hipertensi memiliki resiko 18% untuk melahirkan bayi berat lahir rendah. Sedangkan ibu yang tidak menderita hipertensi memiliki resiko 9% untuk melahirkan bayi berat lahir rendah. Estimasi beda resikonya adalah 18% - 9% = 9%. Jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian yang sama di negaranya dan ia menginginkan presisi 2% serta derajat kepercayaan 95%, berapa besar sampel yang diperlukan ?

  • Jawaban :

  • BESAR SAMPEL UNTUK ESTIMASI RATA-RATA

    4. Besar Sampel untuk Estimasi Rata-rata

  • Contoh :

    Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui rata-rata asupan energi pada anak balita di Desa Sakura. Ingin dipilih sampel secara acak sederhana. Dari penelitian pendahuluan diperoleh standar deviasi asupan energi pada anak balita adalah 15 Kalori. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan derajat kepercayaan 95% dan besar simpangan maksimum dari rata-rata adalah 5 Kalori (presisi mutlak)

  • 5. BESAR SAMPEL UTK ESTIMASI BEDA RATA-RATA 2 KELOMPOK INDEPENDEN

    Contoh :

    Seorang peneliti ingin membandingkan efek penurunan gula darah antara obat anti diabetes A dan B. Pada penelitian pendahuluan , diketahui dalam 3 minggu pengobatan , obat A rata-rata menurunkan kadar gula darah sebesar 40 mg/dl dengan standar deviasi 20 mg/dl. Sedangkan obat B rata-rata menurunkan kadar gula darah sebesar 30 mg/dl dengan standar deviasi 15 mg/dl. Pada penelitian awal tersebut, peneliti hanya menggunakan 5 pasien pada masing-masing kelompok. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin menunjukkan ada perbedaan rata-rata penurunan kadar gula darah antara pasien yang memperoleh obat A dan B dengan simpangan maksimum 5 mg/dl dari perbedaan yang ada dan peneliti menginginkan derajat kepercayaan 95% ?

  • 6. UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI POPULASI TUNGGAL (ONE TAIL)

  • CONTOH:

    Selama masa wabah Hepatitis B, petugas kesehatan menginginkan untuk menentukan apakah prevalensinya turun setelah sebelumnya naik sampai 150 kasus/1000 kelahiran hidup. Berapa besar sampel yang diinginkan untuk menguji Ho: P = 0,15 pada

    0,05 bila diinginkan 90% kemungkinan dapat mendeteksi angka kesakitan 100/1000 jika ini prevalensi yang sesungguhnya

  • Jawaban:

    Po = 0,15 , Pa = 0,10

    Ho : P = 0,15

    Ha : P < 0,15

  • 7. UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI POPULASI TUNGGAL (TWO TAIL)

    Contoh :

    Prevalensi balita status gizi kurang, di Indonesia dari data Susenas adalah 33 % = 0,33. Di Jawa Barat akan diadakan penelitian tentang status gizi pada balita. Berapa jumlah balita yang harus diambil sebagai sampel jika Ho: P = 0,33 dan Ha: P 0,33, = 0,05. Jika diinginkan kekuatan uji atau power = 95% untuk mendeteksi perbedaan prevalensi sebesar 10%.

  • = 213,2
    DENGAN MENGAMBIL ANGKA TERBESAR DARI KE 2 PERHITUNGAN TERSEBUT DIDAPAT 242 SAMPEL.

    *

  • 8. UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI POPULASI TUNGGAL (TWO TAIL)

    * Dalam uji hipotesis untuk proporsi populasi tunggal (two tailed) tidak dapat ditentukan bahwa Pa lebih besar atau lebih kecil dari Po, sehingga harus dihitung dua-duanya, kemudian diambilperhitungan dengan nilai n yang terbesar.

  • CONTOH:

    Prevalensi anak-anak umur 3-5 tahun yang terkena busung lapar, di pedesaan Indonesia dari data Susenas adalah 33 % = 0,33. Di Papua akan diadakan penelitian tentang kasus busung lapar. Berapa jumlah anak-anak yang harus diambil sebagai sampel jika Ho: P = 0,33 dan Ha: P 0,33, = 0,05. Jika diinginkan kekuatan uji atau power = 95% untuk mendeteksi perbedaan prevalensi sebesar 10%.

  • 9. UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI (ONE TAIL)

    Contoh:

    Na-diklofenak dikatakan dapat menghilangkan nyeri pada 80% pasien asam urat. Sedangkan asam mefenamat dapat menghilangkan nyeri pada 50% pasien asam urat. Seorang peneliti ingin menguji Na-diklofenak memang lebih efektif dari asam mefenamatl. Berapa besar sampel yang dibutuhkan jika peneliti menginginkan derajat kemaknaan 1% dan kekuatan uji 80%.

  • JAWABAN:

  • 10. UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI (TWO TAIL)

    Contoh:

    Penelitian pendahuluan memperlihatkan bahwa kadar glukosa darah merupakan faktor prognostic pada pasien dengan trauma kepala berat. Pada penelitian itu dari 20 pasien trauma kepala berat dengan kadar glukosa darah tinggi, 12 orang meninggal dalam 7 hari perawatan. Sedangkan pada 20 pasien trauma kepala berat dengan kadar glukosa darah rendah, 6 orang meninggal dalam 7 hari perawatan. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan proporsi kematian pasien antara kadar glukosa tinggi dengan kadar glukosa darah rendah. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan derajat kemaknaan 5% dan kekuatan uji 80%.

  • JAWABAN:

    Jadi banyaknya sampel yang diperlukan adalah 42 orang.





  • 11. UJI HIPOTESIS RATA-RATA SATU SAMPEL (ONE TAIL)

    Contoh:

    Suatu survei telah mengungkapkan bahwa rata-rata berat badan wanita berusia diatas 50 tahun yang menderita penyakit jantung = 90 kg. Berapa besar sampel yang diperlukan untuk menguji ( = 5%, 1- = 90%): apakah rata-rata berat badan tidak berubah melawan hipotesis alternatif bahwa rata-rata telah turun dari 90 kg menjadi 85 kg dengan simpangan baku 20 kg.

  • JAWABAN


  • 12. UJI HIPOTESIS BEDA RATA-RATA 2 KELOMPOK 2 INDEPENDEN (TWO TAIL)

    Contoh:

    Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium terhadap tekanan darah orang dewasa normal. Pada penelitian sebelumnya dengan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok diketahui bahwa pada kelompok masyarakat yang konsumsi Na rendah rata-rata tekanan diastolic adalah 75 mmHg dengan standar deviasi 10 mmHg. Pada masyarakat konsumsi Na tinggi rata-rata tekanan darah diastolic adalah 82 mmHg dengan standar deviasi 12 mmHg.