tugas sistem endokrin (1)

34
TUGAS KELOMPOK FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN KELOMPOK 1. Bara Kuswinata 2. Ika Oktavia Pratiwi 3. Nuria Endang Pangestuti 4. Rizka Wahyu Utami 5. Triezka Dian Oktavia PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: ika-oktavia

Post on 12-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fytcfytcdtrdcrfxdrtsresehdfnfgvnhg iuygjgbjmhvftyfcrtgdresrthfy,uiyilnio uguygyftyfvhjh.n.k;.n unj hnugtydcrtsxersxgfncvnnj,hmhij ugvyjhvftyygcftrdcrfcyhtf,ukikhnloinoiuiohiuhugyubbbbfftfytttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttfhguygugyug gvggughjbhjvhgvhgcftgcdrftdcjkmygug iugvugyhgvyhgvhvh

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sistem Endokrin (1)

TUGAS KELOMPOK FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

KELOMPOK

1. Bara Kuswinata

2. Ika Oktavia Pratiwi

3. Nuria Endang Pangestuti

4. Rizka Wahyu Utami

5. Triezka Dian Oktavia

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2013

Page 2: Tugas Sistem Endokrin (1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih

sayang-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah berjudul Fisiologi

Sistem Endokrin untuk memenuhi tugas pembuatan makalah Mata Kuliah Fisiologi di

semester pendek Tahun 2013.

Terimakasih kami ucapkan kepada anggota kelompok yang telah berkontribusi

secara optimal sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Terimakasih pula kami

ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan

dalam pembuatan makalah ini.

Besar harapan kami makalah ini dapat memberi kontribusi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dalam keperawatan yang bisa bermanfaat bagi

masyarakat luas nantinya. Sebagai penyusun, kami menyadari masih banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari

semua pihak sangat kami harapkan. Terimakasih.

Indralaya, Juli 2013

Penulis

Page 3: Tugas Sistem Endokrin (1)

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan

beberapa gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi

dalam sistem tersebut,sehingga dalam makalah ini kami dari kelompok VI membahas

sistem endokrin dan hormon.

Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata

maupun invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama

lebih dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara

kooperatif untuk menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan.

Pada umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi

fisiologi tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, osmoregulasi, pencernaan,

pertumbuhan dan reproduksi.

Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah

nama organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjar melalui

satu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di dalam kelenjar.

Kata “endokrin” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sekresi ke dalam”; zat aktif

utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang berarti

“merangsang”. Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon

tunggal,sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon: misalnya kelenjar

Page 4: Tugas Sistem Endokrin (1)

hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak

organ lain, karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai ”kelenjar

pemimpin tubuh”.

B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1.  Apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin?

2.  Bagaimana fungsi sistem endokrin?

3.  Apa macam-macam kalenjar endokrin?

4. Apa macam-macam hormon dalam kelenjar hipofisis dan bagaimana fungsinya?

Page 5: Tugas Sistem Endokrin (1)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelenjar Endokrin Dan Hormon

1. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi

hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar

hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,

kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.

Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak

mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Selain itu, organ

tersebut melakukan sekresi yang tidak meninggalkan kelenjarnya melalui

saluran tetapi langsung melalui darah di dalam jaringan kelenjar. Kata

endokrin berasal dari bahasa Yunani yang berarti sekresi ke dalam, zat

utamanya disebut hormon. Dalam bahasa Yunani “hormon” berarti

“merangsang”.

Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan

penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain

aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi

serta koordinasi tubuh.

Page 6: Tugas Sistem Endokrin (1)

Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf,

namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem

saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut.

Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih nanyak bekerja

melalui transmisi kimia.

b. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada

sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya

dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan

sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa

menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu

singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat

lama. Di bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon

pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan

tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.

c. Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai

senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan

instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda

masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja

dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.

Page 7: Tugas Sistem Endokrin (1)

Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ

endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya

kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,

kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu ada beberapa organ

endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni:

Kelenjar Hormon Zat lain yang dihasilkan

Pankreas Insulin, glukagon Enzim pencernaanTestis Testosteron Sel spermaOvarium Estrogen, progesteron Sel telur / ovum

2. Fungsi Kelenjar Endokrin

Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukanoleh jaringan

tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

4. Merangsang pertumbuhan jaringan 

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usushalus. 

6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral,dan air.

7. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang

berkembang

8. Menstimulasi urutan perkembangan

9. Mengkoordinasi sistem reproduktif

Page 8: Tugas Sistem Endokrin (1)

10. Memelihara lingkungan internal optimal

11. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.

3. Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya

Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau

yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida

(mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan

katekolamin (mis.,dopamin,norepinefrin, epinefrin).

Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen,

progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis.,

tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua,

sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.

4. Karakteristik Sistem Endokrin

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan

struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.

Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:

a. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.

Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi

hari dan menurun pada malam hari.

b. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu

tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan

lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.

c. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada

kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons

terhadap kadar kalsium serum.

Page 9: Tugas Sistem Endokrin (1)

d. Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh

untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol

laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia,

hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang

sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.

e. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon

dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar

lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme

lain dan diekskresi oleh ginjal.

5. Pengeluaran Endokrin

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon

di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi

tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon

harus diatur dalam batas-batas yang tepat.

Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih

banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa

melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya

yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu

masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target.

Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus

dan kelenjar

Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan

mereka berhenti melepaskan hormon.

Page 10: Tugas Sistem Endokrin (1)

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah

kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa

memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu.

Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan

sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen

dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap

bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa

terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat

bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

6. Klasifikasi hormon:

a. Hormon perkembangan: hormon yangmemegang peranan di dalam

perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar

gonad.

b. Hormon metabolisme: proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh

bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan

katekolamin.

c. Hormon tropik: dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi

endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan

folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).

d. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh

kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.\

Page 11: Tugas Sistem Endokrin (1)

B. Macam - Macam Hormon Dalam Kelenjar Hipofisis Dan Fungsinya

Hormon Yang menghasilkan Fungsi

Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium

Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Hipofisa 1.    Menyebabkan ginjal menahan air

2.    Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah

Kartikosteroid Kelenjar adrenal memiliki efek yang luas diseluruh tubuh

1.    Anti peradangan2.    Mempertahankan kadar gula

darah,tekanan darah & kekuatan otot

3.    Membantu mengendalikan tekanan darah

Kartikotropin Kelenjar Hipofisa Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah

Estrogen Indung telur Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darahHormon pertumbuhan Kelenjar Hipofisa 1.    Mengendalian pertumbuhan &

perkembangan2.    Meningkatkan pembentukan

proteinInsulin Pankreas 1.     Menurunkan kadar gula darah

2.     Mempengaruhi metabolisme glukosa,protein & lemak di seluruh tubuh

LH (Luteinizing Hormone)

FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Kelenjar Hipofisa 1.    Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & smentum,pematangan sel telur,siklus menstruasi)

2.    Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut,

Page 12: Tugas Sistem Endokrin (1)

pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara & bahkan mungkin sifat kepribadian

Oksitosin Kelenjar Hipofisa Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara

Hormon Paratiroid Kelenjar Paratiroid 1.    Mengendalikan pembentukan tulang

2.    Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat progesteron indung telur

3.    Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi

4.    Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu

Polaktin Kelenjar Hipofisa Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu

Renin & angiotensin Ginjal Mengenalikan tekanan darahHormon Tiroid Kelenjar Tiroid Mengatur pertumbuhan,

pematangan & kecepatan metabolisme

TSH (Tyroid-Stimulating Hormone)

Kelenjar Hipofisa Merangsang pembentukan & pelepasan kelenjar tiroid

Macam-macam organ atau kelenjar endoktrin yang terdapat pada

tubuh manusia adalah sebagai berikut:

a. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis

tulang sfenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus, yaitu anterior, posterior

dan pars intermedia (bagian di antara kedua lobus). Untuk memudahkan

mempelajarinya fungsinya maka hanya dilihat menjadi dua bagian, yaitu

lobus anterior dan posterior.

Page 13: Tugas Sistem Endokrin (1)

1) Lobus anterior

Kelenjar hipofisis menghasikan sejumlah hormon yang bekerja

sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endoktrin

lain. Hormon pertumbuhan (Hormon Somatropik) mengendalikan

pertumbuhan tubuh. Hormon Tirotropik mengendalikan kegiatan

kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin. Hormon

Adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar

suprarenal dalam menghasikan kortisol yang berasal dari korteks

kelenjar suprarenal.

Hormon Gonadotropik berfungsi untuk merangsang folikel,

Follicle Stimulating Hormone (FSH), perkembangan folikel Graffdi

dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis.

Luteinising Hormon (LH) atauInterstitial Cell Stimulating Hormone

(ICSH) mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron di dalam

ovarium serta testosteron di dalam testis. Hormon prolaktin

(luteutrofin) berfungsi mengendalikan sekresi air susu dan

mempertahankan adanya corpus luteum selama hamil.

2) Lobus posterior

Lobus posterior menghasilkan sekret dua jenis hormon, yaitu

Hormon Anti-Diuretik (ADH) yang mengatur jumlah air dalam ginjal

dan urin, sedangkan hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus

saat melahirkan dan mengeluarkan air susu selama menyusui.

Page 14: Tugas Sistem Endokrin (1)

b. Kelenjar Tiroid

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea

diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah

depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan

bawah, melekat pada dinding Taring.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus

anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.

Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran

zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan

rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel

yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-

selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid

yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.

Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik

langsung maupun melalui saluran limfe.

Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:

1)    Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.

2)    Mengatur penggunaan oksidasi.

3)    Mengatur pengeluaran karbondioksida.

4)    Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.

5)    Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Page 15: Tugas Sistem Endokrin (1)

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit

miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi

tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu

oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan

metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja

sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan

mengatur pengeluaran karbondioksida.

Pada hiposekresi hipotiroidisme, bila kelenjar tiroid kurang

mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang

dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik,

pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses

metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat,

geraknya lambat, cars berfikir dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal

dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi

perlahan.

Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid

dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu:

kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun,

gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.

Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada

keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus,

Page 16: Tugas Sistem Endokrin (1)

mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon

tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

c. Kelenjar Paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher,

kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang

menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid

berjumlah 4 buah.

Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid,

kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar

kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam

darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani,

dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut

karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian

kalsium.

Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya dengan

pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu,

kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum

darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa

bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal

pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan

batu ginjal dan kegagalan ginjal.

Page 17: Tugas Sistem Endokrin (1)

Fungsi paratiroid:

1) Mengatur metabolisme fospor.

2) Mengatur kadar kalsium darah.

Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiperfungsi,

mengakibatkan kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit

pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin,

dekolsifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan.

Kelainan-kelainan tersebut dapat juga terjadi pada tumor kelenjar

paratiroid.

d. Kelenjar Suprarenal

Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari

ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9

gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:

1) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang

disebut korteks.

2) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor

adrenalin (nor epinefrin).

Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan

simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan

takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang

bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shock.

Page 18: Tugas Sistem Endokrin (1)

Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang

serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin

membantu metabolisme kar-bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran

glukosa dari hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal

adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian

eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.

Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus

dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini,

sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau

banyak, penyakit ini diobati dengan kortison.

Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari  ;

1)   Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.

2)   Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.

3)   Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.

Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainan-

kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal

bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan

pertumbuhan seks sekunder.

Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :

1)   Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.

2)   Relaksasi bronkus.

Page 19: Tugas Sistem Endokrin (1)

Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna

untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

e. Kelenjar Timus

Terletak di dalarn mediastinum di belakang os. sternum, kelenjar

timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus

terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya

kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil

danberatnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah

pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.

Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai

berikut;

1) Mengaktifkan pertumbuhan badan.

2) Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

Page 20: Tugas Sistem Endokrin (1)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak

mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sistem endokrin

dan sistem saraf bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur aktivitas

dalam tubuh manusia, dengan cara menghasilkan hormon yang akan

mempengaruhi sel sasaran atau sel target. Hormon dapat dihasilkan oleh organ

endokrin.

2. Macam-macam kelenjar endoktrin yang terdapat pada tubuh manusia adalah

kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar suprarenal,

kelenjar timus.

3. Kelenjar hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur

kegiatan kelenjar lainnya. Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon

somatotropin, TSH, ACTH, hormon prolaktin dan hormon gonadotropin.

Hipofisis pars media menghasilkan MSH. Sedangkan hipofisis lobus posterior

menghasilkan hormon oksitosin dan ADH.

Page 21: Tugas Sistem Endokrin (1)

B.  Saran

Setiap hasil karya tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai beberapa

kekurangan. Adapun saran-saran untuk kemajuan makalah yang telah dibuat oleh

penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, sebaiknya penulis

menambah daftar pustaka dari buku-buku tentang anatomi fisiologi manusia.

2. Untuk menghindari banyak kesalahan dalam menulis, sebaiknya penulis

mengurangi informasi dari internet yang belum tentu sepenuhnya benar.

Page 22: Tugas Sistem Endokrin (1)

Daftar Pustaka

http://nsyadi.blogspot.com/2011/12/anatomi-fisiologi-sistem-endokrin.html Diakses

tanggal 28 JuLI 2013.

http://adirasoziety.blogspot.com/2012/08/laporan-tutorial-sistem-endokrin-pada.html

Diakses tanggal 28 Juli 2013.

Smeltzer, Suzanne C. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Ed. 8. Vol. 2. Jakarta : EGC

Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed. 3. Jakarta:

EGC.