tugas sip ijiji2 (maret 2016)(1) print
TRANSCRIPT
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 1/6
Judul Sasaran Tujuan Variabel Indikator Parameter Metode Hasil
Mitigasi
Bencana Banjir
Rob di JakartaUtara (Jurnal
Teknik PomitsVol 2, No 1(2013) ISSN :
2337- 3539
(2301-9271Print))
-
Aspek
Lingungan
-
Aspek Fisik-
Aspek Sosial
-
Aspek
Ekonomi
-
Bahaya
Aspek Lingkungan Pasang Surut
Intensitas Curah
Hujan
Geomatrik Sungai
Topografi Jenis Tanah
Penggunaan Lahan
Penurunan Tanah
-
Aspek Lingkungana.
Permen PU 20/2007,
Permen 4/2007, ketentuan
kementerian
1.
> 3.000 (sangat basah)2.
2.501-3.000 (basah)3.
2.001-2.500
(sedang/lembab)
4.
1.501-2000 (kering)5.
<1.5000 (sangat kering)
b. Undang-undang No 38Tahun 2011 tentang sungai
1.
Sungai tidak
bertanggul di dalamkawasan perkotaan
≥ 10m dari tepi kiri
dan kanan palungsungai, dengan
kedalaman sungai
≤3m
≥15m dari tepi kiri
dan kanan palung
sungai sepanjang
alur sungai,
dengan kedalamansungai ≥3m-20m
≥50m dari tepi kiri
dan kanan palung
sungai sepanjang
alur sungai dengan
kedalaman sungai>20m
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 2/6
2.
Sungai tidak
bertanggul di luar
kawasan perkotaan
Sungai besar
dengan luas DAS
> 500 km
2
, ditentunkan paling
sedikit berjarak
100m dari tepi kiridan kanan palung
sungai sepanjang
alur sungai
Sungai besar
dengan luas DAS> 500 km2, di
tentunkan paling
sedikit berjarak
50m dari tepi kiridan kanan palungsungai sepanjang
alur sungai
3.
Sungai bertanggul didalam kawasan
perkotaan
Ditentukan jarak
≥3m dari tepi luar
kaki tanggul
sepanjang alursungai
4.
Sungai bertanggul diluar kawasan
perkotaan
Ditentukan jarak
≥5m dari tepi luarkaki tanggul
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 3/6
sepanjang alur
sungai
c.
Permen PU 20/2007,Permen 4/2007,
ketentuan kementerian
lingkungan hidup1.
0-3% (datar)
2. 3-6% (landai)3.
6-9% (miring)
4.
9-12 (agak curam)
5.
>12 (curam)
d.
Permen PU 20/2007,Permen 4/2007,
ketentuan kemeterian
lingkungan hidup
Aspek Fisik Jalan
KepadatanPermukiman
-
Aspek Fisik
a.
Jalan1.
>23% (rusak berat)
2. 16-23% (rusak ringan)3.
3. 11-16% (sedang)
4.
<11% (baik)
b.
Kepadatan Permukiman
1.
>4117 Unit/Ha (sangat padat)
2.
3508-4116 Unit/Ha
(Padat)
3.
2899-3507 Unit/Ha
(sedang)
4.
2290-2898 Unit/Ha(jarang)
5.
<2289 Unit/Ha (sangat jarang)
Aspek Sosial Tingkat kepadatan
penduduk
-
Aspek Sosial
a. Kepadatan Penduduk
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 4/6
Tingkat laju
pertumbuhan
penduduk
Persentase jumlah
usia tua-balita
1.
> 23357 Jiwa/Km2
(sangat padat)
2.
23356-19435Jiwa/Km2 (padat)
3.
15515-19435
Jiwa/Km2 (sedang)
4.
11594-15514
Jiwa/Km2 (jarang)5.
<11593
Jiwa/Km2(sangat
jarang)
b.
Persentase usia tua-balita1.
>81 (sangat tinggi)
2.
61-80 (tinggi)
3.
41-60 (sedang)
4.
20-40 (rendah)
5.
<20 (samgat rendah)
Aspek Ekonomi Peresentase rumahtangga miskin
-
Aspek Ekonomia.
Jumlah penduduk
miskin1.
>35% (sangat
miskin)
2.
26-35% (miskin)
3.
16-25% (sedang)4.
6-15 (mampu)
5.
<6 (sangat mampu)
-
Kedalaman
Genangan
-
Lama Genangan -
Luas Genangan -
Frekuensi
Genangan
-
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 5/6
Definisi Operasional
1.
Aspek Lingkungan
Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan suatu pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi
dan gaya tarik benda-benda astronomi terutama oleh bumi, bulan dan matahari. Pengaruh benda angkasa lainnya daat diabaikan karena jaraknyalebih jauh dan ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasang surut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk
adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.
Referensi : Jurnal Perikanan dan Kelautan 16, 1 (2011) : 48-55 ( Analisis Pasang Surut Perairan Muara Sungai Mesjid Dumai oleh Musrifin)
Intesitas Curah Hujan
Intensitas Curah Hujan adalah besarnya jumlah hujan yang turun yang dinyatakan dalam tinggi curah hujan atau volume hujan tiap satuan
waktu. Besarnya intesitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Untuk perhitungan intensitas
curah hujan digunakan Rumus Mononobe :
Keterangan :
I : Intesitas hujan (mm/jam)
R24 : Curah hujan maksimum harian dalam 24 jam (mm/jam)
t : lama hujan (jam)
Referensi : http://kumpulengineer.blogspot.co.id/2014/04/perhitungan-intensitas-curah-hujan.html
8/15/2019 Tugas Sip ijiji2 (Maret 2016)(1) Print
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sip-ijiji2-maret-20161-print 6/6
Geometrik Sungai
Geometri sungai adalah penampang melintang dan memanjang sungai. Penampang melintang akan mempengaruhi luas penampang memanjang
sungai akan mempengaruhi kecemapat aluran sungai. Luas penampang basah, kemiringan memanjang sungai, dan meterial badan sungai ankan
mempengaruhi kapasitas aliran sungai yang sesuai dengan hukum kontinuias (Chow, 1997).
Referensi : Prediksi Titik Banjir Berdasarkan Kondisi Geometri Sungai Oleh Agus Suharyanto
Topografi
Topografi adalah permukaan tanah, atau dapat diartikan sebagai ketinggian suatu tempat yang dihitung dari permukaan air laut sehingga dapat
diketahui elevasi tanah aslinya. Untuk memperkecil biaya pembangunan, suatu standar perlu disesuaikan dengan keadaan topografinya.
Referensi : Laporan TA (Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Tuntang, Gubug dengan Meode LRFD (Load and
Resistant Factor Design))
Jenis Tanah
Tanah merupakan tubuh alam ketiga dimens yang merupakan tempat aktivitas semua makhluk hidup termasuk tempat tumbuhnya tanaman.
Tanah mempunyai karakteristik yang mempengaruhi perumbuhan tanaman yang akan diusahakan. Klasifikasi tanah dan evaluasi lahan
merupakan salah satu cara untuk mengetahui kecocokan suatu lahan untuk mengembangkan tanaman pertanian (Hardjowigeno dan
Widianatmaka, 2007; Saltoni, 2013)
Referensi : Karateristik Tanah dan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Padi Sawah Di Kecamatan Oheo Kabupaten
Konawe Utara Oleh M. Tufaila dan Syamsu Alam
Penggunaan Lahan
Penurunn Lahan
2.
Aspek Fisik