tugas sbd

26
SENI BUDAYA Apresiasi Seni [Type the author name]

Upload: multazam-eko

Post on 10-Aug-2015

146 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas sbd

seni budaya

Apresiasi Seni

[Type the author name]

Page 2: tugas sbd

Pengertian Apresiasi Menurut Beberapa Referensi

1. Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian baik; penghargaan; misalnya –terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.

2. Apresiasi berasal dari bahasa Inggris, appreciation yang berarti penghargaan yang positif. Sedangkan pengertian apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan menghargai bobot seni atau nilai seni. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Sasaran utama dalam kegiatan apresiasi adalah nilai suatu karya seni. Secara umum kritik berarti mengamati, membandingkan, dan mempertimbangkan. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa apresiasi positif dapat diberikan kepada seseorang, atau beberapa individu atau sebuah kelompok yang melakukan karya positif dengan suatu hal yang positif juga, atau sebaliknya.

3. Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran. Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.-http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081204221626AAdJoV5-

4. Pengertian apresiasi adalah 1. kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2. penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; 3. kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah;ber•a•pre•si•a•si v mempunyai apresiasi; ada apresiasi;meng•ap•re•si•a•si v melakukan pengamatan, penilaian, dan penghargaan (misalnya terhadap sebuah karya seni)-http://www.artikata.com/arti-319466-apresiasi.html-

5. Apresiasi berasal dari bahasa Inggris “appreciation” yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian, bentuk ituberasal dari kata kedua “to aprreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti. Apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. (Aminuddin, 1987).

6. Secara makna leksikal, apresiasi (appreciation) mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian (Hornby dalam Sayuti, 1985:2002).

7. Apresiasi merupakan kegiatan mengakrabi karya sastra secara bersungguh-sungguh. Sehubungan dengan itu, apresiasi memerlukan kesungguhan penikmat sastra dalam

Page 3: tugas sbd

mengenali, menghargai, dan menghayati, sehingga ditemukan penjiwaan yang benar-benar dalam (Elliyati, 2004)

8. Apresiasi adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra (Effendi, 1973).

9. Apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaaan atau kepekaaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang (Aminuddin, 1987).

10. Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciation, yang berasal dari kata kerja to apreciate, yang menurut kamus Oxford berarti to judge value of understand or enjoyfully in the right way; dan menurut kamus Webstern adalah to estimate the quality of to estimate rightly to be sensitevely aware of. Jadi secara umum mengapresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiai berarti kegiatan mengartikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan manilai karya tersebut secara semestinya. Dalam mengapresiai, seorang penghayat sedang mencari pengalam estetis. Sehingga motivasi yang muncul adalah motivasi pengalaman estetis. Pengalaman estetis menurut Albert R. Candler adalah kepuasan kontemplatif atau kepuasan intuitif.

11.   Apresiasi   secara   etimologi:   “appreciatie”      (Belanda),   “appreciation” (Ing),menurut kamus Inggris, “to appreciate”, yaitu bentuk kata kerja yang berarti: to judge the value of; understand or enjoy fully in the right way (Oxford), to estimate the quality of;  to estimate rightly;  to be sensitively aware of (Webster).

12.   secara   umum   apresiasi   seni   atau   mengapresiasi   karya   seni   berarti, mengerti sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi  estetika.  Apresiasi  dapat juga  diartikan  berbagi  pengalaman  antara penikmat dan seniman, bahkan ada yang menambahkan, menikmati sama artinya dengan menciptakan kembali. Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat "melek seni" sehingga dapat mencrima seni sebagaimana mestinya.   Dengan   kata-kata   yang   lebih   lengkap,   apresiasi adalah   kegiatan mencerap  (menangkap  dengan  pancaindera),  menanggapi,  menghayati  sampai kepada menilai sesuatu (dalam hal ini karya seni).13.   kegiatan  apresiasi  seni  atau  mengapresiasi  karya  seni  dapat  diartikan sebagai    upaya   untuk    memahami    berbagai    hasil    seni    dengan    segala permasalahannya serta terjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Hal ini ditegaskan oleh Soedarso (1990:77) bahwa apresiasi adalah: “Mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif    terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya   tersebut   dengan  semestinya.”  Sementara   itu   Rollo   May  (Alisyahbana,1983:81) menambahkan bahwa berapresiasi terhadap suatu kreasi baru atau hasil seni juga merupakan suatu tindakan kreatif.

Page 4: tugas sbd

fungsi seni dan apresiasi seniFungsi-fungsi seni terdiri atas fungsi ritual, pendidikan, komunikasi,hiburan, artistik dan fungsi guna.

Sumber : Endo Suanda

Gambar 1.20. Macam-macam Fungsi Seni

Bagaimana kita dapat mengidentifikasikan sebuah karya seni khususnya kesenian tradisi berdasarkan fungsi-fungsinya. Berikut diuraikan tentang fungsi-fungsi seni.

1. 1. Fungsi Ritual

Suatu pertunjukan yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian, ataupun pernikahan.

Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang, dan Ageng.

1. 2. Fungsi Pendidikan

Seni sebagai media pendidikan misalnya musik.

Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin.

1. 3. Fungsi Komunikasi

Suatu pertunjukan seni dapat digunakan sebagai komunikasi atau kritik sosial melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan.

1. 4. Fungsi Hiburan

Seni yang berfungsi sebagai hiburan, sebuah pertunjukan khusus untuk berekspresi atau mengandung hiburan, kesenian yang tanpa dikaitkan dengan sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain.

1. 5. Fungsi Artistik

Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni

Page 5: tugas sbd

rupa kontemporer, tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya.

1. 6. Fungsi Guna (seni terapan)

Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan.

Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/ peralatan rumah tangga adalah Gerabah dan Rotan.

1. 7. Fungsi Seni untuk Kesehatan (Terapi)

Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien.

Terapi musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain.

Seperti yang telah dikatakan Siegel (1999) menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Selanjutnya dikatakan oleh Gregorian bahwa gamelan dapat mempertajam pikiran.

Apresiasi Seni

Pengertian Apresiasi Seni

Menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya.

Kegiatan apresiasi meliputi :

a. Persepsi

Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen.

Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.

b. Pengetahuan

Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.

c. Pengertian

Page 6: tugas sbd

Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.

d. Analisis

Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.

e. Penilaian

Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.

f. Apresiasi

Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value ( nilai ), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy,

kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni .

Sejalan dengan rumusan di atas S.E. Effendi mengungkapkan bahwa apresiasi adalah mengenali karya sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermati kelebihan dan kekurangan terhadap karya.

Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1). pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik.

Pendekatan aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam-macam kegiatan seni. Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya. Sedangkan pendekatan problematik, dengan cara memahami permasalahan di dalam seni.

Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebuah pertunjukan seni. Hal ini didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

A. Apresiasi dalam Pendidikan Seni Rupa

Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting dalam pendidikan seni rupa adalah

apresiasi. Dalam bahasa sederhana, apresiasi berarti menerima, menghargai melalui proses yang

melibatakan rasa dan fikir. Kegiatan apresiasi seni di masyarakat kita, begitu juga dalam

penyelenggaraan pendidikan seni di kelas, sampai saat ini masih terbatas sekali dalam arti belum

banyak dikembangkan. Walaupun sesungguhnya pada masa sekarang, anak-anak memiliki lebih

banyak peluang untuk meningkatkan apresiasi dibandingkan dengan zaman dahulu. Kini teknologi

elektronika, khususnya reproduksi dan percetakan sudah maju. Karya-karya terkenal dapat

Page 7: tugas sbd

diperlihatkan guru kepada para siswa di sekolah. Pameran-pameran seni juga lebih sering

diselenggarakan.

Tetapi yang lebih penting lagi, peningkatan apresiasi dapat dilakukan dari tingkat dasar yang

sederhana, dari karya-karya siswa sendiri dan teman-temannya, dilakukan guru di dalam kelas.

Peningkatan kepekaan apresiasi merupakan gabungan antara aspek : mata (pengamatan) dan rasa

(penghayatan), melalui teknik bertanya dan menunjukkan unsur-unsur menarik dari suatu karya.

Secara lebih luas, apresiasi dilakukan bukan hanya terhadap karya seni tetapi juga terhadap

keindahan di alam. Siswa diajak “melihat” keindahan yang ada di mana-mana. Keindahan atau

kemenarikan hasil karya ditunjukkan guru (lebih tepat: disarankan), dengan catatan bukan mutlak

harus diterima siswa. Dengan banyaknya melihat unsur-unsur yang indah/artistik, maka terciptalah

pola gambaran mental pada dirinya tentang apa-apa yang dianggap kebanyakan orang sebagai hal

yang indah/seni. Selanjutnya ia akan memilih, hal-hal apa yang secara individual menarik bagi

dirinya. Di sinilah letak kebebasan siswa untuk menerima atau menolak, menyenangi atau kurang

menyenangi sesuatu yang memungkinkan dirinya memiliki kepekaan individual (sebagai apresiator)

maupun gaya individual (jika ia berkarya).

Menurut Lowenfeld (1982), diskusi tentang aspek-aspek desain (harmoni, keseimbangan,

ritme, kesatuan, pusat perhatian, dsb) akan membentuk kesadaran anak terhadap kualitas baik-buruk

karya seni dan dengan demikian apresiasi seni akan terbentuk.

Hal-hal yang dibicarakan dalam diskusi tersebut meliputi antara lain :

1.      Judul-judul atau objek yang digambarkan: apa yang tampak, apa yang aneh, apa yang menarik. Pada

tahap usia SD, yang disukai anak umumnya penggambaran secara visual yang “hidup”, bukan karya-

karya abstrak atau yang memerlukan renungan mendalam.

2.      Warna. Dipertanyakan mana yang disukai, mana warna yang kurang kuat (kabur), mana yang

menurut mereka aneh atau ganjil.

3.      Penempatan. Dipertanyakan, bagaimana kesesuaian ukuran gambar dengan bidang gambar,

distimulasi perlunya keseimbangan, untuk meningkatkan kepekaan komposisi.

4.      Pemanfaatan media. Dipertanyakan kemungkinan-kemungkinan teknik penggunaan media, sifat khas

media serta cara-cara orang lain yang berhasil menggunakannya.

Perlu dikemukakan di sini bahwa pengembangan apresiasi seni untuk SD hendaknya lebih

diutamakan secara terpadu dengan kegiatan praktek, jadi bukan tersendiri misalnya dua jam pelajaran

memberi ceramah tentang macam-macam apresiasi seni. Anak dapat dibimbing untuk mendiskusikan

karyanya sendiri atau mengapresiasi karya temannya

Page 8: tugas sbd

B. Kritik Seni dalam Pendidikan Seni Rupa

Kritik Pedagogik (Pedagogical Criticism) adalah tipe kritik yang dilakukan oleh seorang guru

(pendidik) terhadap karya siswanya dalam usaha mengembangkan proses pembelajaran yang

bermuatan kreasi dan apresiasi. Dalam rangka proses pembelajaran siswa, seorang pendidik memiliki

peranan sebagai pekritik karya-karya siswa sebagai motivasi, responsi, evaluasi, reinforcement.

Peranan pendidik tersebut sangat berfungsi untuk membina kemandirian kreasi dan ekspresi diri

anakdidik (Siswa). Tidak menghakimi siswa dengan putusan nilai yang kuantitatif, namun lebih

mengarah kepada penguatan the student’s artistic personality.

Jika kita tinjau dari sudut kependidikan, kritik menempati posisi yang integratif dengan

sistem pembelajaran. Kritik dalam proses belajar - mengajar akan selalu muncul tak terpisahkan

dengan dengan metoda mengajar, strategi belajar-mengajar, dan evaluasi.

Kritik lisan yang disampaikan Pendidik dalam kelas terhadap karya Siswa sebagai bukti

bahwa Pendidik berusaha untuk membangun artistic personality Siswa. Hal itu tidak lepas dari

keseluruhan proses pembelajaran. Berbeda dengan evaluasi. Evaluasi diberikan oleh Pendidik kepada

Siswa dalam upaya untuk mengetahui keberhasilan proses belajar - mengajar, dan dilakukan di akhir

suatu program (misalnya tes formatif, sumatif, dsb.). Evaluasi terpisah dari keseluruhan proses

pembelajaran. Pembobotan nilai dalam kritik pun berbeda dengan evaluasi biasa.

C. Pendidikan melalui Kritik dan Apresiasi Seni

Pembelajaran apresiasi dan kritik seni tidak saja berfungsi dalam pembelajaran seni tetapi

dapat juga diimplementasikan untuk pembelajaran lainnya. Implementasi kritik dan apresiasi

menumbuhkan sikap yang mendukung anak dalam: (1) pembelajaran sosial, (2) membangun

kemitraan dengan komunitas, (3) menjadi peneliti yang aktif, (4) menjadi komunikator yang efektif

dan (5) partisipasi dalam kehidupan yang saling berketergantungan.

1. Pembelajaran Sosial

Kompetensi untuk menilai dan menghargai karya seni menumbuhkan sikap untuk menghargai fenomena sosial lainnya. Ketika para siswa mengambil bagian dalam apresiasi praktek seni yang ada di masyarakat, mereka mengembangkan suatu pemahaman tentang dinamika masyarakat dalam konteks budaya, sosial, ekonomi dan historis tertentu dan berbagi makna sosial yang diproduksi dan dihargai oleh kelompok masyarakat tersebut. Melalui kegiatan dan pengalaman ini, para siswa mengembangkan keterampilan interaktif, kepercayaan sosial, pemahaman dinamika kelompok dan kemampuan untuk merundingkan dalam kelompok ketika mereka bekerja ke arah suatu tujuan

Page 9: tugas sbd

bersama. Hal ini akan mendidik mereka untuk memahami perasaan mereka sendiri, tanggapan secara emosional dan orang lain seperti halnya ketika mereka terlibat dalam, dan merefleksikan, sebuah pengalaman seni. Kondisi ini membawa mereka ada dalam situasi yang memungkinkan untuk berempati dengan yang lain, berbagi kegembiraan, mengatur frustrasi dan menghadirkan perasaan ketika menciptakan produk seni.

 2. Membangun kemitraan dengan komunitas

Apresiasi seni dapat menciptakan kebersamaan di antara para siswa dan anggota sekolah, masyarakat sekitar dan komunitas seni. Kemitraan ini melibatkan siswa dalam pendekatan dengan banyak orang, pengalaman dan konteks. Beberapa siswa dapat mengakses manfaat pribadi melalui pengalaman seni yang ada di masyarakat ini seperti halnya pengalaman belajar yang diciptakan di sekolah. Mengembangkan kemitraan dengan pihak yang menawarkan keikutsertaan dalam berbagai program seni memungkinkan untuk menghubungkan pelajaran di dalam sekolah dengan realitas yang ada dimasyarakat. Kemitraan juga menyediakan peluang untuk menginformasikan masyarakat tentang pendidikan di dalam dan melalui aktivitas seni.

Dengan asumsi sumber daya masyarakat dan sekolah berbeda, aktivitas belajar dapat

diperkaya dengan membangun kemitraan dengan orang lain pihak yang terlibat dalam seni. Orang tua,

anggota masyarakat, pengurus seni (arts administrators), seniman lokal, para guru dan para pekerja

industri seni dapat memberi dukungan dengan berbagi kegiatan, pengalaman, keahlian, keterampilan

dan cara kerja mereka menggunakan material serta praktek.

Kemitraan dengan komunitas dapat juga memperkaya aktivitas pelajaran yang ditawarkan ke

para siswa dengan menyediakan akses ke peralatan, fasilitas, musium, dan kegiatan seni di

masyarakat. Pengertian yang mendalam terhadap praktek seni dapat disajikan melalui pengalaman

seniman dalam program sekolah, karya seni yang asli dan “ruang” aktivitas seni di luar kelas, “ruang”

publik dan “ruang” virtual. Kegiatan ini berharga bagi para siswa dan anggota masyarakat karena

memiliki peluang untuk berinteraksi dan berkolaborasi pada proyek seni dalam situasi belajar di

kehidupan nyata.

Penghargaan dan pemahaman tentang keaneka ragaman budaya dan sifat alami saling berhubungan antara seni dan budaya mungkin dieksplorasi dengan jalan yang penuh makna. Hal ini ditingkatkan melalui representasi praktek seni dan seniman-seniman tradisi yang lahir dari budaya asli yang ada di masyarakat ke dalam lingkungan sekolah.

Kemitraan dengan masyarakat pedalaman dan penduduk asli, misalnya, menyediakan peluang

belajar yang cukup esensial bagi siswa. Masyarakat semacam ini sering mempunyai kultur dengan

suatu orientasi lisan dan pendekatan holistik kepada transmisi pengetahuan budaya. Ekspresi dari

identitas budaya, sejarah, hukum, hubungan dengan alam dan sistem kekerabatan melalui suatu variasi

makna artistik menyediakan pengalaman belajar yang kaya bagi para siswa. Untuk menciptakan dan

memelihara kemitraan dengan masyarakat pedalaman atau penduduk asli, peserta belajar harus

menghormati protokol dan prosedur yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Efektivitas dari proses

pembelajaran melalui program kemitraan ini, dapat dilakukan dengan mencari pembimbing

(guidance) dari kelompok pribumi, organisasi dan anggota masyarakat yang relevan.

Page 10: tugas sbd

3. Menjadi peneliti yang aktifMelalui kegiatan apresiasi dan kritik pada dasarnya siswa melakukan kegiatan penelitian.

Sebagai peneliti yang aktif, para siswa membangun makna melalui apresiasi dan kritik apa yang mereka selidiki, uraikan dan prediksi. Mereka mempelajari dan menemukan sendiri jalan yang efektif untuk mengakui adanya berbagai perspektif dan untuk menghadapi tantangan perbedaan pandangan, metoda dan kesimpulan. Para siswa menggunakan berbagai teknik dan teknologi dan menerapkannya dalam apresiasi dan kritik untuk menyelidiki dan menganalisa secara tekstual maupun kontekstual. Sikap ini akan membantu kepekaan siswa terhadap aspek gagasan yang bersifat intuitif dan berlangsung sesaat dari banyak proses dan produk seni sehingga peluang terhadap penemuan dapat segera dikenali dan diselidiki (dikaji dengan kritis).

4. Menjadi komunikator yang efektif Mempresentasikan tanggapan dalam pembelajaran kritik dan apresiasi dapat mendorong

siswa menjadi komunikator yang efektif. Kompetensi ini menuntut para siswa mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan dengan penuh percaya diri di dalam berbagai konteks dan untuk komunikan yang berbeda. Mereka belajar untuk menggunakan berbagai sistem simbol, bahasa, bentuk dan proses seni ketika merumuskan, mengkomunikasikan serta membenarkan pendapat dan gagasan. Para siswa memahami bahwa karya seni berfungsi juga sebagai media komunikasi yang membawa nilai-nilai didalamnya sebagai konstruksi kenyataan dan imajinasi, serta mempunyai kapasitas untuk menimbulkan tanggapan.

5. Partisipan dalam kehidupan yang saling berketergantungan.

Dengan mengambil bagian, mengapresiasi dan mengkritisi pengalaman, produk dan capaian seni, para siswa mulai untuk mencerminkan, bereaksi dan mengevaluasi peran seni di dalam masyarakat yang berbeda. Para siswa mengembangkan suatu pemahaman yang meningkatkan kualitas diri mereka sebagai anggota budaya dan masyarakat masa lampau, hari ini dan masa depan di mana mereka dapat berkontribusi didalamnya.

Melalui negosiasi dan bekerja sama dalam pengambilan keputusan, serta aktif secara efektif

di dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama, para siswa belajar mengidentifikasi dan

menerapkan keterampilan antar budaya dan antar pribadi yang berbeda. Kemampuan ini dapat

mengembangkan suatu kapasitas untuk mengatasi kerancuan dan kompleksitas di dalam dunia dari

perubahan budaya, sosial, teknologi dan ekonomi yang cepat terutama dalam era globalisasi saat ini

(lihat Duncum, 2001)

Rangkuman

Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting adalah apresiasi. Dalam pembelajaran seni

rupa, peningkatan apresiasi dapat dilakukan dari tingkat dasar yang sederhana, dari karya-karya siswa

sendiri dan teman-temannya, dilakukan guru di dalam kelas. Peningkatan kepekaan apresiasi

Page 11: tugas sbd

merupakan gabungan antara aspek: mata (pengamatan) dan rasa (penghayatan), melalui teknik

bertanya dan menunjukkan unsur-unsur menarik dari suatu karya.

Kritik Pedagogik (Pedagogical Criticism) adalah tipe kritik yang dilakukan oleh seorang guru

(pendidik) terhadap karya siswanya dalam usaha mengembangkan proses pembelajaran yang

bermuatan kreasi dan apresiasi. Dalam rangka proses pembelajaran siswa, seorang pendidik memiliki

peranan sebagai pekritik karya-karya siswa sebagai motivasi, responsi, evaluasi, reinforcement.

Peranan pendidik tersebut sangat berfungsi untuk membina kemandirian kreasi dan ekspresi diri

anakdidik (Siswa). Guru tidak menghakimi siswa dengan putusan nilai yang kuantitatif, namun lebih

mengarah kepada penguatan the student’s artistic personality.

Pendidikan melalui Kritik dan Apresiasi Seni memberikan manfaat dalam (1) pembelajaran

sosial, (2) membangun kemitraan dengan komunitas, (3) menjadi peneliti yang aktif, (4) menjadi

komunikator yang efektif dan (5) berpartisipasi dalam kehidupan yang saling berketergantungan.

Latihan

Kumpulkan gambar anak sekolah dasar dari berbagai tingkatan umur dan kelas kemudian lakukan

simulasi mendiskusikan karya-karya tersebut dalam kegiatan apresiasi atau kritik karya seni. Catat

semua tanggapan yang muncul saat diskusi, kemudian bandingkan hasil tanggapan dari masing-

masing gambar tersebut dan susun dalam sebuah karya tulis ilmiah.

Page 12: tugas sbd

Tujuan apresiasi seniTujuan apresiasi seni diungkapkan Derlan (1987: 16) bahwa apresiasi seni

pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan apa yang disebut dengan

“pengalaman estetis”. Penikmatan seni yang terarah, sadar dan bertujuan akan

menghasilkan pengalaman tersebut. Seperti halnya dengan pergaulan yang akrab

dengan karya seni, pengalaman-pengalaman itu didapatkan. Hal ini dipertegas

Soedarso (1990:79) yang menyebutkan bahwa tujuan pokok penyelenggaran

apresiasi seni adalah untuk menjadikan masyarakat (siswa) “melek seni” sehingga

dapat menerima seni sebagai mestinya.

Tujuan apresiasi seni dalam kurikulum pendidikan umum adalah untuk

memperkenalkan siswa terhadap seni dan lebih jauhnya dapat memahami nilai-

nilai dan aturan dalam kehidupan budayanya. Hal ini ditegaskan Rice (1997)

dalam Art Appreciation (http://www.uncg.edu/art/courses/rwrice/360/AAprec.

htm) bahwa:

The goal of the teaching of art appreciation as a part of general education

in the college curriculum has been to introduce students to art, hoping to

convey an understanding of the value and role of art in our culture. But

appreciating art is a much more complicated and personal enterprise that

may require more than an introduction…. It is the attitudes and actions

within those definitions that create the dynamics of discovery for the

individual who appreciates. Teaching and learning about art are processes

of discovery, and the “findings” will impact the individual‟s future

interactions with art. Clearly, coming to value and understand or appreciate

art is a complex undertaking.

Pandangan di atas juga menujukkan bahwa selain kegiatan apresiasi seni

merupakan sesuatu yang kompleks dan memerlukan usaha secara individual untuk

tidak hanya sekedar mengenalnya, tapi perlu mempelajarinya dengan seksama.

Page 13: tugas sbd

Apresiasi juga merupakan sikap dan perbuatan yang diartikan sebagai dinamika

dari penemuan individu yang melakukan apresiasi. Mengajar dan belajar tentang

seni merupakan proses penemuan dan suatu penemuan yang akan mempengeruhi

individu dalam berinteraksi dengan seni di masa datang. Tentunya hal ini akan

mendatangkan suatu nilai dan pemahamanan atau apresiasi seni sebagai suatu

perbuatan yang kompleks.

Respon terhadap seni akan menggugah rasa kepuasan. Melalui kegiatan

menikmati seni secara sempurna akan mengalami suatu kepuasan penginderaan

dan akan memperoleh pengalaman melalui imajinasinya. Partisipasi aktif dari

pengamat dalam berdialog dengan seni harus dikembangkan karena apresiasi seni

adalah hasil dari pada partisipasi sikap dari si pengamat sendiri. Suatu karya seni

mempunyai nilai estetis hanya apabila menimbulkan respon positif pada pihak

pengamat melalui kegiatan mengamati dan menterjemahkan pesan itu menjadi alat

komunikasi antara seniman dengan pengamat seni.

Page 14: tugas sbd

Jenis Seni Secara umum seni dibedakan menurut indra penserapannya yaitu seni audio, seni visual, dan seni audio-visual.Seni audio adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Misalnya : seni musik atau suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain.Seni visual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan sebutan seni rupa.Seni audio-visual adalah seni yang sekaligus diserap oleh indra pendengaran dengan indra penglihatan. Misalnya : seni tari, drama/theater, film dan lain-lain.Disamping itu ada lagi seni lain yang tidak ditekankan pada jenis indra penserapannya yaitu seni sastra. Yang termasuk dalam seni sastra adalah seni yang berbentuk prosa seperti roman, novel, cerpen, dan lain-lain. Dan seni yang berbentuk puisi seperti syair, pantun, gurindam, dan puisi-puisi dalam bentuk bebas lainnya. Ciri umum dari prosa adalah deskripsi keadaan atau imajinasi secara mendetail. Sedangkan ciri umum dari puisi adalah ungkapan inti atau hakiki dari suatu pengalaman maupun imajinasi estetis.Untuk lebih mengenal perihal tentang batasan-batasan dari masing-masing seni ini, dapat dikemukakan beberapa pengenalan umum tentang aneka seni yang dimaksud diantaranya sebagai berikut :

1. Seni Rupa2. Seni Musik3. Seni Tari4. Seni Drama/Theater5. Seni Sastra.

1. Seni Rupa

Seni rupa adalah suatu wujud karya manusia yang mengandung unsur keindahan. Keindahannya diserap dengan indra penglihatan seperti : seni lukis, seni pahat, seni patung, seni grafis, seni lingkungan (environmental art), seni instalasi, seni pertunjukkan (performing art), seni peristiwa (happening art) dan sebagainya. Rasa senang ditimbulkan karena adanya keterpaduan dari unsur-unsur bentuk dari karya tersebut seperti aneka warnanya, selang-seling garis, aneka bentuk bidang-bidangnya, kemiripan bentuk objek yang dilukiskannya dengan lukisannya, aspek tematik yang diungkapkannya, keunikannya, teksturnya, dan lain-lain. Sedangkan keindahan dalam pengertian sederhananya adalah sesuatu yang memberikan rasa senang tanpa pamrih pada orang yang melihatnya. Kesenangan yang ditimbulkannya muncul serta merta karena keindahan karya itu sendiri, bukan karena ada kepentingan lain yang membuatnya merasa senang.

2. Seni Musik

Seni musik atau seni suara adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Rangkaian bunyi yang didengar dapat memberikan rasa senang dan rasa puas bagi yang mendengarnya karena adanya keserasian susunan dari rangkaian tangga nada bunyi-bunyi tersebut.Secara garis besar ada dua jenis musik yaitu musik vokal dan musik instrumental. Musik vokal adalah musik yang hanya mengandalkan suara manusia saja, sedangkan musik instrumental adalah musik yang diperoleh dari memainkan alat-alat musik.

Page 15: tugas sbd

3. Seni Tari

Seni tari adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Tetapi kekhususannya adalah keindahan yang dinikmati pada gerakan-gerakan tubuh, terutama gerakan kaki dan tangan, dengan ritme-ritme teratur, biasanya mengikuti irama musik. Seni tari juga tidak terlepas dari seni rupa karena gerak-gerak yang diperlihatkan diserap dengan indra penglihatan.

4. Seni Drama/Theater

Seni drama/theater adalah seni peran atau lakon yang umumnya dimainkan di atas panggung. Seni ini dinikmati sekaligus dengan indra penglihatan dan indra pendengaran. Dalam ungkapan lain seni drama disebut juga dengan seni theater (panggung). Secara umum merupakan gambaran sebuah peristiwa duniawi atau imajinasi yang dihadirkan kembali diatas panggung. Keindahan seni drama terletak pada ketepatan alur cerita yang diperankan oleh para pemain diatas panggung.Saini KM dalam bukunya peristiwa theater (1996), menuliskan seni theater adalah seni dunia ambang, yaitu ambang untuk menoleh kepada yang indrawi dari pengalaman sehari-hari dan menoleh juga kepada dunia nilai.

5. Seni Sastra

Seni sastra adalah seni yang dikemukakan melalui susunan rangkaian bahasa baik lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa senang tanpa pamrih bagi orang yang membacanya. Secara garis besar seni sastra dapat dikelompokkan kedalam dua kategori besar yaitu prosa dan puisi. Prosa adalah seni sastra yang berusaha mendeskripsikan keadaan, keinginan, atau imajinasi secara mendetail. Sedangkan puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan.Mengutip pendapat Alexander Smith (1835 : 366), Sutrisno (1999 : 132) dalam bukunya Kisi-Kisi Estetika menulis : beda pokok antara prosa dan puisi. Prosa adalah bahasa akal budi si seniman, sedangkan puisi adalah bahasa dari perasaan. Dalam prosa seniman mengkomunikasikan pengertian akan hal-hal indrawi atau pikiran, sedangkan dalam puisi seniman mengungkapkan bagaimana hal-hal itu menerpa, menyentuh perasaan kita. Termasuk kedalam kategori prosa adalah karya sastra yang berbentuk novel, cerita bersambung, cerita pendek, esai-esai yang mengemukakan kritik dan pemikiran-pemikiran budaya. Sedangkan yang termasuk dalam kategori puisi adalah pantun, syair, dan puisi-puisi lain dalam berbagai bentuknya.

Page 16: tugas sbd

Contoh Apresiasi SeniKali ini saya akan membagika tentang contoh Apresiasi seni Rupa, lukisan yang akan saya

apresiasi adalah lukisan dari  Dr Zakaria Ali, pada tahun 1991

Berikut gambarnya : 

WindDibuat Oleh                  : Dr Zakaria Ali, pada tahun 1991

Judul                              : "Wind", 1991

Dibuat dengan             : Cat Minyak

Ukuran Asli                   : 51 x 38 Cm

Tentang Lukisan :    - Lukisan menggambarkan tentang Bukit batu kapur

-   Dicelah batuan ditumbuhi dua batang pohon yang masih kecil, dan sedikit rumput yang

hampir kering.

Aliran             : Naturalisme

Suasana        : Damai, sunyi dan sejuk seolah-olah ada sesuatu yang tersembunyi.

Warna            : -  Hijau, Hitam, putih dan coklat

-    Kombinasi warna membuat suasana menjadi gelap

-    Warna Sejuk karna daun seperti di tiup angin

Page 17: tugas sbd

Garis               : - Garis terlihat jelas karna adanya perbedaan warna antar objek

-  Garis pada dinding batu seakan memiliki makna sudah berumur tua

-  Garis batu yang melengkung yang menghasilkan sudut menunjukkan batu

tajam

Tekstur           : - Tekstur dinding batu kasar terlihat seperti terjadi pengikisan

- Kasar batu lebih jelas karna kehadiran sinar matahari dari arah kanan

                          - Tekstur daun lebih tajam karna terlihat lebih dekat dengan subjek

Kekurangan   : - Tidak ada Objek manusia langsung

-   Lukisan sulit dipahami

Kesan            : - Tiupan angin menampakkan kesan gerak secara halus membuat 

Hati merasa tenang dan tentram.

Page 18: tugas sbd

KRITIKmenurut saya karya affandi pada gambar di samping ini terlihat sangat keren namun pertama melihat akan terasa pusing, serta warna warna yang di gunakan sangat bagus

menurut saya poto di samping sangatlah indah dan terlihat elegan denga terang gelapnya yang menambah nilainya sehingga terlihat sangat berkelas

gambar di samping sanagt lah indah dan seperti nyata serta pencampuran warna yang keren

Gambar di samping terlihat seperti nyata juga dan sangat detail serta warna yang digunakan sangatlah indah