tugas pst

Upload: okta-pratama

Post on 16-Oct-2015

185 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

TUGAS PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA 2013

4000 2500 1650 1000. 132 kV/13,2 kV SSO 2 Count 110 A 60 A Y PBO F3 2A2B

50 A 16 A F2 X 1050 850 F1 400 180 34 A

1. Tentukan rating sekering agar terjadi koordinasi ! (Gunakan kurve karakteristik I t (skala log-log). 2. Tentukan rating PBO (PBO hidraulis) ! (Gunakan tabel terlampir)3. Tentukan arus penggerak minimum SSO (hidraulis) !4. Bila terjadi gangguan minimum permanen di daerah Y, jelaskan operasi PBO dan SSO !5. Bila terjadi gangguan minimum permanen di daerah X, jelaskan operasi PBO !6. Bagaimana koordinasi PBO dengan sekering (F1, F2, F3) ?7. Batas Batas koordinasi !

Tabel Rating Recloser Hidraulis, 3 Fase, Tegangan 6,3 14,4 kVRecloser Type, Continuous Rating & Interrupting MediumCoil Ratings (continuous amperes)Minimum Trip Ratings(amperes)Interrupting Ratings(amperes)

Type RX,400 A maximum,Oil Interruption.

25355070

100140160185

2252804005070100140

200280320370

4505608001500210030004200

6000600060006000

600060006000

1. Tentukan rating sekring agar terjadi koordinasi

maka rating sekring = 25T

maka rating sekring = 12T

maka rating sekring = 40T

Menentukan koordinasiF3 dengan F1 , arus gangguan maksimum 1050

61% < 75% maka koordinasi baik

F3 dengan F2 , arus gangguan maksimum 850

20% < 75% maka koordinasi baik

2. Karena arus yang mengalir 110A maka digunakan coil rating 140A Rating arus 140>110Trip minimum 280A dari minimumShort circuit 1050Interuppting ratingnya 6000>4000. Jadi coil ini yang dipilih.

3. Arus penggerak SSO

4. Arus gangguan minimum daerah Y = 860A Maka PBO melakukan operasi cepat 1 kali lalu SSO menghitung 1 kali. Karena gangguan masih ada maka PBO melakukan perasi cepat 1 kali lagi. Count SSO menjadi 2 karena count SSO sudah habis maka PBO akan trip.

5. Bila terjadi gangguan permanen di XPada saat terjadi minimum pada titik X yaitu 180 A, sedangkan rating arus trip minimum PBO adalah 280 A. Ini artinya arus gangguan ini belum melebihi rating arus trip minimum PBO sehingga PBO tidak menanggapi arus gangguan ini dengan kata lain PBO tidak bekerja.

6. Koordinasi PBO dengan sekering yaitu : Semua sekering (F1, F2, F3) berada di sisi beban, maka bentuk koordinasi antara PBO dan sekering ialah kurva MMT dan MCT dari tiap sekering berada di antara kurva operasi cepat (A) dan kurva operasi lambat PBO (B). Kurva PBO dengan tipe RX, tegangan kerja 14.4 kV dan rating pemutusan 6000 A

Kurva Fuse

Berdasarkan 2 kurva di atas (kurva PBO tipe RX dan kurva ketiga fuse yaitu fuse 25T, fuse 12T dan fuse 40T), PBO dan sekering dapat dikatakan berkoordinasi. Untuk membuktikannya misal arus gangguan sebesar 400 A : Waktu operasi cepat PBO 0.07 detik Waktu putus fuse 12T= 0.072 detik Waktu putus fuse 25T = 0.26 detik Waktu putus fuse 40T= 0.67 detik Waktu operasi lambat PBO 1 detik Sehingga antara PBO dengan fuse sudah terjadi koordinasi. Bentuk koordinasinya yaitu fuse harus putus ketika operasi cepat PBO habis dan PBO belum memulai operasi lambat.

7. Batas batas koordinasi Koordinasi fuse dengan fusea. Koordinasi F1 dan F3

F1 dan F3 ini memiliki batas koordinasi yaitu saat arus gangguan bernilai 950 A. Pada arus gangguan tersebut, kondisi kurva MCT F1 sudah berada di atas kurva damage time.Artinya fuse sumber sudah mulai leleh, tetapi fuse beban belum putus.

b. Koordinasi F2 dan F3

F2 dan F3 ini memiliki batas koordinasi yaitu saat arus gangguan bernilai 2600 A. Pada arus gangguan tersebut, kondisi kurva MCT F2 sudah berada di atas kurva damage time. Artinya fuse sumber sudah mulai leleh, tetapi fuse beban belum putus.

Koordinasi PBO dengan fuseKurva PBO dengan tipe RX, tegangan kerja 14.4 kV dan rating pemutusan 6000 A

Kurva Fuse

Batas koordinasi PBO dengan fuse yaitu saat arus gangguan sebesar 1000 A. Pada saat itu kurva F1 dan F2 berada di bawah kurva operasi cepat PBO. Sedangkan kurva F3 berada di bawah kurva cepat operasi PBO saat arus gangguan 2000 A. Artinya fuse sudah putus, tetapi PBO belum mulai operasi cepat.