tugas perubahan bahasa

3
Susi Fauziah 090650002 Program S2 Linguistik FIB UI Pertanyaan Perubahan Bahasa Latihan I Perubahan Leksikal/ Semantis 1) Carilah kata- kata baru yang muncul dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain yang anda kenal sebagai hasil dari proses pemajemukan dan afiksasi. Jelaskan alasan yang mendasari kemunculan kata- kata tersebut. 2) Berilah contoh kata- kata yang mengalami perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, kata- kata yang mengalami perubahan makna melalui metafora dan metonimi. Jelaskan bagaimana perubahan makna kata- kata tersebut terjadi. Jawaban: 1) Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari proses pemajemukan dalam bahasa Indonesia adalah: 1. menara pencakar langit yang merupakan terjemahan dari sky scraper. 2. Telpon genggam yang merupakan terjemahan dari handphone. 3. Penanak nasi yang merupakan terjemahan dari rice cooker. 4. Mesin pencuci piring yang merupakan terjemahan dari dishwasher machine. 5. Rok mini yang merupakan terjemahan dari miniskirt. Selain itu, contoh lainnya adalah temu wicara, sembah sujud, kawin paksa, jatuh bangun dan serah terima. Kelima contoh ini mendeskripsikan dua buah peristiwa. Sedangkan contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahasa asing (Inggris) dan bahasa gaul. Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dan merupakan kata pinjaman dari bahasa asing (Inggris) adalah sharing, sophisticated, printing. Jadi, kata- kata tersebut biasanya diberi afiksasi sesuai dengan bahasa asalnya lalu kemudian disesuaikan dengan tata bahasa kalimat Indonesia. Sebagai contoh: “Mari kita share apa yang telah kita alami di masa lalu!” atau “Mesin ini sangat sophisticated!” Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dalam bahasa Indonesia dapat terlihat pada bahasa gaul, yaitu 1) penambahan sufiks –in pada kata kerja, contoh: pukul -> pukulin, dipukuli -> dipukulin, beli-> beliin, dibeli-> dibeliin, dll. Dan 2) penambahan infiks –ok- pada kata bahasa Indonesia yang hanya diambil bagian tiga huruf pertama saja, contoh: bapak bap + -ok- bokap, berak ber + -ok- boker.

Upload: susi-fauziah

Post on 18-Jun-2015

2.847 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

This paper analyzes about the changes of words in Indonesian language in order to complete the assignment given by Dr. Muhammad Umar Muslim.

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Perubahan bahasa

Susi Fauziah 090650002 Program S2 Linguistik FIB UI

Pertanyaan Perubahan Bahasa Latihan I Perubahan Leksikal/ Semantis

1) Carilah kata- kata baru yang muncul dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain yang anda kenal sebagai hasil dari proses pemajemukan dan afiksasi. Jelaskan alasan yang mendasari kemunculan kata- kata tersebut.

2) Berilah contoh kata- kata yang mengalami perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, kata- kata yang mengalami perubahan makna melalui metafora dan metonimi. Jelaskan bagaimana perubahan makna kata- kata tersebut terjadi.

Jawaban:

1) Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari proses pemajemukan dalam bahasa Indonesia adalah: 1. menara pencakar langit yang merupakan terjemahan dari sky scraper. 2. Telpon genggam yang merupakan terjemahan dari handphone. 3. Penanak nasi yang merupakan terjemahan dari rice cooker. 4. Mesin pencuci piring yang merupakan terjemahan dari dishwasher machine. 5. Rok mini yang merupakan terjemahan dari miniskirt. Selain itu, contoh lainnya adalah temu wicara, sembah sujud, kawin paksa, jatuh bangun dan serah terima. Kelima contoh ini mendeskripsikan dua buah peristiwa.

Sedangkan contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahasa asing (Inggris) dan bahasa gaul. Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dan merupakan kata pinjaman dari bahasa asing (Inggris) adalah sharing, sophisticated, printing. Jadi, kata- kata tersebut biasanya diberi afiksasi sesuai dengan bahasa asalnya lalu kemudian disesuaikan dengan tata bahasa kalimat Indonesia. Sebagai contoh: “Mari kita share apa yang telah kita alami di masa lalu!” atau “Mesin ini sangat sophisticated!”

Contoh kata- kata baru yang muncul sebagai hasil dari afiksasi dalam bahasa Indonesia dapat terlihat pada bahasa gaul, yaitu 1) penambahan sufiks –in pada kata kerja, contoh: pukul -> pukulin, dipukuli -> dipukulin, beli-> beliin, dibeli-> dibeliin, dll. Dan 2) penambahan infiks –ok- pada kata bahasa Indonesia yang hanya diambil bagian tiga huruf pertama saja, contoh: bapak bap + -ok- bokap, berak ber + -ok- boker.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa alasan yang mendasari kemunculan kata baru tersebut. Pertama, bahasa Indonesia meminjam kata dari bahasa Inggris lalu diterjemahkan untuk menamai benda yang berasal dari luar Indonesia. Kedua, kata majemuk muncul untuk mengacu pada dua peristiwa yang digambarkan dalam satu kata. Ketiga, penutur Indonesia memilih menggunakan kosakata bahasa Inggris karena bahasa Inggris dianggap lebih keren atau berprestise dibandingkan bahasa Indonesia. Terakhir, bahasa gaul diciptakan untuk membentuk identitas tersendiri dan beda dengan kelompok sosial lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kata gaul yang berarti ‘keren’ atau ‘trendi.’

2) Contoh kata- kata yang mengalami perluasan makna dalam bahasa Indonesia adalah ‘lucu’. Dulu, ‘lucu’ artinya hanya sesuatu yang membuat tertawa. Akan tetapi, sekarang lucu berarti bagus, tampan, cantik. Contoh lainnya, adalah kata panggilan atau kata sapaan, yaitu: saudara, saudari, om, ibu, bapak. Sekarang kata- kata yang baru- baru ini mengalami perluasan makna adalah kakak dan

Page 2: Tugas Perubahan bahasa

bunda. Jika dahulu, semua kata sapaan hanya digunakan untuk keluarga dekat. Maka, sekarang kata- kata tersebut digunakan untuk semua orang yang dikenal dan memiliki ciri utama dari kata sapaan tersebut. Jadi, terjadi pengurangan komponen makna.

Contoh kata- kata yang mengalami penyempitan makna dalam bahasa Indonesia adalah kata ‘sarjana’ yang berasal dari bahasa Sansekerta sajjana, yang artinya ‘berwatak baik, arif, dan terhormat’. Akan tetapi, sekarang kata ‘sarjana’ mengarah hanya pada orang yang lulus dari perguruan tinggi atau menamatkan pendidikan S1. Contoh lainnya adalah kata ‘pendeta’ yang awalnya bermakna orang yang berilmu. Akan tetapi, kemudian maknanya menjadi ‘guru agama kristen.’ Begitu pula halnya dengan kata ‘ulama’ berasal dari bahasa Arab yang artinya orang yang berilmu. Tapi, sekarang ‘ulama’ berarti ‘guru agama Islam.’

Sedangkan untuk contoh kata ameliorasi dalam bahasa Indonesia adalah ‘cendekiawan’, yang artinya orang pintar. Kata cendekia sendiri berasal dari bahasa Hindustani (sekarang bahasa Hindi dan Urdu), yakni ‘chhandikya’ yang berarti ‘suka memfitnah’. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia, cendekia berarti pintar. Jadi, terjadi perubahan makna dari makna negatif menjadi makna positif. Kata ‘perempuan’ dulu dianggap negatif karena sering dipakai untuk merujuk pada perempuan yang tidak baik. Akan tetapi, sekarang kata perempuan dianggap positif karena berasal dari kata ‘empu’ yang artinya perguruan. Sedangkan contoh kata- kata peyorasi dalam bahasa Indonesia adalah ‘bini’ dan ‘laki’ yang nilai rasanya merosot menjadi rendah. Sebenarnya makna kata ‘bini’ dan ‘laki’ sama dengan makna kata ‘istri’ dan ‘suami’. Akan tetapi, nilai rasa kedua kata ‘bini’ dan ‘laki’ lebih rendah daripada nilai rasa kata ‘istri’ dan ‘suami’ menurut pandangan masyarakat.

Contoh kata- kata yang mengalami perubahan makna melalui metafora dalam bahasa Indonesia adalah kata- kata makian yang berasal dari nama hewan, misalnya anjing, babi, monyet. Jadi, pada saat seseorang (A) yang sedang marah bilang “Monyet, lu!” kepada B. Maka, pernyataan A tidak bertujuan untuk menunjukkan kalau B adalah seekor monyet. Akan tetapi, karena A merasa marah kepada B, maka A menyamakan B dengan monyet. Dalam bahasa Inggris, kasusnya hampir sama. Pada saat A mengatakan: “B is a pig.” Pernyataan A bertujuan untuk menunjukkan kalau B memiliki karakteristik yang mirip dengan babi. Mungkin cara makan B yang berantakan mirip atau penampilannya yang kotor dan tidak rapi mirip dengan babi.

Sedangkan contoh kata- kata yang mengalami perubahan makna melalui metonimi adalah ‘aqua’ dan ‘honda’. Aqua sebenarnya adalah merk air mineral. Akan tetapi, sekarang kata aqua digunakan untuk mengarah kepada semua jenis air mineral tanpa memedulikan merk aslinya. Honda adalah merk sepeda motor tertentu yang terkenal sehingga digunakan untuk mengacu pada semua sepeda motor. Metafora dan metonimi sering digunakan dalam bahasa percakapan karena pembicara berasumsi kalau lawan bicaranya memiliki pengetahuan yang sama (‘shared context’) dan mengerti maksud si pembicara.

Jadi, dapat disimpulkan tentang cara bagaimana perubahan makna itu dapat terjadi. Pertama, perubahan makna dapat terjadi seiring dengan berjalannya waktu atau secara diakronis. Kedua, kata pinjaman yang berasal dari bahasa lain atau bahasa asing mengalami perubahan makna sehingga tidak sama dengan makna kata asal. Ketiga, nilai rasa kata- kata berubah disebabkan oleh pandangan hidup dan ukuran dalam norma masyarakat yang berubah. Terakhir, kata- kata dapat berubah makna melalui metafora dan metonimi karena kata- kata tersebut dianggap sudah umum, lumrah dan dikenal oleh masyarakat luas.