tugas perilaku konsumen (sumber daya konsumen)
DESCRIPTION
.TRANSCRIPT
Nama : Niken Laras UtamiKelas : 3ea27NPM : 15211162
Perilaku KonsumenSumber Daya Konsumen dan Pengetahuan Konsumen
Sumber daya ekonomi
Pengertian sumber daya ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya
dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang
tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi
sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai
modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya
secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi
sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi
ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. Kategori
sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika
digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui
proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah,
udara segar dan lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal
mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses
pembangunan wilayah (daerah).
Disamping komponen sumberdaya alam, pada saat ini peranan sumberdaya manusia (human
resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi
daerah (wilayah) semakin signifikan. Faktor sumberdaya manusia ini telah menghadirkan suatu
proses pemikiran baru dalam telaah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan
sumberdaya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global,
nasional maupun daerah.
KANDUNGAN PENGETAHUAN
Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Pengetahuan konsumen
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam :
1. Pengetahuan Produk
2. Pengetahuan Pembelian
3. Pengetahuan Pemakaian
Keterangan:
1. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk,
harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
(1) Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen
2. Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan
penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih
senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui
dimana letak produk di dalam toko tersebut.
Perilaku Membeli:
1. Store Contact
Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet
2. Product Contact
Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
3. Transaction
Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat
pembayaran lainnya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan
informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan
pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
ORGANISASI PENGETAHUAN
Pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk
mengorganisir informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan 1. Pengetahuan
organisasi mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum
(seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci, dan
otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti nama-nama geografis dan
nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua
jenis skema untuk mengorganisir informasi dan mempromosikan manajemen pengetahuan 1.
Sistem pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan pada
tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses lebih
terperinci, dan Otoritas varian versi file yang mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama
dan nama Geografis -nama pribadi). Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti
jaringan semantik dan ontologi. Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti
jaringan semantik dan ontologi. Karena sistem organisasi pengetahuan mekanisme untuk
mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan
arsip. Karena mekanisme sistem pengetahuan organisasi untuk mengorganisir informasi,
mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan arsip. Sistem organisasi
pengetahuan digunakan untuk mengatur bahan-bahan untuk tujuan pengambilan dan untuk
mengelola koleksi. Sistem pengetahuan organisasi Digunakan untuk Mengatur bahan-bahan
untuk tujuan pengambilan dan untuk mengelola koleksi. Sebuah KOS berfungsi sebagai
jembatan antara kebutuhan informasi pengguna dan materi dalam koleksi. Sebuah berfungsi
KOS Sebagai jembatan antara kebutuhan pengguna informasi dan materi dalam koleksi. Dengan
itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan sebelumnya
keberadaannya. Dengan itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa
pengetahuan sebelumnya keberadaannya. Baik melalui browsing atau mencari langsung, baik
melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing pengguna
melalui proses penemuan. Baik melalui mencari atau browsing langsung, baik melalui tema
pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing pengguna melalui proses
penemuan. Selain itu, Koss mengijinkan penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai
cakupan pengumpulan dan apa yang dibutuhkan untuk melengkapi itu. Selain itu, Koss
mengijinkan Penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan Pengumpulan dan
apa yang dibutuhkan untuk melengkapi itu.
Kepribadian Nilai dan Nilai Hidup
1. Kepribadian
Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-
sifat yang positif , sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah,
ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis
dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya
secara unik.Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri,
dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu
diuraikan yakni :
1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga
dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada
dalam batas-batas bentuk polanya.
2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu
keseluruhan yang bulat.
3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi
merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.
Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra
pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya)
berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri
orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan,
situasi ekonomi , gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak
bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan
mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat
diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin
(positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka
dan intelektual.
2. Nilai-nilai individu
Dilihat dari kepribadian,perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai
berikut:
itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan,
yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari
luar.Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang
dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle).Bertujuan untuk mengurangi ketegangan.
Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan
terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Ego adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan
pembentukan suatu system rohaniah baru.Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip
kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan). Bertujuan untuk menangguhkan
peredaan energy sampai benda nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau
dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan
sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar.
Superego adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego
lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal
dan hati nuran. Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang hanya
‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’ mempengaruhi seleksi berbagai modus tingkah laku
yang mungkin dilakukan individu atau mempengaruhi pemilihan tujuan akhir tingkah laku
(Kluckhohn dalam Rokeach, 1973). ‘Lebih diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam
mengarahkan tingkah laku, dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan
derajat kepentingannya.
Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah.
Karena nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya,
masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja, 1985),
maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki kecenderungan
untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah
bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja,
1985).
3. Konsep gaya hidup dan pengukurannya
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep
dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak
lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani
siklus kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup.
Bahkan sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian.
Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat dari variabel sosial yang merupakan determinan yang
paling penting dalam pembentukan kepribadian. Teori faktor ciri, yang mengemukakan
bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut ciri
(trait).
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait
dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada
perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan
persepsi mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana
semacam pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata pada kehidupan sehari-hari :
Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan oleh Coleman
menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah Atas,
kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawa Atas, Bawah-bawah Sementara di Kota Jakarta,
hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam Rencana Umum Pembangunan Sosial
Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat distratifikasikan dalam lima strata, yaitu lapisan
elite, lapisan menengah, lapisan peralihan, lapisan bawah, dan lapisan terendah.
Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas
sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan
atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang
berkaitan dengan gaya hidup.
4. Pengukuran ganda perilaku individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan
keputusan konsumen:
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada
pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-
pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya
perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari
informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi
kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.
3. Pengevaluasian Alternatif
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus,
konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis
4. Keputusan Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk
kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen
akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul
diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.