tugas perilaku biaya

13
PERILAKU BIAYA & ANALISIS PENGGUNAANNYA PERILAKU BIAYA Berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable. Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap maupun biaya variabel harus dipecah lagi sebagai berikut : Biaya Tetap Biaya Variabel a. Commited Fixed Cost a. Engineered Variable Cost b. Descretionary Fixed Cost b. Discretionary Variable Cost 1. Biaya Tetap 1

Upload: izathrytami

Post on 29-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

perilaku biayacost accounting

TRANSCRIPT

PERILAKU BIAYA &

PERILAKU BIAYA & analisisPenggunaannya PERILAKU BIAYABerdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable. Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap maupun biaya variabel harus dipecah lagi sebagai berikut :Biaya Tetap

Biaya Variabel

a. Commited Fixed Cost

a. Engineered Variable Cost

b. Descretionary Fixed Cost

b. Discretionary Variable Cost

1. Biaya Tetap Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.a. Commited Fixed Cost

Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok. Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.b. Descretionary Fixed Cost (Disebut juga : managed atau programmed Cost) Yakni merupakan biaya : (a) yang timbul dari keputusan penye diaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikelu arkan, dan (b) yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan, jasa atau produk)Contoh biaya ini adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, biaya konsultas. Discretionary fixed cost dapat dihentikan sama sekali penge luarannya atas kebijakan manajemen.2. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya peru- bahan volume kegiatan.

a. Engineered Variable Cost Engineered Cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. Contoh : biaya bahan baku.b. Discretionary Variable Costs Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat namun tidak nyata (bersifat artifi sial). Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Contoh biayaini adalah biaya iklan.3. Biaya Semi Variabel.

Yakni biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.a. Penentuan Pola Perilaku Biaya Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya. 1. Pertama, harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.2. Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).3. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.b. Metode Penaksiran Fungsi Linier Ada dua pendekatan dalam memperkirakan fungsi biaya : (a) pendekatan historis (historical approach) dan (b) pendekatan analitis (analytical approach).c. Pendekatan historis Terdapata 3 metode dalam pendekatan historis yakni : (1) meto de titik tertinggi dan terendah (2) metode biaya berjaga dan (3) metode kuadrat terkecil.1) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method).Contoh 1 Berikut disajikan data kegiatan dan biaya reparasi & pemelihara an pada PT Mustika tahun 2003 yakni :Bulan Ke Biaya Reparasi & PemeliharaanJam Mesin

1750.0006.000

2715.0005.500

3530.0004.250

4600.0004.000

5600.0004.500

6875.0007.000

7800.0006.000

81.000.0008.000

9800.0006.000

10750.0006.000

11550.0004.500

12600.0004.500

8.570.00066.250

Bia Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia-

tan Tertinggi dan Terendah

Tertinggi Terendah Selisih

Jumlah Jam Mesin 8.000 4.000 4.000

Biaya Repr & Pemelhr.Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp. 400.000

Unsur Biaya Variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan dihitung sebagai berikut :

Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin

Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin disajikan sebagai berikut :

Titik Kegiatan Tertinggi Titik Kegiatan Terendah

Biaya Reparasi & peme-Rp. 1000.000 Rp. 600.000

liharaan mesin yg terja

di.

Rp. 100 x 8.000 800.000

Rp. 100 x 4.000 Rp. 400.000

Biaya Reparasi & Peme Rp. 200.000 Rp. 200.000

liharaan Tetap

Gambar 02. Perhitungan Unsur Biaya TetapFungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis, berbentuk fungsi linier yakni :

Y = 200.000 + 100x 2) Metode Biaya Berjaga ( Standby Cost Method) Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Contoh : Berdasarkan data di atas, misal pada tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per bulan biaya yang dikeluar kan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi, biaya reparasi yang tetap harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 400.000 Maka penentuan biaya variable dan tetap dapat ditentukan sebagai berikut:Biaya yang dikeluarkan pada

Rp. 1.000.000 tingkat 8000 jam mesin

Biaya Tetap ( Biaya berjaga)

Rp. 400.000 Selisih

Rp. 600.000 Biaya Variabel per jam = Rp. 600.000 : 8000 = Rp. 75 per jam mesinDengan demikian fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dapat dinyatakan secara matematis sbb

Y = 4.00.000 + 75 x3) Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method)Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

b. = n (xy) - x y

n x2 - (x)2a = y - b(x)

n Bln keBia Repr&Peml

(Rp.1000)Jam Mesin

y.x.xy.x2

17506000450000000036000000

27155500393250000030250000

35304000212000000016000000

46004000240000000016000000

56004500270000000020250000

68757000612500000049000000

78006000480000000036000000

810008000800000064000000

98006000480000000036000000

107506000450000000036000000

115504500247500000020250000

126004500270000000020250000

yx.xy.x2

85700006600041060500000380000000

b. = 12 x 41.060.500.000 66.000. x 8570000 = 12 x 380.000.000 (66.000)2

a. = 8.570.000 b x 66.000 = 12 Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari

Biaya variabel = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)

Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :

Y = 79.270 + 115x 9