tugas pep

8
Artikel 5 -1 Penasihat Energi Prabowo Sebut Petani Aren Bisa Raup Rp 4 Juta/Bulan Jakarta -Program energi terbarukan atau alternatif lewat bahan bakar bioetanol dari nira aren jadi salah satu visi misi energi dari calon presiden Prabowo Subianto. Bila program berjalan, petani aren bisa menghasilkan Rp 4 juta/bulan. Penasihat Energi Terbarukan Partai Gerindra, yang juga Ketua Yayasan Masarang yait Willie Smits mengatakan, pemberdayaan aren untuk bahan dasar energi dapat mengembalikan bangsa Indonesia sebagai bangsa petani. Smits menyebutkan, hanya dengan melakukan penyadapan nira dari 8 pohon aren saja, seorang petani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 4 juta per bulan. Srtinya sudah jauh dari upah minimum Provinsi DKI Jakarta Rp 2,4 juta per bulan. "Kalau mereka (petani aren) menyadap 8 pohon saja, mereka sudah bisa mengantongi Rp 136.000 per hari. Kalau 30 hari bisa Rp 4 juta per bulan," kata Smits kepada detikFinance , di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (2/6/2014). Padahal, angka tersebut baru dihitung untuk harga beli terendah nira yang dipatok Rp 1.000 per liter. "Kalau kita hitung sekarang yang dibayar itu taruhlah 1 liter nira dibayar Rp 1.000 saja, padahal itu sudah harga minimum, sedangkan rata-rata pohon di Minahasa dan Tapanuli Selatan bisa 17 liter per hari. Berarti 1 pohon bisa Rp 17.000 per hari," papar dia. Smits mengatakan, pada kualitas yang lebih tinggi, nira aren dapat dihargai lebih tinggi, sehingga pendapatan petani bisa melebihi gaji seorang wali kota. Ini seperti yang dialami petani aren di Tomohon yang bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 36 juta per bulan. "Ini memang petani yang di Tomohon mereka bisa sampai Rp 1,2 juta per hari, berarti 1 bulan bisa Rp 36 juta, artinya seorang petani udah bisa bangun rumah dengan gaji lebih tinggi daripada wali kota. Tapi di Tomohon bayarnya lebih tinggi per liternya," tandasnya. Selain menjanjikan prospek usaha yang besar, pengembangan nira aren sendiri juga dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat besar. "Satu hektar saja bisa menyerap sampai 5 tenaga kerja. Seperti di Jawa, di mana

Upload: jauhar-arifin

Post on 18-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas minggu

TRANSCRIPT

Artikel 5 -1Penasihat Energi Prabowo Sebut Petani Aren Bisa Raup Rp 4 Juta/BulanJakarta-Program energi terbarukan atau alternatif lewat bahan bakar bioetanol dari nira aren jadi salah satu visi misi energi dari calon presiden Prabowo Subianto. Bila program berjalan, petani aren bisa menghasilkan Rp 4 juta/bulan.

Penasihat Energi Terbarukan Partai Gerindra, yang juga Ketua Yayasan Masarang yait Willie Smits mengatakan, pemberdayaan aren untuk bahan dasar energi dapat mengembalikan bangsa Indonesia sebagai bangsa petani.

Smits menyebutkan, hanya dengan melakukan penyadapan nira dari 8 pohon aren saja, seorang petani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 4 juta per bulan. Srtinya sudah jauh dari upah minimum Provinsi DKI Jakarta Rp 2,4 juta per bulan.

"Kalau mereka (petani aren) menyadap 8 pohon saja, mereka sudah bisa mengantongi Rp 136.000 per hari. Kalau 30 hari bisa Rp 4 juta per bulan," kata Smits kepadadetikFinance, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Padahal, angka tersebut baru dihitung untuk harga beli terendah nira yang dipatok Rp 1.000 per liter.

"Kalau kita hitung sekarang yang dibayar itu taruhlah 1 liter nira dibayar Rp 1.000 saja, padahal itu sudah harga minimum, sedangkan rata-rata pohon di Minahasa dan Tapanuli Selatan bisa 17 liter per hari. Berarti 1 pohon bisa Rp 17.000 per hari," papar dia.

Smits mengatakan, pada kualitas yang lebih tinggi, nira aren dapat dihargai lebih tinggi, sehingga pendapatan petani bisa melebihi gaji seorang wali kota. Ini seperti yang dialami petani aren di Tomohon yang bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 36 juta per bulan."Ini memang petani yang di Tomohon mereka bisa sampai Rp 1,2 juta per hari, berarti 1 bulan bisa Rp 36 juta, artinya seorang petani udah bisa bangun rumah dengan gaji lebih tinggi daripada wali kota. Tapi di Tomohon bayarnya lebih tinggi per liternya," tandasnya.

Selain menjanjikan prospek usaha yang besar, pengembangan nira aren sendiri juga dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat besar.

"Satu hektar saja bisa menyerap sampai 5 tenaga kerja. Seperti di Jawa, di mana masyarakat memiliki rata-rata hanya memiliki 3.000 meter persegi tanah, sudah lebih dari cukup. Itu sudah bisa dua keluarga bisa hidup lebih dari cukup, hidup layak dari tanah segitu," kata Smits.

Pada kesempatan itu Smits mengatakan, permasalahan sempitnya lahan pertanian tidak akan menjadi kendala pengembangan tanaman aren.

"Enaknya, aren itu bisa timbuh di lereng yang paling terjal di antara lahan-lahan yang sering longsor, itu malah jadi lahan yang cocok untuk aren. Berarti tidak ada kompetisi dengan lahan pertanian," ujar Smits.

Dengan kondisi pemanfaatan lahan tersebut, menurut Smits justru akan semakin meningkatkan produktivitas lahan-lahan kosong yang selama ini dihindari karena konturnya yang terjal. Sementara lahan pertanian di lahan datar tetap dapat berproduksi.

"Dia (pohon aren) justru menambah lapangan kerja, mengamankan air untuk daerah pertanian di bawahnya. Produktivitas aren di lereng lebih tinggi dibandingkan di lahan datar biasa," tutur dia.Sayangnya, agar dapat dimanfaatkan secara optimal, pohon aren membutuhkan waktu yang cukup panjang yakni sekitar 5 hingga 7 tahun, dari mulai penanaman hingga dapat disadap dengan produktifitas optimum.

"Tergantung juga ketinggian di atas permukaan laut. Kalau dekat laut lebih cepat, kalau kita juga memberi cahaya yang banyak dengan kondisi tanahnya baik, 5 tahun dia sudah bisa hasilkan keluar tangkai yang bisa di sadap (diambil getahnya) tapi lebih baik tunggu sampai umur tujuh tahun sampai daun lebih banyak dan lebih besar. Karena daun kan adalah pabrik gulanya, jadi produksi pohon yang 7 tahun bisa 4 kali lebih besar daripada pohon yang berumur 5 tahun," papar dia.

Namun demikian, Smits mengkalaim pihaknya telah memiliki solusi dari permasalahan tersebut yakni dengan melakukan kombinasi produksi bioetanol yang diproduksi dari pohon singkong.

"Makanya keuntungan kita adalah bahwa aren sudah tumbuh di mana-mana dan kita juga bikin sistim kombinasi dengan singkong. Singkong ini juga bisa jadi etanol langsung. Jadi dengan reboisasi mulai dari 1/2 tahun pertama sudah bisa dihasilkan etanol. Jadi 6 bulan nggak lama itu," tandasnya.Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/06/02/153039/2597377/1034/3/penasihat-energi-prabowo-sebut-petani-aren-bisa-raup-rp-4-juta-bulan

Artikel 5-2Konjen RI di Australia Barat Minta Kerjasama Perdagangan Lebih DiseimbangkanABC Radio Australia - 07 Januari 2015 18:03 wib

Konsulat Jenderal RI untuk Australia Barat yang baru ditunjuk berharap dirinya dapat menggunakan posisinya untuk memperbaiki kemitraan dagang yang saling menguntungkan untuk kedua negara.Ade Padmo Sarwono, sejak Desember 2014 lalu didapuk menjabat sebagai perwakilan utama Pemerintah Indonesia di Australia Barat setelah sebelumnya ditugaskan di Northern Territory.Sarwono mengatakan hubungan Indonesia dan Australia sangat kuat dan pertumbuhan kalangan menengah di Indonesia dapat mendorong peningkatan barang-barang dari Australia.Namun menurutnya perlu ditambah peluang impor bagi produk Indonesia seperti buah ke Australia."Saya akan berusaha yang terbaik untuk menyeimbangkan kerjasama perdagangan setidaknya agar sejumlah produk Indonesia bisa masuk ke Australia Barat atau Australia," katanya."Saya hendak mengeksplorasi produk apa saja dari Indonesia yang potensial untuk dipasarkan di Australia Barat," tambahnya.Sarwono mengatakan dia berencana meningkatkan peluang bagi produsen dan pebisnis Indonesia untuk membuka pasar di Australia Barat karena kerjasama dagang yang ada saat ini hanya menguntungkan produsen Australia Barat saja."Saya pikir kita [harus] melihat perubahan investasi lebih kearah perdagangan komoditas diantara kedua belah pihak di Indonesia dan Australia Barat, "katanya.Selain ituSarwono juga berharap kedepan akan ada peluang pertukaran keterampilan dan pengetahuanyang lebih besarantara produsen Australia dan Indonesia Barat.Dia berharap produsen ternak Australia Barat dapat bercermin pada hubungan dekat yang ditunjukan Asosiasi Peternak Northern Territory dengan produsen di Indonesia.Tahun ini Asosiasi NT Peternak meluncurkan sebuah inisiatif untuk melatih mahasiswa Indonesia di stasiun ternak di Top End."Saya ingin melihat ada program serupa semacam yang dilakukan peternak NT untuk diimplementasikan di Australia Barat,"

Sarwono mengatakan eksportir ternak Australia mendapatkan keuntungan dari pasar Indonesia, tapi produsen lokal di Indonesia perlu juga dibantu meningkatkan kemampuannya untuk menstabilkan pasar domestik.Permintaan untuk komoditi daging sapi eksport dari Australia ke Indonesia diperkirakan akan terus bertambah menyusul terus berkembangkan kalangan menengah di Indonesia yang membutuhkan daging berkualitas baik.Namun Sarwono mengakui ada banyak tugas yang harus dilakukan untuk menstabilkan harga daging sapi di dalam negeri."Rantai suplay yang berkelanjutan diharapkan akan membuat harga daging sapi lebih stabil," katanya.Suplay yang konsisten digabungkan dengan peningkatan keterampilan peternak lokal di Indonesia akan dapat menstabilisasi harga."Saya hendak mendorong adanya interaksi yang lebih baik antara produsen di Australia Barat dengan peternak Indonesia," katanya"Kita perlu meningkatkan kapasitas untuk memproduksi ternak sapi yang baik,"Sarwono juga menyambut baik langkah pemerintah Australia Barat untuuk membuka perwakilan di Jakarta.Menteri Utama Australia Barat, Colin Barnett membalikan keputusannya untuk memperat perdagangan dengan Indonesia pekan lalu.Barnett menyatakan tidak hanya kantor perwakilan dagang Australia Barat di Jakarta dibuka kembali, tapi dia juga akan mempekerjakan direktur regional dan pegawai perdagangan.Sarwono mengatakan kantor perdagangan adalah poin penting dari kontak antara produsen Australia dan Indonesia Barat.Dia mengatakan keberadaan kantor perwakilan dagang penting untuk mendorong pembangunan industri pariwisata, bisnis, serta perdagangan.

(ABC Radio Australia )

Sumber : http://m.metrotvnews.com/abc/read/2015/01/07/1404731

Artikel 5-3Mobil Toyota Buatan Indonesia yang Diekspor Angkanya Naik 35%

Jakarta-PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melampaui target ekspor mobil di 2014. Volume ekspor Toyota pada 2014 mencapai 160.000 unit atau meningkat 35 persen dibandingkan tahun 2013.

"Kami bersyukur, meski kondisi industri otomotif nasional sepanjang 2014 tidak secerah tahun sebelumnya, secara umum kinerja TMMIN cukup menggembirakan. Berbagai target yang ditetapkan pada awal 2014 bisa dicapai dengan baik, kata Vice President TMMIN, Warih Andang Tjahjono di Jakarta, Senin (19/1/2015).

Warih juga mengatakan, TMMIN berupaya meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian dan industri di Indonesia. "Kami yakin, keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari kemampuannya berkontribusi secara optimal dalam setiap dinamika perekonomian dan pembangunan nasional," tambah Warih.

Selanjutnya dikatakan sepanjang 2014 TMMIN memperoleh kepercayaan yang lebih besar untuk mengisi pasar-pasar regional. Selanjutnya Toyota juga sudah mengekspor sedan Vios dan Avanza ke kawasan Timur Tengah, dan Toyota Agya ke Filipina.

Sehingga aktivitas wilayah ekspor terbaru ini, memberi Toyota peluang yang lebih besar bagi TMMIN, untuk menggenjot kontribusi terhadap upaya pemerintah mendorong ekspor non-migas untuk komoditas berbasis manufaktur.

Dan dikatakan tidak hanya melampui target yang ditetapkan, angka ekspor mobil utuh bermerek Toyota di tahun 2014 bertambah hampir 500 persen dalam jangka waktu 5 tahun, yaitu dari kisaran 31.000 unit di 2009 menjadi 160.000 unit di 2014.

Dari total ekspor mobil utuh merek Toyota di tahun 2014, Fortuner menyumbang lebih dari 54.000 unit, Vios sekitar 28.000 unit, Innova di angka lebih dari 15.000 unit, Avanza dengan 37.000 unit, dan Toyota LiteAce sebesar 14.000 unit. Model lain yang diekspor adalah Agya, Yaris, dan Rush.

Sementara itu ekspor dalam bentuk terurai Complete Knock Down (CKD) mencapai 42.000 unit, ekspor mesin sebesar 52.000 unit, komponen mesin di angka 100.000 unit, dan komponen mobil tercatat sebesar 62 juta komponen. TMMIN juga melakukan ekspor alat bantu produksi, jig dan dies, ke negara-negara di kawasan Asia, Amerika Latin, dan Afrika.Sumber : http://oto.detik.com/read/2015/01/19/190006/2807746/1207/mobil-toyota-buatan-indonesia-yang-diekspor-angkanya-naik-35