tugas pengolahan buangan industri

28
TEKNOLOGI MEMBRANE BIOREACTOR (MBR) DALAM PENGOLAHAN LIMBAH (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Buangan Industri) Disusun oleh: POSO NASUTION NIM 21080110110031 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO i

Upload: poso-nasution

Post on 08-Aug-2015

115 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pengolahan buangan industri

TRANSCRIPT

Page 1: tugas pengolahan buangan industri

TEKNOLOGI MEMBRANE BIOREACTOR (MBR) DALAM PENGOLAHAN

LIMBAH

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Buangan Industri)

Disusun oleh:

POSO NASUTION NIM 21080110110031

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

i

Page 2: tugas pengolahan buangan industri

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Makalah yang berjudul Teknologi Membrane Bioreactor (MBR) dalam Pengolahan

Limbah. Dengan diselesaikannya Makalah ini, perkenankanlah penyusun untuk

mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan, bantuan, dukungan dan

pengarahan yang diberikan. Pada kesempatan ini juga, penyusun tidak lupa untuk

mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah benyak membantu

dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, support, dan

dukungan moral dalam pengerjaan tulisan ini.

2. Teman-teman TL 2010 yang sangat menginspirasi dan membantu dalam

penulisan Makalah ini.

Makalah ini tentunya jauh dari sempurna, sehingga diharapkan saran dan

kritik yang membangun untuk makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, termasuk penulis pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Semarang, 26 November 2012

Penyusun

ii

Page 3: tugas pengolahan buangan industri

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Judul..................................................................................................................1

B. Latar belakang...................................................................................................1

C. Rumusan masalah.............................................................................................3

D. Tujuan...............................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4

A. Membrane Bioreactor.......................................................................................4

B. Membrane.........................................................................................................5

C. Jenis-Jenis Membran.........................................................................................6

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Membran.....................................9

METODOLOGI PENULISAN..................................................................................11

A. Metode Penulisan............................................................................................11

ANALISIS DAN SINTESIS......................................................................................13

A. MBR untuk Pengolahan Limbah Cair.............................................................13

B. Imbas penggunaan MBR pada Mikroorganisme dan Polutan........................13

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................................15

A. Kesimpulan.....................................................................................................15

B. Rekomendasi...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

iii

Page 4: tugas pengolahan buangan industri

1

PENDAHULUAN

A. Judul

Teknologi Membrane Bioreactor (MBR) dalam Pengolahan Limbah

B. Latar belakang

Berkembangnya pembangunan industry di dunia telah menghasilkan

buangan dengan volume yang sangat besar, baik limbah padat, cair maupun

gas. Limbah yang dihasilkan sangat mengganggu dan menjadi penyebab

pencemaran lingkungan. Akibatnya adalah penurunan kualitas lingkungan,

penurunan kualitas kesehatan makhluk hidup termasuk manusia

didalamnya. Telah banyak gangguan dan polusi yang diakibatkan oleh

buangan industry di dunia. Diantaranya ada yang sangat mematikan ada

yang pengaruhnya baru dirasakan pada masa mendatang seperti halnya

pencemaran laut, global warming, ozon depletion, dll.

Dengan adanya berbagai kerugian tersebut manusia mulai

melakukan banyak upaya untuk mengurangi dampak polusi dan kerusakan

yang timbul akibat buangan industry. Pengolahan yang dilakukan sangat

beragam sesuai dengan spesifikasinya masing-masing. Pada makalah ini

akan difokuskan pada pengolahan limbah cair industry yang sudah

berkembang sangat pesat.

Metode yang digunakan adalah pengolahan limbah secara fisik,

kimia dan biologi atau kombinasi untuk mengatasi pencemaran. Limbah

cair yang berasal dari industri sangat bervariasi, serta tergantung dari jenis

dan besar kecilnya industri. Pada saat ini umumnya industri melakukan

pengolahan limbah cair secara kimia yaitu proses koagulasi –flokulasi,

sedimentasi dan secara flotasi dengan menggunakan udara terlarut, serta

pengolahan limbah cair secara biologi yaitu proses aerob dan proses

anaerob. Proses kimia seringkali kurang efektif dikarenakan biaya untuk

pembelian bahan kimianya cukup tinggi dan pada umumnya pengolahan air

Page 5: tugas pengolahan buangan industri

2

limbah secara kimia akan menghasilkan sludge yang cukup banyak,

sehingga industri harus menyediakan prasarana untuk penanganan

sludge. Pada pengolahan limbah cair secara flotasi akan menggunakan

energi yang cukup banyak. Pada proses pengolahan limbah secara biologi,

umumnya menggunakan lahan yang cukup luas dan energi yang banyak

dan menjadi pertimbangan bagi industri yang terletak didaerah yang

mempunyai lahan sempit. Berdasarkan data diatas, maka untuk

meminimisasi masalah tersebut salah satu teknologi yang dapat digunakan

pada pengolahan limbah cair adalah teknologi membran.

Pengolahan limbah cair yang diajukan dalam makalah ini adalah

dengan menggunakan membrane bioreactor (MBR) yangmerupakan

teknologi tinggi yang sedang berkembang pesat penelitiannya di dunia.

Penggunaan membrane bioreactor sebagai metode pengolahan limbah cair

dianggap sebagai teknologi masa depan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya

banyk parameter yang akan dikaji jika menggunakan metode membrane

bioreactor jika dibandingkan dengan metode konvensional yang

berkembang sebelumnya yaitu pengolahan limbah cair konvensional.

Penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh adanya kandungan

bahan organik dan anorganik yang berlebihan. Adanya senyawa organik

dalam perairan akan dirombak oleh bakteri dengan menggunakan oksigen

terlarut. Perombakan ini akan menjadi masalah jika senyawa organik

terdapat dalam jumlah yang banyak. Penguraian senyawa organik akan

memerlukan oksigen yang banyak, sehingga dapat menurunkan kadar

oksigen terlarut perairan samapai titik yang terendah akibat dekomposisi

aerobik akan terjadi, sehingga pemecahan selanjutnya akan dilakukan oleh

bakteri anaerobik.

Pada saat ini pengolahan limbah cair industry umumnya dilakukan

dengan menggunakan metode proses kombinasi, yaitu fisika dan biologi.

Metode ini mempunyai kelebihan pengolahannya cukup murah, tetapi

kekurangannya adalah lahan yang digunakan untuk pengolahan limbah cair

cukup besar, tetapi bagi industri yang mempunyai lahan terbatas karena

Page 6: tugas pengolahan buangan industri

3

proses diatas sulit dilakukan untuk membantu industri yang mempunyai

keterbatasan lahan, maka penggunaan teknologi membrane bioreactor

dalam pengolahan air limbah industri bisa menjadi sebuah pilihan yang

tepat.

C. Rumusan masalah

Pentingnya upaya pengolahan limbah yang memiliki efisiensi tinggi

dan memberikan hasil effluent yang tidak berbahaya bagi lingkungan

menjadi sebuah tindakan yang tepat untuk menangani buangan industry

yang semakin hari semakin pesat pertumbuhannya di dunia.

D. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penulisan makalah ini adalah :

1. Menggali lebih dalam tentang teknologi membrane bioreactor,

aplikasi, kelebihan dan kekurangannya dalam pengolahan limbah cair

industri.

Page 7: tugas pengolahan buangan industri

4

TINJAUAN PUSTAKA

A. Membrane Bioreactor

Membrane bioreactor adalah kombinasi antara reactor biologi dan proses

membrane untuk menyisihkan biomassa. (Krauma, 2000).

Gbr. 1 Ilustrasi pengolahan dengan MBR

(sumber : Krauma, 2000)

Membrane bioreactor merupakan gabungan antara lumpur aktif

(activated sludge) dengan membrane separation processes. Pengoperasiannya

sama dengan lumpur aktif konvensional akan tetapi tidak memerlukan

secondary clarification dan tertiary steps seperti filtrasi dan klorinasi (Melin

et al, 2005). Aplikasi membrane dalam bio-catalytic proses disebut membrane

bioreactor (Palupi et al, 2007). Adapun keuntungan dari penggunaan

membrane bioreactor adalah sebagai berikut :

Pemisahalan solid-liquid yang lebih baik

Sistem bertekanan rendah

Hybrid dengan proses biokimia

Lumpur terkonsentrasi

Pembersihan relatif lebih mudah

Mengurangi pembuangan lumpur

Page 8: tugas pengolahan buangan industri

5

Tidak terjadi perubahan fase

(Palupi et al, 2007)

Gbr. 2 Skema sistem resirkulasi eksternal membran bioreaktor (1), submerged

membran (2) ( Palupi et al, 2007)

Kerugian utama penggunaan MBR adalah modal yang tinggi serta biaya

operasional dan maintanace yang besar dibandingkan dengan pengolahan

konvensional dalam spesifikasi yang sama (EPA, 2007). Biayan energy yang

dibutuhkan sangat besar untuk pembersihan membrane, fouling control, dan

penggantian membrane berkala. Hal ini juga disebabkan oleh kebutuhan

suplai udara untuk mengontrol pertumbuhan bakteri dalam membrane.

B. Membrane

Membran ialah sebuah penghalang selektif antara dua fasa.

Membran memiliki ketebalan yang berbeda-beda, ada yang tebal dan ada

juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen. Ditinjau

dari bahannya membran terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis. Bahan

alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas,

sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya polimer.

Page 9: tugas pengolahan buangan industri

6

Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan

bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran

lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen yang

mempunyai ukuran yang lebih kecil. Larutan yang mengandung komponen

yang tertahan disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut

permeat. Filtrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi sebagai

sarana pemisahan juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan pemurnian

dari suatu larutan yang dilewatkan pada membran tersebut.

Teknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan ukuran

partikel dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan, medan

listrik dan beda konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran yang

memakai gaya dorong berupa beda tekan umumnya dikelompokkan menjadi

empat jenis diantaranya mikromembran, ultramembran, nanomembran dan

reverse osmosis.

Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan

dengan proses lain, antara lain :

1. Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu

2. Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah

3. Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya ( hybrid processing)

4. Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan

5. Mudah dalam scale up

6. Tidak perlu adanya bahan tambahan

7. Material membrane bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya.

C. Jenis-Jenis Membran

1. Mikrofiltrasi

Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau

submicron. Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk

Page 10: tugas pengolahan buangan industri

7

menghilangkan partikel dari air yang berukuran 0,04 sampai 100 mikron.

Asalkan kandungan pdatan total terlarut tidak melebihi 100 ppm. Filtrasi

cartridge merupakan filtrasi mutlak. Artinya partikel padat akan tertahan,

terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat dibersihkan. Cartridge

tersebut diletakkan di dalam wadah tertentu (housing). Bahan cartridge

beraneka : katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass, poly propilen, akrilik,

nilon, asbes, ester-ester selulosa, polimer hidrokarbon terfluorinasi.

2. Reverse Osmosis (RO)

Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa asetat

(CA), poliamida (PA), poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina,

polieterurea, polifelilene oksida, polifenilen bibenzimidazol, dsb. Membran

komposit film tipis terbuat dari berbagai bahan polimer untuk

substratnya ditambah polimer lapisan fungsional diatasnya.

Membran mengalami perubahan karena memampat dan fouling

(sumbat). Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan perayapan

plastic/logam bila terkena beban tegangan kompresi. Makin besar

tekanan dan suhu, biasanya tak reversible dan membran makin mampat.

Normalnya, membran bekerja pada suhu 21- 35 derajat celcius. Fouling

membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku misalnya kerak,

pengendapan koloid, oksida logam, organic dan silica.

3. Ultrafiltrasi

Membran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan

(menggunakan) membran untuk menghilangkan berbagai zat terlarut

BM (berat molekul) tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan

tersuspensi dari air larutan. Membran semipermeabel dipakai untuk

memisahkan makromolekul dari larutan. Ukuran dan bentuk molekul

terlarut merupakan faktor penting.

Dalam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi dengan

berat molekul membran (MWC) 1000 – 20000 lazim untuk

penghilangan pirogen, sedangkan berat molekul membrane (MWC)

80.000- 100.000 untuk pemakaian penghilangan koloid. Terkadang

Page 11: tugas pengolahan buangan industri

8

pirogen (BM 10.000- 20.0000) dapat dihilangkan oleh membrane

80.000 karena adanya membrane dinamis.

Tekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, 10-100 psi (70-

700 kPa), maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa.

Membran ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air

dipergunakan untuk menghilangkan koloid (penyebab fouling) dan

penghilangan mikroba, pirogen dan partikel dengan modul higienis.

Membran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer selulosa

acetate (CA) sebagai lembaran tipis. Fluks maksimum bila

membrannya anisotropic, ada kulit tipis rapat dan pengemban

berpori. Membran selulosa acetate (CA) mempunyai sifat

pemisahan yang bagus namun sayangnya dapat dirusak oleh bakteri

dan zat kimia, rentan pH. Adapula membrane dari polimer

polisulfon, akrilik, juga polikarbonat, PVC, poliamida, piliviniliden

fluoride, kopolimer AN-VC, poliasetal, poliakrilat, kompleks

polielektrolit, PVA ikat silang. Juga dapat dibuat membrane dari

keramik, aluminium oksida, zirconium oksida, dsb.

4. Nanofiltrasi

Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri

dan virus, menghilangkan warna karena zat organik tanpa

menghasilkan zat kimia berbahaya seperti hidrokarbon terklorinisasi.

Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut rendah, dilunakkan

dan dihilangkan organiknya.

Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion : ion dwivalen lebih cepat

dihilangkan daripada yang ekavalen, sesuai saat membrane itu

diproses, formulasi bak pembuat, suhu, waktu annealing, dan lain-

lain. Formulasi dasarnya mirip osmosis balik tetapi mekanisme

operasionalnya mirip ultrafiltrasi. Jadi nanofiltrasi itu gabungan

antara osmosisi balik dan ultrafiltrasi.

Page 12: tugas pengolahan buangan industri

9

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Membran

Pembuatan membran mempunyai spesifikasi khusus tergantung

untuk apa membran tersebut digunakan dan spesifikasi apa product

yang diharapkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam

penggunaan membran diantaranya sebagai berikut :

1. Ukuran Molekul

Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi

kinerja membran. Pada pembuatan mikrofiltrasi dan

ultrafiltrasi mempunyai spesifikasi khusus. Sebagai contoh

untuk membran protein kedele yang dihidrolisis

menggunakan ukuran membrane 5000 MWCO, 10.000

MWCO dan 50.000 MWCO.

2. Bentuk Molekul

Bentuk dan konfigurasi macromolekul mempunyai efek

pada kekuatan ion, temperature dan interaksi antar

komponen. Perbedaan bentuk ini khusus pada kondisi

dibawah permukaan membrane. Hal ini dapat terlihat

dalam penggunaan membrane pada protein dan dextrin.

3. Bahan Membran

Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil

rejection dan distribusi ukuran pori. Sebagai contoh

membrane dari polysulfone dan membrane dari selulosa

asetat, kedua membran ini menunjukkan rendahnya deviasi

antara kedua membran dan ini mempunyai efek pada

tekanan membran. Selain itu mempunyai efek pada tingkat

penyumbatan (fouling) pada membrane.

4. Karakteristik Larutan

Pada umumnya berat molekul larutan garam dan gula

mempunyai berat molekul yang kecil dari ukuran pori

membran. Karakteristik larutan ini mempunyai efek pada

Page 13: tugas pengolahan buangan industri

10

permeability membran.

5. Parameter operasional

Jenis parameter yang digunakan pada operasional

umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan

membran, temperature dan konsentrasi. Dan parameter

tambahan adalah : pH, ion strength dan polarisasi.

Page 14: tugas pengolahan buangan industri

11

METODOLOGI PENULISAN

A. Metode Penulisan

H.1. Tahapan Penulisan

Penyusunan makalah ini memiliki tahapan-tahapan dalam proses

penulisannya yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap perumusan tema dan permasalahan

2. Tahap pengumpulan landasan teori dan data

3. Tahap analisis

4. Tahapan kesimpulan dan rekomendasi

H.2. Tahapan Penulisan

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan makalah ini

menggunakan beberapa metode-metode yaitu :

1. Tinjauan pustaka

2. Tinjauan metode

H.3. Metode Analisa

Metode pendekatan pada proses analisa yang dilakukan dalam

penulisan makalah ini adalah,

1. Metode analisa deskriptif yaitu analisa untuk mengelola dan

menafsirkan data yang diperoleh sehingga dapat

menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada obyek

yang dikaji.

2. Metode analisa komparatif untuk melihat perbandingan

gagasan yang ditawarkan dengan beberapa teori yang

relevan dengan gagasan.

Page 15: tugas pengolahan buangan industri

12

H.4. Kerangka Berpikir

Tulisan ini memiliki kerangka berpikir dalan proses penulisannya.

Kerangka atau alur berpikir digunakan untuk mempermudah proses

penulisan. Adapun kerangka berpikir dalam tulisan ini akan dijelaskan pada

gambar 3.1 berikut ini.

IDE TULISAN Penggunaan Membran Bioreactor dalam pengolahan limbah Penggunaannya dalam kegiatan industri

TINJAUAN PUSTAKA Membran Bioreaktor Jenis-jenis membran Faktor yang mempengaruhi kinerja membran Faktor Lain

EKSPLORASI PERMASALAHANKelebihan dan kekuranganPenggunaan dalam IndustriAnalisa keefektifan metode membrane bioreaktor

GAGASAN PENGELOLAAN DAN OPERASIONAL PELAKSANAAN

ANALISIS DAN SINTESIS

Page 16: tugas pengolahan buangan industri

13

ANALISIS DAN SINTESIS

A. MBR untuk Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan limbah cair dengan meetode MBR menurut (Melin et al, 2005)

memiliki efesiensi dan menghasilkan kualitas effluent sebagai berikut :

Parameter Removal Efficiency Effluent Quality

TSS (mg/L) >99 <2

Turbidity (NTU) 98.8-100 <1

COD (mg/L) 89-98 10-30

BOD (mg/L) >97 <5

DOC (mg/L) - 5-10

NH3-N (mg/L) 80-90 <5.6

Ntot (mg/L) 36-80 <27

P tot (mg/L) 62-97 0.3-2.8

Total coliform CFU/100 mL - <20

Bakteriophage PFU/100 mL >3.8 log -

Sumber : Melin et al. 2005

Membran bioreactor yang dipakai pada spesifikasi diatas adalah submerged

MBR. Submerged MBR ini biasanya dioperasikan pada tekanan rendah dan

dibawah garis kritis fluksi penyerapan. Submerged MBR dapat digunakan untuk

menyediakan kondisi terjadinya reaksi nitrifikasi dan denitrifikasi. Pemisahan

posfor dengan presipitasi juga memungkinkan. Pemisahan posfor biologi juga

berhasil dilakukan pada kondisi beban lumpur rendah, seiring dengan kualitas air

(effluent) yang semakin baik.

B. Imbas penggunaan MBR pada Mikroorganisme dan Polutan

a. Parameter mikrobiologi

Penggunaan teknologi MBR telah terbukti bisa memisahkan banyak jenis

total coliform,fecal coliform bahkan bacteriophage sekalipun. Identifikasi

mikroorganisme merupakan salah satu parameter yang penting dalam

pengolahan air limbahsrcara biologisuntuk memenuhi kualitas effluent.

Page 17: tugas pengolahan buangan industri

14

Semakin banyak mikroorganisme dalam WTP ini menandakan pengolahan

yang semakin bagus dengan tingkat efisiensi dari pengolahan semakin

besar. Karena dengan berkembangnya bakteri maka bahan organic yang

terdapat dalam limbah akan semakin banyak terdegradasi oleh bakteri.

Namun jumlah dari bakteri dalam pengolahan limbah lumpur aktif yang

semakin banyak tidak akan berpindah pada effluent yang dialirkan pada

bak yang sudah difasilitasi dengan membrane bioreactor. Karena zat yang

bisa melewati membrane ini telah disesuaikan dengan ukuran lebih kecil

dibandingkan dengan diameter bakteri. Akan tetapi hal ini tergantung pada

jenis membrane yang digunakan.

b. Organik mikropolutan

Persistent Organic Pollutants (POPs) merupakan senyawa organik yang

memiliki kemampuan untuk dapat bertahan lama di lingkungan karena

resistensi senyawa-senyawa ini terhadap proses degradasi baik secara

kimia, biologi, dan fotolisis. POPs juga bersifat sukar larut di dalam air

tetapi cenderung larut dalam lemak yang menyebabkan senyawa ini lebih

mudah terakumulasi di dalam jaringan makhluk hidup. Selain itu, senyawa

ini juga bersifat semi volatil sehingga dapat berada dalam fase uap ataupun

terserap di dalam partikel debu. Sifat ini menyebabkan POPs dapat

menempuh jarak yang jauh di udara (long-range air transport) sebelum

akhirnya terdeposisi di bumi. Banyaknya organic mikropolutan dalam

limbah sangat berbahaya bagia manusia jika polutan ini terdapat dalam

effluent yang dihasilkan dari pengolahan limbah. Karena sifatnya yang

persisten, maka organic mikro polutan ini dapat menyebabkan banyak

gangguan kesehatan bagi manusia, salah satunya adalah kanker. Namun

dengan penggunaan teknologi MBR pada pengolahan limbah cair, polutan

ini tidak akan lolos melalui membrane, sehingga effluent yang dihasilkan

memiliki kualitas yang lebih baik.

Page 18: tugas pengolahan buangan industri

15

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penggunaan teknologi MBR dalam pengolaha limbah, khususnya

limbah cair sangat potensial untuk dikembangkan mengingat

banyaknya keunggulan dan hasil pengolahan yang jauh lebih baik

B. Rekomendasi

Penggunaan teknologi MBR dalam pengolahan limbah perlu dikaji

lebih dalam untuk mendapatkan cara meminimalisir biaya

pembangunan, opreasioanl dan maintenance. Sehingga di masa

yang akan datang dapat dikembangkan dengan leih baik lagi.

Page 19: tugas pengolahan buangan industri

16

DAFTAR PUSTAKA

Palupi et al. 2007. The Application of Membrane Bioreactor for East Java Domestic Wastewater Treatmentenis. Chemical Engineering FTI, ITS : Surabaya

EPA [Environment Protection Agency]. 2007. Wastewater management Fact Sheet Membran Bioreactor. United States

Melin et al. 2005. Membrane Bioreactor technology for wastewater treatment and reuse. Sanitation Engineering, Cranfield University : Netherland

Anggraeni, dkk. 2007. Penggunaan Membran Bioreaktor pada activated sludge Dalam pengolahan Limbah Cair Industri. Teknik Kimia ITS : Surabaya

Kraume, Matthias. 2005. Membran Bioreactor. Berlin university Of Technology. Department of chemical Engineering. Germany

yberatos, G dan I.V. Skiadas. 1999. Modelling Of Anaerobic Digestion- A Review. Int. Journal, Vol.1 No.2 pp 63-76. Department of Chemical Engineering, University of Patras, Greece

Sufyandi, A. 2001. Informasi Teknologi Tepat Guna untuk Pedesaan Biogas. Bandung

Tchobanoglous, G dan Thiesen, H. 1993. Intergrated Solid Waste Management. Mc Graw Hill, New Delhi

Udiharto, M. 1981. Pemanfaatan Limbah Proyek LaboratoriumPST PPTMGB, Lemigas. Cepu

Uli, Werner., Nicolai Hees, Ulrich Stohr. Biogas Plants in Animal Husbandry : A Practical Guide. Friedr. Vieweg & Sohn. Deutsches

Widodo, W. Teguh dan Ana Nurhasanah. 2004. Kajian Teknis Teknologi Biogas dan Potensi Pengembangannya di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian. 2004