tugas pendidikan pancasila proses perumusan...

27
TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Dosen Pengampu: Puji Lestari, S.Pd.,M.Si Iwan Hardi Saputro, S.Pd,M.Si. DISUSUN OLEH : NAMA : LAILY IKA FITRIANI NIM : 4201416014 PRODI : PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: truongthuy

Post on 06-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dosen Pengampu:

Puji Lestari, S.Pd.,M.Si

Iwan Hardi Saputro, S.Pd,M.Si.

DISUSUN OLEH :

NAMA : LAILY IKA FITRIANI

NIM : 4201416014

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

A. Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara

Pada tahun 1999 saat era reformasi merupakan tonggak

perubahan gradual tatanan Negara dan bangsa. Pada saat itu, muncul

berbaigai polemik di sekitar perubahan konstitusi Negara yang

bertumpu pada dua sumber konstitusi pokok Negara, yakni UUD 1945

dan Pancasila.(Susanto,Dody.2011:236)

Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam pembukaan UUD

1945 yang merupakan kesepakatan bersama penyangga

konstitusionalisme. Jika pembukaan UUD 1945 tidak berubah, maka

kedudukan Pancasila sebagai dasar filosofis bangunan Negara

Republik Indonesia pun tidak berubah. (Asshiddiqie,Jimly.2008:13)

Pancasila adalah dasar Negara yang menjadi sumber rujukan dan

landasan utama dalam penyelenggaraan negara yang tercermin dalam

antara lain visi, misi, kebijkan, program, dan peraturan. Oleh karena itu,

Pancasila tidak bersifat statis. artinya dalam sistem ketatanegraan

Indonesia para pemegang pemerintahan melakukan gerakan reformasi

untuk mewujudkan Indonesia masa depan yang dicita-citakan, maka

Pancasila dapat menjadi perekat dan mengarahkan kekuatan

kemajemukan bangsa untuk mencapai tujuan yang besar dan mulai

tegaknya kedaulatan negara untuk kepentingan seluruh bangsa

Indonesia. Oleh karena itu, sebagaimana dikemukakan suko Wiyono,

apabila para pemegang pemerintahan tidak dapat mengaktualisasikan

nilai-nilai Pancasila, maka Indonesia akan terkubur dengan ideologi

transnasional(kapitalisme) secara operasional berwujud demokratisasi,

HAM, dan pasar bebas yang bersandar pada

individualisme.(Wiyono,Suko.2011:11)

Hamid S. Attamimi menunjukkan struktur hierarki tata hukum

Indonesia menggunakan struktur Nawiasky. Berdasarkan teori

tersebut, struktur tata hukum Indonesia adalah:

1. Staatsfundamentalnorm : Pansila(pembukaan UUD 1945)

2. Staatsgrundgezetz : Batang tubuh UUD 1945, Tap MPR, dan

Konvensi Ketatanegaraan.

3. Formell gesets : Undang-Undang.

4. Verordnung en Autonome Satzung : Secara hierarkis mulai dari

Peraturan Pemerintah hingga keputusan bupati atau walikota.

Page 3: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Ditetapkannya Pancasila sebagai Staatsfundamentalnorm, maka

pembentukan hukum, penerapan, dan pelaksanaannya tidak dapat

dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila.

Pada pembukaan UUD 1945, masing-masing alenia mengandung

cita-cita luhur dan filosofis yang harus menjiwai keseluruhan sistem

berfikir materi UUD. Alenia pertama menegaskan keyakinan bangsa

Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak asasi segala bangsa, dan

karena itu segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Alenia kedua

menggambarkan proses perjuangan bangsa Indonesia yang panjang

dan penuh penderitaan yang pada akhirnya berhasil mangantarkan

bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang negara Indonesia yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Alenia ketiga

menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-MahaKuasaan

Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan dorongan spiritual kepada

segenap bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Alenia

keempat menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai bangunan

dan sistem ketatanegaraan yang hendak dibentuk dan diselenggarakan

dalam rangka melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam wadah negara

Indonesia. Dalam alenia keempat juga disebutkan tujuan negara dan

dasar negara. (Asshiddiqie,Jimly.2004:52)

Berdasarkan teori hierarki norma hukum, Pancasila sebagai

norma Dasar Negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara

merupakan norma tertinggi dalam sistem norma perundang-undangan.

Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dan ditetapkan oleh

masyarakat (BPUPK dan PPKI) sebagai norma dasar negara Republik

Indonesia, yang merupakan landasan bagi norma-norma atau

peraturan perundang-undangan yang berada dibawahnya. Sebagai

norma dasar suatu negara(staatsfundamentalnorm) maka aturan dasar

tersebut merupakan landasan bagi hokum perundang-undangan

(gesetzesrecht) yang berlaku dalam negara. (Attamimi,A. Hamid

S.1984:126)

Peraturan perundang-undangan yang berfungsi memperkuat

Pancasila sebagai dasar negara, antara lain :

Page 4: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

1. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) tanggal

18 Agustus 1945,menerima secara utuh Pancasila sebagai Dasar

Negara Republik Indonesia.

2. Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

3. TAP. MPRS. No. XX/MPRS/1966.

4. TAP. MPR No. V/MPR/1978.

5. Pasal II aturan tambahan.

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

(Wahyudi,Alwi.2012:58)

Menurut Muderis Zaini, Dasar negara merupakan fundamental

perumahan bangsa. Dasar negara harus digali dari pandangan hidup

bangsa atau falsafah hidup bangsa. Falsafah hidup bangsa adalah

cerminan peradaban, kebudayaan, keluhuran budi, dan kepribadian

yang berakar dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan bangsa

itu sendiri.(Zaini,Muderis.1988:48)

Pascareformasi, Pancasila sebagai dasar negara menjadi terasing

ditengah denyut kehidupan bangsa Indonesia. Dasar Negara ini seperti

tidak lagi dibutuhkan, baik dalam kehidupan formal kenegaraan

maupun dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari.(wahyudi,Alwi.2012:192)

Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Jimly Asshiddiqie,

keterasingan Pancasila saat itu, bukan disebabkan kesalahan

Pancasila, tetapi sebagai akibat dari penyelewengan yang dilakukan

oleh para penguasa Orde baru dengan mengatasnamakan Pancasila.

Untuk kepentingan kekuasaannya, para penguasa monopoli penafsiran

dan pemaknaan Pancasila sesuai kehendak dan kepentingannya.

Semua yang dinilai tidak sesuai dengan kehendak dan kepentingannya

di cap “Anti-Pancasila”. Senada dengan itu, menurut Abdurrahman

Wahid(Gus Dur), Pancasila berubah menjadi ideologi Negara

disebabkan oleh perkembangan sejarah pada masa-masa

kemerdekaan. Pancasila kemudian telah dijadikan alasan untuk

membenarkan sentralisme yang kuat.(Taniredja,Tukiran.dkk.2010:70)

Sebelum reformasi,Pancasila diidentikkan sebagai bagian dari

rezim dan menjadi ideologi penguasa belaka, suatu hal yang

sebenarnya tidak tepat, namun tidak dapat disalahkan karena

mendasarkan diri pada pengalaman dan kenyataan masyarakat.

Karena itu, saat ini kiranya perlu untuk kembali memberikan perhatian

Page 5: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

kepada Pancasila baik sebagai dasar negara maupun sebagai falsafah

negara. Agar tidak mudah kehilangan arah ditengah gencarnya

gelombang berbagai ideologi yang sulit dihindarkan ditengah era

teknologi dan komunikasi saat ini.(Wahyudi,Alwi.2012:193)

Pancasila tidak selayaknya dituduh dan di cap buruk, tetapi sikap

dan perilaku penguasa yang menjadikan Pancasila sebagai “korban

sejarah”. Agar ideologi negara Pancasisa dapt kembali berperan sesuai

ruang lingkup kedudukan dan tugasnya sekaligus mencegah

kembalinya model pemahaman dan penerapan sebagaimana

pemerintahan sebelumnya, kita harus menjaga tegaknya Pancasila.

Menurut Padmo Wahjono, setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh

dan mengetahui secara jelas kearah mana tujuan yang ingin

dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan

hidup, suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang

dihadapi, menentukan arah dan menyelesaikan persoalan-persoalan

secara bijaksana. Tanpa pandangan hidup maka suatu bangsa akan

terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.

Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki

pegangan dan pedoman dalam menyelesaikan masalah-masalah

politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam

masyarakat. Dengan berpedoman pada pandangan hidup suatu

bangsa akan membangun dirinya. (Wahjono,Padmo.1982:89)

Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila

adalah Ideologi bangsa Indonesia, Pancasila adalah kepribadian

bangsa Indonesia, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa

Indonesia. Ini berarti bahwa pancasila memiliki ruang lingkup

ketatanegaraan Indonesia. Pancasila harus dilakukan oleh seluruh

rakyat Indonesia, Pancasila harus dilaksanakan didalam kegiatan

kenegaraan, kemasyarakatan dan dilaksanakan oleh setiap warga

Negara Indonesia.(Wahyudi,Alwi.2012:196)

Pancasila merupakan hasil pemikiran dan visioner para pendiri

bangsa Republik ini. Pancasila merupakan rumusan pemikiran

kenegaraan yang mampu mengakomodasikan keragaman alam pikiran

manusia Indonesia dan bangsa Indonesia, maka adalah keniscayaan

apabila Pancasila tidak lagi dipandang sebagai pandangan hidup

bangsa Indonesia dan dasar Negara Republik Indonesia. Oleh karena

itu, pascareformasi seakan bangsa Indonesia kehilangan jati diri,

sebagian warga bangsa telah mengalami krisis falsafah bangsa karena

Page 6: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

tidak lagi menganut dan menjalankan nilai-nilai dasar yang terkandung

dalam Pancasila.

Dalam hal tersebut, Jimly Asshiddiqie, mengemukakan gagasan

sebagai berikut:

Pertama, ke depan, Pancasila tidak boleh lagi diposisikan sebagai

alat penguasa,dalam pengertian penguasa memonopoli pemaknaan

dan penafsiran pancasila serta digunakan untuk kepentingan

kekuasaan.Seluruh komponen bangsa, baik penyelenggara negara

maupun masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memberikan

makna dan tafsir terhadap Pancasila. Pancasila harus menjadi wacana

publik karena menjadi milik semua. Jika ada perbedaan pemaknaan

dan penafsiran terhadap Pancasila, hendaknya dipandang sebagai

konsekuensi penerapan demokrasi.(Wahyudi,Alwi.2012:198)

Kedua, seiring dengan itu perlu untuk meneguhkan sikap bersama

bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka, dimana penjabaran dan

perumusan aktualisasinya harus dibiarkan terus berkembang seiring

dengan dinamika bangsa.Pancasila hendaknya mengandung aspek

fleksibilitas setiap generasi bangsa dimungkinkan untuk menggunakan

kemampuan pemikirannya guna mencari dan merumuskan interpretasi

baru dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam

Pancasila.(Wahyudi,Alwi.2012:199)

Ketiga, sangat penting untuk mendekatkan jarak antara Pancasila

dengan dunia nyata , yaitu mendekatkan pancasila dengan rakyat agar

menjadi ideologi yang akrab dengan rakyat.Dengan demikian pancasila

mampu menjadi ideology yang hidup(living ideology).dalam berbagai

episode sejarah Indonesia tampak terlihat adanya kesenjangan antara

nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila dengan kenyataan yang

ada.Hal ini menyebabkan nilai Pancasila menjadi jauh berkurang

karena tidak dapat mewujudkan dalam kenyataan hidup. Pada era

Orde Baru, demikian sering Pancasila diucapkan dalam pidato-pidato

resmi dan dimuat dalam berbagai naskah tertulis, namun KKN

berlangsung marak dan menimbulkan kerusakan parah. Pada era

reformasi, Pancasila nyaris tak pernah diucapkan dalam pidato-pidato

resmi dan dimuat dalam naskah-naskah tertulis, nyatanya Indonesia

masuk kategori negara paling korup di dunia dan sering terjadi tindakan

anarkis serta konflik berdarah antar kelompok masyarakat.Hal ini

menunjukkan bukan pancasilanya yang salah, tetapi terletak pada

pelaksana-pelaksana Pancasila yang tidak mempunyai pemahaman

Page 7: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

cukup mengenai bagaimana penerapan Pancasila sesuai dengan

ruang lingkup tugas dan wewenangnya serta tidak mau dan tidak

mampu untuk melaksanakan secara konsekuen dan konsisten.

Keempat, hal yang sangat penting adanya kesesuaian antara

konstitusi dengan nilai-nilai Pancasila karena bagaimanapun juga

wadah perwujudan paling penting dari sebuah ideologi negara adalah

di dalam rumusan ideologi.(Wahyudi,Alwi.2012:200)

Prinsip-prinsip filsafati Pancasila sejak sejak awal kelahirannya

diusulkan sebagai Dasar nagara(philosofische

grondslaag,Weltanschauung)Republik Indonesia, yang kemudian diberi

status(kedudukan) yang tegas dan jelas dalam alenia keempat

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945(18 Agustus 1945 dalam

sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Hal ini

mengandung konsekuensi dalam hukum bidang negara, bahwa

Pancasila merupakan Dasar Hukum , Dasar Moral, Kaidah

Fundamental bagi peri kehidupan bernegara di Indonesia dari tingkat

pusat ke tingkat daerah.(Soegito,Ari Tri.dkk.2016:61)

Filsafat Pancasila

Filsafat berasal dari kata philein dan Sophia. Philein yang berarti

cinta dan hasrat yang besar atau yang berkorban atau yang

bersungguh-sungguh. Sophia yang berarti kebijaksanaan, yaitu

kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Jadi, filsafat

bisa diartikan sebagai hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh

menuju kebenaran sejati. (Aburaera,Sukarno.2009:17)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendasar dalam

memahami makna hidup dan kehidupan manusia baik secara individu

maupun kolektif dengan segala permasalahannya. Filsafat bisa

berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai ilmu pengetahuan

seperti ilmu pengetahuan hokum, ilmu pengetahian social, ilmu

pengetahuan politik dan ilmu ketatanegaraan. Filsafat juga berfungsi

sebagai cara yang bijaksana dalam menyelesaikan suatu masalah.

(Wahyudi,Alwi.2012:38)

Filsafat pancasila adalah menelaah pancasila dari sudut pandang

intinya yg terdalam dan yang tidak berubah,yang biasanya juga disebut

sebagai hakikat Pancasila. Pengertian hakikat pancasila ini terlepas

dari keadaan, sikap, tempat, waktu, relasi tertentu atau terlepas dari

sembilan aksidensia menurut Aristoteles, terlepas tujuh aksidensia

Page 8: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

menurut Notonegoro. Yang menunjukkan hakikat atau substansi

Pancasila adalah essensi dari kata Tuhan, manusia, satu, rakyat dan

adil. Sebagai ilmu filsafat di dalam Pancasila terkandung dua objek

yaitu:objek material dan objek forma. Objek materinya atau lapangan

kajiannya adalah pancasila, sedangkan objek formanya atau sudut

pandang kajiannya adalah filsafat yg membahas pancasila keseluruhan

sampai hakikatnya. Sebagai ilmu filsafat pancasila memiliki beberapa

syarat, yaitu:

a. Berobjek, berarti yang dikaji dalam pancasila adalah unsur-unsur

adat-istiadat,kebudayaan , dan religi.

b. Bermetode, maksudnya metode yg digunakan adalah

analitikosintesa atau analisis sintesis.

c. Bersistem,maksudnya sistem yang digunakan bersifat

integralistik saling ketergantungan atau antar keterkaitan antar

sila pancasila.

d. Bersifat universal, maksudnya jika pancasila dikaji dari intinya,

dan essensinya memiliki sifat universal.(Suyahmo,2012:112)

Hakikat Pancasila

Hakikat ialah susuatu hal yg ada pada dirinya sendiri,sesuatu

hal yg harus ada untuk adanya sesuatu.

Menurut aristoteles, hakikat dapat diperoleh secara setingkat

demi setingkat dengan menyederhanakan menurut suatu metode yang

dihasilkan oleh ilmu filsafat yang dinamakan analisa abstraksi. Analisa

abstraksi adalah mengambil inti sari dari suatu hal dan inti sarinya

bersifat abstrak. Inti sari ini yang dinamakan substansi atau

hakikat.(Notonegoro,1975,39)

Hakikat atau substansi dari nilai-nilai pancasila mengandung arti

sebagai berikut:

1. Ketuhanan adalah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan

hakikat Tuhan. Ketuhanan merupakan substansi dari sila

Ketuhanan Yang Maha Esa. Essensi dasar dari Ketuhanan

adalah Tuhan.

2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan

hakikat manusia. Kemanusiaan merupakan substansi dari sila

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Essensi dasar

kemanusiaan adalah manusia.

Page 9: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

3. Persatuan adalah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan

hakikat satu. Persatuan merupakan substansi dari sila Persatuan

Indonesia. Essensi dasar Persatuan adalah satu.

4. Kerakyatan adalah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan

hakikat rakyat. Kerakyatan merupakan substansi dari sila

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalm

Permusyawaratan Perwakilan. Essensi dasar Kerakyatan adalah

rakyat.

5. Keadilan adalah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan

hakikat adil. Keadilan merupakan substansi dari sila Keadilan

Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Essensi dasar Keadilan

adalah adil.

(Sastroatmojo.2010:55)

Hakikat sila-sila dalam pancasila

a. Hakikat Sila yang Pertama(Ketuhanan Yang Maha Esa)

Konsep Ketuhanan berasal dari kata Tuhan. Menurut

Aristoteles, konsep Ketuhanan diberi konotasi kausa

prima(sebab pertama yang tidak disebabkan oleh yg lain tetapi

menyebabkan adanya yang lain. Menurut Notonegoro, Tuhan

pada hakikatnaya merupakan suatu zat yg pasti ada, zat mutlak,

sempurna, kuasa, tak terbatas, tak berubah, sebab pertama dari

sesuatu yg ada.Jadi Tuhan adalah Zat yang ada, yang hidup

tidak ada permulaan dan tidak berakhir, tidak berada dlm ruang

dan waktu, tidak sama dengan yg ditemukan di dunia ini, yang

satu. Yang Maha Esa berarti satu.Jadi ketuhanan Yang Maha

Esa adalah keyakinan dan pengakuan yang diwujudkan dalam

bentuk perbuatan terhadap sesuatu zat yg maha tunggal, yang

sempurna bagi penyebab utama.dalam ajaran Ketuhanan.

Manusia tidak dibenarkan mempunyai sikap anti Tuhan.(

Sastroatmojo.2010:60)

b. Hakikat sila yang kedua(Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)

Kemanusiaan yang adil dan beradap adalah kesadaran

sikap dan perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai moral dalam

hidup bersama atas dasar dari dalam hati nurani dengan

Page 10: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Yang perlu

diperhatikan dalam sila kedua adalah pengakuan Hak Asasi

Manusia. Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan

harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

yang sama derajatnya serta sama hak dan kewajibannya. Selain

itu kita juga perlu mengembangkan rasa cinta sesame manusia

dan bersikap tenggang rasa(Sastroatmojo.2010:62)

c. Hakikat sila yang ketiga(Persatuan Indonesia)

Dalam konteks Pancasila persatuan dapat

diartikansebagai suatu usaha untuk bersatu dalam kebulatan

rakyat untuk membina nasionalisme dalam negara Indonesia.

Dengan modal dasar persatuan berbagai macam, suku, ras, dan

agama pun dapat disatukan demi terwujudnya Nasionalisme

Indonesia.Perbedaan-perbedaan tersebut seharusnya dijadikan

daya tarik untuk bersatu, bukan malah dijadikan sebagai alasan

untuk berselisih dan mengasingkan diri. Hal ini sesuai dengan

semboyan kita Bhineka Tunggal Ika(berbeda-beda tetapi tetap

satu jua). (Sastroatmojo.2010:66)

d. Hakikat sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalm Permusyawaratan Perwakilan)

Kerakyatan dapat diartikan sebagai suatu sistem

pemerintahan, dimana rakyat menyampaikan aspirasinya melalui

badan-badan perwakilan rakyat, untuk menetapkan suatu

peraturan harus melalui musyawarah mufakat atas dasar

kebenaran dari Tuhan. (Sastroatmojo.2010:69)

e. Hakikat sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia)

Kata adil dapat diartikan menempatkan sesuatu pada

tempatnya. Dalam pemerintahan adil dapat berupa persamaan

derajat seseorang dimuka hukum dan pengakuan Hak Asasi

manusia.

Page 11: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Pancasila dalam pengertiannya yang umum, abstrak atau

universal mempunyai hakekat isi yang mutlak, bersifat tetap dan tidak

berubah. Oleh karena itu untuk merealisasikan pelaksanaannya

dikhususkan dengan cara mentransformasikan pengertian umum,

abstrak atau universal menjadi pengertian yang umum kolektif dan

khusus konkrit.(Soegito,Ari Tri.dkk.2016:62)

B. Kronologi Perumusan dan Pengesahan pembukaan UUD

1945(Pancasila) dan UUD 1945

Proses perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara

tidak dapat dipisahakan dengan proses perumusan dan pengesahan

Pembukaan UUD 1945, sebab disamping diciptakan untuk

menyongsong lahirnya negara Indonesia yang diproklamasikan pada

tanggal 17 agustus 1945, Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila

merupakan satu kesatuan yang fundamental. Oleh karena itu kedua

mempunyai hubungan asasi.(Soegito,Ari Tri.dkk.2016:63)

Sejarah perumusan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945 dan

Pancasila Dasar Negara secara kronologis sebagai berikut:

1. Tanggal 7 September 1944

Proses perumusan Pembukaan UUD 1945 di dalam sidang-

sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan.

Pembentukan Badan Penyelidik ini dilatarbelakangi oleh:

a. Jepang kalah melawan sekutu.

b. Adanya tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa

Indonesia kepada Jepang untuk segera memerdekakan

Indonesia.

Karena peristiwa-peristiwa itu dan untuk menarik simpati

dari bangsa Indonesia, pada tanggal 7 September 1944

pemerintah jepang mengeluarkan janji “kemerdekaan Indonesia di

kemudian hari”.

Page 12: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

2. Tanggal 29 April 1945

Pada tanggal 29 April 1945, pemerintahan jepang

membentuk Dokurittsu zyunbi Coosakai atau Badan Penyelidik

Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Badan ini diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan

beranggotakan 62 orang. Maksud pembentukan BPUPKI adalah

untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang

berhubungan dengan segi-segi politik, ekonomi, tata

pemerintahan dan lain-lain yang dibutuhkan dalam usaha

pembentukan negara Indonesia merdeka (Sartono,Kartodirdjo,

1976: 16)

BPUPKI bertugas untuk merancang Dasar Negara dan

Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia yang merdeka dan

berdaulat. Tugas BPUPKI tidak sama dengan maksud

pembentukannya. Tugas BPUPKI tidak sama dengan maksud

pembentukannya, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah

menetukan nasibnya sendiri untuk mencapai kemerdekaan,tidak

mengikuti semua kemauan Jepang.

3. Tanggal 28 Mei 1945

Pelantikan anggota-anggota BPUPKI dilaksanakan pada

tanggal 28 Mei 1945 di gedung Tyoo Sangi in, sebuah badan

penasehat yang dibentuk oleh Saiko Syikikan kepala militer

pemerintah Jepang di Jawa.

4. Tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945

BPUPKI mengadakan dua kali siding, yaitu:

# Masa sidang 1 : tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945

# Masa sidang 2 : tanggal 10 Juli s.d. 16 Juli 1945

Dalam siding pertama BPUPKI membicarakan “Rancangan

Dasar Negara Indonesia Merdeka” Berikut ini pengajuan konsep

dasar negara oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia,yaitu:

a. Tanggal 29 Mei 1945,Prof. Mr. Moh. Yamin mengajukan

usul dengan judul “Asas Dasar Negara Kebangsaan

Republik Indonesia”.Isinya sebagai berikut:

Page 13: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

- Peri Kebangsaan

- Peri kemanusiaan

- Peri Ketuhanan

- Peri Kerakyatan

- Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato, beliau juga menyampaikan usul

tertulis mengenai Rancangan UUD RI yang didalamnya

tercantum rumusan dasar negara yang isinya sebagai

berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.

3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalm permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Tanggal 31 mei 1945

Pidato Ki Bagoes Hadikoesoemo

Beliau mengusulkan Negara Inonesia yang akan

dibentuk hendaknya berdasarkan ajaran Islam, karena

Allah SWT telah membangkitkan para Nabi untuk

memperbaiki masyarakat yang rusak dengan memberi

petunjuk dan memimpin manusia, serta member peraturan

yang baik sehingga dapat menuntun manusia menuju

ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan berdasarkan

keadilan. Beliau mengusulkan dasar negara Indonesia

sebagai berikut :

a. Ajaran Iman

b. Ajaran beribadah, berhikmah dan berbakti kepada

Allah

c. Ajaran beramal shalih

d. Ajaran berjihad di jalan Allah

Page 14: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Pidato Prof. Dr. Mr. Soepomo

Soepomo menyampaikan pemikiran yang mendasari

dasar negara yaitu mengenai teori negara(staatsidee)

yang menurut ilmu negara ada tiga yaitu :

1. Teori perseorangan

Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas

kontrak antara seluruh orang dalam masyarakat.

2. Teori Golongan

Negara sebagai alat dari suatu golongan yang kuat

untuk menindas golongan yang lemah.

3. Teori Integralistik

Negara adalah susunan masyarakat yang integral,

segala golongan, segala bangsa, segala anggotanya

berhubungan erat satu sama lain dan merupakan

persatuan masyarakat yang terorganisasi.

Negara yang akan dibentuk hendaknya negara

integralistik yang berdasarkan pada hal-hal dibawah ini :

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadila sosial

Menurut Soepomo, teori integralistik sesuai dengan

aliran fikiran ketimuran, karena pemimpin bersatu dengan

rakyat. Usulan dasar falsafah negara oleh Soepomo :

1. Pendirian Negara nasional yang bersatu dalam totaliter ,

yaitu Negara yang tidak akan mempersatukan diri dengan

golongan terbesar, tetapi mengatasi semua golongan.

2. Setiap warga Negara dianjurkan untuk takluk kepada

Tuhan dan ingat kepada-Nya setiap waktu.

3. Dibentuk sistem badan permusyawaratan untuk

menjamin supaya pimpinan Negara, terutama kepala

Negara terus menerus bersatu dengan rakyat.

4. Perekonomian berdasarkan kekeluargaan, sistem tolong-

menolong, sistem koperasi hendaknya dipakai salah

Page 15: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

dasar ekonomi Negara Indonesia yang makmur, bersatu,

berdaulat, dan adil.

5. Dalam hubungan antar bangsa, Indonesia membatasi diri

supaya bersifat Asia Timur Raya, anggota dari keluarga

Asia Timur Raya.

5. Tanggal 1 Juni 1945

Pada sidang BPUPKI Ir Soekarno mengusulkan lima asas

dasar yang diberi nama “Pancasila” : Lima asas dasar tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia

b. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan

c. Mufakat atau demokrasi

d. Kesejahteraan sosial

e. Ketuhanan yang berkebudayaan

Kelima asas diusulkan disingkat menjadi „Tri Sila‟ yang

rumusannya sebagai berikut :

1) Sosio Nasional, yaitu nasionalisme & internasionalisme.

2) Sosio demokrasi, yaitru demokrasi dengan kesatuan

rakyat.

3) Ketuahanan Yang maha Esa.

Tri Sila tersebut dapat padatkan lagi menjadi “EKA SILA”

yang intinya “gotong royong”.

Berdasarkan uraian tersebut, Pancasila sebagai dasar negara

diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh soekarno dalam

pidatonya di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.

Oleh karena itu, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya

Pancasila.

Sesudah berakhirnya masa sidang pertama pada tanggal 1

Juni 1945, para anggota diberi kesempatan waktu 20 hari untuk

mengajukan usul-usul tertulis yang berkaitan dengan

pembentukan negara Indonesia Merdeka.

Pada tanggal 1 Juni BPUPKI di bubarkan dan diganti dengan

Panitia delapan yang beranggotakan 8 orang ahli untuk

menyusun dan mengelompokkan semua usulan tertulis. Adapun

anggota panitia delapan yaitu Drs. Moh. Hatta, M. Soetardjo

Kartohadikoesoemo, K.H Wachid Hasyim, Ki Bagus

Page 16: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Hadikoesoemo, Rd. Otto Iskandardinata, Moh. Yamin dan Mr

Alfred Andre Maramis . (Soegito,Ari Tri.dkk.2016:66)

6. Tanggal 22 Juni 1945

Panitia delapan di kantor Jawa Hookoo kai

menyelenggarakan pertemuan anggota BPUPKI ditambah

anggota Tyoo Sangi in yang berada di Jakarta. Pertemuan ini

dimaksudkan untuk mncapai modus kesepakatan sehubungan

dengan munculnya perbedaan-perbedaan pandangan antara

golongan Nasionalis dan golongan islam. Selain itu juga

mengadakan rapat untuk membicarakan usul-usul dari para

anggota tentang prosedur yang harus dilalui agar upaya kita

lekas mencapai Indonesia Merdeka.Hasil rapat ini adalah:

a. Mempercepat kemerdekaan Indonesia.

b. Hukum Dasar yg dirancang supaya dinamai preambul

(pembukaan atau mukadimah).

c. Menerima usul Ir soekarno, agar BPUK terus bekerja sampai

terwujud hukum dasar.

d. Membentuk satu Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul yang

beranggotakan Sembilan orang yang diketuai Ir. Soekarno,

yang dinamakan panitia Sembilan.

Pada waktu yang sama Panitia Sembilan juga

mengadakan pertemuan untuk menyusun konsep Rancangan

Mukadimah Hukum Dasar yang dikenal dengan Piagam

Jakarta. Piagam Jakarta merupakan hasil kompromi dengan

modus kesepakatan antara golongan Islam dan golongan

Nasionalis. Isi Piagam Jakarta sama dengan sila-sila yang

tertuang dalam Pembukaan UUD1945, kecuali sila pertama

yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

7. Tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945

Pada tanggal 10 Juli 1945 diadakan penambahan

anggota badan Penyelidik sebanyak enam orang.Kemudian Ir.

Soekarno sebagai ketua melaporkan pekerjaannya,

keputusannya: sidang menganjurkan panitia delapan untuk

melanjutkan tugasnya menyusun Rancangan Hukum

Dasar.(Soegito,Ari Tri.dkk.2016:68)

Page 17: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Pada tanggal 11 Juli 1945, dibentuk panitia Perancang

Hukum Dasar. Panitia Perancang Hukum Dasar bertugas

menyiapkan rancangan pernyataan kemerdekaan, Pembukaan

hokum dasar dan hokum dasar.Pada hari yang sama Panitia

perancang Hukum Dasar telah mengambil keputusan:

a. Membentuk Panitia Perancang „Declaration of Human Right‟

yang diketuai oleh Mr. Ahmad Soebardjo.

b. Segenap anggota setuju tentang unitarisme, kecuali 2

anggota.

c. Semua anggota menyetujui isi Preambule.

d. Sepuluh orang setuju negara dipimpin satu orang, sedangkan

sembilan orang tidak setuju.(Soegito,Ari Tri.dkk.2016:69)

Pada tanggal 13 Juli 1945, hasil sidang Panitia Kecil

Perancang Hukum Dasar adalah:

a. Kedaulatan berada di tangan Badan Permusyawaratan Rakyat

sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

b. Presiden dibantu wakil presiden, dan para menteri

bertanggung jawab kepada Dewan Pertimbangan Agung.

c. Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat bekerja sama

membentuk Undang-Undang.

d. Rancangan Hukum Dasar terdiri dari 15 bab, 42 pasal

termasuk pasal aturan peralihan dan satu pasal aturan

tambahan.

e. Dibentuk Panitia Penghalus bahasa

Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang mendengarkan laporan

hasil kerja Panitia Perancang Hukum Dasar yang disampaikan

oleh ketua dengan menyodorkan Rancangan Indonesia Merdeka

dan Pembukaan Hukum Dasar..

Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945, ketua Panitia

perancang Hukum Dasar Menyampaikan konsep Rancangan

Hukum Dasar dengan penjelasannya dan menyampaikan usulan

Drs. Moh Hatta tentang HAM.

Pada tanggal16 Juli 1945, sidang menyetujui dan

menerima Rancangan hukum Dasar yang diajukan oleh Panitia

Perancang Hukum dasar.

Page 18: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Setelah sidang BPUPK yang kedua ditutup,maka BPUPK

dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia(PPKI) untuk melanjutkan tugas-tugasnya.(Soegito,Ari

Tri.dkk.2016:70)

8. Tanggal 7 Agustus 1945

PPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokurisu Zyunbi

Iinkai dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945, Tugas PPKI adalah

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendirian

negara Indonesia. PPKI beranggotakan 21 orang, kemudian

ditambah 6 orang tanpa sepengetahuan Jepang. Badan ini

dibentuk untuk menarik simpati golongan-golongan yang ada di

Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam Perang Pasifik.

Anggota PPKI diberikan izin untuk melakukan kegiatan menurut

pendapat dan kesanggupan bangsa Indonesia sendiri, dengan

syarat-syarat yang harus di perhatikan yaitu:

1. Menyelesaikan Perang, dengan mengerahakan tenaga sebesar-

besarnya Indonesia bersama-sama pemerintah Jepang

meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan dalam

perang Asia Timur Raya.

2. Negara Indonesia Merupakan anggota Lingkungan kemakmuran

Bersama Asia Timur Raya.

Tidak lama kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945 terjadi

pengeboman dikota Hirosyima dan Nagasaki menyebabkan

jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

9. Tanggal 17 Agustus 1945

Golongan tua dan golongan muda pejuang kemerdekaan

terlibat pro dan kontra atas Peristiwa pemboman Jepang oleh

AS. Golongan muda melihat Jepang sudah hampir menemui

kekalahan, tetapi golongan tua tetap berpendirian untuk

menyerahkan keputusan pada PPKI. Sikap tersebut tidak

disetujui golongan muda dan menganggap PPKI merupakan

boneka Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi

kemerdekaan dengan cara yang telah dijanjikan oleh Jenderal

Page 19: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Besar Terauchi dalam pertemuan di Dalath. Golongan muda

menghendaki terlaksananya proklamasi kemerdekaan dengan

kekuatan sendiri lepas sama sekali dari pemerintahan Jepang.

Menanggapi sikap pemuda yang radikal itu, Soekarno-Hatta

berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia yang

datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan

bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal, karena Jepang

sudah kalah. Selanjutnya menghadapi Sekutu yang berusaha

mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh sebab itu

untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan

suatu revolusi yang terorganisasi. Mereka ingin

memperbincangkan proklamasi kemerdekaan di dalam rapat

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Perbedaan pendapat

ini melatarbelakangi peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta ke

Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.

Tindakan itu diambil berdasarkan keputusan rapat terakhir

pemuda pejuang yang diadakan pukul 24.00 WIB menjelang

tanggal 16 Agustus 1945 di Jl. Cikini, 71 Jakarta. Selain dihadiri

pemuda-pemuda yang sebelumnya rapat di Lembaga

Bakteriologi, Pegangsaan Timur, Jakarta, juga dihadiri oleh

Sukarni, Jusuf Kunto, dan dr. Muwardi dari Barisan Pelopor, serta

Shodanco Singgih dari Daidan Peta Jakarta syu. Mereka

bersama Chaerul Saleh sepakat melaksanakan keputusan rapat,

antara lain "menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota"

dengan tujuan menjauhkan mereka dari segala pengaruh

Jepang. Shodanco Singgih mendapat kepercayaan

melaksanakan rencana itu. Di Rengasdengklok, akhirnya

Soekarno setuju memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur

tangan pihak Jepang. Pukul 23.00 WIB rombongan tiba di

Jakarta dan menuju kediaman Laksamana Maeda di Jl. Imam

Bonjol No.1, dan di tempat tersebut naskah proklamasi disusun.

Setelah selesai, teks proklamasi dibaca dan dimusyawarahkan di

hadapan tokoh-tokoh yang sebagian besar anggota PPKI.

Pembacaan Proklamasi secara resmi oleh Soekarno di

Pengangsaan Timur 56 Jakarta, pada jam 12.00 (waktu Tokyo)

atau 10.30 (waktu jawa jepang) atau jam 10.00 WIB.

Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai makna yang

sangat mendalam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Page 20: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

dan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan tersebut memiliki makna sebagai

berikut :

1. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia yang

telah berlangsung berabad-abad lamanya dalam merebut

kemerdekaan dari tangan penjajah.

2. Merupakan suatu instrumen hukum internasional untuk

menyatakan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia

telah menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat, sejajar

dengan bangsa-bangsa lain.

3. Merupakan momentum penjebolan tata hukum kolonial

dan penyusunan tata hukum nasional, yakni tata hukum

Indonesia.

4. Merupakan sumber hukum bagi terbentuknya negara

Republik Indonesia.

10. Tanggal 18 Agustus 1945

Sidang pertama PPKI dilaksakan pada tanggal 18 Agustus

1945, dan menghasilkan keputusan-kepusan sebagai berikut :

1. Mengesahkan UUD 1945, yang meliputi

a. Melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta

yang kemudian berfungsi sebagai Pembukaan

UUD1945.

b. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah

diterima dari Badan Penyelidik, setelah mengalami

berbagai perubahan berkait dengan perubahan Piagam

Jakarta,kemudian berfungsi sebagai UUD 1945.

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.

3. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Pusat sebagai

badan musyawarah darurat.

Page 21: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

11. Tanggal 19 Agustus 1945

Pada tanggal 19 Agustus 1945 dilaksanakan sidang PPKI

yang kedua, menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut.

1. Menetapkan wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi dan

menunjuk gubernurnya.

2. Menetapkan 12 departemen beserta menteri-menterinya.

3. Mengusulkan dibentuknya tentar kebengsaan.

4. Pembentukan Komite Nasional di setiap provinsi.

12. Tanggal 20 Agustus 1945

Membahas agenda tentang “Badan Penolong Keluarga

Korban Perang” dengan menghasilkan keputusan 8 pasal. Salah

satu dari pasal-pasal itu adalah mengenai Badan Keamanan

Rakyat (BKR).

13. Tanggal 22 Agustus 1945

Sidang keempat PPKI menghasilkan keputusan berikut :

1. Membentuk Komite Nasional.

2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.

3. Membentuk tentara kebangsaan.

PPKI telah selesai melaksanakan tugasnya pada tanggal 22

Agustus 1945, namun baru dibubarkan pada tanggal 29 Agustus

1945 bersamaan dengan pelantikan anggota Komite Nasional

Indonesia Pusat.

C. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/Pancasila Dasar Negara

Republik Indonesia

Beberapa keputusan PPKI saat sidang pleno :

1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan:

a. Menetapkan Piagam Jakarta dengan beberapa perubahan

menjadi Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia.

b. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar dengan beberapa

perubahan kemudian menjadi UUD 1945.

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Page 22: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

3. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang kemudian menjadi

Badan Musyawarah Darurat.

Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia diawali dengan

pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia yang

dipimpin oleh ketua PPKI. Setelah beberapa kali terjadi

perubahan, Piagam Jakarta ditetapkan menjadi Pembukaan UUD

Negara Republik Indonesia. Setelah mengalami beberapa kali

perubahan pembukaan UUD 1945 yang disetujui oleh semua

pihak adalah sebagai berikut :

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala

bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus

dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan

peri keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah

sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat

sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang

kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan

didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan

kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan

dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk

membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu

dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang

terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang

Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 23: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Dengan ini sahlah Pembukaan Undang-Undang dasar

negara Republik Indonesia.

D. Perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara

Sejak ditetapkan Pancasila sebagai Dasar Pancasila (oleh

PPKI 18 Agustus 1845), Pancasila tela mengalami perubahan

dadengan pasang surutnya sejarah bangsa Indonesia. Koento

Wibisono, memberikan tahapan perkembangan Pancasila sebagai

dasar negara dalam tiga tahap yaitu :

1. Tahap 1945-1968 sebagai tahap politis.

2. Tahap 1969-1994 sebagai tahap pembangunan ekonomi.

3. Tahap 1995-2020 tahap repositioning Pancasila.

Para pakar hukum ketatanegaraan penahapan

perkembangan Pancasila Dasar negara, yaitu :

1. Tahun 1945-1949

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak

dapat digunakan dengan baik karena Indonesia sedang

sibuk dengan perjuangan mempertahankan

kemerdekaan. Presiden Nomor X pada tanggal 16

Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi

kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum

terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet

Semi-Presidensiel yang pertama, sehingga peristiwa ini

merupakan perubahan sistem pemerintahan agar

dianggap lebih demokratis.

2. Tahun 1949-1950

Pada masa ini berlaku konstitusi RIS dan sistem

pemerintahan indonesia adalah parlementer. Bentuk

pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu

negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara

bagian yang masing masing negara bagian memiliki

kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam

negerinya.

Page 24: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

3. Tahun 1950-1959

Pada masa ini berlaku konstitusi RIS sistem

pemerintahan Indonesianadalah parlementer.

4. Tahun 1950-1959

Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno

mengeluarkan Dekrit Presien yang salah satunya

memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai Undang-

Undang Dasar.

5. Tahun 1966-1998

Pada masa ini menggunakan konstitusi UUD 1945

dan Pancasila secara murni dan konsekuen.

6. Tahun 1998-sekarang

Menggunakan konstitusi UUD 1945 hasil

amandemen.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah

menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,

kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi

negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang

sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan

bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan

diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap

mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur)

kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas

sistem pemerintahan presidensiil.

Perbedaan pendekatan dari segi politik dan dari segi

hukum tentang perkembangan Pancasila sebagai dasar

negara, antara lain :

1. Tahun 1945-1968 merupakan tahap politis, dimana

orientasi pengembangan Pancasila diarahkan kepada

nation and character building. Hal ini sebagai

perwujudan keinginan bangsa Indonesia untuk

bertahan dari berbagai tantangan yang muncul dari

dalam maupun dari luar negeri, sehingga atmosfir

politis sebagai panglima sangat dominan. Notonegoro

dan Driyarkara, mengkaji Pancasila sebagai Dasar

Page 25: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Negara. Mereka menyatakan bahwa Pancasila

mampu dijadikan patokan dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan, bahkan Pancasila merupakan

suatu paham atau aliran filsafat Indonesia, dan

ditegaskan bahwa Pancasila merupakan rumusan

ilmiah filsafati tentang manusia dan realitas, sehingga

Pancasila tidak lagi dijadikan alternative melainkan

menjadi suatu imperative dan suatu philosophial

consensus dengan komitmen transenden sebagai tali

pengikat kesatuan dan persatuan dalam

menyongsong kehidupan masa depan bangsa yang

Bhineka Tunggal Ika. Bahkan Notonegoro

menyampaikan bahwa Pembukaan UUD 1945

merupakan Staatfundamental norm yang tidak dapat

diubah secara hukum oleh siapapun.(Soegito,Ari

Tri.dkk.2016:79)

2. Tahun 1969-1994 sebagai tahap pembangunan

ekonomi. Orientasi pengembangan Pancasila

diarahkan pada bidang ekonomi, sehingga ekonomi

cenderung menjadi ideologi. Pada tahap ini ekonomi

menunjukkan perkembangan yang pesat, meskipun

muncul gejala pembagian pembangunan yang tidak

merata. Kesenjangan social terjadi dimana-mana ,

dan semakin diperparah dengan gejala KKN dan

kronoisme. Bersamaan dengan itu, perkembangan

perpolitikan dunia, muncul tiga raksasa kapitalisme

dunia yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Oleh

karena itu Pancasila sebagai Dasar Negara tidak

hanya dihantui oleh komunis melainkan juga harus

berhadapan dengan gelombang aneksasinya

kapitalisme.

3. Tahun 1995-2020 merupakan tahap repositioning

Pancasila, karena saat ini dunia dihadapkan

gelombang perubahan secara cepat, mendasar,

spektakuler, sebagai implikasi arus globalisasi yang

melanda seluruh penjuru dunia, khususnya di abad

XXI ini, bersamaan dengan arus reformasi yang

sedang dilakukan oleh bangsa Indonesia. Reformasi

telah merombak semua segi kehidupan secara

Page 26: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

mendasar, maka Pancasila harus dijadikan Dasar

Negara dalam rangka mempertahankan jati diri

bangsa dan persatuan serta kesatuan nasional.

Berdasarkan hal tersebut Koento

Wibisono(2001) perluny reposisi Pancasila yaitu

reposisi Pancasila sebagai Dasar Negara yang

mengandung makna Pancasila harus di letakkan

dalam keutuhannya dengan penbukaan UUD 1945.

Reposisi Pancasila sebagai Dasar Negara

harus diarahkan pada pembinaan dan pengembangan

moral, sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan

dasar dan arah yntuk mengatasi krisis dan

disintegrasi.Moral Pancasila harus disertai penagakan

hukum(penegakan spremasi hukum.(Soegito,Ari

Tri.dkk.2016:80)

Page 27: TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA PROSES PERUMUSAN …blog.unnes.ac.id/iwanhardisaputro/wp-content/uploads/sites/2821/...Pancasila sebagai dasar negara Pada tahun 1999 saat era reformasi

Daftar Pustaka

Aburaera,Sukarna.2009.Filsafat Hukum.Malang : media Publising.

Asshidiqie,Jimly.2004.Format Kelembagaan Negara dan

Pergeseran Kekuasaan dalam UUD1945.Yogyakarta:FH.UII

Press.

Asshidiqie,Jimly.2008.Menuju Negara Hukum yang

Demokratis.Jakarta : Sekretariat Jendral dan kepanitraan

Mahkamah Konstitusi.

Attamimi,A. Hamid S.1984.Undang-Undang.Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Sastroatmojo.2010.Pancasila dalam Perspektif Kefilsafatan dan

Praktis.Yogjakarta : ar-ruzz media.

Soegiti,Ari dkk.2016.Pendidikan Pancasila.Semarang : UNNES

Press.

Susanto,Dody.2011.Pancasila dan Budi Pekerti Perigi Inspirasi

Negeri.Jakarta.

Suyahmo.2012.Pancasila dalam Perspektif Filosofis.Semarang :

widya karya.

Taniredja,Tukiran.2010.Tim Nasional Dosen Pendidikan

Kewarganegaraan.Bandung : alfabeta.

Wahjono,Padmo.1982.Indonesia Negara Berdasarkan Atas

Hukum.Jakarta : Ghalia Indonesia.

Wahyudi,Alwi.2012.Hukum Tata Negara Indonesia dalam Perspektif

Pancasila Pasca Reformasi.Madiun : Pustaka Pelajar.

Wiyono,Suko.2011.Rektualisasi Pancasila dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara.Malang : wisnuwardana Press.

Zaini,Muderis.1988.Ikhtisar Tata Hukum Indonesia.Surabaya :

Usaha Nasional.