tugas pemeriksaan fisik thorax

17
TUGAS KEPANITERAAN KLINIK JUNIOR PEMERIKSAAN FISIK THORAX Disusun Oleh : Nanda Carranza Ni Wayan Ariyanti

Upload: ervin-adriansyah

Post on 14-Aug-2015

51 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK JUNIOR

PEMERIKSAAN FISIK THORAX

Disusun Oleh :

Nanda Carranza

Ni Wayan Ariyanti

Pratiwi Tunrina

Selly Sulisfia

Page 2: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Pemeriksaan THORAX

Pemeriksaan Thorax hendaknya dilakukan se-efisien mungkin. Tidak baik membuat pasien duduk kemudian berbaring secara

terus menerus. Lebih baik, selesaikan pemeriksaan yang mengharuskan pasien dalam keadaan duduk, setelah itu lakukan

pemeriksaan pasien dalam keadaan berbaring.

Perkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan *minta persetujuan pasien

Minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari logam (misalnya, ikat pinggang) secara sopan

Inspeksi

1. Bentuk dada

*normal : diameter anterior posterior - transversal = 1:2

*pigeont chest/dada burung : sternum menonjol ke depan, diameter anterior posterior > transversal

*barrel chest/dada tong. : anterior posterior : transversal = 1:1

*funnel chest : anterior posterior mengecil, sternum menonjol ke dalam

Kemudian,

1. Ekspansi : simestris / tidak

2. Sifat pernafasan : pernafasan dada dan perut

3. Frekuensi pernafasan : 16 – 18 x/menit

18 – 20 x/menit

>20x/menit : tachypnea

<16x/menit : bradipnea

Apnea : tidak terdapatnya pernapasan (mungkin secara periodik)

4. Ritme pernafasan

Eupnea : irama normal

Kusmaul : cepat dan dalam

Hiperventilasi : pernafasan dalam, kecepatan normal

Biot’S : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan saraf)

Cheyne stoke : bertahap dangkal – lebih cepat dan dalam –lambat –apnea (kerusakan saraf)

1. Retraksi interkosta : kemungkinan retraksi pada obstruksi jalan nafas

2. Orthopnea : sesak pada waktu posisi berbaring

3. Suara batuk : produktif / tidak

Lalu, lihat ada tidaknya deviasi, lihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada

Page 3: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Palpasi

NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, posisi kedua skapula harus dalam keadaan terbuka untuk memperluas lapang

pemeriksaan, minta pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu.

1. Nyeri dada tekan ada kemungkinan fraktur iga

2. Kesimetrisan ekspansi dada

Caranya : letakkan kedua telapak tangan secara datar

bisa pada anterior, sisi dan posterior

anjurkan tarik nafas

Amati : normal bila gerakan tangan simetris

Kemudian,

Taktil fremitus

Caranya : letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi dada

anjurkan pasien menyebut tujuh-tujuh / enem-enam

rasakan getaran

bila kurang bergetar : pleura effusion, pneumothoraks

lakukan pada seluruh permukaan dada (atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang)

Posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior :

Page 4: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Perkusi

Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange (tulang jari). ada beberapa

jenis suara yang mungkin dihasilkan dari perkusi

Suara perkusi

Paru normal : sonor/resonan

Pneumothoraks : hipersonor

Jaringan padat (jantung, hati) : pekak/datar

Daerah yang berongga : tympani

Batas organ

Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (paru-lambung)

Sisi dada kanan : ICS 4/5 (paru-hati)

Dinding posterior :- supraskapularis (3-4 jari di pundak) batas atas paru

- setinggi vertebratorakal 10 garis skapula batas bawah paru

Prosedur Perkusi

Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari

dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan lebih keras

Page 5: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax
Page 6: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan cepat dan

seperti refleks)

Pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian pindahkan jari dengan cepat agar

getaran tidak teredam.

Bandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan

Tentukan batas bawah paru

Page 7: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Secara normal orang Indonesia batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar dengan processus

spinosus thoracal IX atau thoracal X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan

processus spinosus thoracal VIII atau IX)

Auskultasi

Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar dibandingkan auskultasi anterior (kecuali di

triangle of auscultation) walau begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.

Posisi steshoscope sewaktu auskultasi adalah sama seperti pada palpasi fremitus, auskultasi pernafasan

normal :

Page 8: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Suara / bunyi nafas vesikuler :

Terdengar disemua lapang paru normal

Bersifat halus, nada rendah

Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi

Bronchovesikuler

Ruang interkostal pertama dan kedua area interskapula

Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler

Inspirasi sama dengan ekspirasi

Bronchial

Terdengar di atas manubarium,

Bersifat kasar, nada tinggi

Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi

Suara ucapan :

Anjurkan penderita mengucapkan tujuh-tujuh berulang secara berisik sesudah inspirasi

Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara sistematik disemua lapang paru

dengan menggunakan stetoskop

Bandingkan bagian kiri dan kanan

Suara tambahan

Ronchi (ronchi kering)

Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena penyempitan :

ada sekret kental/lengket

Rales (ronchi basah)

Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat inspirasi

Wheezes – wheezing

Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan inspirasi

terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi

Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring

Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring, yaitu :

1. Pemeriksaan Paru anterior

2. Pemeriksaan Jantung

InspeksiMelihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal : sela iga akan ekspansi atau meregang saat

inspirasi dan kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi)

Page 9: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Palpasi

Membandingkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas,merasakan getaran fremitus suara

Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior

PerkusiMembandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara berurutan

Menentukan batas paru - hepar

Perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan setelah terjadi

perubahan suara dari sonor ke pekak

Page 10: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Menentukan batas paru - lambung

Perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru - lambung ditentukan setelah

terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia

berada di Intercostae VII atau intercostae VIII)

Menentukan batas peranjakan paru

Perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas paru- hepar

yang semula berbunyi perkusi "pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai

ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar batas peranjakan paru (secara

normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang dewasa)

Auskultasi

Membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien

PEMERIKSAAN JANTUNG

Page 11: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Inspeksi

Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada

Melihat pulsasi iktus cordis

Ø Bentuk dada

Normal : simetris

Menonjol : pembesaran jantung, efusi pleura, tumor

Ø Denyut jantung

Kekuatan denyutan : amati Apeks atau PMI (ICS 5 mid klavikula kiri)

Denyutan susah nampak bila payudara besar,dinding torak tebal, gemuk

Palpasi

Mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis terletak di garis midklavikula sinistra ICS V)

Denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)

Denyut apeks ( letak dan kekuatan ), meningkat bila curah jantung besar, hipertrofi jantung

Perkusi

Menentukan batas kanan jantung

Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru - hepar ditemukan

Menentukan batas kiri jantung

Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung ditemukan

Auskultasi

Mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat

katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung

Ø BJ I (S1) : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB

Ø BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal = DUB

Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2

Ø Tempat mendengarkan BJ :

Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5

Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4

Aorta : linea sternal kanan ICS 2

Pulmonalis : linea sternal kiri ICS 2

Ø BJ Tambahan

Murmur :getaran yang terjadi dalam jantung atau

pembuluh darah besar yang diakibatkan oleh

bertambahnya turbulensi darah / cairan

Page 12: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

Pemeriksaan fisik payudara pada wanita

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan payudara klinis sangat berguna dalam screening maupun dalam evaluasi benjolan. Dalam

penelitian yang membandingkan kedua modalitas screening pemeriksaan fisik dan mamografi, kisaran

kanker terdeteksi oleh pemeriksaan fisik tetapi tidak oleh mamografi adalah 3 % -45 %. Walaupun

sensitivitas mamografi lebih besar dari pada pemeriksaan fisik, ada nilai sisa diagnostik dari pemeriksaan

fisik yang berperan membantu kelanjutan dari screening .

Palpasi secara hati-hati, sistematis meningkatkan deteksi benjolan payudara. Posisi pasien, palpasi batas-

batas payudara, pola dan teknik pemeriksaan adalah variabel penting dalam pemeriksaan klinis.

Pemeriksaan fisik harus meliputi inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan

wanita yang duduk dengan tangan di pinggul, beberapa menganjurkan inspeksi juga dengan pasien duduk

dengan tangan di atas kepala, mendorong ke bawah. Pemeriksa mencari benjolan, asimetris, atau skin

dimpling. Payudara harus diraba untuk evaluasi dan deteksi tekstur massa. Posisi pasien terlentang lebih

baik karena pemeriksaan fisik payudara memerlukan jaringan payudara yang rata terhadap dada pasien,

dan jarak dari kulit ke dinding dada diminimalkan dengan pasien terlentang. Tangan pasien ipsilateral

harus diatas level kepala pemeriksaan aspek lateral payudara, siku harus setinggi bahu untuk pemeriksaan

bagian medial payudara.

Pola pemeriksaan harus sistematis, ini penting untuk mencakup daerah yang berbatasan dengan klavikula,

dan secara lateral ke arah aksila, sehingga memastikan pemeriksaan terhadap semua jaringan payudara.

Salah satu metode yang disukai adalah mulai di aksila di garis midaksilaris dan kemudian menutup

payudara dengan meraba garis-garis paralel, secara lajur vertikal ke sternum. Sebuah wilayah persegi

panjang yang dibatasi oleh klavikula, midsternum, garis midaksilaris, dan garis bra harus mencakupi

(Gambar 1). Gerakan kecil melingkar harus dilakukan pada setiap langkah

dengan menggunakan bantalan dari jari kedua, ketiga, dan keempat, dengan tekanan gradasi (gambar 2)

Page 13: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

gambar 1

gambar 2

Pemeriksaan aksila untuk kelenjar getah bening harus mengikuti pemeriksaan payudara. Pemeriksaan di

sepanjang dinding dada sangat penting. Posisi dan ukuran dari setiap kelenjar getah bening harus dicatat.

Karakter benjolan payudara sangat penting. Karakteristik yang mengesankan kanker termasuk suatu

tekstur keras atau kasar, imobilitas, batas ireguler, dan ukuran lebih besar dari pada 2 cm. Sebuah massa

baru yang dominan atau kasar atau benjolan yang membesar layak dievaluasi. Sayangnya, rasio

kemungkinan untuk tanda-tanda yang menunjukkan kanker ialah bukan sangat besar, kecuali adanya

benjolan yang fix dan ukuran lebih besar dari pada 2 cm.

Berikut Lima Langkah Sederhana Pemeriksaan Payudara Sendiri

Langkah 1: Mulailah dengan melihat payudara anda di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang.

Inilah yang mesti dicari:

* Apakah payudara anda memiliki ukuran, bentuk, dan warna seperti biasanya, kita harus curiga apabila

payudara memiliki besar yang tidak sama atau asimetris

* Penampakan payudara rata tanpa terlihat bengkak. Jika Anda melihat perubahan berikut, bawalah ke

dokter untuk diperiksa:

* Dimpling (permukaan tertarik/cekung), puckering (kerutan), atau bengkak pada kulit

* Puting susu berubah posisi atau tertarik (terdorong dan tertarik ke dalam)

* Kemerahan, rasa nyeri, ruam, atau pembengkakan.

Langkah 2: Angkat lengan dan cari perubahan yang sama.

Langkah 3: Ketika di depan cermin cari tanda-tanda apapun cairan yang keluar/berasal dari salah satu

atau kedua putting susu (ini bisa jadi cairan seperti susu, kuning atau darah).

Langkah 4: Selanjutnya, periksa payudara anda sementara berbaring, gunakan tangan kanan untuk

memeriksa payudara kiri dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Palpasi dilakukan

dengan perlahan, sentuhan lembut dengan ujung jari tangan secara bersamaan. Lakukan melingkar setiap

Page 14: Tugas Pemeriksaan fisik Thorax

bagian payudara. Tekan seluruh payudara dari atas ke bawah, dari satu sisi ke sisi lain dari bagian atas ke

arah perut, dan dari ketiak ke tengah.