tugas pemberdayaan masyarakat

14
LAPORAN KEGIATAN LAPORAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN PANGKEP 1

Upload: ratih-purnamasari

Post on 04-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sosial

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

LAPORAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN PANGKEP

Daftar Isi

1

Page 2: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

Halaman

BAB I PENDAHULUAN.........................................................21.1. Latar Belakang........................................................................2

1.1.1. Latar Belakang...................................................................21.1.2. Maksud dan Tujuan............................................................31.1.3. Waktu Pelaksanaan............................................................4

BAB II TAHAP PERSIAPAN...................................................52.1 Persiapan................................................................................5

2.1.1 Penentuan Lokasi...............................................................52.1.2 Inventarisasi Potensi..........................................................52.1.3 Analisis Potensi..................................................................5

BAB III Pelaksanaan..........................................................73.1 Pelaksanaan Kegiatan.............................................................7

3.1.1 Fasilitas Ke Dinas dengan Pemangku Kepentingan............73.1.2 Pelaksanaan.......................................................................73.1.3 Hambatan..........................................................................8

BAB IV Penutup...............................................................104.1 Kesimpulan dan Saran..........................................................10

4.1.1 Kesimpulan......................................................................104.1.2 Saran................................................................................10

2

Page 3: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Latar Belakang

Legalisasi aset merupakan salah satu di antara Program Strategis Badan Pertanahan Nasional yang meliputi: Redistribusi Tanah (termasuk dalam program pelaksanaan Reforma Agraria), Penertiban Tanah Terlantar, Percepatan Penanganan Kasus Pertanahan dan Optimalisasi Pelaksanaan Larasita. Legalisasi aset bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan atas bidang-bidang tanah yang dimiliki oleh masyarakat, badan hukum publik maupun badan hukum swasta yang diselenggarakan melalui pendaftaran tanah atau sertipikasi tanah baik dengan menggunakan sumber dana publik maupun sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Dalam hal ini, BPN tidak hanya memberi pelayanan untuk sertifikasi tanah, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar lebih sejahtera dengan program-program yang pro rakyat. Guna mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik, maka BPN RI membuat pokja lintas sektor dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sertifikasi hak atas tanah, pendampingan dan bimbingan dari kementerian terkait bagi penerima sertipikat untuk mendapatkan akses-akses lainnya.

Upaya yang dilakukan BPN-RI terkait legalisasi asset untuk pemberdayaan masyarakat nelayan pada dasarnya telah menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mensyaratkan setiap daerah pedesaan lebih mengandalkan sumber daya alam yang terbaharui (renewable natural resources) sebagai sumber pertumbuhan (Adisasmita, 2006).

Agar dapat berjalan dengan baik, pelaksanaan reforma agraria harus melibatkan seluruh pihak, tidak hanya pemerintah (pusat dan daerah) tetapi juga swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta masyarakat penerima tanah (nelayan dan petani tanpa tanah). Masing-masing pihak mempunyai peran tersendiri, tetapi tetap membutuhkan suatu koordinasi yang baik.

Secara umum, pembagian peran yang terjadi adalah: BPN berperan dalam proses asset reform (redistribusi dan legalisasi tanah). Ada

3

Page 4: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

kalanya pihak swasta berperan dalam proses asset reform, yakni ketika memberikan tanah mereka untuk diredistribusikan. Pemerintah Daerah dan LSM lebih banyak berperan dalam access reform, walaupun dalam lingkup kegiatan yang berbeda.

Pemerintah Daerah berperan dalam pemberian modal serta peningkatan kapasitas dan keahlian dalam rangka membuka akses ekonomi bagi nelayan dan petani penerima tanah. LSM berperan dalam pengorganisasian dan peningkatann kapasitas nelayan dan petani, sehingga mereka mampu mengelola modal yang akan mereka terima bersamaan dengan pemberian tanah.

Dalam skala yang lebih kecil pelaksanaan pembangunan masyarakat nelayan dan petani dapat diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat. Pelibatan LSM dan masyarakat secara langsung pada program pembangunan masyarakat dapat dikatakan sebagai strategi penerapan community development yang terintegerasi.

Pembangunan masyarakat dalam kegiatan legalisasi asset digunakan sebagai pendekatan dalam menjalin proses kerjasama dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan motivasi, percaya diri, skill dan kemampuan identifikasi kebutuhan. Dengan demikian, dalam jangka panjang masyarakat dapat mengelola proses pembangunan pada tingkat komunitas secara lebih mandiri ( (Soetomo, 2006)).

1.1.2.Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah penyusunan acuan dasar dan pengarusutamaan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat nelayan pada proses legalisasi asset BPN Kabupaten Pangkep.

Tujuan dari kajian ini adalah memberikan kontribusi terhadap proses legaslisasi asset agar pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, rinciannya antara lain:

a. mengidentifikasi apakah program legalisasi asset yang tertuang dalam Draft ……. Kabupaten Pangkep telah memiliki asas keterkaitan, keseimbangan, dan asas keadilan.

b. mengidentifikasi perkembangan kesejahteraan masyarakat yang mendapatkan pelayanan pemberdayaan masyarakat hasil dari kegiatan legalisasi asset.

4

Page 5: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

1.1.3. Waktu Pelaksanaan

Adapun rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan legalisasi asset nelayan di Kabupaten Pangkep adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Legalisasi Asset Nelayan di Kabupaten Pangkep

No. Uraian KegiatanPelaksanaan Bulan ke-

Bulan I Bulan III II III IV I II III IV

1. Persiapan Pekerjaana. Pengumpulan data sekunderb. Evaluasi data sekunderc. Penyiapan personild. Penyiapan peta dasare Penyiapan kuisionerf Penyiapan perijinang Penjadwalan pekerjaan dan personilh Survey lokasi2. Pelaksanaan Pekerjaana. Survey Lapangan (wawancara)b.c.d.e.f. Dokumentasi Kegiatan3. Pengolahan dan analisis dataa. Kompilasi Datab.c.def.

3 Pelaporan

5

Page 6: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

BAB II TAHAP PERSIAPAN

2.1 Persiapan

2.1.1Penentuan LokasiCakupan wilayah studi pemberdayaan masyarakat hasil kegiatan legalisasi asset di Kabupaten Pangkep adalah seluruh wilayah pesisir Kabupaten Kabupaten Pangkep.

2.1.2 Inventarisasi PotensiInventarisasi potensi dilakukan dengan melibatkan masyarakat melalui sistem Participatory Rural Appraisal. Inventarisasi hanya bias dilakukan oleh masyarakat nelayan yang berlaku sebagai penerima program, sedangkan pemerintah dalam hal ini BPN dan Dinas Perikanan bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan inventarisasi dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal dilakukan melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dan pemetaan wilayah partisipatif sederhana yang dikerjakan oleh masyakat nelayan. Cara ini ditempuh agar kegiatan inventarisasi potensi wilayah pesisir dilakukan oleh nelayan sendiri karena mereka yang paling tahu kondisi dan potensi wilayahnya. Dengan demikian program pemberdayaan masyarakat yang diberikan pemerintah berjalan dengan baik sesuai dengan target yang ingin dicapai.

2.1.3Analisis PotensiAnalisis potensi dapat dilakukan dengan menggunakan metode partisipatoris. Metode partisipatoris merupakan proses pengumpulan data dan responden. Pertanyaan yang diajukan biasanya tidak dirancang secara baku melainkan hanya garis besarnya saja. Topik-topik pertanyaan bahkan dapat muncul dan berkembang berdasarkan proses Tanya jawab dengan responden ( (Suharto, 2009)). Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis potensi wilayah perikanan untuk legalisasi asset di Kabupaten Pangkep:

6

Page 7: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

a. Participatory Research and Action/Participatory Rural AppraisalPRA fokus pada proses pertukaran informasi dan pembelajaran antara pengumpul data dan responden. Metode ini biasanya menggunakan teknik-teknik visual (pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat untuk memetakan potensi wilayahnya) sebagai alat penunjuk pendataan sehingga memudahkan masyarakat biasa (buta huruf) untuk berpartisipasi (Suharto, 1997;2002;Hikmat, 2001).

b. Stakeholder AnalysisAnalisis terhadap para peserta dan pengurus, anggota suatu program, proyek pembangunan mengenai isu-isu yang terjadi di lingkungannya seperti, relasi kekuasaan, pengaruh, dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan (Suharto, 2009:92).

c. Beneficiary AssesmentPengidentifikasian masalah sosial yang melibatkan konsultasi secara sistematis dengan para penerima pelayanan pemberdayaan masyarakat. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan partisipasi, merancang inisiasi pembangunan, dan menerima masukan guna memperbaharui sistem dan kualitas pelayanan dan kegiatan pembangunan.

7

Page 8: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

BAB III Pelaksanaan

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

3.1.1Fasilitas Ke Dinas dengan Pemangku Kepentingan

Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh dinas dan dapat digunakan sebagai referensi adalah :a. Dinas Perikanan dan Kelautan membantu memfasilitasi untuk

pengumpulan data dan informasi yang diperlukan serta memfasilitasi mengundang SKPD/intansi terkait lainnya dan stakeholder serta kelompok kelompok pemangku kepentingan lainnya.

b. Hasil penelitian atau studi terdahulu dari pekerjaan ini, seperti : Draft RTRW Kabupaten Pangkep Laporan RTRW Provinsi Sulawesi Selatan dan Rencana

Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau kecil Laporan dan studi lingkungan dan zona pemanfaataan kawasan

pesisir yang dilakukan sebelumnya.c. Fasilitas : Ruangan kantor untuk presentasi laporan, LCD/viewer,

papan tulis dan ijin penelitian.

3.1.2Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data primer terkait dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain adalah :1. Identifikasi wilayah kajian

Identifikasi wilayah meliputi cakupan administrasi, letak dan luas, serta kondisi lingkungan dari wilayah penelitian

2. Pelingkupan isu-isu strategis dan pengumpulan baseline dataPelingkupan isu strategis dan pengumpulan baseline data dilakukan dengan diskusi kelompok terarah yang dilaksanakan bersama-sama

8

Page 9: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

dengan seluruh stakeholder yang terkait dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan Kabupaten Pangkep. Dalam kegiatan ini dilakukan pengorganisasian isu-isu pemberdayaan masyarakat pesisir (nelayan) yang kemudian memprioritaskan isu pembangunan yang menjadi isu strategis dalam legalisasi asset oleh BPN RI Kabupaten Pangkep.

3. Observasi lapangan Hasil dari pelingkupan isu-isu strategis, dan baseline data pesisir dan nelayan Kabupaten Pangkep direkap dan kemdian dilakukan observasi lapangan sebagai bentuk verifikasi dari hasil pelingkupan. Observasi lapangan dilaksanakan guna mendapatkan informasi tentang isu strategis pengelolaan wilayah pesisir di lapangan dan di masyarakat.

4. Identifikasi dampak penting dari isu-isu kebijakan rencana penataan ruang Hasil pelingkupan, baseline data, dan hasil observasi lapangan digunakan dalam proses identifikasi dampak penting dari masing-masing kebijakan. Identifikasi dampak penting (pemberdayaan masyarakat) meliputi dampak pada lingkungan fisik, biotik, dan sosial ekonomi.

5. PelaporanSeluruh proses penyusunan laporan kegiatan pemberdayaan masyarakat atas kegiatan legalisasi asset di Kabupaten Pangkep dirangkum dan disusun dalam bentuk laporan yang disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

3.1.3Hambatan

Kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak lepas dari hambatan, yakni hasil kegiatan di lapangan cenderung tidak menunjukkan keberhasilan dari program pemberdayaan. Hal seperti ini terjadi karena pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitasnya cenderung berorientasi karitas (charity strategy) dan bersifat patronizing dan protektif. Orientasi seperti ini mengakibatkan masyarakat semakin tergantung pada pihak luar yakni birokrasi dalam hal ini BPN dan Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Pangkep, sehingga kurang mendorong kapasitas untuk mengembangkan diri secara mandiri (dikutip dan digubah sebagian, Tjokrowinoto, 1996 dalam Soetomo, 2006:361). Hambatan-hambatan yang sekiranya terdapat pada pelaksanaan kegiatan pemberdayaan nelayan adalah sebagai berikut:a. Kekurangan sumber daya dan biaya

9

Page 10: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

Program-program yang didesain, dibiayai dan dikelola secara sentralistis terkadang memerlukan biaya yang amat mahal untuk berhasil. Seringkali melebihi kemampuan birokrasi untuk menanggungnya. Program pemberdayaan harus melaksanakan manajemen birokrasi yang tegar dan tidak lentur, sebaliknya masyarakat harus menyesuaikan diri terhadap apa yang akan diberikan oleh birokrasi.

b. Organisasi dan ManajemenWalaupun pada level konsep, penanganan kesejahteraan sosial melalui berbagai bentuk cukup baik, tetapi apabila organisasi dan administrasi pelaksanaannya kurang baik akan diperoleh hasil yang kurang baik.

c. Kemampuan Menjangkau Sumber Masalah Pada Level SistemBerbicara tentang efektivitas program, maka persoalannya menjadi bertambah komplek apabila diingat bahwa sumber masalah yang hendak dipecahkan tidak hanya berasal dari kondisi sebagai penyandang masalah, melainkan juga dapat berasal dari level sistem. Oleh sebab itu, betapapun usaha untuk selalu memperbaiki dan menyempurnakan pendekatan dalam pemecahan sosial, tetapi efektivitasnya masih belum optimal sepanjang sekadar melihat persoalan dan latar belakangnya dari sisi penyandang masalah.

10

Page 11: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan dan Saran

4.1.1Kesimpulan

4.1.2Saran

Daftar Pustaka11

Page 12: TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN

Adisasmita, R. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha ilmu.

Soetomo. (2006). Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharto, E. (2009). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.

12