tugas-parasitologi-i-plasmodium-vivax.doc

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria, sekitar sembilan puluh negara telah berusaha melakukan pemberantasan penyakit ini, dan sampai sekarang masih merupakan penyakit yang penting dalam aspek ekonomi maupun korban kematian penduduk. Kemajuan telah diperoleh dalam usaha pemberantasan penyakit ini. Diantara tahun 1948-1965 sejumlah kasus malaria dapat dikurangi, total sekitar 350 juta menjadi tinggal 100 juta. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, pemberantasan daerah endemik malaria telah diselesaikan. Sampai sekarang masih jutaan penduduk tinggal di daerah endemik malaria. Kondisi tersebut terjadi di suatu daerah atau suatu negara yang belum berkembang baik dalam hal administrasi pemerintahan, sumber dana dan sumber daya manusia dalam memberantas penyakit ini. Penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium yang merupakan genus protozoa parasit. Parasit ini sentiasa mempunyai dua inang dalam siklus hidupnya: 1

Upload: samirrajab

Post on 09-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

666

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaria, sekitar sembilan puluh negara telah berusaha melakukan

pemberantasan penyakit ini, dan sampai sekarang masih merupakan penyakit yang

penting dalam aspek ekonomi maupun korban kematian penduduk. Kemajuan

telah diperoleh dalam usaha pemberantasan penyakit ini. Diantara tahun 1948-

1965 sejumlah kasus malaria dapat dikurangi, total sekitar 350 juta menjadi

tinggal 100 juta. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, pemberantasan daerah

endemik malaria telah diselesaikan.

Sampai sekarang masih jutaan penduduk tinggal di daerah endemik

malaria. Kondisi tersebut terjadi di suatu daerah atau suatu negara yang belum

berkembang baik dalam hal administrasi pemerintahan, sumber dana dan sumber

daya manusia dalam memberantas penyakit ini.

Penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium yang merupakan

genus protozoa parasit. Parasit ini sentiasa mempunyai dua inang dalam siklus

hidupnya: vektor nyamuk dan inang vertebra. Sekurang-kurangnya sepuluh

spesies menjangkiti manusia. Spesies lain menjangkiti hewan lain, termasuk

burung, reptilia dan hewan pengerat. Salah satu speciesnya adalah Plasmodium

vivax.

Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat juga

disebut “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Di Indonesia

spesies ini tersebar di seluruh kepulauan dan pada umumnya didaerah endemic

mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain. Melihat frekuensi yang

ditimbulkan, maka perlunya pembahasan parasit ini agar dapat mengurangi angka

1

Page 2: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

penyakit ini di Indonesia, dan tentunya menjadi antisipasi untuk terjadinya

penyakit ini.

1.2 Tujuan

Agar Mahasiswa dapat lebih memahami karakter secara spesifik dari

parasit Plasmodium vivax.

2

Page 3: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plasmodium vivax, hospes, serta reproduksinya

Manusia : Hospes perantara parasit ini

Nyamuk Anopheles betina : Hospes Definitif

Secara teknis, sebagi hospes definitif dari Plasmodium spp adalah hewan

invertebrata yaitu nyamuk karena reproduksi sexual terjadi disini. Sedangkan

reproduksi asexual terjadi pada hospes vertebrata termasuk orang, disini disebut

hospes intermedier. Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa gametocyt terbentuk

dalam darah vertebrata dan fertilisasi terjadi di dalam lambung nyamuk. Dari hal

tersebutlah yang menunjukkan bahwa vertebrata masih merupakan hospes

definitif.

Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat juga

disebut “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana

adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam.

Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama ,

sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3.

2.2 Distribusi geografik

Spesies ini terdapat didaerah subtropik, dapat juga ditemukan didaerah

dingin (Rusia), didaerah tropic afrika, terutama di afrika barat, spesies ini jarang

ditemukan. Di Indonesia spesies tersebut tersebar di seluruh kepulauan dan pada

umumnya didaerah endemic mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang

lain.

3

Page 4: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

2.3 Morfologi dan daur hidup

Dengan tusukan nyamuk anopheles betina sporozoit dimasukkan melalui

kulit ke peredaran darah perifer manusia; setelah kira-kira ½ jam sporozoit masuk

kedalam sel hati dan tumbuh menjadi skizon hati dan sebagian menjadi hipnozoit.

Skizon hati berukuran 45 mikron dan membentuk kira-kira 10.000 merozoit.

Skizon hati ini masih dalam daur praeritrosit atau daur eksoeritrosit primer yang

berkembangbiaknya secara aseksual dan disebut skizogoni hati

Hipnozoit tetap istirahat dalam sel hati selama beberapa waktu (sampai

kira-kira 3 bulan) sampai aktif kembali dan mulai dengan daur eksoeritrosit

sekunder. Merozoit dari skizon hati masuk ke peredaran darah menghinggapi

eritrosit dan mulai dengan daur eritrosit. Untuk pembiakan aseksual (skizogoni

darah).Merozoit dalam eritrosit tumbuh menjadi trofozoit muda yang berbentuk

cincin, besarnya kira-kira 1/3 eritrosit, dengan pulasan Giemsa sitoplasmanya

berwarna biru, inti merah, mempunyai vakuola yang besar.

Eritrosit yang dihinggapi parasit P.vivax mengalami perubahan yaitu

menjadi besar, berwarna pucat dan tampak titik-titik halus berwarna merah, yang

bentuk dan besarnya sama dan disebut titik Schuffner. Kemudian trofozoit muda

menjadi trofozoit stadium lanjut (trofozoit tua) yang sangat aktif sehingga

sitoplasmanya tampak berbentuk ameboid. Pigmen dari parasit ini menjadi makin

nyata dan berwarna kuning tengguli. Skizon matang dari daur eritrosit

mengandung 12-18 buah merozoit dan mengisi seluruh eritrosit dengan pigmen

berkumpul di bagian tengah atau dipinggir. Daur eritrosit pada P.vivax

berlangsung 48 jam dan terjadi secara sinkron. Walaupun demikian, dalam darah

tepi dapat ditemukan semua stadium parasit dari daur eritrosit , sehingga

gambaran dalam sediaan darah tidak uniform, keculai pada hari-hari permulaan

serangan pertama

4

Page 5: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

Setelah daur eritrosit berlangsung beberapa kali , sebagian merozoit yang

tumbuh menjadi trofozoit dapat membentuk sel kelamin, yaitu makrogemetosit

dan mikrogametosit (gametogoni) yang bentuknya bulat atau lonjong, mengisi

makrogametosit (betina) mempunyai sitoplasma yang berwarna biru dengan inti

kecil, padat , dan berwarna merah. Mikrogametosit (jantan) biasanya bulat,

sitoplasmanya berwarna pucat, biru kelabu dengan inti yang besar, pucat dan

difus. Inti biasanya terletak di tengah. Butir- butir pigmen, baik pada

makrogametosit maupun mikrogametosit, jelas dan tersebar pada sitoplasma.

Dalam nyamuk terjadi daur seksual (sporogoni) yang berlangsung selama

16 hari pada suhu 20o C dan 8-9 hari pada suhu 27oC. Dibawah 15oC

perkembangbiakan secara seksual tidak mungkin berlangsung. Ookista muda

dalam nyamuk mempunyai 30 - 40 butir pigmen berwarna kuning tengguli dalam

bentuk granula halus tanpa susunan khas.

2.4 Patologi dan gejala klinis

Masa tunas intrinsic biasanya berlangsung 12-17 hari, tetapi pada beberapa

strain P.vivax dapat sampai 6-9 bulan atau mungkin lebih lama. Serangan pertama

dimulai dengan sindrom prodomal: sakit kepala, sakit punggung, mual dan

malaise umum. Pada relaps sindrom prodomal ini ringan atau tidak ada. Demam

tidak teratur pada 2-4 hari pertama, tetapi kemudian menjadi intermiten dengan

perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, suhu meninggi kemudian turun

menjadi normal.

Kurva demam pada permulaan penyakit tidak teratur, disebabkan karena

adanya beberapa kelompok (brood) parasit yang masing-masing mempunyai saat

sporulasi tersendiri, hingga demam tidak teratur, tetapi kemudian kurva demam

menjadi teratur, yaitu dengan periodisitas 48 jam. Serangan demam terjadi pada

siang atau sore hari dan mulai jelas dengan stadium menggigil, panas ddan

berkeringat yang klasik. Suhu badan dapat mencapai 40,6oC (105oF) atau lebih.

5

Page 6: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

Mual dan muntah serta herpes pada bibir dapat terjadi. Pusing, mengantuk atau

gejala lain yang ditimbulkan oleh iritasi serebral dapat terjadi hanya berlangsung

sementara. Anemia pada serangan pertama biasanya belum jelas atau tidak berat,

tetapi pada malaria menahun menjadi lebih jelas. Malaria vivaks penting bukan

karena angka kematiannya tetapi karena kelemahan penderita yang disebabkan

relapsnya.

Limpa pada serangan pertama mulai membesar, denan konsistensinnya

lembek dan mulai teraba pada minggu. Kedua. Pada malaria menahun menjadi

sangat besar, keras, dan kenyal. Trauma keci; (misalnya pada suatu kecelakaan)

dapat menyebabkan rupture pada limbah yang menyebar, tetapi hal ini jarang

terjadi. Pada permulaan serangan pertama, jumlah P.vivax kecil dalam peredaran

darah, tetapi bila demam tersian telah berlangsung, jumlahnya bertambah besar.

Kira-kira satu minggu setelah serangan pertama, stadium gametosit tampak dalam

darah. Suatu serangan tunggal yang tidak diberi pengobatan; dapat berlangsung

beberapa minggu dengan serangan demam yang berulang-ulang Pada kira-kira

60% kasus yang tidak diberi pengobatannya tidak adekuat, relaps timbul sebagai

rekrudesensi (recusdescence) atau short term relapse.

2.5 Diagnosis

Diagnosis malaria vivaks ditegakkan dengan menemukan parasit P.vivax

pada sediaan darah yang dipulas dengan Giemsa.

2.6 Prognosis

Prognosis malaria vivaks biasanya baik, tidak menyebabkan kematian.

Bila tidak diberi pengobatan, serangan pertama dapat berlangsung 2 bulan atau

lebih. Rata-rata infeksi malaria vivaks tanpa pengobatan berlangsung 3 tahun,

tetapi pada beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama, oleh karena sifat

relapsnya yaitu rekrudesensi dan rekurens.

6

Page 7: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

- Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat juga

disebut “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana

- Manusia : Hospes perantara parasit ini

Nyamuk Anopheles betina : Hospes Definitif

- Spesies ini terdapat didaerah subtropik, dapat juga ditemukan didaerah

dingin (Rusia), didaerah tropic afrika, terutama di afrika barat, spesies ini

jarang ditemukan. Di Indonesia spesies tersebut tersebar di seluruh

kepulauan dan pada umumnya didaerah endemic mempunyai frekuensi

tertinggi diantara spesies yang lain.

- Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:

a. Schizogonia : terbentuk secara membelah dan terjadi setelah

menginfeksi inang

b. Sporogoni : pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium

efektif.

c. Gamogoni : tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh

inang perantara atau nyamuk.

- Plasmodium pada manusia : aseksual ,fase gametofit dan vegetatif

- Plasmodium pada nyamuk : seksual, fase sporofit dan generatif

7

Page 8: Tugas-Parasitologi-I-Plasmodium-Vivax.doc

DAFTAR PUSTAKA

Prof.dr. Ganda Husada, Srisasi, dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga.

FKUI : Jakarta

Haryanto. 1999. Malaria epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis dan

penanganan. EGC : Jakarta

Noer, Sjaifulloh. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI : Jakarta

8