tugas paper gizi olahraga (dian sapitri)
TRANSCRIPT
TUGAS PAPER GIZI OLAHRAGA
SUPLEMEN OLAHRAGA
Oleh :
DIAN SAPITRI
Dosen :
Mury Kuswari, S.Pd, M.Si
BINAWAN INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE
2012-2013
Latar Belakang
Prestasi dalam olahraga adalah dambaan setiap atlet. Ada yang meraihnya dengan
cara berlatih dengan baik disertai asupan nutrisi yang optimal, namun ada juga yang
melakukannya dengan cara mengkonsumsi suplemen, baik yang diperbolehkan maupun yang
dilarang. Zat-zat ergogenik didefinisikan sebagai zat- zat yang dapat meningkatkan
penggunaan energi, termasuk produksi, kontrol dan efisiensi energi. Atlet seringkali
menggunakan zat ergogenik untuk meningkatkam peformans dan meraih kemenangan dalam
kompetisi. Diperkirakan sekitar 1-3 juta atlet di Amerika Serikat menggunakan anabolik
steroid.
Zat-zat ergogenik diklasifikasikan dalam 5 kategori, yaitu (1) secara mekanik,
misalnya penggunaan sepatu yang sangat ringan, (2) secara psikologis, seperti hipnotis, (3)
secara fisikologis, misalnya doping darah, (4) secara farmakologi, misslnya suplemen
anabolik steroid, dan (5) secara nutrisional, misalnya suplemen creatin. Zat-zat ergogenik
digunakan secara spesifik berdasarkan cabang olahraga, mislnya atlet yang aktivitasnya
tergantung pada kekuatan otot seperti pada olahraga angkat berat biasnya endurans seperti
pelari maraton dan balap sepeda menggunakan doping darah atau eritropoetin (EPO) untuk
meningkatkan kapasitas angkut oksigen.
Suplemen Olahraga
Selain dari suplemen makanan yang kita kenal seperti suplemen gizi dan non gizi
yang bisa berbentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai
pelengkap untuk menjaga vitalitas tubuh, ada juga yang disebut suplemen olahraga.
Suplemen ini berfungsi untuk menunjang kegiatan olahraga dengan efek yang berbeda-beda
pada setiap jenis suplemen. Beberapa efek yang ditimbulkan adalah untuk menambah energi,
membentuk tubuh atau mengencangkan otot (Anonim1 2009).
Suplemen bukanlah obat. Obat adalah zat kimia yang digunakan untuk
menyembuhkan suatu penyakit dan meringankan rasa sakit diderita. Obat merupakan zat
yang cukup keras bekerja bagi tubuh dan seringkali mempunyai efek samping bermacam-
macam. Oleh karena itu, pemakaian obat harus dengan resep dokter. Sedangkan suplemen
sebagian besar bekerja sebagai tambahan gizi selain makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Suplemen juga merupakan zat yang membantu mengoptimalkan hormon dan fungsi tubuh
(Anonim2 2009).
Suplemen tidak bekerja seperti obat. Suplemen bertujuan untuk membantu tubuh
bekerja secara maksimal. Bahan di dalam suplemen tidak ada yang mengandung adiktif atau
zat yang dapat membuat seseorang ketagihan (Anonim2 2009). Alat bantu ergogenik dapat
dipakai dalam berbagai cara, apakah memperlancar produksi energi melalui tiga sistem energi
manusia atau mengoptimalisasi aplikasinya untuk olahraga. Berkenaan dengan hal tersebut
alat bantu ergogenik dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu alat bantu mekanik
atau biomekanik, alat bantu farmakologi, alat bantu fisiologi dan alat bantu gizi (Riyadi dkk.
2007).
Suplemen olahraga dapat berfungsi sebagai alat bantu farmakologi, alat bantu
fisiologi dan alat bantu gizi. Alat bantu gisiologis secara teoritis dimaksudkan mempengaruhi
secara langsung proses-proses fisiologi tertentu yang penting bagi olahraga. Salah satu alat
bantu fisiologi yang paling berhasil adalah doping darah, yaitu menambah darah atau dalam
istilah teknis dikenal dengan induksi arythrocythemia. Beberapa prosedur dapat digunakan,
tetapi yang paling aman adalah teknik autologus transfusion. Suplemen besi, yang sering
dipertimbangkan sebagai alat bantu ergogenik gizi, diklasifikasikan sebagai alat bantu
fisiologi (Riyadi dkk. 2007).
Alat bantu ergogenik psikologi dapat dikelompokkan dalam dua kategori umum.
Pertama sebagai pembangkit energi psikologi yang dimaksudkan memaksimalkan produksi
energi, yang kerjanya kemungkinan mirip dengan obat-obat jenis stimultan. Kedua sebagai
penenang psikologi yang secara teoritis dinyatakan memberikan pengaruh menenangkan
sehingga membantu mengurangi taraf kecemasan dalam olahraga (Riyadi dkk. 2007).
Secara teoritis terdapat alat batnu ergogenik gizi pada setiap kelas zat gizi dari enam
kelas utama zat gizi. Para atlet pada umumnya sudah biasa menggunakan suplemen dari
hampir semua zat gizi dalam usahanya memperbaiki penampilan fisik. Sebagai contoh,
senyawa karbohidrat tertentu sudah diketahui membantu penyerapan dan utilisasi karbohidrat
selama latihan (Riyadi dkk. 2007).
Berikut beberapa contoh jenis suplemen olahraga yang terdapat secara bebas di
pasaran:
1. Minuman Isotonik
Manfaat : mengganti cairan, energi dan elektrolit tubuh yang hilang. Komposisi
minuman ini dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama
dengan tekanan darah manusia. Dengan demikian, begitu minuman diteguk dalam sekejap
dapat terserap oleh tubuh. Karena yang sifatnya mengosongkan perut dan memiliki daya
serap tinggi didalam usus. Umumnya komposisi terbesar minuman isotonik tetaplah air
(hingga 98%). Dua persen lainnya barulah terdiri dari ion NaCl (Natrium klorida), KP
(kalium fosfat), Mg (magnesium sitrat), dan Ca (kalsium laktat), yang berfungsi mengganti
elektrolit tubuh yang hilang.
Dampak : Minuman isotonik biasanya mengandung asam nitrat. Karena itu
mengonsumsinya tidak boleh sembarangan. Seluruh asam memiliki sifat erosif dan dapat
berpengaruh pada gigi serta lambung. Karena itu, sebaiknya konsumsi secepat mungkin, dan
menggunakan sedotan, serta tidak ditahan atau dipakai berkumur. Selain itu, sebelum
dikonsumsi sebaiknya didinginkan dulu di lemari es. Selain rasanya lebih segar, minuman
yang didinginkan dapat mengurangi kemungkinan erosi pada tubuh. Selain itu, dalam
keadaan dingin, zat-zat yang terkandung di dalamnya lebih cepat diserap saluran pencernaan.
Untuk wanita hamil dan mereka yang usia lanjut, tidak masalah kalau ingin
mengonsumsi minuman kesehatan ini, sejauh tidak berlebihan. Kelebihan kalium akan
berpengaruh pada metabolisme tubuh dan menimbulkan efek jantung berdebar kencang.
2. Minuman Berenergi
Manfaat:Tubuh mendapat sumber energi dari karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam
minuman energi, yang menjadi sumber energi adalah kabohidrat, karena lemak dan protein
biasanya tidak enak rasanya bila diminum. Minuman energi juga ada yang ditambahkan
vitamin dan mineral. Adanya kedua zat ini membuat pembentukan energi dalam tubuh bisa
optimal.
Dampak: Hal penting yang perlu diperhatikan adalah jika terjadi perubahan drastis
dalam tubuh. Misalnya setelah minum minuman energi, tubuh jadi jauh lebih bersemangat
atau tidak capek, meski telah melakukan banyak aktivitas. Hal ini bisa merupakan efek
dopping. Jika benar begitu, bisa berbahaya. Tanpa sadar tubuh terus dipaksa bekerja keras.
Akibatnya, fungsi organ-organ penting( seperti ginjal, hati, jantung) bisa terganggu.
3. Suplemen Creatine
Manfaat: Untik menambah tenaga ke sel-sel otot, sehingga membentuk otot agar
terlihat berat. Biasanya, jenis suplemen ini diminati kaum pria yang ingin memiliki tubuh
kekar.
Dampak: Jika dikonsumsi sesuai anjuran dan takaran yang tepat, tidak akan
menimbulkan masalah. Pada pemakaian normal, zat ini tidak menimbulkan efek samping.
Namun bila melebihi dosis dan tidak diimbangi latihan yang benar, dapat membahayakan
ginjal karena banyak menyerap cairan tubuh. Padahal creatine alami bisa didapat dari
makanan sehari-hari, terutama daging merah, dan ikan, walau dalam jumlah sedikit.
4. Suplemen Hormon (berbentuk susu protein)
Manfaat: Menambah tenaga dan membentuk otot tubuh. Selain berbentuk susu,
suplemen ini ada pula yang berbentuk kapsul dan tablet, kebanyakan untuk jenis suplemen
yang bersifat memengaruhi hormon.
Dampak: Sebaiknya, penggunaan suplemen ini sesuai petunjuk dokter. Pasalnya, jika
tidak disertai pengetahuan yang benar tentang pemakaiannya, bisa membahayakan kesehatan.
Sebab suplemen ini bekerja memengaruhi hormon. Kasus yang pernah terjadi, yaitu
berpengaruh pada kerja jantung. Bahan-bahan dalam suplemen tersebut memacu kerja
jantung menjadi lebih cepat, bisa juga menimbulkan stroke. (Anonim1 2009).
Istilah doping tentu sudah tidak asing di kalangan olahragawan. Doping sering
digunakan, terutama oleh altet, untuk meningkatkan performa. Dalam penggunaannya,
doping dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu:
Doping yang dipakai pada saat dan sebelum kompetisi Terdiri dari :
o Anabolic Androgenic Steroids (AAS)
Mekanisme : meningkatkan efek anabolik seperti meningkatkan kekuatan dan massa
otot. Doping jenis ini digunakan atlet untuk meningkatkan massa otot dalam waktu singkat.
Contoh : steroid (drostanolone, metenolone, nandralone dan oxandrolone); steroid endogen
(dehydroepiandrosterone (DHEA) dan testosterone); steroid lain (clenbuterol, tibolone,
zeranol, zilpaterol).
o Hormon
Mekanisme : Hormon digunakan untuk stimulasi fungsi tubuh, seperti pertumbuhan,
kelakuan, sensitivitas terhadap rasa sakit.
Hormon digunakan atlet untuk meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan otot serta
menigkatkan produksi sel darah merah untuk meningkatkan suply oksigen.
Contoh : erythropoietin (EPO), human growth hormones, insulin, corticotrophins, luteinizing
hormone(LH), human chorionic gonadotrophin (hCG), ACTH.
o Agonis Beta2
Mekanisme : Beta 2 biasa digunakan untuk obat asma dengan merelaksasi otot
bronkus sehingga udara yang masuk meningkat. Keuntungan Beta 2 adalah sebagai stimulan
dan bila dimasukkan ke peredaran darah memiliki efek seperti steroid anabolik. Beta 2
digunakan atlet untuk meningkatkan ukuran otot dan mengurangi lemak.
Contoh : salmeterol, salbutamol, terbutaline, formoterol, bambuterol, reproterol.
o Agen dengan aktivitas anti-estrogen
Mekanisme obat yang menghambat efek estrogen akan memberikan negative feed
back bagi hipotalamus untuk melepaskan GnRh. Doping ini digunakan untuk mengurangi
efek anabolik steroid seperti gynaecomastia dan meningkatkan produksi testosteron.
Contoh : clomiphene, cyclofenil, finasteride. raloxoifine, tamoxifen
o Diuretik
Mekanisme : meningkatkan produksi urin sehingga mengurangi berat badan dan
menutupi penggunaan doping karena dikeluarkan melalui urin.
Contoh:epitestosterone,dextran,diuretics,probenecid.
o Suplemen nutrisi
Mekanisme : menyediakan ATP (energi) bagi otot. Digunakan atlet untuk
meningkatkan daya tahan dan kekuatan.
Contoh : asam amino, L-karnitrin, kreatin, gliserol, piruvat
Doping yang digunakan hanya pada saat kompetisi
o Stimulan
Mekanisme : Stimulan merupakan obat yang meningkatkankewaspaan dan aktivitas
fisik melalui peningkatan detak jantung dan pernafasan serta fungsi otak (mempengaruhi
sistem saraf sehingga menstimulasi mental dan fisik tubuh). Stimulan digunakan atlet untuk
mengurasi rasa lelah, meningkatkan kewaspadaan mental, konsentrasi, kecepatan, tenaga,
daya tahan, konsentrasi
Contoh : kafein, adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline, adrenalin,
methylphenidate.
o Analgesik golongan narkotik
Mekanisme : Analgesik narkotik digunakan biasa digunakan untuk mengurangi rasa
sakit menekan pusat rasa sakit di otak. Obat ini digunakan atlet untuk mengurasi rasa sakit
bila terjadi cedera, mengurangi rasa gelisah, juga digunakan agar atlet dapat berlatih lebih
keras dan lama
Contoh : buprenorphine, dextromoramide, heroin, morphine, pethidine
o Kanabinoid
Mekanisme : kanabinoid berasal dari tanaman ganja yang menimbulkan rasa relaks.
Kanabinoid digunakan atlet untuk meningkatkan pemulihan setelah olah raga
Contoh : hashish, hashish oil, marijuana
o Glukokortiko steroid
Mekanisme : Glukokortikoid secara umum digunakan sebagai obat antiinflamasi dan
mengurangi rasa sakit, biasa digunakan sebagai obat asma, demam, inflamasi jaringan,
reumatoid artritis. Glukokortikoid digunakan atlet untuk menghasilkan perasaan euphoria dan
mengurangi rasa sakit saat cedera.
Contoh : dexamethasone, fluticasone, prednisone,triamcinolone, acetonide.
Penggunaan doping telah dilarang karena dapat menyebabkan efek samping yang
membahayakan tubuh dan tentunya dapat menyebabkan kematian. Pengunaan doping juga
merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam kompetisi.
Mitos Seputar Suplemen Olahraga. Salah satu dasar untuk mempertahankan kondisi tertinggi
fisik dan prestasi olahraga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini didefinisikan tidak dengan
meningkatkan makan yang banyak tetapi intake gizi yang cukup untuk mempertahankan
seseorang dalam kondisi fisik maksimal. Namun dalam praktek sehari-hari banyak para atlet
dan pelatih kurang memahami tentang makanan dan minuman yang kalau dikonsumsi akan
memberikan kekuatan yang luar biasa.
Berikut ini akan dibahas tentang mitos makanan dan minuman yang melanda berbagai
atlet berprestasi baik yang dikonsumsi di dalam maupun di luar pemusatan latihan.
Umumnya atlet yang biasa menggunakan suplemen beranggapan bahwa sedikit sudah baik,
kalau banyak tentu akan lebih banyak lagi. Dalam hal ini mereka tidak cukup mengetahui
tentang bagaimana vitamin bekerja dan beraksi di dalam tubuh. Vitamin kalau dikonsumsi
terlalu banyak dapat menyebabkan toksis. Misalnya Vitamin B6 yang dikonsumsi lebih dari 1
gram/hari dalam jangka berbulan-bulan dapat berakibat hilangnya koordinasi otot dan
paralysis, terlalu banyak vitamin dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, batu ginjal
dan diare. Pada umumnya bila dosis lebih besar dari 10 kali lipat kebutuhan dianggap sebagai
megadosis dan hanya diminum di bawah pengawasan dokter.
Pada megadosis, dalam sistem enzim pada tubuh kita berfungsi sebagai katalisator
tetapi karena terlalu banyak sebagian lagi berfungsi sebagai suatu zat kimia atau tidak lagi
sebagai zat gizi. Orang-orang menggunakan suplemen karena merasa bahwa menu
makanannya miskin dan zat-zat gizi lebih banyak daripada orang lain karena keadaan tertentu
misalnya perokok berat, stres dan lain-lain. Pada keadaan yang kurang menguntungkan ini
terjadi penghambatan sekresi atau kinerja enzim yang membuat sistem metabolisme kurang
efisien. Atau dengan kata lain apabila tubuh menggunakan dengan zat-zat gizi dalam
percepatan yang tinggi, maka orang tersebut membutuhkan zat-zat gizi tertentu dalam jumlah
banyak yang belum tentu dapat disuplai hanya dari makanan.
Jika Anda sudah terbiasa dengan suplemen yang terbuat dari bahan alami.
Natrium adalah mineral yang jumlahnya di dalam tubuh paling banyak bila dibandingkan
dengan zat-zat mineral lainnya. Para pelatih profesional sering menasehatkan untuk
meminum tablet Nacl pada sebelum, selama dan sesudah kompetisi. Atlet yang secara rutin
terlatih mengeluarkan natrium dan potassium melalui keringat. Tetapi badan sudah pula
terlatih bagaimana mempertahankan garam di dalam tubuh secara efisien sehingga yang
hilang di dalam keringat hanya sedikit.
Yang dibutuhkan oleh atlet yang berkeringat bukan air plus mineral tetapi cukup air
saja. Jika atlet diajurkan minum tablet garam akan berbahaya buat kesehatan yang
bersangkutan. Sport drink mengandung gula artificial sebagai pemanis, glukosa, garam dan
air. Di iklankan bahwa minuman ini lebih cepat masuk ke dalam peredaran darah daripada air
biasa untuk segera dapat menyediakan energi.
Hasil penelitian membuktikan justru sebaliknya dimana sport drink masuk ke dalam
peredaran darah lebih lambat daripada air biasa. Jadi sesungguhnya yang dibutuhkan atlet
adalah air atau lebih banyak air bukan sport drink (Sean 2008). Cara Memilih Suplemen yang
baik karena pasar pengguna supplemen di seluruh dunia semakin besar, termasuk Indonesia,
dan persaingan antara pengusaha suplemen baik pabrik farmasi lokal, farmasi luar negeri, dan
importir makin kompetitif untuk meningkatkan pendapatannya dengan berbagai cara
(mungkin dengan cara halal atau mungkin pula haram dan tidak mempunyai etika), kadang
kita sulit untuk memilih suplemen yang baik.
Berikut adalah beberapa saran untuk dipertimbangkan sebelum membeli supplemen.
• Sesuaikan pembelian suplemen dengan dana pribadi. Sebaiknya kita menggunakan
suplemen setelah kebutuhan makan normal sehari-hari terpenuhi sesuai standar kita pencinta
latihan beban. Misalnya akan lebih baik untuk membeli vitamin lokal dan telur dalam jumlah
cukup (misalnya persediaan untuk 10 butir sehari selama 1 bulan) dan susu rendah lemak
lokal daipada membeli protein powder impor dari luar negeri tapi sehari-harinya hanya
sanggup makan 3 butir putih telur ditambah nasi.
Bila kita tidak mempunyai masalah dengan pendanaan, kita dapat menggunakan merek dari
luar negeri yang dapat dipercaya
• Pilihlah suplemen berdasarkan kepentingan, mulailah dengan suplemen dasar yaitu
multivitamin dan multimineral serta asam lemak esensial, setelah itu beralih ke suplemen
lain.
• Jangan terpengaruh dengan iklan. Banyak iklan dimaksudkan untuk membujuk kita
membeli produk tertentu dengan janji kita akan mempunyai fisik seperti bintang iklannya.
Hal ini terjadi di banyak majalah fitness dari luar negeri.
• Periksalah tanggal kadaluarsa pada label. Sebaiknya memilih suplemen yang batas
waktu kadaluarsa 1-2 tahun di muka. Cari keterangan tentang perusahaan food suplemen baik
pengusaha lokal atau importir tentang kualitas barang yang dijual. Bila kita menemui ada
salah satu merek tidak sesuai jumlahnya antara yang tercantum dalam label dan isis dalam
botolnya, atau isi dalam botol tidak sesuai dengan merek bungkusnya atau terbukti menjual
barang kadaluarsa atau tidak tercantum ijin departemen kesehatan, maka hindari membeli
suplemen dari perusahaan tersebut baik lokal maupun importir.
• Untuk membantu melakukan pemilihan suplemen berikut urut-urutan suplemen
berdasarkan kepentingan :
Suplemen dasar : vitamin, mineral, asam lemak essensial. Suplemen untuk menambah
performa latihan : kreatin, protein powder, antioksidan khusus (vitamin C, E, beta-karotene,
selenium). (Anonim3 2009)
Daftar Pustaka
Anonim1 (2009)
Anonim2 (2009)
Anonim3 (2009)
Sean (2008)
oleh Mahani http://healthylicious.blogspot.com/2009/07/suplemen-olahraga.html
Riyadi dkk. (2007)
Marc D. Silver.2001. use of Ergogenic Aids by Athletes. Am Acad Orthop Surg, vol.
9, No.1:61-70.
Toho Cholik.2007.pedoman Anti Doping dalam Olahraga.Lembaga Anti-doping
Indonesia, Jakarta.
http://poenyasemua.blogspot.com/2010/04/makanan-dan-minuman-suplemen-
serta.html