tugas mspm lanjut ethok (autosaved)
DESCRIPTION
SAPTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS MSPM LANJUT
NAMA : ALBERTHO J LUTURMAS
NIM : P07131013005
SMST/KELAS : V / III-B
MATERI : KESELAMATAN KERJA
I. Soal :
1. Jelaskan resiko terjadinya kecelakaan kerja pada :
a. Ruang penerimaan
b. Ruang penyimpanan
c. Ruang persiapan
d. Ruang pengolahan
e. Ruang distribusi/pembagian
2. Apa yang perlu dikendalikan untuk menghindari hal – hal tersebut
II. Jawaban :
Resiko terjadinya kecelakaan kerja adalah teori kombinasi antara dua faktor yaitu unsafe act dan
unsafe condition. Unsafe act atau perilaku tidak aman adalah pelanggaran proseur kerja yang
dilakukan dengan sadar. Contoh unsafe act adalah bekerja sambil makan atau bekerja sambil
menelepon, atau membaca, bekerja tanpa memilki surat ijin, bekerja tanpa melakukan evaluasi
keamanan alat – alat bekerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri
a. Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada ruang penerimaan - Menurut jenis kecelakaan
![Page 2: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/2.jpg)
Kontak dengan bahan berbahaya contohnya pada saat penerimaan, petugas melakukan
kontak langsung dengan bahan berbahaya sehingga mengakibatkan radiasi keracunan,
alergi dll.
- Menurut media penyebab Alat angkut dan alat angkat contohnya pada saat penerimaan petugas menggunakan troly
yang sudah lama serta termakan korosit sehingga pada saat proses pengangkutan alat
angkut tersebut rusak sehingga petugas tertimpa bahan angkutnya.
b. Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada ruang penyimpanan - Menurut jenis kecelakaan
Tertimpa benda jatuh contohnya pada saat penyimpanan, petugas melakukan
penumpukan bahan yang tidak benar yang mengakibatkan benda atau bahan jatuh.
- Menurut media penyebab Lingkungan kerja, dasar lantai penyimpanan yang licin mengakibatkan petugas jatuh
c. Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada ruang persiapan - Menurut jenis kecelakaan
Kontak dengan bahan berbahaya, petugas melakukan kontak langsung dengan bahan
berbahaya yang dapat mengakibatkan radiasi, buta, keracunan, alergi dll.
- Menurut media penyebab
![Page 3: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/3.jpg)
Peralatan lain, kelalaian petugas dalam menggunakan kompor gas bisa mengakibatkan
kebakaran
d. Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada ruang pengolahan- Menurut lingkungan kerja
Di dalam ruangan, alat yang digunakan untuk bekerja tidak terstandar SNI sehigga sering
terjadi kecelakaan saat kerja
- Menurut media penyebab Bahan bahan, zat – zat dan radiasi misanya bahan peledak gas, zat kimia, akan sangat
memberikan peluang kecelakaan jika tidak disimpan pada tempat khusus, kerna
memudahkan sebagai pemicu kebakaran
e. Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada ruang distribusi atau pembagian- Menurut jenis kecelakaan
Gerakan – gerakan melebihi kemampuan, batas bawaan barang tidak berimbang dengan
kapasitas tampung atau daya angkut alat sehingga memudahkan kecelakaan pada saat
distribusi
- Menurut lingkungan kerja fisik
![Page 4: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/4.jpg)
Jalan keluar terhalang pada saat proses distribusi rute keluar masuk terhalang sehingga
dapat memicu terjadinya kecelakaan yaitu, ketabrakan, jatuh, tersangkut, dll.
2. Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan kerja
1) Pengamatan resiko bahaya di tempat kerjaPengamatan resiko bahaya di tempat kerja merupakan basis informasi yang berhubungan dengan
banyaknya dan tingkat jenis kecelakaan yang terjadi ditempat kerja.
Ada 2 ( dua ) tipe data untuk mengamati resiko bahaya di tempat kerja
a) Pengukuran resiko kecelakaan, yaitu mengkalkulasi frekwensi kecelakaan dan mencatat
tingkat jenis kecelakaan yang terjadi sehingga dapat mengetahui hari kerja yang hilang atau
kejadian fatal pada setiap pekerja.
b) Penilaian resiko bahaya, yaitu mengindikasikan sumber pencemaraan, faktor bahaya yang
menyebabkan kecelakaan, tingkat kerusakaan dan kecelakaan yang terjadi. Misalnya bekerja
di ketinggian dengan resiko terjatuh dan luka yang diderita pekerja atau bekerja di pemotongan
dengan resiko terpotong karena kontak dengan benda tajam dan lain-lain.
2) Pelaksanaan SOP secara benar di tempat kerjaStandar Opersional Prosedur adalah pedoman kerja yang harus dipatuhi dan dilakukan dengan benar
dan berurutan sesuai instruksi yang tercantum dalam SOP, perlakuan yang tidak benar dapat
menyebabkan kegagalan proses produksi, kerusakaan peralatan dan kecelakaan.
3) Pengendalian faktor bahaya di tempat kerjaSumber pencemaran dan faktor bahaya di tempat kerja sangat ditentukan oleh proses produksi yang
ada, teknik/metode yang di pakai, produk yang dihasilkan dan peralatan yang digunakan. Dengan
![Page 5: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/5.jpg)
mengukur tingkat resiko bahaya yang akan terjadi, maka dapat diperkirakan pengendalian yang
mungkin dapat mengurangi resiko bahaya kecelakaan.
Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan :
a) Eliminasi dan Substitusi, yaitu mengurangi pencemaran atau resiko bahaya yang terjadi
akibat proses produksi, mengganti bahan berbahaya yang digunakan dalam proses produksi
dengan bahan yang kurang berbahaya.
b) Engineering Control, yaitu memisahkan pekerja dengan faktor bahaya yang ada di tempat
kerja, membuat peredam untuk mengisolasi mesin supaya tingkat kebisingannya berkurang,
memasang pagar pengaman mesin agar pekerja tidak kontak langsung dengan mesin,
pemasangan ventilasi dan lain-lain.
c) Administrative control, yaitu pengaturan secara administrative untuk melindungi pekerja,
misalnya penempatan pekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, pengaturan shift
kerja, penyediaan alat pelindung diri yang sesuai dan lain-lain.
4) Peningkatan pengetahuan tenaga kerja terhadap keselamatan kerjaTenaga kerja adalah sumber daya utama dalam proses produksi yang harus dilindungi, untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan perlu memberikan pengetahuan kepada tenaga kerja
tentang pentingnya pelaksanaan keselamatan kerja saat melakukan aktivitas kerja agar mereka dapat
melaksanakan budaya keselamatan kerja di tempat kerja. Peningkatan pengetahuan tenaga kerja
dapat dilakukan dengan memberi pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada awal bekerja dan
secara berkala untuk penyegaran dan peningkatan wawasan. Pelatihan ini dapat membantu tenaga
kerja untuk melindungi dirinya sendiri dari faktor bahaya yang ada ditempat kerjanya.
5) Pemasanngan peringatan bahaya kecelakaan di tempat kerjaBanyak sekali faktor bahaya yang ditemui di tempat kerja, pada kondisi tertentu tenaga kerja atau
pengunjung tidak menyadari adanya faktor bahaya yang ada ditempat kerja, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan maka perlu dipasang rambu-rambu peringatan berupa papan peringatan, poster,
batas area aman dan lain sebagainya.
Selain upaya pencegahan juga perlu disediakan sarana untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi
di tempat kerja yaitu :
Penyediaan P3KPeralatan P3K yang ada sesuai dengan jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja untuk
mengantisipasi kondisi korban menjadi lebih parah apabila terjadi kecelakaan, peralatan tersebut harus
tersedia di tempat kerja dan mudah dijangkau, petugas yang bertanggung jawab melaksanakan P3K
harus kompeten dan selalu siap apabila terjadi kecelakaan di tempat kerja.
Penyediaan peralatan dan perlengkapan tanggap darurat
![Page 6: Tugas Mspm Lanjut Ethok (Autosaved)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073012/577c82ec1a28abe054b2d33b/html5/thumbnails/6.jpg)
Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja terkadang tanpa kita sadari seperti terkena bahan kimia
yang bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit / mata atau terjadinya kebakaran, untuk
menanggulangi keadaan tersebut perencanaan dan penyediaan perlatan / perlengkapan tanggap
darurat di tempat kerja sangat diperlukan seperti pemadam kebakaran, hidran, peralatan emergency
shower, eye shower dengan penyediaan air yang cukup, semua peralatan ini harus mudah dijangkau.