tugas mp surim 2013

25

Click here to load reader

Upload: i-putu-surim-artawimbawa

Post on 08-Aug-2015

55 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Mp Surim 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angkutan jalan raya sebagai subsistem dan transportasi, mempunyai peranan

penting dalam memberi pelayanan jasa angkutan penumpang. Pergerakan/ mobilitas

manusia terjadi karena adanya kegiatan sehari-hari yang saling mebutuhkan satu sama

lainnya. Pergerakan yang terjadi sesuai dengan pola perkotaan atau penyebaran pola

pemukiman akan menimbulkan arus lalu lintas penumpang dari satu tempat ke tempat

lainnya.

Terminal, sebagai titik simpul jaringan transportasi jalan, menjadi barometer

dari pesatnya pertumbuhan jumlah perjalanan dari dan ke suatu kota. Hal ini

memerlukan landasan perencanaan yang terarah, melibatkan ahli-ahli perencanaan

dari berbagai macam disiplin ilmu serta memperlihatkan aspek-aspek sosial, ekonomi,

budaya, lingkungan hidup dan aspek tata ruang. Itu semua diperlukan untuk

menciptakan prasarana system terminal yang dapat memberikan manfaat pelayanan

untuk membantu kelancaran lalu lintas angkutan dengan efisiensi ruang, waktu dan

dana.

Selama ini, pembangunan terminal banyak yang kurang memiliki landasan

perencanaan secara matang, sehingga kurang fungsional. Penumpang terminal type A

di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali

merupakan salah satu simpul jaringan transportasi jalan, sesuai dengan keputusan

Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 1361/AJ.106/DRJD/2003 tanggal 11 Agustus

2000. Pada tahun 1997 telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor : SK.211/Aj.101/DRJD/97 tanggal 5 Agustus 1997 tentang penentuan lokasi

Terminal Type A yaitu di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Kondisi saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Badung telah melakukan

pembebasan tanah dengan dana APBD pada tahun 1997 untuk kawasan terminal

seluas 12.224 Ha dan jalan masuk terminal 2.9943 Ha dimana pembebasan lahan ini

dilaksanakan sampai tahun 1999. Pada tahun 2000 Pemerintah Daerah Kabupaten

1 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 2: Tugas Mp Surim 2013

Badung memulai pembangunan fisik, yang dimulai dengan pematangan lahan

kawasan, pembuatan pondasi pagar kawasan, pembangunan gedung kedatangan

AKAP/AKDP.

Dengan dibangunnya terminal tipe A di Desa Beringkit, Kecamatan Mengwi,

Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, tentunya Departeman Pekerjaan Umum telah

membuat analisis dampak lalu lintas terminal tersebut, dimana dalam analisis lalu

lintas yang dibuat departeman pekerjaan umum dilakukan pada tahun 2000 sehingga

kurang mewakili kondisi lalu lintas saat ini. Oleh karena itu penulis membuat evaluasi

kinerja dampak lalu lintas terhadap pembangunan terminal tersebut untuk melengkapi

analisis dampak lalu lintas yang dibuat Departeman Pekerjaan Umum.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin diungkap dalam studi ini adalah :

Berapakah besarnya bangkitan lalu lintas yang diakibatkan oleh terminal

Mengwi ini.

Seberapa besar pengaruh volume lalu lintas kendaraan yang keluar masuk

melewati ruas jalan Denpasar – Gilimanuk ini.

Bagaimana pengaruh kendaraan keluar masuk ke terminal ini terhadap kinerja

jalan di sekitar terminal.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan evaluasi dampak lalu lintas ini adalah :

Untuk mengetahui besarnya bangkitan lalu lintas yang diakibatkan oleh

terminal Mengwi Tipe-A ini.

Untuk mengetahui besar pengaruh volume lalu lintas kendaraan yang keluar

masuk melewati ruas jalan Denpasar – Gilimanuk ini.

Untuk mengetahui pengaruh kendaraan keluar masuk ke terminal terhadap

kinerja jalan di sekitar terminal.

2 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 3: Tugas Mp Surim 2013

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti :

Mahasiswa, dapat menambah buku panduan untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang berhubungan dengan evaluasi kinerja dampak lalu lintas suatu terminal.

Pemerintah atau instansi terkait, memberikan masukan mengenai kinerja

dampak lalu lintas yang diakibatkan oleh pembangunan Terminal Mengwi

Tipe-A ini, yang akan digunakan pedoman dalam pembangunan terminal

tersebut.

Masyarakat, memberikan informasi mengenai dampak lalu lintas

pembangunan terminal Mengwi, sehingga masyarakat siap menerima dampak

lalu lintas dari pembangunan terminal ini.

1.5 Batasan Masalah

Pelaksanaan penelitian ini dibatasi untuk hal-hal sebagai berikut :

Lingkup penelitian atau lokasi yang ditinjau hanya sekitar terminal Mengwi yaitu

ruas jalan Denpasar-Gilimanuk.

Kinerja jaringan jalan dihitung dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)

1997.

3 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 4: Tugas Mp Surim 2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 43 tahun 1993 pasal 40 ayat 1,

Terminal Angkutan Penumpang merupakan prasarana jalan untuk keperluan menaikkan

dan menurunkan penumpang, perpindahan intra atau antar moda transportasi serta

pengaturan kedatangan dan pemberangkatan angkutan umum.

2.1.1 Pengertian Terminal

Morlok (1978) mendefinisikan bahwa terminal merupakan titik dimana

penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem yang merupakan komponen

yang sangat penting dalam sistem transportasi. Penanganan terhadap operasional

terminal harus dilakukan secara menyeluruh karena terminal ini merupakan prasarana

yang memerlukan biaya yang cukup tinggi serta merupakan titik dimana congestion

(kemacetan) mungkin terjadi.

Sedangkan menurut Undang-undang no. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan menyebutkan bahwa pengertian terminal adalah prasarana

transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang

serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan

salah satu wujud simpul jaringan transportasi.Walaupun terminal ini mempunyai fungsi

yang penting pada semua teknologi transportasi, tingkat pengetahuan dari karakteristik-

karakteristik operasi dan petunjuk desain berbeda-beda pada terminal yang berlainan

jenis. Klasifikasi Terminal pada dasarnya dapat digolongkan atau diklasifikasikan

menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Berdasarkan Banyaknya Lintasan Rute Yang Dilayani

Terminal bus dapat dibedakan menjadi tiga (3) kelompok, yaitu:

1. Terminal Primer

Terminal bus primer didefinisikan sebagai terminal bus utama yang

mampu melayani lebih dari lima belas (15) lintasan rute ditinjau dari sistem

4 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 5: Tugas Mp Surim 2013

jaringan rute secara keseluruhan, maka lokasi primer ini akan terletak di

daerah pusat kota kegiatan. Kalaupun terminal bis primer ini terletak dipinggir

kota, maka terminal yang bersangkutan tidak hanya melayani lintasan bus

dalam kota tetapi juga lintasan bus antar kota.

2. Terminal Sekunder

Terminal sekunder biasanya merupakan simpul jaringan rute angkutan

umum yang menghubungkan beberapa lintasan utama (truk routers atau

principle routes) dengan beberapa lintasan rute sekunder atau lokal.

Selanjutnya ditinjau dari jumlah lintasan rute yang dilayani adalah

sekitar lima sampai lima belas lintasan rute.

3. Terminal Bus Tersier

Terminal bus tersier merupakan terminal bus terkecil yang ada.

Biasanya jumlah lintasan rute yang dilayani di bawah lima, yaitu satu

lintasan utama dan dua atau lebih lintasan rute. Lintasan rute utama yang

dilayani biasanya merupakan lintasan rute yang menghubungkan terminal

dengan kota.

b. Berdasarkan Kapasitasnya

Terminal berdasarkan kapasitasnya dapat dibedakan menjadi :

1. Terminal Utama

Yaitu tempat terputusnya arus barang dan penumpang (jasa angkut)

dengan ciri-ciri sebagai berikut: Berfungsi sebagai alat pengatur dan

penyalur angkutan yang bersifat melayani angkutan barang dan

penumpang jarak jauh dengan volume tinggi.

5 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 6: Tugas Mp Surim 2013

2. Terminal Madya

Yaitu tempat terputusnya arus barang dan penumpang (jasa angkut) dengan

ciri sebagai berikut:

Berfungsi sebagai pengatur dan penyalur angkutan yang bersifat

melayani arus barang atau penumpang untuk jarak sedang dan volume

sedang pula.

3. Terminal Cabang

Yaitu terputusnya arus penumpang dan barang dengan ciri sebagai

berikut:

Berfungsi sebagai pengatur dan penyalur angkutan yang bersifat

melayani arus barang dan penumpang jarak pendek dengan volume kecil atau

sedikit.

c. Berdasarkan Jenis Angkutan

Terminal berdasarkan jenis angkutannya dibedakan menjadi

1. Terminal Penumpang

Yaitu terminal yang digunakan untuk menurunkan dan menaikkan

penumpang. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai

berikut:

· Jumlah kendaraan persatuan unit,

· Lama waktu masing-masing kendaraan boleh berada di terminal, dan

· Fasilitas pelayanan yang ada.

2. Terminal Barang

Yaitu terminal untuk bongkar muat barang atau pemindahan barang dari

moda transportasi satu ke moda transportasi lainnya. Faktor-faktor yang

perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut:

· Jenis barang yang menggunakan jasa fasilitas terminal, dan

· Jenis kendaraan yang masuk terminal untuk bongkar muat barang.

6 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 7: Tugas Mp Surim 2013

3. Terminal Khusus

Yaitu suatu terminal yang dipengaruhi oleh sifat-sifat barang yang

diangkut.

4. Terminal Truk

Terminal untuk kendaraan truk yang dinyatakan dalam jumlah truk yang

dapat di parkir dalam satuan waktu dengan ciri-ciri sebagai berikut:

· Sebagai tempat istirahat pengemudi truk setelah arus menerus

mengemudi dan berkapasitas 25 kendaraan perjam, dan

· Sebagai tempat menunggu sebelum kendaraan truk diperbolehkan

masuk ke jalanjalan kota.

d. Berdasarkan Tipenya

Terminal berdasarkan tipenya dibedakan menjadi:

1. Terminal Tipe A

Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar propinsi atau

angkutan lintas batas Negara, angkutan kota dalam propinsi, angkutan

kota dan angkutan pedesaan.

2. Terminal Tipe B

Berfungsi melayani kendaraan untuk angkutan antar kota dalam

propinsi dan angkutan pedesaan.

3. Terminal Tipe C

Berfungsi untuk melayani angkutan umum desa.

2.1.2 Persyaratan Lokasi terminal

Penentuan lokasi terminal penumpang harus memperhatikan:

· rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari

rencana umum jaringan transportasi  jalan.

7 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 8: Tugas Mp Surim 2013

· rencana umum tata ruang

· kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal

· keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda.

· kondisi topografi, lokasi terminal.

· kelestarian lingkungan.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe A

· Terletak di Ibukota Propinsi, Kotamadya atau Kabupaten dalam

jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan

lintas batas negara.

· Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya

kelas IIIA.

· Jarak antara dua terminal penumpang Tipe A sekurang-

kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50

km di pulau lainnya. Luas lahan yang tersedia sekurang-

kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan

3 ha di pulau lainnya.

· Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari

terminal, sekurang-kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa

dan 50 meter di pulau lainnya.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe B

· Terletak di Kotamadya atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek

angkutan kota dalam propinsi.

· Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-

kurangnya kelas IIIB.

· Jarak antara dua terminal penumpang Tipe B atau dengan

terminal tipe A sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa, 30 km

di Pulau lainnya.

· Tersedia luas lahan sekuarng-kurangnya 3 ha untuk terminal di

Pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 ha di pulau lainnya.

· Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari

terminal, sekurang-kurangnya berjarak 50 meter di Pulau Jawa

dan 30 meter di pulau lainnya.

Persyaratan Lokasi Terminal Tipe C

8 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 9: Tugas Mp Surim 2013

· Terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan dalam

jaringan trayek angkutan pedesaan..

· Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling

tinggi IIIA. Tersedia lahan yang sesuai dengan permintaan

angkutan.

· Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari

terminal, sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar

terminal.

2.1.3 Kriteria Pembangunan Terminal

Pembangunan terminal dilengkapi dengan:

· Rancang bangun terminal

· Analisis dampak lalu lintas

· Analisis mengenai dampak lingkungan

Dalam rancang bangun terminal penumpang harus memperhatikan:

· Fasilitas penumpang yang disyaratkan.

· Pembatasan yang jelas antara lingkungan kerja terminal dengan

lokasi peruntukkan lainnya, misalnya pertokoan, perkantoran,

sekolah dan sebagainya.

· Pemisahan antara lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di

dalam terminal.

· Pemisahan yang jelas antara jalur angkutan antar kota antar

propinsi, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan

angkutan pedesaan. Manajemen lalu lintas di dalam terminal dan

di daerah pengawasan terminal.

Kriteria Perencanaan Terminal

1. Sirkulasi lalu lintas

Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar, dan dapat bergerak

dengan mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan

umum harus terpisah dengan keluar masuk kendaraan.

9 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 10: Tugas Mp Surim 2013

Kendaraan di dalam terminal harus dapat bergerak tanpa halangan

yang tidak perlu. Sistem sirkulasi kendaraan di dalam terminal

ditentukan berdasarkan:

Jumlah arah perjalanan

Frekuensi perjalanan

Waktu yang diperlukan untuk turun/naik penumpang

Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur

bus/kendaraan dalam kota dengan jalur bus angkutan antar kota.

Fasilitas utama terminal yang terdiri dari:

jalur pemberangkatan kendaraan umum

jalur kedatangan kendaraan umum

tempat tunggu kendaraan umum

tempat istirahat sementara kendaraan umum

bangunan kantor terminal

tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, menara

pengawas, loket penjualan karcis, rambu-rambu dan papan

informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal

perjalanan, pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi.

kamar kecil/toilet

musholla

kios/kantin

ruang pengobatan

ruang infromasi dan pengaduan telepon umum

tempat penitipan barang

Taman.

Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi

barang dan pengelola terminal.

Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan

penumpang dan fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian

terminal antara lain:

10 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 11: Tugas Mp Surim 2013

1. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu

kelancaran sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan

penumpang.

2. Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak

berdasarkan kegiatan adalah:

3. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal harus memberikan

kesan yang nyaman dan akrab.

Luas pelataran parkir terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan

kebutuhan pada jam puncak berdasarkan:

· Frekuensi keluar masuk kendaraan

· Kecepatan waktu naik/turun penumpang

· Kecepatan waktu bongkar/muat barang

· Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur

Sistem parkir kendaraan di dalam terminal harus ditata sedemikian

rupa sehingga rasa aman, mudah dicapai, lancar dan tertib. Ada

beberapa jenis sistem tipe dasar pengaturan platform, teluk dan parkir

adalah:

· Membujur, dengan platform yang membujur bus memasuki teluk

pada ujung yang satu dan berangkat pada ujung yang lain. Ada

tiga jenis yang dapat digunakan dalam pengaturan membujur

yaitu satu jalur, dua jalur, dan shallow saw tooth.

· Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka

menghadap ke platform, maju memasuki teluk dan berbalik

keluar. Ada beberapa jenis teluk tegak lurus ini yaitu tegak lurus

terhadap platform dan membentuk sudut dengan platform.

Alternatif standar terminal

Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan

dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

· Terminal tipe A 50 -100 kendaraan/jam

· Terminal tipe B 25 – 50 kendaraan /jam

· Terminal tipe C 25 kendaraan/jam

Persyaratan teknis, luas, akses dan pejabat penentu lokasi

pembangunan terminal

11 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 12: Tugas Mp Surim 2013

TIPOLOGI TERMINAL

Secara tabelaris tipologi terminal dapat disarikan menjadi sebagai

berikut :

Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C

Fungsi Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 2

Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan

Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan

Melayani angkutan pedesaan

Fasilitas Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 3

(a)        jalur pemberangkatan dan kedatangan

(b)        tempat parkir

(c)        kantor terminal

(d)        tempat tunggu

(e)        menara pengawas

(f)         loket penjualan karcis

(g)        rambu-rambu dan papan informasi

(h)        pelataran parkir pengantar atau taksi

(a)     jalur pemberangkatan dan kedatangan

(b)     tempat parkir

(c)     kantor terminal

(d)     tempat tunggu

(e)     menara pengawas

(f)      loket penjualan karcis

(g)     rambu-rambu dan papan informasi

(h)     pelataran parkir pengantar atau taksi

(a)     jalur pemberangkatan dan kedatangan

(b)     kantor terminal

(c)     tempat tunggu

(d)     rambu-rambu dan papan informasi

12 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 13: Tugas Mp Surim 2013

Lokasi  Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 11, 12, dan 13

1)       terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara

2)       terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA

3)       jarak antar dua terminal penumpang tipe Aekurang-kurangnya 20 KM di Pulau Jawa

4)       Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha

5)       Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m

1)       terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi.

2)       terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIB

3)       jarak antar dua terminal penumpang tipe A

4)       Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 3 ha

5)       Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m

1)       terletak di dalam wilayah kabupaten Dati II dan dalam trayek pedesaan.

2)       terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III C

3)       luas lahan yang tersedia sesuai dengan permintaan angkutan

4)       mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal sesuai dengan kebutuhan

Instansi Penetap Lokasi Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 14

Dirjend HubDar mendengar pendapat Gubernur dan Kepala Kanwil DepHub setempat

Gubernur setelah mendengar pendapat dan Kepala Kanwil DepHub dan mendapat persetujuan dari Dirjend

Bupati setelah mendengar pendapat dan Kepala Kanwil DepHub dan mendapat persetujuan dari Gubernur

Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C

13 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 14: Tugas Mp Surim 2013

Penyelenggara Terminal (KM 31 TH 1995) Pasal 17

Direktorat Jenderal Gubernur Bupati

2.1.4 Daerah Kewenangan Terminal

1. Daerah Manfaat Terminal

Daerah yang diperuntukkan bagi kegiatan utama terminal yaitu bongkar muat

barang dengan naik turun penumpang serta parker kendaraan (umum) dan

diamankan dari penggunaan lainnya yang menganggu kegiatan tersebut. Daerah

manfaat terdiri dari lahan yang diberikan konstruksi perkerasan dengan

penggunaan hanya untuk kegiatan bongkar muat barang maupun naik turun

penumpang dan parker kendaraan (penumpang umum).

2. Daerah Milik Terminal

Daerah di luar manfaat terminal, secara status dimiliki oleh terminal,

diperuntukkan bagi kegiatan yang menunjang kegiatan terminal, dibatasi dengan

pagar untuk menunjukkan wilayah terminal.

Peruntukan daerah milik terminal terdiri dari :

Bangunan / ruang tunggu terminal.

Pergudangan (untuk terminal angkutan barang).

Bangunan kantor terminal.

Bangunan lain yang diizinkan sesuai dengan kepentingannya (kios,

restoran, WC, taman dan lain-lain).

3. Daerah Pengawasan Terminal

Daerah /areal diluar daerah milik terminal, lahannya secara status tidak dimiliki

oleh terminal, tetapi penggunaan dan peruntukkannya diawasi agar tidak

menganggu kegiatan terminal dan system lalu lintas secara keseluruhan. Hal-hal

yang menganggu kegiatan ini misalnya mobil umum yang menunggu penumpang

14 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 15: Tugas Mp Surim 2013

di luar terminal, bongkar muat dan parkir kendaraan di luar terminal sehingga

menggangu lalu lintas di jaringan jalan yang menghubungkan terminal.

2.1.4 Fungsi Terminal .

Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995. Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari

3 unsur:

1. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu,

kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan

lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi.

2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan manajemen

lalu lintas untuk menata lalulintas dan angkutan serta menghindari dari

kemacetan, sumber pemungutan retribusi  dan sebagai pengendali kendaraan

umum.

3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah pengaturan operasi bus,

penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai fasilitas

pangkalan.

Pengelolaan terminal yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan, terkendali

dan terarah (coach terminal) berkaitan dengan : perencanaan, infrastruktur, system

management dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta pengaturan bebagai

kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Berbagai kepentingan yang

ada dalam terminal adalah aktivitas transit, kewenangan, sistem pengendalian serta

berbagai kepentingan yang mempengaruhi pengelolaan terminal secara terarah dan

terkendali sesuai dengan tuntutan perkembangan di masa depan, dapat

diilustrasikan pada Gambar 2-1.

Menurut Budi (2005: 182-183) dalam buku pembangunan kota tinjauan

regional dan lokasi terminal, fungsi terminal adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi.

2. Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas.

3. Menyediakan tempat utuk menyiapkan kendaraan.

Gambar 2-1 :

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang Terarah (Coach Terminal)

15 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 16: Tugas Mp Surim 2013

Sistem Pengendalian dan Sistem Informasi ManagementUntuk Mewujudkan Terminal Yang Terarah dan Terkendali

Sumber : Gromule, 2007.

Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan

yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum yaitu tempat untuk naik turun

penumpang atau bongkar muat barang untuk pengendalian lalu lintas dan

angkutan kendaraan umum, serta sebagai tempat pemberhentian intra atau antar

moda transportasi. Sesuai dengan fungsi tersebut, maka penyelenggaraan

16 | Tugas Akhir Studi Transportasi

PENGEMBANGANTERMINAL SEBAGAITERMINAL YANG

TERATUR

Kemungkinansolusi manajerial

dan teknis.

Kewenangan publicsesuai dengan

perkembangan.

Berbagai kegiatandan bentuk

kerjasama yangdapat

dikembangkan.

Kepentingan usahapelaku bisnis

terkait denganterminal

Pelayanan terhadap

kebutuhan penumpang.

Page 17: Tugas Mp Surim 2013

terminal berperan menunjang tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan

kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan aman, cepat, tepat, teratur dan

biaya yang terjangkau masyarakat. Berbagai fungsi pengelolaan terminal perlu

dievaluasi untuk menyusun manajemen (pengelolaan) dan organisasi pengelola

terminal di masa yang akan datang. Menurut Gromule (2007) perkembangan fungsi

umum terminal harus dilaksanakan, diantisipasi perkembangannya dengan

pola sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2-2.

Gambar 2-2 :

Faktor-faktor Yang Menentukan Dalam Pengelolaan Logistik Terminal

Lokasi Untuk Transit Penumpang dan Logistik( Passenger Logistic Hub / PLH )

LokasiYang

Strategis

DukunganPemerintah

InfrastrukturPelayananLogistik

Kerjasama danPeluang dalamPengembangan

Logistik

Kualitas SDM PerkembanganSistem

InformasiManajemen

Terminal

· Pangsa pasar.

· Lokasi.

Pengatura n oleh Pemerinta h.

Pengaturan pajakdan

retribusi. Bantuan

dananggaran

· Sifat teknis infrastrukt ur Hub.

· Sifat pemindah an antar moda transport.

o Kerjasamadengan “hauler” (menarik).

o Kerjasamadengan“public authorities”.

o Kerjasamadengan

· Pengalaman

· Pendidikan dan

pelatihan.· Manajemen

Organisasi dan SDM.

· Penjaminan mutu

.technology

Informat

ion (IT).

Teknologi administrSumber : Gromule, 2007

Pemanfaatan lokasi sejalan dengan perkembangan cakupan wilayah

(pangsa pasar), factor dukungan pemerintah, infrastruktur yang tersedia serta

kerjasama yang terbentuk dalam pengembangan terminal perlu dikelola dengan

sumber daya manusia yang ada. Pengelolaan atas faktor tersebut hendaknya juga

dipadukan dengan teknologi yang dimiliki. Hub dalam pengertian umum adalah

tempat atau node tempat orang berkumpul dan beraktivitas untuk memulai

bepergian atau dating dari suatu tempat. Passenger Logistic Hub (PLH) secara

harfiah dapat diidentikan dengan terminal tempat orang melakukan transit

17 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 18: Tugas Mp Surim 2013

dengan segala logistic atau sarana pendukungnya. Dalam lokasi ini

infrastruktur social dan fisik dikoordinasikan dan diatur pemanfaatannya demi

kepentingan semua pihak yang terlibat. Berdasarkan model diatas, maka sebuah

terminal secara organisasi merupakan kesatuan infrastruktur fisik, sosial,

aktivitas pemanfaatan dan pengaturan interaksi semua pihak yang

berkehendak melakukan transit / bepergian dan dating dari atau menuju suatu

tempat.

Keberhasilan management organisasi terminal tergantung pada aspek-

aspek :

1. Lokasi

2. Dukungan pemerintah sebagai otoritas, eksekutif yang mengatur

semua kepentingan stakeholder dan keperluan pembangunan wilayah.

3. Infrastruktur pelayanan logistic, termasuk dalam hal ini anggaran dana

operasional (dalam konteks Negara antara lain APBN/APBD).

4. Kerjasama antara otoritas dengan berbagai pihak, dalam hal ini

kerjasama antara pihak terminal dengan perusahaan bis, penyewa

lokasi dan reklame serta pihak lain.

5. Kualitas sumber daya manusia (SDM) terminal.

6. Perkembangan system informasi manajemen, mekanisme pelaporan,

perencanaan, dan pertanggungjawaban (akuntabilitas dan disclosure).

Berbagai hal tersebut diatas menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk

evaluasi ataupun mengembangkan manajemen organisasi terminal. Penilaian

yang dilakukan tentunya harus mengimplementasikan variable-variabel dalam

model tersebut pada elemen-elemen peraturan yang menjadi pedoman operasi

terminal. Peraturan yang dimaksud antara lain adalah Undang-Undang,

Peraturan Daerah, Surat Keputusan Kepala Daerah (Gubernur,

Walikota/Bupati).

18 | Tugas Akhir Studi Transportasi

Page 19: Tugas Mp Surim 2013

19 | T u g a s A k h i r S t u d i T r a n s p o r t a s i