tugas mi mela hakim

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan menuju Negara maju di segala bidang, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara industri lain di dunia. Peningkatan yang sangat pesat baik secara kualitas maupun kuantitas juga terjadi dalam industri kimia. Oleh karena itu untuk masa yang akan datang, industri kimia khususnya, perlu dikembangkan agar tidak selalu bergantung pada negara lain. Phenyl Ethyl Alcohol (C6H5CH2CH2OH) merupakan salah satu produk kimia hasil produksi antara (intermediate) yang sangat komersial untuk bahan baku industri pembuatan parfum yang cukup potensial. Disamping itu Phenyl Ethyl Alcohol (PEA) juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, sabun, bahan pengawet, anti bakteri dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, setelah tahun 1900 kebutuhan permintaan PEA terus meningkat, tidak lama. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan pengembangan- pengembangan dalam proses pembuatan PEA guna meningkatkan hasil dan mutu produk yang lebih baik.

Upload: mella-widiawati

Post on 25-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam perkembangan menuju Negara maju di segala bidang, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara industri lain di dunia. Peningkatan yang sangat pesat baik secara kualitas maupun kuantitas juga terjadi dalam industri kimia. Oleh karena itu untuk masa yang akan datang, industri kimia khususnya, perlu dikembangkan agar tidak selalu bergantung pada negara lain.Phenyl Ethyl Alcohol (C6H5CH2CH2OH) merupakan salah satu produk kimia hasil produksi antara (intermediate) yang sangat komersial untuk bahan baku industri pembuatan parfum yang cukup potensial. Disamping itu Phenyl Ethyl Alcohol (PEA) juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, sabun, bahan pengawet, anti bakteri dan lain sebagainya.Dalam perkembangannya, setelah tahun 1900 kebutuhan permintaan PEA terus meningkat, tidak lama. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan pengembangan- pengembangan dalam proses pembuatan PEA guna meningkatkan hasil dan mutu produk yang lebih baik.Pendirian pabrik PEA akan sangatlah tepat, karena dapat memberikan dampak positif dalam segala bidang, antara lain dibukanya lapangan kerja baru,sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan pasar didalam negeri dan diluar negeri yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara.

B. Prospek Pasar1. Data Ekspor-ImporData statistik dalam lima tahun terakhir menunjukan bahwa kebutuhan PEA dalam negeri terus meningkat. Hal ini sesuai dengan data dari Biro Pusat Statistik yang ditunjukan pada tabel 1. dibawah ini:

Tabel 1.1 Data Ekspor-Impor PhenylEthyl AlcoholNoTahunImpor (ton)Ekspor (ton)

120001224.001180.92

220011325.489606.194

320021576.2422240.6

420031777.7552159.774

520042179.8432920.712

620052543.1654152.176

720062478.9144290.685

820072247.8918082.172

Sumber:BPS

C. Tinjauan Pustakaa. Tinjauan Berbagai ProsesPhenyl Ethyl Alcohol(PEA) adalah suatu senyawa aromatis yang mempunyai sifat berbau harum seperti bunga mawar. Secara alami PEA terkandung dalam minyak yang mudah menguap (volatile), misalnya pada bunga mawar, bunga jeruk manis, dan daun teh. PEA merupakan senyawa aromatis paling sederhana dam memiliki berbagai karakteristik kimia seperti alkohol primer.Proses pembuatan PEA dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain:1). Reaksi GrignardSelama 25 tahun terakhir setelah 1990, reaksi Grignard digunakan untuk membuat PEA. Akan tetapi reaksi ini hanya dipakai untuk jumlah yang terbatas.Proses Grignard yang digunakan untuk menghasilkan PEA memiliki tahap-tahap reaksi sebagai berikut (Kirk & Othmer, 1981):C6H5Br + Mg C6 H5MgBrBromo Benzene Fenil magnesium bromideC6 H5MgBr + C2 H4O C6 H5CH2 CH2OMgBrC6 H5CH2 CH2OMgBr + H+ C6 H5CH2 CH2OH + Mg+ + Br

2). Reaksi Friedel- CraftsKetika Etylene oxide (C4H2O) secara komersial ditemukan, maka teknik Friedel- Crafts menggeser penggunaan reaksi yang lain. Reaksi Friedel- Crafts pertama kali digunakan oleh Schaarschimdt pada tahun 1925, yaitu dengan meraksikan benzene(C6H6) dan ethylene oxide (C4H2O) dengan menggunakan katalis aluminium klorida (AlCl3) pada suhu operasi 10 - 11 C dengan tekanan atmosferis. (Kirk and Othmer, 1981).Reaksi Friedel- Crafts :C6 H6 + C2 H4OAlCl3C6 H5CH2 CH2OHBenzene Ethylene Oxide Phenyl Ethyl AlcoholPenggunaan Benzene yang berlebih dapat memberi pengaruh pada agitasi yang baik selama proses reaksi, serta untuk mencegah pembentukan etilen klorohidrin sebagai hasil samping.

b. Pemilihan Proses1. Bahan baku1.1 Proses GrignardProses Grignard menggunakan bahan baku Bromo Benzene, Magnesium, dan Ethylene oxide. Akan tetapi tahap pengadaan bahan baku harus didatangkan dari mancanegara. Dengan demikian proses produksi PEA dalam jumlah besar ditinjau dari segi ekonomi sangat tidak menguntungkan.

1.2 Proses Friedel- CraftsProses Friedel- Crafts menggunakan bahan baku Benzene dan Ethylene oxide. Pengadaan bahan baku untuk proses ini lebih mudah dilakukan daripada proses Grignard karena adanya pabrik yang memproduksi bahan baku yang digunakan yaitu: Benzene yang diproduksi oleh Pertamina Cilacap, Jawa Tengah. Ethylene oxide yang dapat diproduksi oleh PT. Chandra Asri Cilegon.

2. Potensial Ekonomi2.1 Proses Grignard Produk : Phenyl Ethyl AlcoholHarga/kg : $ 2,833/kg Bahan bakuBromo Benzene : $1,303/kgMagnesium : $0,477/kgEthylene oxide: $1,0555/kg + $ 2,8355/kgEP = Harga produk biaya bahan bakuEP = (BM Phenyl Ethyl Alcohol x Harga Phenyl Ethyl Alcohol ) [(BM Bromo Benzene X Harga Bromo Benzene) + (BM Mg x Harga Mg) + (BMCH2CH2OH x Harga CH2CH2OH)]= (122x2,833)(156.9x1,303)+(24.31x0,477)+(44.054 x 1,05555)= $ 70,718.118 /kg

2.2 Proses Friedel Crafts Produk: Phenyl Ethyl AlcoholHarga/kg : $ 2,833/kg Bahan bakuBenzene : $0,5555/kgEthylene oxide: $1,0555/kg + $1,6110/kg

Dari data-data yang diperoleh maka nilai potensial ekonomi (EP) untuk masing-masing proses dapat dihitung melalui hubungan :EP = Harga Produk Biaya bahan bakuEP = (BM Phenyl Ethyl Alcohol) x (Harga Phenyl Ethyl Alcohol)- [(BM Benzene x Harga Benzene) + (BM Ethylene Oxide)x(Harga Ethylene Oxide)]= (122x2,833)-(78.114x0,5555)+(44.054x1,0555)= $ 348,733/kgJadi, proses yang dipilih dalam Pra Rancangan Pabrik PEA adalah menurut proses Friedel Crafts dengan pertimbangan dilihat dari nilai EP yang paling tinggi.

c. Tinjauan TermodinamikaReaksi:C2H4(1) + C6H6(1) AlCl3C6H5CH2CH2OH(1) ..(1)

Panas reaksi pada reaktor:HR,10C = Hreactan+Hproduk+HR,25CHR,25C = -19196kkal/kgmolHR,10C = Hreactan+Hproduk+HR,25C

25C H25C 250C

reaktan _ _ _ _Hr _ _ _ _ produk10C 10C

Karena perbedaan suhu sangat kecil atau panas reaksinya tidak terlalu besar, maka panas tersebut dapat diserap oleh pendingin dengan menggunakan coil pendingin.

d. Tinjauan KinetikaTinjauan reaksi:C2H4O(1) + C6H6(1) AlCl3C6H5 CH2 CH2OH(1) (1)A B C

Dengan mengasumsikan bahwa reaksi (1) berorde 2 terhadap konsentrasi masing-masing reaktannya, maka :-rA = k1CACBBAB IIPROSES PRODUKSI

A. Spesifikasi Bahan Baku dan ProdukBahan Baku1. BenzeneRumus Molekul: C6H6Kemurnian : 98%Bentuk : Cair tak berwarnaBerat Molekul : 78,114 kg/kgmolTitik didih normal : 80,1 CDensitas pada 20C : 0,887 g/mlViskositas : 2,679 kg/jam.mMelting point : 5,69CSuhu ktitis : 289,6CTekan kritis : 48,6 atmKelarutan : - 0,07% pada 22C air: - larut dalam alkohol: - larut dalam eter(PT.Pertamina UP IV, Cilacap - Jawa Tengah)2. Ethylene OxideRumus Molekul: C2H4OKemurnian : 97%Bentuk : CairBerat Molekul : 44,054 kg/kgmolTitik didih normal : 10,5 CDensitas pada 20C : 0,889 g/mlViskositas : 2,613 kg/jam.mMelting point : -111,3CSuhu ktitis : 196CTekanan kritis : 71 atmKelarutan : - larut dalam air:- larut dalam alkohol:- larut dalam eter(PT. Chandra Asri " Cilegon")3. Katalis Aluminium KloridaRumus molekul : AlCl3Bentuk : KristalWarna : PutihTitik lebur, oC : 194Berat molekul g/gmol : 133,5Kemurnian : 99 %Densitas, kg/m3 : 2440Data kelarutan : Kelarutan dalam air 69,87 kg/100 kg air.(www.ChemicalLand21.com)

Bahan ProdukPhenyl Ethyl AlcoholRumus molekul : C8H10OBentuk : CairWarna : Tidak berwarnaBerat molekul, g/gmol: 122Kemurnian : 99 %Densitas, kg/m3 : 1025,35Titik didih 1 atm, oC : 220(www.ChemicalLand21.com)Data kelarutan : - larut dalam alkohol: - larut dalam air ( 1:50 bagian )(Kirk Othmer)

B. Deskripsi Proses1. Tahap Persiapan Bahan BakuBahan baku yang digunakan untuk pembuatan Phenyl Ethyl Alcohol adalah benzene dan ethylene oxide. Larutan Benzene pada suhu 30C dan tekanan 1 atm dalam tangki penampung (T-01) sebagai umpan segar, dipompa ke dalam mixer ( TP-01) untuk dicampur dengan larutan benzene recycle pada suhu 50C. Hasil campuran didinginkan di cooler sampai suhu 10C, dan dipompa untuk diumpankan ke dalam reaktor(R-01). Begitu pula bahan baku ethylene oxide dari tangki penampung (T-02) didinginkan di dalam cooler dari suhu 30C menjadi suhu 10C sebelum dipompa ke dalam reaktor.Katalis yang digunakan adalah Aluminium Klorida. Aluminium Klorida padat yang berbentuk powder yang disimpan dalam gudang diangkut menggunakan belt conveyor ke bucket elevator(BE-01) sebelum diumpankan ke dalam hopper (H-01) setelah itu diumpankan ke dalam reaktor (R-01).2. Proses ReaksiReaksi terjadi dalam reaktor. Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Alir Tanki Berpengaduk, untuk memenuhi kapasitas produksi yaitu 50.000 ton/tahun. Reaksi dalam reaktor bersifat eksotermis fase cair. Jumlah reaktor yang digunakan 2 buah reaktor (R-01) dan (R-02) yang disusun seri. Kondisi operasi dalam reaktor pada suhu 10C dan tekanan 1atm.3. Tahap PemisahanHasil dari reaktor(R-02) diblow down ke mixer(TP-02) untuk melarutkan aluminium klorida dengan air. Hasil pelarutan diumpankan ke dekanter(D), untuk memisahkan larutan organik dan inorganik. Larutan inorganik sebagai hasil bawah dekanter dibuang ke UPL, sedangkan larutan organik sebagai hasil atas dekanter diumpankan ke menara distilasi setelah terlebih dahulu dipanaskan dalam heater (HE-02) sampai suhu 47C .4. Pemurnian ProdukDi dalam menara distilasi(MD-01) suhu 47C tekanan 0.3 atm terjadi proses pemisahan produk phenylethyl alkohol sebagai hasil bawah menara distilasi dan benzene yang merupakan hasil atas menara distilasi. Hasil atas menara distilasi (MD-01) yang berupa uap benzene dengan temperatur 47C diembunkan dalam kondensor (CD-01) dan hasil embunan ditampung dalam akumulator (AC-01). Kemudian hasil embunan tersebut dikembalikan ke dalam mixer (TP-01) sebagai benzene recycle. Hasil bawah menara distilasi(MD-01) dengan suhu 170C diuapkan pada reboiler (RB- 01). Hasil reboiler yang berupa uap dikembalikan ke MD-01, dan sebagian merupakan produk phenylethyl alkohol dengan kemurnian produk 99% yang akan ditampung di tangki produk (T-03) dimana sebelumnya didinginkan dalam cooler sampai suhu 40C .

BAB IIIUTILITASDalam suatu industri kimia selain bahan baku dan bahan pembantu juga diperlukan bahan penunjang kelancaran produksi lainnya, dalam hal ini disediakan oleh unit Utilitas. Utilitas ini menyediakan kebutuhan air, listrik, steam dan udara tekan.A. AirTotal kebutuhan air keseluruhan :Air yang hilang = 105633.45 kg/jamAir proses = 10920 kg/jamAir servis = 1781 kg/jam +Jumlah = 118334.45 kg/jamB. ListrikListrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor penggerak alat-alat seperti halnya pompa - pompa dan alat lainnya. Disamping itu, listrik dibutuhkan juga untuk penerangan.Kebutuhan listrik untuk motor = 2031.47 KwListrik untuk instrumentasi = 406.29 KwListrik untuk penerangan = 2894.56 KwC. SteamSteam digunakan untuk media pemanas di pabrik.Kebutuhan steam = 23155 Kg/j.D. Udara TekanUdara tekan diperlukan untuk aliran dalam alat control sebagai aliran pneumatic.Kecepatan volume udara, Q = 23.75 m3/jKecepatan massa udara, m = 137.76 kg/j

BAB IVMANAJEMEN PERUSAHAAN

A. OrganisasiPabrik Phenyl Ethyl Alcohol (C6H5CH2CH2OH) ini direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Organisasi dipimpin oleh dewan direksi yang terdiri atas direktur utama, direktur, kabak produksi, kepala seksi, wakil kepala seksi, kepala opeator, dan operator. Perinciannya adalah sebagai berikut:1. Direktur Utama ( 1 orang )2. Direktur ( 3 orang )3. Kepala Biro ( 2 orang )4. Kapala bagian ( 5 orang )5. Kepala Seksi ( 20 orang )6. Staf( 25 orang )7. Operator ( 48 orang )8. Karyawan golongan 3( 20 orang )9. Karyawan golongan 2 ( 35 orang )10. Karyawan golongan 1 ( 41 orang )Jadi jumlah karyawan seluruhnya pada pabrik Phenyl Ethyl Alcohol (C6H5CH2CH2OH) ini diperkirakan 200 orang.

B. Rencana Jam KerjaPabrik CCl4 direncanakan beroperasi 24 jam per hari selama 330 hari dalam satu tahun. Sisa hari dalam satu tahun digunakan untuk perbaikan dan perawatan tahunan.Pembagian kerja karyawan ada 2 kelompok yaitu jam kerja karyawan shiftdan karyawan non shift.1. Jam Kerja Karyawan Non ShiftSenin Kamis Pk. 08.00 16.00Istirahat Pk. 12.00 13.00Hari Sabtu, Minggu dan hari besar nasional libur.2. Jam Kerja Karyawan ShiftDibagi menjadi 4 shift dengan 3 shift bekerja dan 1 shift libur.Jam kerja shift:Shift I pagi: Pukul 08.00 16.00Shift II sore : Pukul 16.00 24 00Shift III malam: Pukul 00.00 08.00Pengaturan Tugas Shift:Hari Shift123456789101112

IAAABBBCCCDDD

IIBBBCCDDDAAAB

IIICDDDAAABBBCC

LiburDCBADCBADCBA

A, B, C dan D: kelompok shiftMulai hari ke 13 jadwal kembali seperti awal.

NoJabatanGaji/BulanJumlahGaji/Tahun

1Direktur Utama Rp 50.000.000 1 Rp 600.000.000

2Direktur Utama Rp 25.000.000 3 Rp 900.000.000

3Kepala Biro Rp 15.000.000 2 Rp 360.000.000

4Kepala Bagian Rp 10.000.000 5 Rp 600.000.000

5Kepala Seksi Rp 7.000.000 20 Rp 1.680.000.000

6Staff Rp 6.000.000 25 Rp 1.800.000.000

7Operator Rp 5.000.000 48 Rp 2.880.000.000

8Karyawan Golongan 3 Rp 4.000.000 20 Rp 960.000.000

9Karyawan Golongan 2 Rp 3.000.000 35 Rp 1.260.000.000

10Karyawan Golongan 1 Rp 2.000.000 41 Rp 984.000.000

Total Labour Cost Rp 12.024.000.000

BAB VEVALUASI EKONOMI

1. Investasi PabrikInvestasi total terdiri atas Fixed Capital Investment (Investasi modal tetap) sebesar $ 30,753,842.63 + Rp 68.007.400.000,- dan Working Capital (modal kerja) sebesar $ 35,230,047.81 + Rp. 289.243.194.000,-

2. Biaya OperasiKeseluruhan biaya yang diperlukan untuk operasi pabrik selama 1 tahun diperkirakan sebesar $ 90,228,243.88 dengan kapasitas produksi 100 %. Biaya itu meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Termasuk dalam biaya tetap adalah tenaga kerja, biaya pengadaan bahan baku, dan utilitas serta biaya yang terkait dengan biaya pabrik total. Sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya yang terkait dengan penjualan.

3. Analisis Kelayakan EkonomiEvaluasi ekonomi ditentukan dengan menggunakan cara klasik, yang meliputi:a. Return of Investment (ROI)Merupakan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun didasarkan pada kecepatan pengembalian modal tetap yang di investasikan.Diperoleh :ROI sebelum pajak : 25.67 %ROI setelah pajak : 15.40 %b. Pay Out Time (POT)Merupakan waktu yang diperlukan sehingga Fixed capital investment yang ditanam dapat kembali atas dasar keuntungan tiap tahun.c. Pay Out Time (POT)Merupakan waktu yang diperlukan sehingga Fixed capital investment yang ditanam dapat kembali atas dasar keuntungan tiap tahun.Diperoleh :POT sebelum pajak : 2.8 tahunPOT sesudah pajak : 3.9 tahund. Break Even Point (BEP)Titik batas produksi dimana pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP terjadi pada 48.3 % dari kapasitas produksi.e. Shut Down Point (SDP)Titik dimana pabrik mengalami kebangkrutan, pabrik harus tutup dan berhenti beroperasi, SDP terjadi pada 22.1 % dari kapasitas produksi.f. Discounted Cash Flow (DCF)Besarnya perkiraan keuntungan yang diperoleh setiap tahun didasarkan pada jumlah investasi yang telah kembali pada setiap akhir tahun selama umur ekonomis pabrik. DCF

Pabrik Phenyl Ethyl Alkohol ini dilihat dari segi ekonomis, digolongkan pabrik beresiko rendah, dapat dilihat dari evaluasi ekonomi yang memenuhi persyaratan. Persyaratan untuk pabrik beresiko rendah berupa ROI minimal 11 % dan POT maksimal 5 tahun sebelum pajak, sedangkan untuk pabrik beresiko tinggi ROI minimal 44 % dan POT maksimal 2 tahun sebelum pajak.

BAB VILOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

A. Pemilihan LokasiLokasi pabrik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan terhadap kelangsungan suatu pabrik, maka dalam menentukan tempat berdirinya perlu didasarkan pada perhitungan yang matang sehingga menguntungkan perusahaan baik dari segi teknik maupun segi ekonominya.Lokasi yang dipilih untuk Pabrik Phentyl Ethyl Alkohol ini adalah di Cilacap, Jawa Tengah, yang diharapkan dapat memberikan keuntungan yang sangat sebesar-besarnya.Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pendirian Pabrik Phentyl Ethyl Alkohol ini antara lain :1. Pengadaan bahan bakuSebagai bahan baku Pabrik Phentyl Ethyl Alkohol adalah Benzene dapat dibeli dari PT.Pertamina UP IV (PERSERO) Cilacap dan Ethylene Oxide yang diimpor dari Botany Company, Australia.2. Penyediaan Bahan bakar dan energyDaerah cilacap, Jawa Tengah merupakan kawasan industri sehingga penyediaan bahan bakar untuk generator dapat dengan mudah terpenuhi sedangkan listrik untuk keperluan proses dan perkantoran disediakan dari PLN setempat.3. PemasaranPhentyl Ethyl Alkohol merupakan bahan intermediate, maka pemilihan lokasi di Cilacap, Jawa Tengah adalah tepat, karena daerah ini merupakan kawasan industry, sehingga memperpendek jarak dengan pabrik-pabrik yang membutuhkannya.4. Sarana TransportasiDari segi transportasi, dipilih lokasi pabrik di Cilacap, karena Cilacap mempunyai pelabuhan yang memungkinkan kapal-kapal asing dapat langsung bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, sehingga pemasaran ke luar negri dan di dalam negri tidak begitu sulit dilakukan dengan menggunakan mobil tangki, karena Cilacap telah memiliki infrastruktur jalan yang baik.5. Tersedianya Tenaga KerjaTenaga kerja di Indonesia cukup bayak, sehingga penyediaan tenanga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Disamping itu lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroprasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.6. IklimKeadaan iklim/cuaca di daerah ini umumnya baik, dan memungkinkan untuk didirikan suatu pabrik.7. Penyediaan UtilitasDaerah Cilacap, Jawa Tengah dilalui sungai Citanduy yaitu sungai besar yang terdekat dengan kawasan industry yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas terutama air.

B. Lay Out PabrikLay Out Pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang meliputi tempat karyawan bekerja, tempat peralatan dan tempat menyimpan bahan. Lay out pabrik yang tepat sangat penting untuk mendapatkan effisiensi, keselamatan dan kelancaran para pekerja serta keselamatan dan kelancaran proses.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak ruang pabrik adalah:1. Perluasan PabrikPerluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan dimasa mendatang. Perluasan pabrik harus sdah masuk dalam perhitungan awal sebelum masalah kebutuhan tempat menjadi problem besar di kemudian hari. Sejumlah areal khusus harus disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik bila dimungkinkan pabrik menambah peralatan untuk menambah kapasitas atau menanmbah peralatan guna mengolah bahan baku sendiri.2. Harga TanahHarga tanah merupakan factor yang membatasi kemampuan penyediaan awal. Bila haraga tanah tinggi, maka diperlukan effisiensi yang tinggi terhadap pemakaian ruangan. Pamakaian tempat harus disesuaikan dengan areal yang tersedia. Bila perlu ruangan harus dibuat bertingkat, sehingga dapat menghemat temapat.3. Kualitas, Kuantitas, dan Latak BangunanKualitas, kuantitas, dan latak bangunan harus memenuhi standar sebagai bangunan pabrik baik dalam arti kekuatan bangunan fisik maupun perlengkapannya, misalnya ventilasi, insulasi dan instalansi. Kateraturan penempatan bangunan akan membantu kemudahan kerja dan perawatan.4. Faktor KeamananFaktor yang paling penting adalah factor keamanan. Meskipun telah dilengkapi dengan alat-alat pengaman, seperti hydrant, reservoir air yang mencukupi, penahan ledakan dan juga asuransi pabrik, factorfaktor pencegah harus tetap disediakan misalnya tangki bahan baku, produk dan bahan bakar harus ditempatkan di areal khusus dengan jarak antar ruang yang cukup untuk tempat-tempat yang rawan akan bahaya ledakan dan kebakaran.5. Fasilitas JalanJalan raya unuk pengangkutan bahan baku, produk dan bahan-bahan lainnya sangat diperlukan. Penempatan jalan raya tidak boleh mengganggu proses atau kelancaran dari tempat yang dilalui.

C. Tata Letak AlatBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak alat antara lain, agar diusahankan penyusunannya peralatan proses alat satu dengan alat yang lainnya harus saling berurutan sesuai dengan urutan kerja dan fungsinya, selain itu juga harus mempertimbangkan factor kemudahan dalam pengecekan alata serta keselamatan kerja. Tetapi perlu diperhatikan juga kondisi oprasi dari masing-masing alat. Pengaturan alat control dilakukan didalam ruang kendali (control room).Untuk ruangan kantor dan lainnya didirikannya di areal yang berdekatan dengan lokasi proses agar semua kegiatan pabrik dapat terkontrol dengan cepat.