Tugas Matakuliah BiomonitoringResume Jurnal

Oleh:Nama: Mutasim BillahNIM: 1314521018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRANFAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS UDAYANAJIMBARAN2015

Indeks Biodiversity Komunitas Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Di Pulau Dompak

Perairan di Pulau Dompak diduga mendapatkan masukan bahan-bahan pencemar dari aktifitas pembangunan di pulau ini selain itu terdapat aktifitas pertambangan bauksit dan pembangunan pemukiman masyarakat. Sehingga di indikasikan perairan di Pulau Dompak ini sudah tercemar. Untuk mengetahui tingkat pencemaran suatu perairan itu dapat di lakukan dengan meneliti makrozoobenthos di suatu perairan tersebut, karena organisme ini mempunyai kepekaan yang berbeda-beda terhadap berbagai jenis bahan pencemar, kemampuan mobilitasnya rendah, mudah ditangkap serta kelangsungan hidupnya panjang.Dari penelitian makrozoobenthos yang dilakukan di Pulau Dompak ini ditemukan makrozoobenthos terdiri dari 14 genus 6 Kelas dan 5 Filum. Secara keseluruhan komposisi jenis makrozoobenthos terdiri dari Gastropoda (37.8%), Bivalvia (2.8%), Crustacea (32.8%), Polychaeta (24%), Echinoidea (0.6%) dan Turbellaria (1.2%). Nilai kepadatan berkisar antara 49 ind/m2 723 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman (H) di kelima stasiun berkisar 0.81-2.39 dan dapat dikategorikan tercemar berat hingga tidak tercemar. Nilai indeks keseragaman (E) yang menggambarkan penyebaran individunya cenderung bersifat seragam atau relatif sama yaitu berkisar 0.64-0.86. Nilai indeks dominansi (C) yang menunjukkan tidak adanya jenis yang mendominasi. Nilai indeks dominansi dari kelima stasiun berkisar 0.25-0.62. Secara keseluruhan nilai parameter fisika kimia yang ditemui masih tergolong memenuhi syarat baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KLMNH) No.51 tahun 2004, kecuali nilai parameter kekeruhan pada stasiun I sudah melebihi baku mutu yang ditetapkanBerdasarkan hasil uji analisis korelasi Pearson diperoleh hubungan faktor fisik-kimia perairan terhadap keanekaragaman makrozoobentos, antara lain hubungan antara faktor DO dan kadar organik substrat berkorelasi searah terhadap keanekaragaman, sedangkan parameter seperti suhu, kekeruhan, salinitas, pH, dan kecepatan arus berkorelasi berlawanan terhadap keanekaragaman makrozoobentos.