tugas mata kuliah sistem informasi manajemen (revisi)...

26
0 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) Case 4 JetBlue and the Veterans Administration: The Critical Importance of IT Processes Oleh: Renaldo Prima P056101541.46 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: duongdung

Post on 13-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

0

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi)

Case 4 JetBlue and the Veterans Administration:

The Critical Importance of IT Processes

Oleh:

Renaldo Prima P056101541.46

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia dituntut untuk mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Dalam

lingkup perusahaan, teknologi informasi sangat diperlukan untuk

mengembangkan usahanya. Apalagi jika melihat persaingan usaha yang semakin

sengit, setiap perusahaan perlu membuat sistem teknologi informasi yang tepat

untuk dapat mempertahankan usahanya. Penggunaan teknologi informasi dan

sistem yang terintegrasi bertujuan untuk memudahkan cara kita berkomunikasi

antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan dan pelanggan perusahaan.

Penggunaan teknologi informasi dapat dirasakan perlu oleh perusahaan

JetBlue, perusahaan maskapai penerbangan dan Veterans Administration,

perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan rumah sakit. Setiap perusahaan

tersebut telah menerapkan sistem teknologi informasi yang saling terintegrasi

antar setiap departemen untuk memudahkan menjalankan aktivitas operasionalnya

dan terutama bagi pelayanan kepada setiap pelanggannya. Namun pada proses

berjalannya sistem tersebut, terkadang perusahaan perlu waspada jika terjadi

kegagalan sistem yang mungkin disebabkan oleh perangkat lunak maupun faktor

human error sebagai operator yang terhubung dengan sistem tersebut.

Kasus proses dalam teknologi informasi yang akan dibahas pada makalah

ini memberikan gambaran kepada pembaca bagaimana tindakan suatu perusahaan

jika mengalami kendala di dalam suatu sistem yang menjadi dasar kegiatan

operasional perusahaan.

1.2. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui betapa pentingnya

peran sistem teknologi informasi dalam menjalankan aktivitas perusahaan dan

memberikan pemahaman dalam menjalankan proses teknologi informasi yang

sewaktu-waktu dapat mengalami kendala serta memberikan solusi atas kendala

tersebut.

Page 3: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi

yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu

organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi

semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini

menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan

informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan

sistem lainnya.

Menurut O’Brien (1996) dalam Wijayanto (2003) di dalam sistem

informasi terdapat 4 (empat) komponen utama. Keempat komponen utama

tersebut adalah:

1. Sumber daya manusia

Yang termasuk dalam sumber daya manusia dalam sistem informasi

adalah end user dan IT specialist. End user adalah orang-orang yang

menggunakan sistem informasi, sedangkan IT specialist adalah orang-

orang yang mengembangkan dan mengoperasikan. Yang termasuk dalam

kalangan ini adalah system analyst, programer, operator komputer dan staf

sistem informasi yang lainnya. Secara singkat, system analyst merancang

sistem informasi berdasar permintaan informasi dari end user. Programer

menyiapkan program komputer berdasarkan spesifikasi dari system

analyst, sedangkan operator komputer mengoperasikan sistem informasi.

2. Sumber daya perangkat keras

Perangkat keras meliputi semua perangkat fisik dan material yang

digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, perangkat keras

tidak hanya meliputi mesin-mesin seperti komputer, tetapi juga semua

Page 4: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

3

media penyimpanan data. Contoh dari perangkat keras dalam sebuah

sistem informasi yang berbasis komputer adalah:

a. Sistem komputer, misalnya komputer personal, mainframe dan server.

b. Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse dan keyboard

serta perangkat output seperti monitor, printer dan media penyimpanan

data seperti disket dan harddisk.

c. Jaringan telekomunikasi, meliputi komputer, kartu jaringan dan

perangkat lain yang saling terhubung oleh berbagai media telekomunikasi

dalam sebuah organisasi.

3. Sumber daya perangkat lunak

Sumber daya perangkat lunak meliputi semua kumpulan perintah-perintah

pemrosesan informasi. Konsep ini tidak hanya meliputi suatu kumpulan

perintah bernama program yang mengatur dan mengontrol perangkat keras

komputer, tetapi juga kumpulan perintah pemrosesan informasi untuk

sumber daya manusianya. Hal tersebut disebut dengan prosedur. Contoh

dari perangkat lunak antara lain:

a. Perangkat lunak sistem, Berfungsi untuk mengontrol dan mendukung

operasi dari sebuah sistem komputer. Misalnya sistem operasi (Linux,

Windows dan lain-lain).

b. Perangkat lunak aplikasi, hal ini meliputi program-program yang secara

langsung mengatur penggunaan komputer untuk keperluan tertentu oleh

end users. Contohnya antara lain software pengolah data, spreadsheet, dan

pengolah gambar.

c. Prosedur, adalah instruksi-instruksi kepada pengguna sistem informasi.

Contohnya petunjuk penggunaan sebuah perangkat lunak.

4. Data

Data lebih dari sekedar bahan mentah dari sebuah sistem informasi.

Konsep dari data telah menjadi luas bagi manajer dan profesional sistem

informasi. Mereka menyadari bahwa sumber daya berharga bagi

organisasinya. Sumber daya data dari sebuah sistem informasi biasanya

dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Database, memproses dan mengorganisasi data.

Page 5: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

4

b. Knowledge bases, terdiri dari berbagai macam bentuk seperti fakta dan

aturan tentang sebuah subyek tertentu.

Komponen sistem informasi sangat tergantung kepada proses di masing-

masing perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi,

teknologi komputasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan

untuk mengirim data dari satu tempat ke tempat yang lain atau alat ke alat yang

lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk

mengolah data-data.Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk

menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.

Menurut M. Fakhri Husein dan Amin Wibowo (1999:8) sistem informasi adalah

seperangkat komponen yang saling berhubungan yang fungsinya mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung

pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain mendukung

pembuatan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi dapat

membantu manajer dalam menganalisa masalah, membuat masalah-masalah

kompleks dan menciptakan produk-produk baru.

Tujuan utama sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh semua penggunanya, baik internal maupun eksternal. Wilkinson

(1992) mengemukakan ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai organisasi

dalam pengembangan sistem informasi. Ketiga sasaran tersebut adalah:

1. menyediakan informasi untuk mendukung operasional harian,

2. menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan pihak internal,

3. menyediakan informasi untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan

kekayaan organisasi.

2.2. Jenis Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang

diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam

beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan

sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.

Page 6: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

5

Gambar 1. Jenis Sistem Informasi

Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa O’Brien (2005)

mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :

a) Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan

oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam

ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh

para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen

biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis

adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses

industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta

memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi

menjadi empat bagian, yaitu :

1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.

2) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)

Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang

bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan

dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online)

processing.

3) Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)

Page 7: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

6

Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan berbagai

proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit

listrik, dan sistem produksi baja.

4) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)

Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,

kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan

dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan.

Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan

menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan videoconference

dan lain-lain.

b) Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System)

Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus

pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan

yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan

memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level

manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka

diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem

pendukung manajemen. Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian

yaitu:

1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan

tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada

manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan

komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan

produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai

laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil

penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.

2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)

Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara

langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan

keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk

menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada

Page 8: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

7

perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan

dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan

bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.

3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)

Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting

dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan oleh

para eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat

menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau

menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari

suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.

4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems.

Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat

beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:

1) Sistem Pakar

Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak

sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh : penasihat aplikasi

kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis

2) Sistem Manajemen Pengetahuan

Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung perbuatan, pengaturan, dan

penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet

ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem

pemecah masalah pelanggan.

3) Sistem Informasi Strategis

Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan

produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.

Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem

web e-commerce.

4) Sistem Bisnis Fungsional

Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai

fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung

aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan

manajemen sumber daya manusia.

Page 9: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

8

2.3. Aktivitas Sistem Informasi

Adapun beberapa aktivitas pemrosesan informasi dasar yang terjadi dalam

sistem informasi, adalah:

- Input Sumber Daya Data

Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap dan

disiapkan untuk pemrosesan untuk aktivitas input. Input biasanya

berbentuk aktivitas entry data seperti pencatatan dan pengeditan. Para

pemakai akhir biasanya memasukan data secara langsung ke dalam sistem

komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari beberapa jenis

media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai

aktivitas edit untukmemastikan bahwa mereka telah mencatat data dengan

benar. Begitu dimasukkan, data bisa dipindahkan ke dalam media yang

dapat dibaca mesin, seperti magnetic disk hingga dibutuhkan untuk

pemrosesan.

- Pemrosesan Data Menjadi Informasi

Data biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti perhitungan,

perbandingan, pemilahan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran.

Aktivitas-aktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data,

hingga mengubahnya ke dalam informasi bagi para pemakai akhir.

Kualitas data apapun yang disimpan dalam sistem informasi juga harus

dipelihara melalui proses terus-menerus dari aktivitas perbaikan dan

pembaruan.

- Output Produk Informasi

Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan

disediakanuntuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem

informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi

para pemakai akhir. Produk informasi umum meliputi pesan, lapora,

formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video,

respons audio, produk kertas,dan multimedia.

Page 10: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

9

- Penyimpanan Sumber Daya Data

Penyimpanan adalah komponen dasar sistem informasi. Penyimpanan

adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan

secara teratur untuk digunakan kemudian

- Pengendalian Kinerja Sistem

Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja

sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik menggenai

aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini

harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat

memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas

sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat

dihasilkan bagi para pemakai akhir.

2.4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system)

adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat,

tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para

manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan

penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk

sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

- Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari

pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan

keputusan manajemen (management decision making).

- Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan

untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi

pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak

sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

a. Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi

manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan

keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang

Page 11: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

10

operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction

processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan

yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik,

atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer

penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya

untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

b. Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information

reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah

interaktif, sistem informasi berbasis computer yangmenggunakan model

keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan

keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja

elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara

interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

c. Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk

kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem

informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang

mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci

dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi

EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

2.5. Peran Sistem Informasi Dalam Bisnis

Sistem informasi, baik mulai pada tahap operasional (pemrosesan

transaksi) hingga penggunaan internet (e-commerce/e-business) mempunyai tiga

peran utama:

1. Mendukung proses bisnis dan operasional

2. Mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajemen

3. Mendukung strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif

Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level

manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh

karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi

Page 12: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

11

perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Namun

sebelum membicarakan sistem informasi seperti itu, berbagai level manajemen

dalam suatu organisasi akan dibahas terlebih dulu.

Di dalam organisasi tradisional umumnya terdapat 4 kelompok, yaitu

manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat

bawah, dan pegawai non-manajemen. Keempat kelompok tersebut sering

digambarkan dalam bentuk piramida sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Level Manajemen dan Organisasi

Manajemen tingkat atas (atau sering disebut manajemen strategis) adalah

manajemen pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis.

Keputusan strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan jarang sekali

menggunakan prosedur yang telah ditentukan. Keputusan strategis melibatkan

pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi.

Termasuk dalam hal ini yaitu penentuan sasaran organisasi dalam jangka panjang,

pengevaluasian sumber-sumber daya keuangan di masa mendatang, dan

perumusan tanggapan terhadap tindakan-tindakan para pesaing. Manajemen

tingkat menengah .(atau disebut manajemen. taktis) adalah manajemen yang

bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis, yaitu keputusan-

keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi.

Manajemen tingkat bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama kejadian-

kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-

Page 13: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

12

waktu dibutuhkan. Para pegawai non-manajemen adalah semua pegawai yang

tidak termasuk dalam manajemen.

Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara

vertikal dan horisontal. Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi

vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Arus informasi vertikal ke bawah berupa

strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa

ringkasan kinerja organisasi.

2.6. Kegagalan dan Keberhasilan Teknologi Informasi

Penerapan sistem teknologi informasi mempunyai kemungkinan gagal atau

berhasil. Ada beberapa aspek dalam keberhasilan dan kegagalan penerapannya.

Kegagalan dapat disebabkan oleh:

1. Institusi tidak mampu mempertahankan investasi teknologi informasi.

Jika institusi memandang penerapan teknologi informasi hanya satu kali

jadi, maka itu adalah kesalahan besar. Teknologi informasi berkembang

dari waktu ke waktu. Sangat dimungkinkan ada titik usang sebuah

teknologi informasi yang telah diterapkan institusi. Jika hal seperti ini

dibiarkan, dan muncul institusi lain yang tanggap pada perkembangan

teknologi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan

dan tuntutan pengguna, maka justru pesaing inilah yang akan bertahan.

2. Waktu penerapan yang tidak tepat. Waktu penerapan teknologi

informasi yang terlalu cepat, memakan biaya yang banyak atau kurang

efisien. Hal ini selain karena biaya penerapan teknologi baru masih

mahal, dimungkinkan kematangan analisis dalamm pengembangannya

kurang optimal. Namun penerapan yang terlambat juga akan berakibat

fatal. Selain dimungkinkan ketinggalan pesaing, juga tidak akan

menajdi yang pertama.

3. Kualitas sumber daya dan sistem teknologi informasi yang kurang

memadai. Kegagalan sistem teknologi informasi, sebagian besar justru

disebabkan oleh fakto non-teknis. Dalam hal ini sumber daya manusia

dan bahan yang akan diolah oleh sistem teknologi informasi.

Page 14: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

13

4. Perbedaaan kultur. Perbedaan teknologi, seringkali hanya didasarkan

pada aspek kebutuhan. Sistem seperti apa yang dibutuhkan, itulah yang

akan digunakan atau diterapkan. Pihak manajemen sering mengajukan

kriteria-kriteria berikut untuk penggunaan teknologi (Kling,1999)

- Menggunakan teknologi yang lebih canggih (apakah lebih cepat

atau lebih mudah digunakan)

- Menggunakan “teknologi yang lebih baik” (meskipun ada

kriteria yang berbeda untuk “lebih baik”, seperti lebih murah

atau yang kompatibel dengan peralatan lainnya)

- Sistem yang akan mengatur sehingga lebih efisien

Namun ternyata ada aspek kultur, sosial, ekonomi, dan dimungkinkan

aspek politis yang kurang dipertimbangkan. Hal ini akan mengakibatkan gagalnya

penerapan sistem teknologi informasi.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mencapai

kesuksesan penerapan sistem teknologi informasi:

1. Lembaga harus mempunyai visi tentang teknologi informasi. Hal ini

dikarenakan teknologi informasi berkembang dengan cepat.

2. Penerapan sistem teknologi informasi harus sesuai dengan rencana

strategis dan mendukung pelayanan.

3. Berusaha menjadi yang pertama dalam implementasi sistem teknologi

informasi. Namun demikian tetap harus memperhatikan sisi tepatnya

waktu dan kematangan analisis dalam pengembangannya.

4. Kreatif dalam pengembangan dan jangkauan.

2.7. Kegagalan Penerapan Sistem Informasi dalam Suatu Organisasi

Kegagalan dalam penerapan sistem informasi di perusahaan bukan merupakan

hal yang baru lagi, bahkan proyek sistem informasi yang gagal memiliki presentase

lebih tinggi dibanding penerapan sistem informasi yang sukses. Mawrey dalam

www.computerweekly.com (2004) menyebutkan bahwa penyebab terbesar

kegagalan penerapan sistem informasi adalah tidak adanya pembicaraan antara

berbagai divisi yang ada dalam perusahaan selama proses pembuatan

sisteminformasi. Direktur IT dan manajer dan pengacara perusahaan tidak

Page 15: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

14

memiliki kesepakatan mengenai apa yang mereka inginkan dari sistem informasi

tersebut. Orang-orang TI dengan sederhana memandang proyek secara fungsional,

orang-orang bisnis memandang proyek dari segi bisnis dan para pengacara ada untuk

memastikan proyek tersebut beroperasi secara pantas dalam kerangka kerja, namun

mereka tidak menyatukan ketiga hal tersebut. Dengan begitu produk informasi yang

dihasilkan akan memenuhi semua kebutuhan secara teknis namun pengoperasiannya

tidak cocok dengan cara kerja orang-orang di perusahaan.

Lyytinen and Hirschheim’s (1987) dalam Goulielmos (2003)

menyebutkan beberapa faktor kegagalan penerapan sistem informasi, yaitu:

Correspondence failure, sistem informasi tidak mampu memenuhi tujuan

dari desainnya.

Interaction failure. Pengguna jarang atau tidak merawat sistem informasi

yang ada

Process failure. Sistem informasi melebihi budget yang direncanakan

atau melewati batas waktu penelesaian yang ditentukan.

Expectation failure. Sistem informasi tidak mampu memenuhi harapan

dari para stakeholder.

Heru Prasetyo, mantan Country Managing Director Accenture dalam

Gani (2003), berpendapat bahwa kegagalan sistem informasi bisa terjadi karena TI

adalah bagian dari program besar menata strategi, proses, sumber daya manusia

dan sistem yang perlu dilakukan secara terpadu untuk dapat memperoleh manfaat

sehingga proyek jadi sangat besar, menyangkut hal non-TI yang cakupannya luas dan

kompleks. Hal tersebut sulit diterima perusahaan karena cara berpikir mereka

yang umumnya berangkat dari organisasi manajemen yang fungsional.

Meskipun rekomendasi sistem informasi diterima dan CEO mencoba

menerapkan, pelaksanaannya sangat sulit karena maslahnya timbul dari kultur

manajemen yang harus berubah.

Faktor lainnya dapat disebabkan karena tidak terjadi perubahan meskipun

sistem informasi sudah terpasang karena prosesnya hanya berubah sedikit, dan

organisasinya tidak menyesuaikan. Sehingga sistem informasi yang ada menjadi

tidak terpakai, atau strateginya tidak terdukung, lalu menolak sistemnya.

Meskipun proyek TI-nya sendiri bisa dinyatakan sukses tapi bila tidak memperoleh

Page 16: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

15

dukungan eksekutif dan pengguna tidak kompeten dalam teknologi maka

penerpan sistem informasi tersebut tidak akan efektif.

Kurangnya input dari user pada saat pembuatan sistem informasi sehingga

pihak TI tidak mengerti kebutuhan dan spesifikasi apa saja yang diinginkan dari

sistem akan menyebabkan produk informasi yang dihasilkan tidak mampu

mendukung kegiatan perusahaan. Kebutuhan perusahaan yang senantiasa

berubah-ubah seiring dengan perkembangan perusahaan tanpa diiringi

dengan proes review secara berkala terhadap sistem informasi perusahaan dan

tidak meng-update sistem sesuai dengan perubahan kebuthuan, maka informasi

yang terkandung di dalam sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana

mestinya.

Ketidaksempurnaan informasi juga bisa menjadi penyebab kegagalan

penerapan sistem informasi di perusahaan. Ketidak sempurnaan informasi

tersebut bisa berupa informasiyang tidak praktis dan terlalu mahal, informasi yang

ada tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak mampu memberikan dukungan secara

akurat, serta informasi berada dalam format yang salah.

Sedangkan menurut Rosemary Cafasaro dalam O’Brien (2005) kegagalan

sistem informasi adalah kurangnya dukungan dari manaejemen eksekutif dalam artian,

pada tahap evaluasi dan pengambilan keputusan berdasarkan sistem informasi.

Manajemen ekskutif dapat dikatakan kurang mempercayai informasi-informasi

dan tidak mengawasi jalannya sistem tersebut. Sistem informasi yang

dikembangkanadalah bertujuan untuk mempermudah penggunaan akhir (end user).

Akan tetapi sistem informasi yang dikembangkan akan mengalami kegagalan

bilamana pemakai akhir tidak memberikan balasan dari apa yang telah digunakan

dan dilaksanakan. Karena hal ini dibutuhkan untuk mengevaluasi dari sistem

informasi yang digunakan.

Page 17: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

16

BAB III

PEMBAHASAN

Kasus 4

JetBlue dan Veterans Administration: Titik kritis dalam Proses TI.

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang teknologi informasi, perangkat

lunak, dan perangkat keras segera datang ke dalam pikiran kita. Sementara ini

tentu penting, baik dalam proses TI tersebut, terutama bagi mereka yang perlu

keluar dari situasi bencana, juga penting. Yang terpenting, ini harus dilihat dalam

sebelumnya, dan tidak setelahnya, mereka dibutuhkan. Sebagai contoh, kembali

ke Februari 2007, ketika JetBlue Airways terpaksa membatalkan lebih dari 1.000

penerbangan setelah badai es.

"Untuk itu, kami tidak memiliki cukup dari rumah-kantor kami karyawan

atau anggota kru yang dilatih pada sistem reservasi kami, jadi sementara kami

mengirim orang ke bandara untuk membantu, yang kami rasa baik, namun mereka

tidak dilatih untuk benar-benar menggunakan sistem komputer. Jadi kita akan

melalui proses sekarang di mana kita secara aktif pelatihan para anggota kru,

"kata juru bicara Eric Brinker. Maskapai yang memberikan diskon juga

merupakan suatu proses memperluas kemampuan anggota awaknya untuk

menerima pemesanan sehingga mereka dapat menerima panggilan yang lebih

banyak. "Kami pada dasarnya tidak tahu," kata Brinker. "Kami sedang bekerja

pada sebuah sistem untuk dapat secara otomatis memberitahukan mereka lebih

baik untuk melakukan panggilan telepon."

Di tengah krisis, departemen TI JetBlue mengembangkan sebuah database

yang memungkinkan tim penjadwalan perusahaan penerbangan untuk

meningkatkan multitasking. "Mereka menerima ribuan panggilan telepon dari

anggota kru kami, dan kami menciptakan sebuah database untuk masuk dalam

keberadaan anggota kru kami. Maka informasi yang akan sinkron dengan

informasi tentang anggota kru yang berada di sistem utama, "kata Brinker.

"Sekarang, selama situasi cuaca, penerbangan kami dan awak penerbangan dapat

menghubungi kami dan memberi kami lokasi di mana mereka berada, dan kita

Page 18: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

17

dapat mulai membangun kembali agar maskapai penerbangan segera

menggunakan alat ini. Kami melakukannya dengan referensi silang dimana

anggota kru mengatakan mereka dibandingkan tempat komputer mengatakan

mereka, yang tidak selalu sinkron. "

Brinker mengatakan maskapai itu pernah mengalami krisis penuh

sebelumnya, jadi itu tidak diperlukan untuk menggunakan jenis database.

"Sistem, yang dikembangkan dalam 24 jam dan diimplementasikan di tengah

krisis JetBlue, kini telah diimplementasikan sebagai full-time system," katanya.

"Itu merupakan peningkatan di balik layar yang nyata bagi kedua anggota kru

kami dan pelanggan," katanya. JetBlue juga meningkatkan cara berkomunikasi

dengan pelanggan, termasuk mendorong peringatan penerbangan otomatis kepada

pelanggan melalui e-mail dan perangkat mobile.

Bahkan tampaknya proses yang lebih kecil dan kurang kritis dapat

memiliki konsekuensi dari besarnya di dunia yang saling terkait di mana kita

hidup. Pada bulan September 2007, dalam sidang House Committee on Veterans’

Affairs, anggota parlemen belajar tentang kegagalan sistem terjadwal yang

mencatat aplikasi kunci di 17 Veterans Administration (VA) fasilitas medis untuk

sehari. Dr Ben Davoren, direktur informatika klinis untuk San Francisco VA

Medical Center, menandainya sebagai "Ancaman teknologi yang paling signifikan

untuk keselamatan pasien VA yang pernah dimiliki.” Namun bertumbuh dari

perubahan sederhana dalam prosedur manajemen yang tidak perlu diikuti.

Perubahan kecil tercatat berakhir menjatuhkan aplikasi pasien primer di 17 pusat

medis VA di California utara.

Rinciannya terkena betapa menantang itu adalah untuk efek perubahan

besar dalam organisasi yang kompleks dari ukuran kantor VA bagian Informasi &

Teknologi (OI & T). Dimulai pada Oktober 2005 dan awalnya dijadwalkan akan

selesai pada Oktober 2008, "reformasi" dari organisasi TI di VA yang terlibat

beberapa tujuan substansial. Sebagai bagian dari upaya reformasi, VA berupaya

mengalihkan kontrol lokal dari infrastruktur operasional TI untuk daerah pusat

pengolahan data.

Page 19: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

18

Secara historis, masing-masing dari 150 atau lebih pusat-pusat medis

dijalankan oleh VA memiliki sendiri layanan TI, otoritas anggaran sendiri, dan

staf sendiri, serta kemandirian berkaitan dengan bagaimana infrastruktur TI

berevolusi. Semua keputusan tentang TI dibuat antara seorang pejabat TI

kepemimpinan lokal dan direktur bahwa pusat medis tertentu. Sementara yang

dibuat di tempat staf TI responsif terhadap kebutuhan lokal, itu membuat

standardisasi di situs hampir mustahil di berbagai bidang seperti administrasi

keamanan, infrastruktur dan pemeliharaan, dan pemulihan bencana.

Pada pagi hari tanggal 31 Agustus 2007, staf di pusat-pusat medis di

seluruh California utara memulai hari kerja mereka dengan cepat menemukan

bahwa mereka tidak bisa masuk ke sistem pasien mereka. Aplikasi pasien primer,

Vista dan CPRS, tiba-tiba menjadi tidak tersedia. Vista, yang merupakan

singkatan dari Veterans Health Information Systems and Technology Architecture

(Sistem Informasi Kesehatan Veteran dan Arsitektur Teknologi), adalah sistem

VA untuk menjaga catatan kesehatan elektronik. CPRS, Computerized Patient

Record System (Sistem Komputerisasi Rekam Pasien), adalah Seperangkat

aplikasi klinis yang memberikan pandangan antar departemen dari setiap catatan

kesehatan masing-masing pasien. Ini termasuk real-time untuk pengecekan sistem,

sistem pemberitahuan untuk memperingatkan dokter dari peristiwa penting, dan

sistem pengingat klinis. Tanpa akses ke Vista, dokter, perawat, dan lain-lain tidak

mampu untuk menarik catatan pasien.

"Ada banyak perhatian pada tanda-tanda dan gejala dari masalah dan

sangat sedikit perhatian pada apa yang sangat sering langkah pertama yang Anda

miliki dalam mendahulukan sebuah insiden TI, yang adalah, 'Apa hal terakhir

yang harus diubah dalam lingkungan ini "Direktur Eric Raffin katanya.

Fasilitas medis yang terkena dampak langsung diimplementasikan pada

rencana kontingensi lokal mereka, yang terdiri dari tiga tingkatan: yang pertama

dari mereka adalah mengalihkan data dari Data Center Sacramento ke Denver

Data Center, menurut Bryan D. Volpp, kepala asosiasi staf dan klinis informatika.

Volpp berasumsikan bahwa data center di Sacramento akan pindah ke tingkat

pertama dari cadangan-beralih ke pusat data Denver. Itu tidak terjadi.

Page 20: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

19

Pada hari itu, situs Denver tidak pernah tersentuh oleh pemadaman sama

sekali. Ke-11 situs yang berjalan di daerah yang mempertahankan operasi normal

mereka sepanjang hari. Jadi mengapa tidak tim Raffin membuat keputusan untuk

gagal ke Denver? "Apa tim di Sacramento ingin menghindari penempatan risiko

pada 11 lokasi yang tersisa di lingkungan Denver, fasilitas yang masih beroperasi

tanpa gangguan. Masalahnya bisa saja terkait dari perangkat lunak, "kata Raffin.

Dalam hal ini, masalahnya mungkin telah menyebar ke fasilitas VA Denver, juga.

Karena kelompok Sacramento tidak bisa mencari titik masalah, mereka membuat

keputusan untuk tidak mengalihkan data tersebut.

Greg Schulz, analis senior di The Storage I/O Group, mengatakan

kerentanan utama dengan mirroring adalah persis apa Raffin ditakuti. "Jika saya

merusak salinan utama saya, maka saya adalah cermin rusak. Jika saya memiliki

salinan di St Louis dan salinan di Chicago dan mereka mereplikasi secara real

time, mereka berdua rusak, mereka berdua dihapus. "Itulah mengapa salinan

point-in-time diperlukan, Schulz melanjutkan. "Saya memiliki semua yang saya

butuhkan untuk mendapatkan kembali ke negara yang dikenal."

Menurut Volpp, "gangguan sangat mengganggu operasi normal kami,

terutama dengan perawatan rawat jalan dan tidak sabar dan farmasi." Kurangnya

catatan elektronik mencegah penduduk di sekitar mereka untuk mengakses data

grafik pasien untuk meninjau hasil hari sebelum atau tambahkan perintah. Perawat

tidak bisa menyerahkan dari satu beralih ke lain melalui Vista, karena mereka

terbiasa. Pembuangan harus ditulis dengan tangan, sehingga pasien tidak

menerima daftar normal instruksi atau obat, yang biasanya diproduksi secara

elektronik.

Volpp mengatakan bahwa dalam beberapa jam berhenti kerja, "sebagian

besar pengguna mulai merekam dokumentasi mereka di atas kertas," termasuk

resep, pesanan laboratorium, formulir persetujuan, dan tanda-tanda vital dan

pemutaran. Ahli jantung tidak bisa membaca EKG, karena mereka biasanya

ulasan online, juga tidak bisa mereka memesan, update, atau menanggapi

konsultasi.

Page 21: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

20

Di Sacramento, kelompok perusahaan akhirnya dapat mengatasi atas apa

yang terjadi yang menyebabkan penghentian kerja ini. "Satu tim meminta

perubahan harus dibuat oleh tim lain, dan tim lainnya membuat perubahan," kata

Raffin. Ini melibatkan konfigurasi port jaringan, tetapi hanya sejumlah kecil orang

tahu tentang hal itu. Lebih penting, kata Raffin. "Permintaan perubahan yang

sesuai belum selesai. "Masalah prosedural berada di titik masalah. "Kami tidak

memiliki dokumentasi yang kami harus memiliki," katanya. Jika dokumentasi

untuk mengubah port telah ada, Raffin mencatat, "bahwa akan menyebabkan kita

untuk sangat cepat memberikan beberapa korelasi acara: Lihatlah jam, perhatikan

ketika sistem mulai menurunkan, dan kemudian berhenti dan menyadari apa yang

kita benar-benar perlukan untuk melakukan perubahan-perubahan kembali keluar,

dan sistem akan memiliki kemungkinan dikembalikan sendiri dalam waktu

singkat. "

Menurut Evelyn Hubbert, seorang analis di Forrester Research Inc,

pemadaman yang melanda VA tidak jarang. "Mereka tidak membuat berita

halaman depan karena itu memalukan." Lalu, ketika sesuatu terjadi, katanya, "Ini

adalah efek domino lengkap. Sesuatu turun, sesuatu yang lain turun. Itu

sayangnya merupakan kekhasan untuk banyak organisasi. "Schulz setuju. "Anda

dapat memiliki semua software terbaik, semua hardware terbaik, ketersediaan

tertinggi, Anda dapat memiliki orang-orang terbaik," kata Schulz. "Namun, jika

Anda tidak mengikuti latihan terbaik, Anda dapat membuat semua itu tidak

berguna."

Pertanyaan Studi Kasus

1.Eric Brinker dari JetBlue mencatat bahwa database yang dikembangkan selama

krisis tersebut belum diperlukan sebelumnya karena perusahaan belum pernah

mengalami kehancuran. Apa risiko dan manfaat yang terkait dengan pendekatan

ini untuk perencanaan TI? Berikan beberapa contoh dari masing-masing.

Jawaban:

Database merupakan sekumpulan data dalam bentuk record yang

disimpan dan digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengembangkan

usahanya dalam berbagai kepentingan usaha. Bagi perusahaaan seperti JetBlue,

Page 22: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

21

masalah database menjadi sangat kompleks karena ada berbagai macam data yang

harus digunakan dalam layanan penerbangan. Seperti masalah cuaca menjadi

penting untuk dipertimbangkan dalam layanan penerbangan yang melibatkan

awak penumpang dan awak penerbangan. Resiko dari ketidakmampuan

perusahaan dalam memanfaatkan database dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan layanan penerbangan, misalnya kasus pembatalan lebih dari 1000

penerbangan akibat badai es dan sistem reservasi pelanggan yang mengalami

overload trafik data pelanggan. Namun pihak perusahaan dapat langsung

mengantisipasi dengan cara manual. Melalui kerja sama dengan pihak operator

yang memiliki informasi yang up-to-date dan sistem dispatcher yang tepat,

kondisi overload sistem dapat segera ditangani. Adapun manfaat perusahaan

dalam pembuatan database yang tepat adalah dapat memberikan kemudahan

dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Melalui sistem database

yang terintegrasi, perusahaan dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak yang

terkait, termasuk pelanggan yang menggunakan layanan penerbangan perusahaan.

Pembelian dan perawatan sistem memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit,

namun investasi jangka panjang memang membutuhkan biaya tinggi dengan

tingkat kegunaan yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi

perusahaan, misalnya informasi mengenai cuaca yang berujung pada kesiapan

jadwal penerbangan dan sistem otomatis untuk mengingat pelanggan mengenai

jadwal penerbangan.

2.Dengan melihat ke belakang, kita sekarang tahu bahwa keputusan yang dibuat

oleh Eric Raffin dari VA untuk tidak mengalihkan data ke situs Denver adalah

yang benar. Namun, kegagalan terjadi untuk mengikuti prosedur cadangan

ditetapkan. Dengan informasi yang ia miliki saat itu, alternatif lain apa yang dia

bisa pertimbangkan? Kembangkan setidaknya dua dari alternatif tersebut.

Jawaban:

Kelancaran sistem menjadi kewajiban perusahaan dalam menjalankan

aktivitas operasional perusahaan. Perusahaan yang menggunakan sistem yang

terintegrasi harus dapat melakukan maintenance terhadap sistem yang menjadi

inti penggerak jalannya aktivitas operasional perusahaan. Adapun berbagai

Page 23: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

22

prosedur yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi untuk menjaga sistem agar dapat

berjalan dengan baik. Prosedur tersebut biasanya dicatat dalam catatan standard

operation prosedure yang lekat dengan sistem yang digunakan. Dalam kasus ini,

Eric Raffin selaku direktur perusahaan, memutuskan untuk tidak mengalihkan

data ke server lain, yaitu Denver karena masalah kegagalan sistem yang menerpa

perusahaan layanan kesehatan VA belum dapat dipastikan secara tepat. Sistem

tersebut berhubungan dengan tiap database perusahaan yang digunakan untuk

berbagai kepentingan. Raffin tidak ingin mengorbankan dan membuat sistem di

cabang lain mengalami gangguan lanjutan dari cabang di California Utara. Tiap

cabang memiliki database yang berbeda-beda, sehingga Raffin tidak mau

mengambil resiko dari gagalnya sistem back-up ke cabang lain. Apalagi data yang

ingin di back-up memiliki file error yang tidak dibaca oleh sistem dan akan

mempengaruhi kelancaran sistem di cabang lain.

Adapun alternatif tindakan yang dapat menjadi pertimbangan Eric Raffin

untuk menghadapi kegagalan sistem yang terjadi di cabang California Utara yaitu

dengan memback-up system error di dalam server baru yang memang menjadi

server cadangan perusahan dalam menjalankan operasionalnya. Pelacakan system

error dapat segera dilakukan perusahaan melalui evaluasi system record dari

setiap tindakan yang dicatat dalam sistem. Database yang tercatat dalam server

dapat diperiksa dan segera diperbaiki jika terjadi kegagalan maupun kesalahan

input data yang tidak sesuai dengan prosedur. Setelah diperbaiki, sistem harus

diperbaiki agar masalah serupa tidak terulang kembali.

3.Sebuah perubahan kecil didokumentasikan mengakibatkan runtuhnya sistem

VA, terutama karena keterkaitan yang tinggi antara aplikasi. Apa sisi positif dari

tingkat tinggi interkoneksi, dan bagaimana hal ini memberikan manfaat bagi

pasien? Berikan contoh-contoh dari kasus ini untuk membenarkan jawaban Anda.

Jawaban:

Manfaat positif dari interkoneksi yang tinggi antar aplikasi, untuk

memudahkan perputaran data dan informasi yang diperlukan bagi setiap sistem

yang terhubung. Pasien juga dapat merasakan manfaat dari sistem yang

terintegrasi melalui kecepatan dan ketepatan layanan rumah sakit, baik doktor

Page 24: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

23

maupun perawat dalam menangani setiap keluhan maupun penyakit yang berbeda

satu sama lain antar pelanggan. Contoh melalui sistem aplikasi Vista dan CPRS,

doktor, perawat, dan orang lain yang terhubung untuk melayani pelanggan dapat

mengetahui informasi pelanggan yang telah ada pada setiap bagian departemen

rumah sakit, yang termasuk sistem order-checking secara real-time, sistem

peringatan atas kejadian pelanggan yang signifikan, dan sistem pengingat yang

berhubungan dengan klinikal.

Adapun manfaat lain dari sistem yang memiliki interkoneksi yang tinggi

yaitu memudahkan penyesuaian sistem dengan data yang dibutuhkan pada

departemen lain. Database yang tercatat dalam sistem utama dapat segera

digunakan pada sistem lain yang berhubungan dengan server utama sehingga

dapat segera digunakan dan dapat diberikan hak untuk menambahkan informasi

pada data tersebut. Sistem yang memiliki interkoneksi tinggi dapat melakukan

sistem back-up yang cepat dan tepat. Pencatatan record dapat segera dideteksi dan

direkam dalam sistem back-up yang dapat digunakan jika terjadi kegagalan

sistem.

Page 25: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

24

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Persoalan pada proses berjalannya sistem teknologi informasi akan terjadi

apabila setiap perusahaan tidak mengelola sistem tersebut dengan baik.

Perusahaan maskapai penerbangan, JetBlue, telah belajar dari suatu pengalaman

yang memberikan peringatan atas betapa pentingnya kapasitas memory dari suatu

sistem, dan mengembangkan menjadi sistem yang lebih baik. Apalagi faktor

cuaca menjadi faktor utama dalam kegiatan penerbangan yang menjadi penentu

kelancaran aktivitas operasionalnya. Sifat dari layanan penerbangan yang tidak

berwujud dalam bentuk fisik, mengharuskan perusahaan mengedepankan service

quality yang baik pada setiap pelanggannya agar nama baik perusahaan dan

loyalitas pelanggan akan tetap terjaga.

Veterans Administration yang bergerak pada perusahaan kesehatan dan

rumah sakit telah menerapkan sistem teknologi informasi pada kegiatan

operasional usahanya. Bahkan mereka telah mengintegrasikan setiap informasi

pelanggan yang ada pada customer database di dalam sistem aplikasi utama

mereka, Vista dan CPRS. Namun adanya perubahan sistem teknologi informasi

yang menuntut perubahan pada prosedur menjalankan sistem tersebut menjadi

penyebab fatal yang berujung pada aktivitas operasional perusahaan. Pengalaman

ini sangat penting untuk menjadi perhatian bagi perusahaan agar selalu

memperhatikan manajemen prosedural dalam transisi sistem.

5.2. Saran

Setiap perusahaan yang telah menggunakan sistem teknologi informasi

wajib mengelola sistem tersebut secara proaktif. Data dan informasi yang telah

dicatat dalam database yang terintegrasi dengan sistem menjadi data penting bagi

perusahaan. Prosedural sistem yang berbasis teknologi informasi harus menjadi

perhatian bagi setiap penggunanya dan hendaknya setiap departemen mengontrol

aktivitas pada sistem agar jika terjadi kendala, dapat langsung segera diatasi.

Page 26: Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (Revisi) …renaldo46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/12/Tugas-Case-4... · Periperal komputer, misalnya alat input seperti mouse

25

DAFTAR PUSTAKA

Deris. 2010. Kegagalan Penerapan Sistem Informasi dalam Suatu Organisasi.

deris.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../Kegagalan-Sistem-Informasi-_UAT...Diakses

pada tanggal 22 Desember 2011

Goulielmos, Markos. 2003. Outlining Organizational Failure in Information

System Development. Disaster prevention and Management, Vol. 12 No.

4, pp. 319-327. www.homepages.strath.ac.uk

Magaline F, Mahamudu B. N, Ho E. Sistem Informasi, apr1l-si.comuf.com/SI.pdf

diakses pada tanggal 20 November 2011

O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan

Manajerial. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems,

12th

Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah).

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Harsono D. 2009. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen

Pertahanan Nasional (Simtanas) di Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara,

Universitas Diponegoro, Semarang.

eprints.undip.ac.id/25116/1/DJATI__HARSONO.pdf diakses pada tanggal 20

November 2011

Sudaryatno B. Sistem Informasi Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer, Yogyakarta.

http://www.scribd.com/doc/57504550/32/AKTIVITAS-SISTEM-INFORMASI

diakses pada tanggal 20 November 2011.

Purwoko. 2010. Perencanaan dan Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi pada

Perpustakaan. Tesis. Program Pascasarjana Manajemen Informasi dan

Perpustakaan, Yogyakarta.

Sani A. 2011. Pelaksanaan E-Business Pada PT. Giant Supermarket Padjajaran

Bogor. Magister Bisnis dan Manajemen Institut Pertanian Bogor: Bogor.

www.computerweekly.com. 2004. Projects are failing because firms expect them

to, warns IT barrister. Diakses pada tanggal 26 Desember 2010.