tugas makalah berbakat atau memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa psikologi pendidikan
DESCRIPTION
Tugas Makalah Berbakat atau Memiliki Kemampuan dan Kecerdasan Luar Biasa Psikologi PendidikanTRANSCRIPT
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“BERBAKAT ATAU MEMILIKI KEMAMPUAN DAN KECERDASAN LUAR
BIASA”
Oleh Kelompok 4 Kelas B
Fitria Astuti ( 1011011065 )
I Wayan Handika ( 1011011088 )
Ni Kadek Putri Intariani ( 1011011097 )
I Made Sumadiyasa ( 1011011103 )
I Wayan Ari Sanjaya P. ( 1011011136 )
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2010
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Berdasarkan mata kuliah yang telah diberikan, kami memberi judul makalah ini
Psikologi Pendidikan dengan membahas mengenai anak berkebutuhan khusus,
topik yang akan dibahas adalah “Berbakat atau Memiliki Kemampuan dan
Kecerdasan Luar Biasa”.
Dalam proses pembelajaran terdapat anak-anak yang memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Dalam suatu lingkungan sosial maupun
lingkungan pendidikan terdapat anak yang memiliki kelebihan dalam hal tertentu
yang merupakan bakat yang dimiliki oleh anak tersebut serta terdapat pula anak
yang kemampuannya di bawah rata-rata atau normal. Untuk dapat melaksanakan
pendidikan terhadap anak dengan tipe tersebut, diperlukan terlebih dahulu
mengenai pengertian dan pemahaman tentang mereka, selajutnya diikuti dengan
mengetahui karakteristik dan penentuan metode yang tepat dalam melaksakan
pendidikan anak yang berkebutuhan khusus.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyusunan dan pembuatan makalah ini. Rasa terimakasih kami sampaikan
kepada ibu dosen pembimbing Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Psi yang
telah bersedia menuntun dan membantu kami dalam pembuatan makalah ini serta
narasumber dan pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu demi
terselesaikannya makalah ini sesuai dengan apa yang telah diharapkan
sebelumnya.
Kami sebagai manusia yang banyak memiliki kekurangan menyadari
bahwa apa yang kami sampaikan dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam proses penyampaiannya maupun isi atau hal-hal yang
terkandung di dalamnya. Maka dari itu kami selaku penulis dan penyusun
makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang kami
iii
banggakan yang bersifat membangun sehingga dapat membantu kami untuk dapat
lebih menyempurnakan lagi makalah yang kami buat ini. Kami sangat berharap
apa yang kami sajikan dan apa yang kami sajikan dalam makalah ini dapat
memberikan manfaat-manfaat yang sedianya dapat berguna pagi pembaca pada
umumnya dan para penyelenggara pendidikan pada khususnya sehingga apa yang
menjadi tujuan pendidikan di Indonesia serta tujuan Bangsa Indonesia dapat
tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Singaraja, 12 Oktober 2010
Kelompok 4,
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
Latar Belakang Masalah................................................................ 1
Tujuan............................................................................................ 2
Rumusan Masalah.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
Pengertian Anak Berbakat………................................................. 3
Karakteristik Anak Berbakat......................................................... 3
Model Pendidikan Anak Berbakat................................................ 4
Contoh Kasus Anak Berbakat….......…………............................ 6
BAB III PENUTUP.................................................................................. 8
Kesimpulan..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Setiap individu atau anak yang dilahirkan ke dunia ini memiliki perbedaan
kemampuan atau potensi walaupun beberapa diantaranya memiliki persamaan
dalam hal-hal tertentu. Dalam proses pembelajaran individu-individu yang
berbeda tersebut dapat berkumpul menjadi satu. Selama proses pendidikan akan
terlihat antara individu yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata atau normal
atau individu atau anak didik yang memiliki kemampuan di atas rara-rata yang
disebut dengan anak berbakat. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai anak
yang berbakat atau memiliki kemampuan di atas rata-rata. Bagi seorang calon
pendidik maupun seorang pendidik perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan
anak yang berbakat tersebut serta berbagai karakteristik yang mereka miliki, yang
pada akhirnya dapat menentukan metode atau tehnik dalam mendidik yang sesuai
atau yang tepat terhadap tipe anak yang berbakat tersebut. Hal ini cukup memgang
peranan yang sangat penting karena dengan pengajaran yang tepat, kemampuan-
kemampuan atau potensi yang terdapat pada anak tersebut dapat diarahkan atau
dioptimalkan sehingga dapat diwujudkan dalam realita. Sesuai dengan Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 4 menyatakan bahwa “Warga
Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus” serta pada Pasal 12 Ayat 1 b yang menyatakan “Setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya” hal ini tentunya semakin
menegaskan bahwa setiap potensi kelebihan yang ada pada diri peserta didik
harus dikembangkan atau di arahkan sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya. Seperti halnya yang dapat dipetik dari bagan pendidikan yang
mendekskripsikan input yang berkualitas ( berbakat ) dengan memperoleh
pendidikan yang baik atau tepat dapat menghasilkan keluaran yang baik atau lebih
baik dari kualitas pada saat input tersebut, oleh karena hal tersebutlah seorang
2
calon atau pendidik harus mengetahui siswanya terutama potensi yang ia miliki
dan dapat menentukan teknik pendidikan yang tepat.
Tujuan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka tujuan pembuatan
makalah adalah : Agar pembaca dapat mengetahui anak yang disebut anak yang
berbakat, mengetahui berbagai karakteristik yang dimilikinya, serta mengetahui
metode pembelajaran yang tepat bagi anak berbakat.
Rumusan Masalah.
Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada latar belakang dan tujuan
penulisan makalah, rumusan masalah yang sesuai dengan pemaparan tersebut
adalah :
- Pengertian anak berbakat,
- Karakteristik yang dimiliki oleh anak yang berbakat tersebut,
- Model pendidikan yang sesuai dengan tipe anak yang berbakat,
- Contoh kasus yang menyangkut anak berbakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Anak Berbakat.
Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi),
kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-
anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi
prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Pegertian lainnya
bahwa anak gifted ( anak berbakat ) adalah anak yang mempunyai potensi unggul
di atas potensi yang dimiliki oleh anak-anak normal. Para ahli dalam bidang anak-
anak gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari
pada manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan. Berdasarkan pada hal
tersebut yang dimaksud dengan anak berbakat adalah anak yang memiliki
kemampuan di atas anak lainnya ( anak normal ), memiliki komitmen yang tinggi
terhadap tugas-tugas dan memiliki kreativitas yang tinggi dan merupakan
kemampuan bawaan dan bukan hasil manipulasi lingkungan.
2. Karakteristik Anak Berbakat.
Individu yang berbakat atau anak berbakat memiliki beberapa karakterisitk
yang dapat menunjukan bahwa mereka adalah anak yang berbakat, untuk dapat
melihat bahwa seorang anak tersebut berbakat dapat dilihat dari beberapa segi
yang meliputi :
- Potensi,
- Cara menghadapi masalah,
- Kemampuan ( prestasi ) yang telah dicapai.
Berdasarkan hal tersebut, karakteristik yang dimiliki oleh anak bebakat
atau anak yang memiliki kemampuan kecerdasan luar biasa adalah sebagai
berikut:
4
- Intelektual/Belajar.
Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas,
penalaran tajam ( berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat ),
daya konsentrasi baik ( perhatian tak mudah teralihkan ).
- Kreativitas.
Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik,
memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam
menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu
bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta
tak mudah terpengaruh orang lain.
- Motivasi.
Tekun menghadapi tugas ( dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama,
tak berhenti sebelum selesai ), ulet dalam menghadapi kesulitan ( tak lekas
putus asa ), tak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin
mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin. Senang dan rajin belajar serta penuh semangat
dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-
pendapatnya ( jika sudah yakin akan sesuatu, tak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu ).
3. Model Pendidikan Anak Berbakat.
Mengingat bahwa anak berbakat memiliki kemampuan dan minat yang
amat berbeda dari anak-anak sebayanya atau anak seumurnya, maka agak sulit
jika anak berbakat dimasukkan pada sekolah tradisional, bercampur dengan anak-
anak lainnya. Di kelas-kelas seperti itu akan terjadi dua kerugian, yaitu: (1) anak
berbakat akan frustrasi karena tidak mendapat pelayanan yang dibutuhkan, dan (2)
guru dan teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu oleh perilaku anak
tersebut.
5
Beberapa kemungkinan pelayanan anak berbakat yang dapat dilakukan :
- Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat.
Program akselerasi dapat dilakukan dengan cara "lompat kelas".
Program akselerasi dapat dilakukan untuk: (1) seluruh mata pelajaran, atau
disebut akselerasi kelas, ataupun (2) akselerasi untuk beberapa mata
pelajaran saja. Dalam program akselerasi untuk seluruh mata pelajaran
berarti anak tidak perlu menempuh kelas secara berturutan, tetapi dapat
melompati kelas tertentu, misalnya anak kelas I Sekolah Dasar langsung
naik ke kelas III. Dapat juga program akselerasi hanya diberlakukan untuk
mata pelajaran yang luar biasa saja. Misalnya saja anak kelas I Sekolah
Dasar yang berbakat istimewa dalam bidang matematika, maka ia
diperkenankan menempuh pelajaran matematika di kelas III, tetapi
pelajaran lain tetap di kelas I.
- Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah).
Jika sekolah keberatan dengan pelayanan anak berbakat
menggunakan model akselerasi kelas atau akselerasi mata pelajaran, maka
cara lain yang dapat ditempuh adalah memberikan pendidikan tambahan di
rumah/di luar sekolah, yang sering disebut home-schooling. Dalam home-
schooling orang tua atau tenaga ahli yang ditunjuk bisa membuat program
khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang bersangkutan. Pada
suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia bisa saja
dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat
perkembangannya.
- Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual.
Dalam model ini biasanya jumlah anak per kelas harus sangat
terbatas sehingga perhatian guru terhadap perbedaan individual masih bisa
cukup memadainak. Masing-masing anak didorong untuk belajar menurut
ritmenya masing-masing. Anak yang sudah sangat maju diberi tugas dan
materi yang lebih banyak dan lebih mendalam daripada anak lainnya;
sebaliknya anak yang agak lamban diberi materi dan tugas yang sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Demikian pula guru harus siap dengan
berbagai bahan yang mungkin akan dipilih oleh anak untuk dipelajari.
6
Guru dalam hal ini menjadi sangat sibuk dengan memberikan perhatian
individual untuk anak yang berbeda-beda tingkat perkembangan dan ritme
belajarnya.
- Membangun kelas khusus untuk anak berbakat.
Dalam hal ini anak-anak yang memiliki bakat/kemampuan yang
kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi pendidikan khusus yang
berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak seusianya. Kelas
seperti ini pun harus merupakan kelas kecil di mana pendekatan individual
lebih diutamakan daripada pendekatan klasikal. Kelas khusus anak
berbakat harus memiliki kurikulum khusus yang dirancang tersendiri
sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat. Sistem evaluasi dan
pembelajarannya pun harus dibuat sesuai dengan kebutuhan.
4. Contoh Kasus Anak Berbakat.
Dalam hal ini terdapat beberapa contoh kasus berbeda yang merupakan
kasus fakta yang pernah terjadi.
- Seorang anak yang bernama Andrew Halliburton, yang ketika masih
berusia delapan tahun telah memahami matematika untuk sekolah
menengah tetapi kini hanya bekerja di warung cepat saji McDonald
dimana hal ini menunjukan kegagalan dalam pemanfaatan potensi yang
dimiliknya.
- Anna Markland yang telah menjadi bintang sekolah musik Chetham,
Manchester, Inggris, ketika berusia 11 tahun. Markland yang kini berusia
46 tahun, berasal Princes Risborough, Buckinghamshire, Inggris dan pada
1982 dinobatkan sebagai Pemusik Termuda Terbaik pleh BBC. Ia
kemudian belajar musik di Oxford selama dua tahun dan sekarang menjadi
seorang pemusik profesional yang dianggapnya sebagai profesi terbaik dan
ini merupakan contoh potensi yang tersalurkan dan telah sesuai dengan
yang diharapkan.
- Sama seperti Anna, seorang anak yang memiliki bakat atau potensi di
bidang menyanyi yaitu Jocelyn Lavin namun ia berbalik dari musik dan
berpindah menekuni ilmu pengatahuan alam. Ia kemudian memmperoleh
7
nilai A dalam bidang itu di antara anak-anak lainnya. Tetapi setelah masuk
University College London, ia gagal dalam matematika dan astronomi
pada usia 17 tahun. Ia kemudian keluar tanpa meraih satu gelar pun. Ini
menunjukan bahwa seorang anak yang berbakat memiliki keinginan untuk
mencoba hal lain padahal kemampuan yang dikuasainya terdahulu belum
dikuasai sepenuhnya oleh anak tersebut dan hal inilah yang
menggagalkannya.
Jika dilihat dari ketiga contoh kasus tersebut, maka dapat kita ketahui
bahwa seorang anak yang berbakat tidak menjamin bahwa anak tersebut akan
berhasil.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas,
kami dapat menyimpulkan bahwa seorang anak yang berbakat adalah anak
yang memiliki kemampuan di atas anak lainnya ( anak normal ), memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan memiliki kreativitas yang
tinggi dan merupakan kemampuan bawaan dan bukan hasil manipulasi
lingkungan dan ditunjukkan dengan adanya karakteristik yang melekat
pada diri anak yang berbakat tersebut. Namun dengan adanya perbedaan
metode dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi yang mereka
miliki menyebabkan adanya perbedaan hasil akhir diantara anak-anak
yang berbakat tersebut walaupun bakat atau potensi yang mereka miliki
adalah sama.