tugas laboratorium sdm
DESCRIPTION
Mengenai struktur organisasi serta pembagian jabatan dengan tugas-tugas terkait dengan jabatannya masing-masing..TRANSCRIPT
I. ANALISIS FILM “THE DEVIL WEARS PRADA”
A. Aktor Utama
Andy Sachs (Anne Hathaway)
Andrea ‘Andy’ Sachs (Anne Hathaway), fresh graduated yang mempunyai cita-cita
menjadi jurnalis. Tetapi justru mendapat pekerjaan sebagai asisten kedua Miranda
Priestly (Meryl Streep), kepala redaksi atau Editor-in-Chief majalah fashion ternama,
Runway. Walaupun tidak tertarik pada fashion, tapi Andy percaya bekerja di Runway
akan membuka karirnya sebagai jurnalis profesional. Ia bertekad mempertahankan
idealismenya di tengah lingkungan kerja yang mengagungkan fashion. Termasuk
cibiran dari asisten pertama Miranda, Emily (Emily Blunt) yang merupakan
seorang yang selalu mengikuti perkembangan fashion. Pada akhirnya Andy juga
mengikuti perkembangan fashion dan merubah penampilannya agar Miranda dapat
menyukai perubahan yang dilakukannya. Andy mempunyai kepercayaan diri, pintar,
sabar, bekerja keras, mudah menanggis, berprinsip dan lainnya.
Miranda Priestly (Meryl Streep)
Miranda ialah seorang kepala redaksi majalah fashion Runway. Dia ialah bos yang
sangat ikonik atau bisa dikatakan sangat teliti dengan perkembangan fashion. Miranda
juga seorang bos yang tidak gampang menerima seseorang untuk bekerja sebagai
asistennya, dia akan mencoba menjatuhkan mental para pelamar agar dia dapat
menemukan asisten yang sesuai dengan keinginannya. Miranda juga seorang bos dan
disiplin dan mengerjar karir. Dengan intonasi suara yang selalu setabil, membuat dia
terlihat menakutkan. Miranda selalu membuat mental dan pikiran Andy kacau karna
tingkahnya yang unik. Setiap hari Miranda selalu memberikan tekanan kepada Andy
agar terbiasa dengan dunia fashion yang berada di Runway.
Emily (Emily Blunt)
2.1 Review Film “The Devil Wears Prada”
Pemeran utama pada film ini adalah Andy Sachs atau dipanggil dengan Andrea yang
diperankan oleh Anne Hathway yaitu seorang jurnalis lulusan Northwestern University yang
bercita-cita mendapat pekerjaan yang diimpikan oleh setiap para gadis dan melamar menjadi
junior personal assistant dari Miranda Priestly (Maryl Streep) yaitu seorang pemimpin dari
majalah fashion nomor satu di Amerika yaitu Runway. Jutaan gadis New York yang rela mati
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut karena dengan pekerjaan tersebut mereka dapat
memakai pakaian yang mewah dan bermerek, bertemu dengan perancang busana ternama
bahkan datang ke acara-acara ternama. Pada awalnya Andy sendiri tidak tahu jika Runaway
merupakan majalah Fashion yang paling diperhitungkan dan memiliki bos yang paling kejam
yaitu Miranda Priestly yang selalu ingin menjadikan Runaway sebagai majalah panduan bagi
seluruh pencinta dan pekerja fashion serta melahirkan artis-artis ternama. Bahkan persetujuan
dari Miranda adalah sesuatu yg mutlak diperlukan oleh para desainer untuk mengetahui
sukses tidakknya koleksi mereka
Miranda pada awalnya tidak yakin dengan Andy yang sangat tidak modis, sedikit gemuk,
dan bahkan sama sekali tidak tahu tentang Runaway dan mengenai fashion. Ketika dia
mewawancarainya, Andy mengakui keadaan tersebut dan mencoba meyakinkan Miranda
bahwa dia dapat mempelajari semuanya dengan cepat, hingga akhirnya Miranda
menerimanya. Andy pun diterima bekerja pada majalah Runway dan pada awalnya dia
mengalami tekanan karena tempat kerja barunya semua karyawannya modis dan trendy,
sedangkan Andy berpenampilan sangat sederhana. Terlebih lagi Andy tidak dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik dan di mata bos-nya yaitu Miranda, Andy selalu tidak dapat
melakukan sesuatu dengan benar atau tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Dia mulai
merasakan kekejaman demi kekejaman yang diberikan oleh Miranda, seperti ketika
pekerjaannya selesai, Miranda tidak pernah mengucapkan terima kasih, ketika dia melakukan
kesalahan, dengan santai dan kejamnya Miranda mencaci makinya dengan kata-kata yang
lembut dan arogan.
Emily Charlton (Emily Blunt) yang merupakan personal assistant Miranda juga tetapi
Emily lebih senior dan Emily adalah salah satu orang kepercayaan Miranda karena Emily
selalu dengan cepat melakukan tugas yang Miranda perintahkan. Emily menjadi salah
seorang pegawai special untuk Miranda, sedangkan Andy hanya dipandang sebelah mata
sehingga pekerjaan yang diperintahkan kepada Andy lebih kepada urusan yang tidak penting
seperti merapikan mantel Miranda, menyiapkan dan membelikan Miranda makanan atau
minuman, mulai harus membeli kopi di Starbucks sampai harus mengambil baju dan rok
milik Calvin Klein dengan waktu yang terbatas. Sedangkan Emily selalu mendapatkan
pekerjaan utama seperti rencana Miranda untuk meminta Emily menemaninya ke fashion
show di Paris. Tetapi, Emily selalu menyindir dengan sinis gaya berpakaian Andy yang
dianggapnya “kuno” dan tidak sesuai dengan pekerjaan yang dia lakukan yaitu bekerja di
majalah fashion yang tekenal, Andy dianggap tidak se-level dengan Emily dan Emily merasa
bahwa Andy tidak akan bertahan lama bekerja di kantor majalah Runaway. Tetapi Andy
mempunyai cara untuk dapat bertahan dalam pekerjaannya. Andy meminta bantuan kepada
Nigel (Stanley Tucci) yaitu seorang art director Runaway untuk mengubah penampilannya.
Andy mendapatkan banyak free designer clothing dan accessories dari Nigel dengan segala
merek terkenal yang ia gunakan sehari-hari. Nigel benar-benar mengubah Andy yang kuno
menjadi Andy yang berpenampilan gaya dan menarik.
Pagi harinya Miranda dan Emily melihat perubahaan Andy dari mulai gaya rambut,
pakaian sampai cara Andy bekerja. Pacar dan teman-teman Andy pun sangat terkejut atas
perubahan yang Andy lakukan. Orang-orang disekitar Andy mulai memuji perubahan yang
dia lakukan dan hal itu membuat Andy semakin percaya diri. Pekerjaan yang dilakukan Andy
semakin lama semakin baik, Andy sudah mulai cepat tanggap dengan segala perintah yang
diberikan oleh Miranda. Miranda pun mulai menyukai Andy dan melupakan Emily.
Puncaknya ketika pekerjaan yang biasanya dilakukan Andy (menyimpan tas dan mantel milik
Miranda, membawakan Miranda kopi, dan mengambil barang-barang ini dan itu yang
diminta Miranda) sekarang dilakukan oleh Emily. Semula yang akan diajak ke Paris oleh
Miranda untuk menghadiri fall fashion shows adalah Emily berubah menjadi Andy. Posisi
Andy dan Emily menjadi terbalik karena Andy selalu dapat mengerjakan sesuatu sesuai
dengan keinginan Miranda dengan cepat walaupun harus mengorbankan waktu kehidupan
pribadinya sendiri. Awalnya pada saat Andy diajak untuk pergi ke Paris menghadri acara
Fashion show Andy ingin menolak karena dia tahu betul bahwa Emily sangat menginginkan
pergi ke Paris bersama Miranda sejak berbulan-bulan lalu. Emily sampai diet ketat agar bisa
memakai gaun-gaun mewah ke Paris. Belum sempat Andy memberi tahu tentang kabar itu,
Emily mendapatkan musibah. Ia mengalami kecelakaan, kakinya harus di gips dan wajahnya
penuh luka dan Emily sangat kecewa. Konsekuensi dari keberhasilan yang ia dapatkan dalam
pekerjaan ini adalah bahwa ia mulai teralienasi dengan lingkungan di sekitarnya, ia hanya
focus kepada pekerjaan yang hampir menyita seluruh waktunya untuk melayani Miranda.
Pada akhirnya ia mulai kehilangan waktu dengan para sahabatnya, pacar, maupun dengan
ayahnya.
Disisi lain Film ini juga menghadirkan persaingan dalam dunia fashion dimana Mirinda
mempunyai pesaing yang ingin berbuat licik kepadanya agar majalah fashion nomor satu di
Amerika tersebut mengalami pergesaran dan agar majalah tersebut tidak lagi menjadi majalah
utama bagi para designer.
Ending dari film ini, Andrea memutuskan untuk keluar dari Runway dan memberikan
semua baju-bajunya yang dipakainya di Paris kepada Emily karena ia sadar bahwa dia sudah
menyianyiakan waktu bersama teman-teman, pacar dan kehidupan pribadinya hanya untuk
mendapatkan pekerjaan ini dan Andy akhirnya bekerja di tempat yang baru sesuai dengan
hobby-nya yaitu menulis.
2.2 Analisis Permasalahan
2.2.1 Analisis Film The Devil Wears Prada
Dari review film diatas kita dapat melihat bahwa terdapat budaya yang bersifat
fungsionaldalam kehidupan manusia yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar
seperti kebutuhan primer dan kebutuhan social. Kebudayaan yang terintegrasi tersebut
terpusat pada kebutuhan untuk mengetahui mana yang baik dan buruk, yang cantik dan yang
jelek dsb. Hal ini biasanya dinamakan nilai-nilai budaya karena isinya adalah nilai-nilai,
patokan penilaian, pedoman untuk menilai menurut kebudayaan yang bersangkutan. Dalam
contoh kasus film tersebut menunjukan bahwa seseorang dapat bertahan dalam suatu hal
apabila dia mengikuti kebudayaan yang ada di lingkungan tersebut. Artinya, ketika Andy
ingin bertahan dengan pekerjaannya sebagai assistant personal Miranda yaitu bos dari
majalah fashion ternama di Amerika, dia harus mengikuti kebudayaan yang ada di tempat
kerjanya. Contohnya adalah menggunakan pakaian-pakaian yang bergaya pada masanya,
mengikuti cara bekerja orang-orang disekelilingnya dan mengetahui bagaimana cara untuk
mendapatkan tujuannya tersebut. Cara-cara tersebut digunakan untuk seseorang agar
mendapatkan posisi dalam lingkungannya atau agar dia tidak tereksklusikan dari
pekerjaannya.
Amerika adalah sebuah masyarakat yang heterogen dan majemuk. Nilai budaya yang
ditekankan adalah kerja, prestasi kerja, keberhasilan kerja dan produktivitas dimana masing-
masing pihak berusaha memperoleh sebanyak-banyaknya dari pihak lain.[12] Hal ini
ditunjukan pula dalam film ini dimana budaya Amerilka tersebut sangat ditonjolkan melalui
peran yang dimainkan oleh Miranda yaitu pemimpin dari majalah Fashion nomor satu di
Amerika. Dia memiliki sifat yang pekerja keras dimana hasil dari pekerjaan yang dia ciptakan
harus sempurna, karena hal tersebut berdampak pada tujuan utamanya yaitu ingin menjadikan
Runaway sebagai majalah panduan bagi seluruh pencinta dan pekerja fashion. Sehingga hal
tersebut menuntutnya untuk selalu mengikuti mode perkembangan jaman dan melihat
kesempatan yang ada. Hal tersebut membuatnya menjadi pemimpin majalah fashion yang tak
terkalahkan. Terlebih lagi dengan jiwa Miranda yang selalu ingin tampil sempurna maka
berpengaruh juga kepada para pegawainya yang senantiasa untuk memberikan yang terbaik
bagi pemimpinnya dimana tata ruangan, makanan, minuman, cara pegawainya bekerja,
berpenampilan dan berpakaian harus selalu sempurna dan jika tidak maka akan dipandang
sebagai sesuatu yang aneh dan tidak layak berada dalam perusahaan tersebut. Begitu pula
yang dialami oleh Andy pada saat dia bekerja di perusahaan tersebut.
Dari Film ini pula kita dapat melihat perilaku kapitalisme yang ada di
Amerika. Kapitalisme berasal dari pemikiran bahwa setiap orang memiliki hak yang sama
untuk mencari kemakmuran. Kapitalisme ditandai dengan hubungan antara pekerja-pekerja
bebas dan pemilik alat-alat produksi, dimana pekerja dijadikan modal sebagai alat eksploitasi
kerja untuk menciptakan laba yang sebanyak-banyaknya. Dalam film The Devil Wears Prada
menunjukan bahwa eksploitasi terjadi ketika seorang pemimpin perusahaan menuntut untuk
bekerja secara cepat dan sempurna, hal ini dikarenakan waktu yang ada harus digunakan
secara produktif untuk menghasilkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Untuk bertahan
dalam suatu posisi dalam pekerjaan tersebut seseorang harus rela untuk menyerahkan waktu
pribadinya dan teralienasi dari lingkungan sosialnya agar mendapatkan keuntungan yang
akan diberikan oleh pemimpin perusahaan ketika orang tersebut bekerja dengan baik dan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tesebut terjadi pada Andy ketika karirnya sudah
mulai meningkat tetapi konsekuensi dari pencapaian karirnya tersebut adalah kehilangan
waktu untuk dirinya sendiri maupun orang-orang disekitarnya, yang diprioritaskan adalah
kepentingan Miranda dan bagaimana cara untuk menyenangkan Miranda walaupun hal
tersebut diluar tugas utama Miranda sebagai personal assistan Miranda. Seperti dalam film ini
dicontohkan ketika Miranda menginginkan Andy untuk mendapatkan naskah Harry Potter
yang belum diterbitkan untuk anak-anaknya dan dengan cara apapun Andy akan berusaha
mendapatkan naskah tersebut agar posisinya dalam perusahaan tidak terancam atau ketika
Andy sedang makan malam bersama dengan Ayahnya dan Miranda menghubungi Andy, ia
harus segera siap menjalankan perintah Miranda dan meninggalkan makan malam bersama
ayahnya. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa pekerja dijadikan modal utama untuk
dieksploitasi dan hal tersebut mengakibatkan alienasi bagi dirinya maupun orang-orang
terdekatya. Para kapitalisme akan menjanjikan suatu reward jika pekerja melakukan tugasnya
dengan baik walaupun reward tersebut tidak sebanding dengan perjuangannya. Menurut Max
Weber, kapitalisme mendorong berkembangnya naluri manusia untuk meningkatkan
kekuasaan dan kekayaan yang kemudian melahirkan inisiatif untuk mewujudkan naluri
melalui nilai-nilai konstruktif. Missal, investasi, kerja keras dan hemat.
Adam smith melihat hubungan yang sederhana diantara orang-orang sebagai produsen
dan pekerja yang satu sama lain terjadi ketergantungan, dan ukuran riel dari suatu komoditas
adalah kualitas kerja yang ada pada barang-barang lain yang dapat dipertukarkan di
pasar. [13] Hubungan ketergantungan antara pemilik modal (kapitalis) dan pekerja terlihat
dalam film ini dimana pemilik modal yaitu Miranda membutuhkan pekerja untuk
membantunya memajukan perusahaan dan tetap menjadikan Runaway sebagai majalah
fashion nomor satu di Amerika. Miranda membutuhkan kedua personal assistantnya baik
Emily maupun Miranda sebagai pendukung atas tugas yang ada pada perusahaan. Miranda
tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan Emily dan Andy dimana Miranda membutuhkan
mereka untuk membawakan pakaian-pakaian dari perancag ternama untu dijadikan sebagai
model dalam majalah tersebut, Miranda juga membutuhkan mereka untuk mencatat seluruh
jadwal kegiatan dan pertemuan, bahkan Miranda juga membutuhkan mereka untuk tugas-
tugas pribadinya seperti membawakan makanan dan minuman, menata tempat kerjanya,
merapikan mantel dan tasnya. Selain itu pekerja juga membutuhkan pemimpin perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan seperti dalam film ini dimana kedua personal assistant
pribadi Miranda bekerja dengan baik agar dapat menemani Miranda untuk datang ke acara
fashion show yang diadakan di Paris dimana mereka akan bertemu dengan perancang
ternama, berjalan di red carpet, dan memakai pakaian yang mewah-mewash. Semua prestige
tersebut akan mereka dapatkan jika mereka dapat bekerja sesuai dengan keingin pemimpin
tersebut.
Menurut Max Weber , agama protestan mempunyai peranan yang penting dalam
menumbuhkembangkan kapitalisme, dimana etika protestan mengajarkan manusia untuk
bekerja keras agar mencapai kekayaan dan kemakmuran sebagai bagian dari berkat Tuhan,
dimana kesempatan selalu terbuka bagi mereka yang bekerja keras.[14] Amerika dalam hal
keberagaman penganut agama, yaitu sebagai contoh agama Kristen sebanyak 78,5 % yang
terdiri dari Kristen Protestan 51.3 %, Kristen Katolik, 23.9 %, Mormon 1.7 %, Orthodox 0.6
% dan lainnya sebanyak 1 %. Disamping Kristen, agama lainnya yaitu Yahudi 1.7 %, Islam
0.6 %, Buddhists 0.7 %, Hindu 0.4 %, dan lainnya sebanyak 6 %.[15] Hal ini menunjukan
bahwa protestan adalah agama yang mendominasi di Amerika begitupun kebudayaan
Amerika yang dianggap sebagai sentral dimana semua bangsa mengakui bahwa Amerika
merupakan pusat dari semua ilmu pengetahuan, teknologi, maupun kebudayaan modern.
Dengan dominasi agama Protestan di Amerika meunjukan bahwa mereka mempunyai
kepercayaan dimana setiap orang harus bekerja keras untuk mencapai kemakmuran karena
kemakmuran merupakan berkat dari Tuhan dan harus dicapai dengan kerja keras dan usaha
yang maksimal. Sebagai akibatnya, Amerika dicirikan dengan kebudayaan maju, kuat,
modern, dan pekerja keras, representasi budaya tersebut mempengaruhi keseluruhan
masyarakat Amerika dan warga penjuru dunia lainnya. Kapitalisme menuntut adanya naluri
untuk selalu meningkatkan kekayaan maupun kekuasaan melalui kerja keras, meningkatkan
prestasi, melakukan perhitungan yang matang terutama dalam hal berbisnis dan selalu
berhemat serta disiplin yang tinggi, telah menumbuhkan kebebasan individu dan pandangan
bahwa kerja keras merupakan panggilan Tuhan.
Sedangkan Focault melihat bagaimana orang-orang mengatur dirinya dan orang lain
memproduksi kekuasaan. Diantaranya ia melihat pengetahuan membangun kekuasaan dengan
menjadikan orang sebagai subjek dan selanjutnya mengatur subjek dengan pengetahuan.
Adanya hubungan structural antara pengetahuan dan kekuasaan[16] Hubungan structural
tersebut terlihat dimana pengetahuan yang lebih akan suatu bidang tertentu dapat membawa
seseorang menuju level yang tinggi dan berpengaruh. Miranda adalah seseorang yang
memiliki rasa dan pengetahuan tentang fashion dan memimpin suatu perusahaan majalah,
jika dilihat banyak pemimpin perusahaan majalah fashion di luar Runaway, tetapi mengapa
Runaway menjadi yang terbaik di Amerika dan masyarakat Amerika mengikuti tren dari apa
yang diciptakan oleh Runaway. Hal tersebut terjadi karena Miranda mempunyai pengetahuan
dan rasa yang tinggi terhadap fashion, dia melihat setiap perubahan jaman dan menggunakan
pengetahuannya tersebut dengan menciptakan mode dalam majalah. Dengan pengetahuannya
maka ia menjadi salah satu orang yang berpengaruh terhadap fashion di Amerika dan
menjadikan konsumennya sebagai subjek atas pengetahuan yang diciptakan. Sehingga produk
yang diciptakan oleh Miranda menjadi kebudayaan popular di Amerika bahkan mendunia.
Kapitalisme telah menjadi sistem social, ekonomi dan politik dari masyarakat
Amerika dan telah melahirkan sistem ekonomi pasar bebas yang artinya bahwa kehidupan
perekonomian berlangsung transparan dan adil artinya setiap individu dan pelaku bisnis dapat
berusaha secara bebas melalui persaingan yang sehat, sementara peran pemerintah hanya
sebagai fasilitator atau lembaga yang memelihara ketertiban hukum, agar para pebisnis dalam
menjalankan bisnisnya tidak keluar dari koridor yang ada. Kapitalisme di Amerika dan
kelangsungan hidupnya sangat tergantung pada konsumen yang mendukungnya yang
merupakan pembeli yang potensial dan merupakan bagian yang sangat penting, sedangkan
periklanan merupakan industri yang menopang kapitalisme yang mempengaruhi masyarakat
dari berbagai sisi seperti televisi, radio, bill boards, majalah dan berbagai media yang lainnya
untuk memperngaruhi masyarakat dalam pembentukan citra mengenai fashion. Iklan berisi
suatu imajinasi yang bersifat tidak nyata dan merupakan suatu mimpi yang selalu terus
menerus dipelihara agar kapitalisme tidak kehilangan pilarnya.[17] Budaya kapitalisme
tersebut juga tergambar dan terwakili melalui film ini dimana dengan suatu media massa
yaitu majalah dapat mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Dalam film ini
dicontohkan ketika Miranda yaitu pemimpin majalah fashion ternama memberikan komentar
terhadap suatu rancangan busana, ketika komentar yang diberikannya baik maka produk
tersebut dianggap berkualitas dan ketika komentarnya buruk maka produk tersebut dianggap
gagal. Hal ini terjadi karena Runaway merupakan majalah nomor ssatu di Amerika sehingga
memiliki massa atau konsumen yang memprhatikan setiap fashion yang ada dalam majalah
tersebut. Maka secara tidak langsung pemimpin dari perusahaan tersebut mewakili sekian
banyak masyarakat dalam menilai atau membentuk citra mengenai fashion. Tidak
mengherankan jika dalam film inipun terjadi persaingan bisnis antara Miranda dan salah satu
pegawai andalannya yang mempunyai niat lain yaitu menggeser kedudukan majalah
Runaway sebagai majalah ternama.
Kebudayaan popular atau dalam kasus di film ini adalah fashion merupakan suatu
image yang dibentuk melalui 3 sistem yaitu : Pertama adalahsystem produksi, dimana para
perancang membuat rancangan yang sebaik dan seunik-uniknya yang sesuai dengan mode
yang ada pada masa tersebut. Kedua, system distribusi dimana system distribusi ini dapat
disalurkan melalui pasar yaitu jika dikaji dalam kasus di film ini maka system distribusi dapat
dicontohkan dengan majalah Runaway itu sendiri, dimana majalah tersebut akan
menampilkan gaya busana perancang ternama dengan menggunakan model yang
dikonstruksikan sebagai wanita ideal untuk memakai busana tersebut, karena dengan adanya
wanita ideal memakai pakaian yang bergaya maka diharapkan akan membentuk opini
masyarakat bahwa busana tersebut sangat indah dan sangat cocok untuk dikenakan bagi
konsumen. Majalah Runaway yang berisi suatu imajinasi tentang fashion dan merupakan
suatu mimpi bagi konsumen untuk meniru seperti apa yang ada dalam majalah tersebut agar
dianggap sebagai masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan jaman tentang fashion
merupakan suatu mimpi yang selalu terus menerus dipelihara agar kapitalisme tidak
kehilangan kekuatannya. Ketiga, adalah penemuan masyarakat, maksud dari penemuan
masyarakat adalah bagaimana masyarakat melihat produk tersebut sehingga produk yang
dihasilkan menjadi sesuatu yang popular dan memiliki nilai-nilai atau konstruksi yang dianut
oleh sebagian masyarakat sehingga menjadi sesuatu yang universal. Mengkaji film The Devil
Wears Prada bahwa dengan distribusi melalui majalah Runaway yang memiliki tingkat
penggemar yang tinggi yang akhirnya menjadikan majalah itu sebagai majalah nomor satu di
Amerika merupakan system distribusi yang paling tepat untuk produk tersebut dapat
ditemukan di masyarakat. Jadi kebudayaan popular merupakan hasil kerja produktif
sekelompok orang yang saling mendukung. Kebudayaan popular mempunyai implikasi
popularitas, tetapi sebenarnya popularitas itu mempunyai arti yang lebih dimana tetapi tidak
hanya membeli produk tersebut tetapi juga membeli nilai-nilai budaya Amerika
dan image Amerika yang melekat pada produk tersebut. Dengan menyebarnya produk-
produk kebudayaan popular di Amerika ke seluruh penjuru dunia mempunyai dampak yaitu
masyarakat dunia merasa memiliki keseragaman di dalam selera mereka terhadap produk-
produk kebudayaan popular di Amerika. Dengan bersama-sama menyukai produk
kebudayaan popular Amerika, mereka bersama-sama melihat nilai-nilai budaya masyarakat
Amerika yang ada dalam produk tersebut yaitu maju, praktis, dinamis, kuat, dan modern.[18]
2.2.2 Analisis implikasi dari film The Devil Wears Prada terhadap perilaku fashion remaja
Sebagian besar remaja menurut surevi yang dilakukan oleh majalah SWA (Desember
2000) menunjukan bahwa mereka meluangkan waktunya untuk menggunakan media massa.
Alasan yang mereka kemukakan dengan memanfaatkan media massa yang ada maka remaja
mendapatkan cara bagaimana bersikap dan berprilaku. Remaja cendrung menjadikan media
massa sebagai acuan untuk memenuhi keinginan mereka seperti tentang pengetahuan,
fashion, hobby, trend. Selain itu hasil survei surindo tentang gaya hidup remaja Indonesia
memperlihatkan bahwa 60.99% remaja sangat mengikuti trend. Budaya visual yang menjadi
bagian dari kehidupan manusia terutama remaja. Berbagai bentuk dan jenis diserap oleh indra
penglihatan, setiap sesuatu yang terlihat akan memiliki suatu makna yang berkembang.[19]
Fashion adalah salah satu yang menonjol di kalangan remaja,banyak para remaja yang
mengikuti gaya barat, karena gaya barat dianggap sebagai sesuatu yang modern dan menjadi
kiblat dari gaya fashion sekarang. Informasi tersebut dapat diakses oleh remaja melalui
tayangan film. Terdapat kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai
pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim
ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang sudah masuk ke dalam
masyarakat Indonesia terutama remaja wanita.
Dalam Film The Devil Wears Prada yang menampilkan wanita-wanita yang
menggunakan pakaian yang sangat indah dan bergaya dengan merek-merek utama serta
menjadikan majalah fashion sebagai panutan dalam memilih gaya berpakaian juga dialami
oleh remaja putri di Indonesia. Film tersebut menginformasikan bahwa seseorang akan
mempunyai nilai yang lebih apabila dia dapat bersolek dan menggunakan pakaian
yang stylish dan mendapatkan nilai yang lebih lagi apabila barang-barang yang digunakan
memiliki merek ternama. Hal ini akan menjadi prestige tersendiri bagi remaja di kalangan
peer groupnya dan dianggap sebagai seseorang yang mengikuti perkembangan mode. Selain
itu dalam film tersebut mengisyaratkan jika seseorang memerlukan bantuan bagaimana ia
harus tampil dan pakaian apa yang akan dikenakan, mereka dapat membeli majalah fashion
yang akan memberikan saran kepada seseorang bagaimana caranya agar berpenampilan
menarik. Fakta yang ada sekarang ini menyatakan bahwa memang benar remaja putrid selalu
ingin berpenampilan menarik dan majalah fashion membawakan solusi bagi permaslahan
remaja dalam hal berpenampilan. Peradaban Barat dengan modernismenya, yang melahirkan
dominasi yang kuat terhadap perkembangan jaman.
Gaya hidup yang ditawarkan dalam film tersebut bagi remaja maupun dalam adalah
gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar yang tertular dari gaya hidup Barat dan untuk
menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi barang-barang dengan
merek-merek mancanegara yang harganya tidak murah. Mereka diajarkan untuk mengikuti
perkembangan mode dunia, mulai dari fashion sampai gaya rambut. Media massa tidak hanya
memiliki Dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan
pengetahuan kolektif serta nilai-nilai di dalam masyarakat. Media massa menghadirkan
perangkat citra, gagasan dan evaluasi yang menjadi sumber bagi penggunanya untuk memilih
dan menjadikan acuan bagi pelakunya. Kecenderungan bereksperimen (coba-coba) bagi
remaja juga cukup tinggi, karena memang remaja belum mempunyai pola atau konsep yang
mantap tentang masa depannya. Semua yang baru ingin dicobanya. Kecenderungan ini lebih
kuat lagi karena keadaan emosinya yang masih labil. Tidak heran apabila remaja melakukan
imitasi terhadap film yang ditontonya, dimana mereka ingin mengkonstruksikan diri mereka
sebagai seorang yang stylish sesuai dalam film tersebut.