tugas kuliah individu

5
Tugas Kuliah Individu Teknologi Pupuk dan Pemupukan Nama : Roberto Ivan A. NIM : 105040207111008 Kelas : K PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

Upload: iv-an

Post on 30-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

informasi dalam upaya pengembangan budidaya jahe yang efisien, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kuliah Individu

Tugas Kuliah Individu

Teknologi Pupuk dan Pemupukan

Nama : Roberto Ivan A.

NIM : 105040207111008

Kelas : K

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

1. PENDAHULUAN

Page 2: Tugas Kuliah Individu

Latar Belakang Masalah

Peran bahan organik tanah dalam suatu budidaya khususnya jahe sangat berperan

penting karena dapat meningkatkan hasil dan memperbaiki mutu rimpang, terutama

pada jenis jahe besar yang berorientasi untuk di ekspor. Untuk mempertahankan serta

meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, perlu diimbangi dengan cara

pemberian pupuk organik secara intensif. Tanpa pemberian bahan organik, kesuburan

tanah akan menurun meskipun pupuk anorganik diberikan dengan takaran tinggi.

Petani di Jawa, banyak memenfaatkan pupuk kandang untuk meningkatkan hasil

dan mutu rimpang jahe, karena bahan pupuk ini cukup tersedia. Namun, dalam budi

daya jahe yang hanya mengandalkan pupuk kandang sebagai sumber pupuk organik

memiliki beberapa kelemahan, antara lain ketersediaannya terbatas terutama untuk

daerah luar Jawa, harganya relatif mahal dan dibutuhkan dalam jumlah besar (volume

dan bobot), sehingga menjadi komponen biaya produksi yang relatif tinggi (20−25%),

untuk lahan yang lokasinya jauh dari jalan raya dan medannya berbukit diperlukan

biaya pengangkutan yang relatif tinggi ke lokasi penanaman, sering kali pupuk kandang

tercampur benih gulma, sehingga akan menambah jenis dan populasi gulma di area

pertanaman jahe, dan 5) pupuk kandang menimbulkan bau tidak enak bagi lingkungan

meskipun tidak beracun.

Tujuan

Untuk mengetahui informasi dalam upaya pengembangan budidaya jahe yang

efisien, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

2. METODE

Waktu

Tahum 1989

Tempat

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Jalan Tentara Pelajar No. 3, Bogor

Perlakuan

Bahan organik yang difermentasi(campuran pupuk kandang + sekam + dedak)

dan mikroba yang dikombinasikan dengan limbah kulit kopi.

Variabel yang diukur

Page 3: Tugas Kuliah Individu

Kandungan limbah kulit kopi (dedak kopi), Komposisi kandungan nutrisi limbah kopi

3. HASIL & PEMBAHASAN

Didalam penelitian didapatkan rataan hasil rimpang jahe segar pada umur panen

8,50 BST lebih tinggi dengan menggunakan dedak kopi dibanding tanpa dedak kopi.

Dengan demikian, pemberian dedak kopi 10 t/ha cukup memadai untuk budi daya

jahe. Bahan organik membantu mempertahankan kelembapan dan pH tanah,

memperbaiki drainase, mengurangi pengerasan dan retakan, serta meningkatkan

KTK dan biologi tanah. Perlakuan pola tanam jahe dengan menggunakan pupuk

hijau menghasilkan bobot segar rimpang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan

lainnya. Aplikasi berbagai kombinasi bahan organik seperti pupuk kandang, kulit

kopi dan sekam pada tanaman jahe memberikan respons yang positif terutama untuk

jumlah anakan.

4. KESIMPULAN

Bahan organik yang tersedia dapat menggantikan fungsi pupuk kandang

untuk meningkatkan hasil dan mutu rimpang jahe, memperbaiki kesuburan tanah,

dan dapat mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam

hasil penelitian menunjukkan adanya potensi dan prospek yang baik. Pupuk organik

alternatif yang tersedia cukup melimpah dan potensial adalah sisa hasil panen

pertanian, diantaranya limbah kulit kopi, sekam padi, serbuk gergaji, jerami, dan

gulma hasil penyiangan. Limbah organik tersebut perlu dikomposkan terlebih dahulu

dengan menggunakan mikroba pengurai dengan tujuan untuk meningkatkan

efektivitasnya. Dengan memanfaatan bahan organik in situ, dapat mengurangi

biaya pengangkutan dari sumber penghasil bahan organik ke lokasi budi daya

tanaman, terutama untuk pupuk hijau yang dapat ditanam di lokasi budidaya. Pada

dasarnya pengelolaan tanah harus dilakukan dengan sistem pertanian organik,

karena sifat fisik dan kimia tanah dikendalikan oleh sifat biologis tanah. Pemanfaatan

bahan organik dalam usaha tani khususnya budidaya jahe, diikuti dengan pemupukan

berimbang merupakan kunci utama dalam perbaikan tanah.