tugas konsep dasar kurikulum
DESCRIPTION
mengenai kurikulumTRANSCRIPT
Konsep Dasar Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program
pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata
hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan
perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa
depan.
Artikel ini diberi judul Konsep Dasar Kurikulum. Adapun yang akan dijelaskan pada
pembahasan artikel ini, antara lain pengertian kurikulum, baik menurut etimologi maupun
menurut para ahli; karakteristik kurikulum; dimensi kurikulum; fungsi kurikulum; dan peranan
kurikulum.
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari
dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada
zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh
oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa
diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan. Sedangkan, kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus Tarbiyah
adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan
dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
1
NAMA & NIM MATA KULIAH JUDUL TUGAS NO. TGS TGL
DICKY G.W
1305287 Telaah KurikulumKonsep Dasar
KurikulumJML.LBR SKALA
PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FPTK – UPI
201
DOSEN DAN ASISTEN PARAF KETERANGAN
Setelah dipaparkan pengertian kurikulum secara etimologi, akan disebutkan pengertian
secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara istilah. Pengertian kurikulum
menurut para ahli inilah pengertian kurikulum secara terminologi. Ada banyak sekali para ahli
yang berpendapat mengenai pengertian kurikulum, namun yang disebutkan pada artikel ini hanya
ada beberapa, antara lain:
a. Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun
secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow
and Crow).
b. Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang
dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum
pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
c. Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru (Hollis L.
Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6).
d. Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat
pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M.
Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6).
e. Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan
seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan memanifestasikan pola belajar
mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten
mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome
(Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6).
f. Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana
pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan
tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam
Oliva, 1991:7).
g. Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik
yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan
pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva,
1991:7).
2
g. Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program
belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I.
Oliver dalam Oliva, 1991:7).
h. Kurikulum mengandung konten (subject matter), pernyataan tujuan (terminal objective),
urutan konten, pre-asesmen dari entri skill yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai
belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
i. Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan
merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi
dan Dr. Munir Kamil).
2. Karakteristik Kurikulum
Menurut Schubert dkk (Print,1993), ada lima karakteristik kurikulum, yaitu:
Kurikulum sebagai mata pelajaran Ini menggambarkan kurikulum sebagai
pengkombinasian mata pelajaran untuk membentuk sekumpulan materi yang diajarkan.
Kurikulum sebagai pengalaman Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman
(experience) yang dihadapi siswa dalam konteks pembelajaran.
Kurikulum sebagai tujuan Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial Kurikulum haruslah merefleksikan kultur suatu
masyarakat.
Kurikulum sebagai currere kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh.
3. Dimensi Kurikulum
Ada empat dimensi pengertian kurikulum menurut Hamid Hasan (1988), dimana satu
dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan, di antaranya:
Kurikulum sebagai suatu ide/gagasan (dimensi ide). Berkenaan dengan landasan
filosofis dan berkaitan dengan: landasan teori (teori belajar, model dan desain kurikulum
yang digunakan). Pengertian kurikulum sebagai dimensi berkaitan dengan ide pada
3
dasarnya mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan
dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.
Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan
dari kurikulum sebagai suatu ide (dimensi rencana). Makna dari dimensi kurikulum
ini adalah sebagai perangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan
ajar.
Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum (dimensi aktivitas)
Pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan
implementasi kurikulum (SDM, fasilitas, lingkungan, pendanaan, kepemimpinan,
sebagainya).
Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan (dimensi hasil) Berkaitan dengan Output dan outcome yang
dihasilkan.
4. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Namun, apabila berbicara
fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat, dan siswa, akan ada
perbedaan untuk fungsi kurikulum itu sendiri.
Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
supervisi atau pengawasan.
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anak belajar di
rumah.
Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
5. Peranan Kurikulum
4
Menurut Oemar Hamalik (1990), kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan
yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan, yaitu peranan konservatif
(sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang masih relevan), peranan
kreatif (mampu mengembangkan sesuatu yang baru), dan peranan kritis/evaluatif (untuk menilai
dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan).
5