tugas kolokium
DESCRIPTION
tugas kuliahTRANSCRIPT
TUGAS KOLOKIUM
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PENGHASIL
ANTIMIKROBA DARI FERMENTASI BEKASANG IKAN BANDENG
Oleh :
AMBAR RATNA PUSPITA
NIM. 105080313111003
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang menghasilkan
asam laktat sebagai hasil utama dalam metabolisme karbohidrat. Karbohidrat
yang dapat difermentasi BAL dapat berupa monosakarida, disakarida maupun
polisakarida (Yulneriwarni, 2006). Bakteri asam laktat (BAL) merupakan
kelompok bakteri Gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk kokus atau
batang serta menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir utamanya dalam
fermentasi karbohidrat (Axelsson, 1998).
Kemampuan BAL dalam memproduksi senyawa antimikroba menunjukkan
pentingnya peranan BAL dalam melindungi makanan terhadap pembusukan
yang disebabkan oleh bakteri dan kapang karena BAL dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk, bakteri patogenik, dan bakteri penghasil
bioamin yang mungkin mengkontaminasi produk bahan makanan fermentasi.
Pada umumnya fermentasi yang dilakukan secara tradisional berlangsung
secara spontan yaitu melibatkan mikrobia yang ada di dalam bahan mentah
sehingga terdapat berbagai jenis mikrobia yang tumbuh sesuai dengan
perubahan lingkungannya. Dengan demikian, tumbuhnya mikrobia yang tidak
diharapkan akan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses fementasi. Oleh
karena itu, kualitas makanan hasil fermentasi menjadi kurang baik dan sering
terkontaminasi oleh mikrobia patogenik dan bakteri pembusuk sehingga masa
simpan produk tersebut menjadi lebih pendek dan tidak aman untuk dikonsumsi
(Rahayu et al., 1995).
Proses fermentasi yang terjadi pada ikan merupakan proses penguraian
secara biologis atau semibiologis terhadap senyawa-senyawa komplek terutama
protein menjadi senyawasenyawa yang lebih sederhana dalam keadaan
terkontrol. Selama proses fermentasi, protein ikan akan terhidrolisis menjadi
asam-asam amino dan peptida, kemudian asam-asam amino akan terurai lebih
lanjut menjadi komponen-komponen lain yang berperan dalam pembentukan cita
rasa produk.
Ikan bandeng merupakan salah satu komoditi khas Sidoarjo, namun
selama ini isi perut bandeng belum dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga
perlu dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya dibuat bekasang. Bekasang merupakan
salah satu produk fermentasi oleh mikroba fermentatif golongan bakteri asam
laktat. Ostergaard et al., (1998), pada proses fermentasi ikan, BAL akan
menghasilkan asam organik sebagai produk metabolisme karbohidrat dan
asam organik tersebut akan 2 menurunkan pH sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri yang hidup pada kondisi netral.
Dengan melihat potensi antimikroba BAL yang diisolasi dari produk
fermentasi ikan maka perlu dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman BAL
yang dapat diisolasi untuk mendapatkan BAL yang dikehendaki selama proses
fermentasi bekasang yang memiliki kemampuan menghasilkan senyawa
antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk, bakteri
patogenik, dan bakteri penghasil bioamin. Metode isolasi yang digunakan adalah
metode pour plate dan inkubasi dilakukan pada suhu 37°C selama 24-72 jam.
Oleh karena itu, isolat BAL yang diperoleh dari makanan fermentasi bekasang
dapat digunakan sebagai kultur starter untuk meningkatkan kualitas makanan
fermentasi menjadi makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu memperoleh isolat BAL
selama proses fermentasi bakasang, mengetahui kemampuan antagonistik isolat
BAL yang diisolasi selama proses fermentasi bakasang terhadap pertumbuhan
bakteri patogenik, bakteri pembusuk, dan bakteri penghasil bioamin, memperoleh
isolat BAL yang diisolasi selama proses fermentasi bakasang yang memiliki
daya antagonistik yang tinggi, dan mengetahui identitas, keanekaragaman,
hubungan kekerabatan, dan status kebaharuan isolat BAL yang memiliki
kemampuan antagonistik tertinggi yang diisolasi selama proses fermentasi
bakasang.
SETELAH REVIEW