kolokium pinardo k2e008043
TRANSCRIPT
STUDI DAERAH BERPOTENSI RENTAN TSUNAMI DENGAN PEMODELAN FISIK SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA
DI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang pemilihan masalah
A. Mengapa Pantai Parangtritis Jogjakarta??
B. Mengapa Pemodelan Fisik..??
Mengapa Jogjakarta..??Mengapa Jogjakarta..??• Karena daerah-daerah di jawa, termasuk
Pantai Parangtritis di selatan Jogjakarta termasuk daerah rawan Tsunami, tapi belum mendapat perhatian yang cukup.
• Pantainya unik, dengan usia lempeng yang masih muda dibandingkan pantai sumatera.
• Gerakan gempa pelan tapi tsunami besar karena adanya endapan sedimentasi dengan ketebalan lebih 60 meter yang berada di atas lempeng
(BPPD)
MENGAPA PEMODELAN MENGAPA PEMODELAN FISIK..??FISIK..??Banyak hal permasalahan-
permasalahan teknik pantai sering kali tidak bisa dipecahkan dengan hanya mengandalkan model matematis ataupun secara numerik
Dapat mempelajari bagaimana sebenarnya proses itu berjalan.
Daerah Rawan Tsunami di Daerah Rawan Tsunami di IndonesiaIndonesia
1.2. Tujuan
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menyusun mitigasi bencana dengan studi mengenai daerah yang berpotensi rentan terkena dampak tsunami dengan menggunakan pemodelan fisik.
1.3. Pendekatan masalah
Menyusun mitigasi bencana untuk mengurangi
resiko kerusakan, di butuhkan studi mengenai
keadaan wilayah, sehingga di dapat gambaran
wilayah yang akan di modelkan dengan skala
lebih kecil dalam pemodelan fisik, kemudian
dapat dilihat daerah yang berpotensi dan rawan
terkena Tsunami melalui simulasi, dan upaya
mitigasi dapat dilakukan.
1.4. Manfaat Penelitian
mengetahui dan memodelkan secara fisik bilaman Tsunami terjadi dan melanda daerah pantai Parangtritis Yogyakarta dengan lebih rinci
Hasil penelitian berupa peta daerah rawan potensi Tsunami ini, dapat digunakan sebagai upaya mitigasi bencana oleh pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dalam
1.5. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu : Januari – Februari 2013
Tempat : :Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta
II. TINJAUAN PUSTAKAII. TINJAUAN PUSTAKA◦ 2.1 Tsunami
◦ Tsunami adalah suatu rangkaian gelombang laut yang terjadi karena perpindahan cepat dari suatu volume air akibat adanya gangguan impulsif pada volume air tersebut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).
◦ Perubahan tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber tersebut, di Indonesia gempa merupakan penyebab utama (Puspito dan Triyoso, 1994).
◦
Proses terjadinya Tsunami Proses terjadinya Tsunami akibat pergeseran lempeng akibat pergeseran lempeng bumibumi
2.2 Pemodelan Fisik Pemodelan fisik adalah salah satu jenis pemodelan
penyederhanaan atau penggambaran suatu hal, objek,
sistem atau permasalahan dalam bentuk 3 dimensi.
Model fisik mengambil dari sebagian sifat fisik dari hal-hal
yang diwakilinya, sehingga menyerupai sistem yang
sebenarnya namun dalam skala yang berbeda. Walaupun
jarang dipakai, model ini cukup berguna dalam rekayasa
sistem
Pemodelan fisik memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan pemodelan secara matematis atau analisis
numerik.
Gambar pemodelan fisik, lorong airGambar pemodelan fisik, lorong air
Simulasi pemodelan fisikSimulasi pemodelan fisik
2.3 Mitigasi Bencana2.3 Mitigasi Bencana
Secara umum mitigasi bencana dapat diartikan sebagai pengurangan dampak bencana. Atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun harta.
Yang harus kita pahami selanjutnya ialah tentang kerentanan (vulnerability). Kerentanan (Vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak.
III. MATERI DAN METODEIII. MATERI DAN METODE
3.1 Materi Penelitian Bahan
Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah:
Data Primer:
Data exsitu mengenai pemodelan fisik Pantai Parangtritis Yogyakarta apabila terkena tsunami dari BPPT.
Data Sekunder:
Data indeks topografi pantai dan perairannya pada tahun 2011-2012 BPPT
Data citra MODIS Samudera Hindia pada bulan Maret - Mei 2011 dan bulan yang sama pada tahun 2012.
3.2 Alat
Tabel 1. Alat yang digunakan untuk penelitian dan
pengolahan data
No Alat Kegunaan
1 Model Fisik Pantai Sebagai media pemodelan pantai
2 Alat simulasi Alat pengambil dan penyimpan sampel
3 Seperangkat komputer
Mengolah dan menampilkan hasil pengukuran
4 Software SeaDAS Mengolah data citra MODIS
5 Arc View Mengolah data dan menampilkan data
6 Microsoft Excel 2007
Perhitungan korelasi.
7 GPS Mengetahui lokasi penelitian
8 Kapal/Perahu Sarana menuju lokasi
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat
pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat daerah tertentu
Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk
menggambarkan dan menerangkan bagaimana pemodelan
fisik dapat memperlihatakan apa yang terjadi dan bagaimana
proses serta dampak yang terjadi bilamana tsunami terjadi,
kemudian menjadikannya sebagai dasar pembentukan mitigasi
pencegahan
3.3 Metode PemodelanMetode yang digunakan untuk memodelkan
objek dan sistem yang ada, adalh dengan menggunakan pemodelan fisik yang menggambarkan objek secara 3 dimensi
Simulasi pemodelan dilakukan dengan meniru proses-proses yang terjadi dalam proses tsunami yang terjadi dengan bantuan model atau gambaran pantai yang di skalakan lebih kecil
3.4 3.4 Metode Pengambilan Metode Pengambilan DataData
Perolehan Data TopografiData Topografi didapatkan dari data
yang dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta, dan dari survey lapangan
◦ Perolehan Citra MODISCitra MODIS level 2 diperoleh dari
situs NASA, yaitu http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/.
3.4.3. Pengambilan Data dan Verifikasi Data Citra
Pengambilan data dilakukan dengan melihat dan mempelajari secara berulang simulasi tsunami pada model fisik pantai parangtritis Yogyakarta. Dilihat bagaimana proses yang terjadi, bilamana tsunami menerpa daerah tersebut.
Kemudian dilihat daerah-daerah yang terkena dampak, dan bagaimana dampaknya sebelum kemudian di verivikasi dengan data itra yang ada untuk melihat daerah yang terkena dampak tsunami.
Metode Pengolahan dan Analisis Metode Pengolahan dan Analisis DataData
Alur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan daerah yang diteliti, dan berpotensi terkena dampak tsunami, kemudian diselidiki data topografi pantai dan perairannya. Setelah itu dilakukan pengolahan citra MODIS untuk melihat bentuk daerah pantai, garis pantai, dan keberadaan fisik lainnya. Kemudian, hasil data yang di dapat di simulasikan dalam pemodelan fisik untuk melihat proses terjadinya bencana tsunami bilamana teradi di panatai tersebut.
Data yang di dapat di analisa dan di gambarkan dalam bentuk hasil peta, sebagai upaya mitigasi.
DAFTAR PUSTAKA Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991. Introduction to
Environmental Engineering . Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc. New York
Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting dan M.J Sitepu. 1996. Pengolhan Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Hutabarat, S., dan S.M. Evans. 1984. Pengantar Oseonografi. UI Press. Jakarta.
Ningsih, N.S. 2002. Diktat Kuliah Oseanografi Fisis. ITB. Bandung
Supangat, Agus dan Susanna. 2002. Oseanografi. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. DKP. Jakarta.
Nybakken, J.W. 1982. Marine Biology: An Ecological Approach. Alih bahasa. H. Muhammad Eidman. PT. Gramedia: Jakarta
Affeltrnger, B., Alcedo., Amman,W.J., Arnold, M., 2006. Living with Risk, “A Global Review of Disaster Reduction Initiatives”. Buku terjemahan oleh MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia), Jakarta.