tugas kimia hidrogen dan gas mulia

37
HIDROGEN dan GaAS MULIA Oleh AEF DWI KURNIA (091411001) MUHAMMAD RUSYDA F ( 091411019 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2009

Upload: allensius-karelsta-harefa

Post on 20-Jun-2015

3.380 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

HIDROGEN dan GaAS MULIA

Oleh

AEF DWI KURNIA (091411001)

MUHAMMAD RUSYDA F ( 091411019 )

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2009

Page 2: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

HIDROGEN

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Hidrogen adalah unsur yang terbanyak dari semua unsur di alam semesta. Elemen-elemen yang berat pada awalnya dibentuk dari atom-atom hidrogen atau dari elemen-elemen yang mulanya terbuat dari atom-atom hidrogen. Hidrogen diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta (sama dengan tiga perempat massa alam semesta). Unsur ini ditemukan di bintang-bintang dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber energi jagat raya melalui reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi helium di matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar

Penemuan dan penggunaan

Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat.] Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk)

Page 3: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Sifat Hidrogen

Sifat Kimia

Pembakaran

Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572  kJ (286 kJ/mol)[10]

Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel yang bocor.

H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.

Page 4: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Senyawa-senyawa

Senyawa kovalen dan senyawa organik

Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul biologi. Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.

Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik. Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia. Pada beberapa definisi, senyawa "organik" hanya memerlukan atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa definisi dari kata "organik" di kimia.

Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang bergerombol.

Hidrida

Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada anoda. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun

Page 5: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui. Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis.

Proton dan asam

Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan "proton terlarut" dalam larutan, larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol membentuk H9O4

+. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut lain.

Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta ini adalah H3

+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen triatomik.

Bentuk monoatomik

Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda. Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama. Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H.

Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi. Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.

Bentuk-bentuk molekul unsur

Page 6: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Terdapat dua jenis molekul diatomik hidrogen yang berbeda berdasarkan spin relatif inti. Dalam bentuk ortohidrogen, spin dari dua proton adalah paralel dan dalam keadaan triplet; dalam bentuk parahidrogen, spin-nya adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada keadaan standar, gas hidrogen terdiri dari 25% bentuk para dan 75% bentuk orto, juga dikenal dengan sebutan "bentuk normal". Rasio kesetimbangan antara ortohidrogen dan parahidrogen tergantung pada termperatur. Namun oleh karena bentuk orto dalam keadaan tereksitasi, bentuk ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan. Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua hidrogen yang ada adalah dalam bentuk parahidrogen. Sifat fisik dari parahidrogen murni berbeda sedikit dengan "bentuk normal". Perbedaan orto/para juga terdapat pada molekul yang terdiri dari atom hidrogen seperti air dan metilena.

Antarubahan yang tidak dikatalis antara H2 para dan orto meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur; oleh karenanya H2 yang diembunkan dengan cepat mengandung banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan berubah menjadi bentuk para dengan sangat lambat. Nisbah orto/para pada H2 yang diembunkan adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam persiapan dan penyimpanan hidrogen cair: antarubahan dari bentuk orto ke para adalah eksotermik dan dapat menghasilan bahang yang cukup untuk menguapkan hidrogen cair tersebut dan menyebabkan berkurangnya komponen cair. Katalis untuk antarubahan orto-para, seperti misalnya senyawa besi, sering digunakan selama pendinginan hidrogen.

Sebuah bentuk molekul yang disebut molekul hidrogen terprotonasi, atau H3+,

ditemukan pada medium antarbintang (Interstellar medium) (ISM), dimana ia dihasilkan dengan ionisasi molekul hidrogen dari sinar kosmos. Molekul ini juga dapat dipantau di bagian atas atmosfer planet Yupiter. Molekul ini relatif cukup stabil pada lingkungan luar angkasa oleh karena suhu dan rapatan yang rendah. H3

+ adalah salah satu dari ion yang paling melimpah di alam semesta ini, dan memainkan peran penting dalam proses kimia medium antarbintang.

Page 7: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Keberadaan alami

Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom. Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa. Awan molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.

Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari matahari dan bintang lain). Partikel yang bermuatan dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin surya, partikel-partikel ini berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan mengakibatkan arus Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem Lyman-alpha teredam diperkirakan mendominasi rapatan barionik alam semesta sampai dengan pergeseran merah z=4.

Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2 (silakan lihat tabel data). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.

Pembuatan Hidrogen

Secara umum hidrogen bisa di peroleh dengan cara sebagai berikut .

Uap dari elemen karbon yang dipanaskan Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor

Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium

Elektrolisis air

Page 8: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu

Atau dapat di klasifikasikan sesuai dengan tempat terjadinya proses pembuatan hidrogen

A. Cara Industri

1. Elektrolisis air yang sedikit diasamkan2H2O (l) → 2H2 (g) + O2 (g)

2. 3Fe(pijar) + 4H2O → Fe3O42(g) (s) + 4H

3. 3. 2C(pijar) + 2H2O (g) → 2H2 (g) + 2CO (g)

B. Cara Laboratorium

1. Logam (golongan IA/IIA) + air 2K(s) + 2H2O(l) → 2KOH (aq) + H2 (g) Ca (s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

2. Logam dengan Eok o > O + asam kuat encer Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2(g)

3. Logam amfoter + basa kuat Zn (s) + NaOH(aq) → Na2ZnO2 (aq) + H2(g) 2Al (s) + 6NaOH (aq) → 2Na3AlO3 (aq) + 3H2(g)

Kegunaan Hidrogen

1. Mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam proses Haber (memproduksi amonia) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak.

2. Digunakan dalam jumlah yang banyak dalam produksi methanol, di dealkilasi hidrogen (hydrodealkylation), katalis hydrocracking, dan sulfurisasi hidrogen.

3. Bahan bakar roket.

4. Memproduksi asam hidroklorida.

5. Mereduksi bijih-bijih besi.

6. Gas pengisi balon.

7. Digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil.

8. Digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik

Page 9: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Bahaya dan Penanganan

Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari potensi ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifatnya yang menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen. Selain itu, hidrogen cair adalah kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat rendah. Hidrogen larut dalam beberapa logam dan selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen. Gas hidrogen yang mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga.

Jika dilihat dari MSDS, dapat diperoleh keterangan sebagai berikut.

Gejala dari Keterbukaan : Pernafasan: Konsentrasi tinggi dari hidrogen yang cukup untuk menyuplai oksigen ke paru-paru akan menyebabkan pusing, bernafas yang dalam saat perut kosong akan menyebabkan muak dan pingsan.

Sifat Racun : • Hidrogen tidak secara biologis dan sebenarnya tidak beracun. • Hidrogen adalah tidak mendaftar pada IARC, NTP atau dengan OSHA sebagai satu

karsinogen • Orang yang sedang sakit dimana sakitnya akan bertambah parah jika kontak dengan

hidrogen, dilarang untuk bekerja dengan atau menangani produk ini

Data KereaktifanStabil. Sangat Mudah Terbakar . Meledak jika tercampur dengan udara.

Langkah-langkah Pertolongan Pertama

Inhalasi: Jika terjadi efek samping, pindahkan ke daerah yang tidak tercemar. Berikan pernafasan buatan jika tidak bernapas. Jika sulit bernapas, oksigen harus diberikan oleh teknisi ahli. Segera mendapatkan perhatian medis.

Kulit : Cuci kulit terbuka dengan sabun dan air.

Kontak Mata : Bilas mata dengan banyak air. Proses menelan: Jika jumlah yang besar menelan ludah, mendapatkan perhatian medis

Page 10: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Gas Mulia

Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian.Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon yang merupakan unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon.

Gas mulia diperoleh dari udara dengan cara destilasi udara cair. Gas mulia yang paling banyak terdapat di alam adalah helium. Helium diperoleh dari sumur-sumur gas alam di Texas dan Kansas (Amerika Serikat).

Penemuan Unsur Gas Mulia

Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.

Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol.

Sifat-Sifat Unsur Gas Mulia

Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur yang stabil, artinya sukar bereaksi dengan unsur lain, sukar untuk menerima elektron maupun untuk

Page 11: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

melepas elektron.

a. Afinitas Elektron

Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia sangat sukar untuk menerima elektron. Hal ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah.

b. Energi Ionisasi

Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion, artinya sukar untuk melepas elektron. Perhatikanlah data energi ionisasinya yang besar sehingga untuk dapat melepas sebuah elektron (untuk dapat membentuk ion) diperlukan energi yang besar. Helium adalah unsur gas mulia yang memiliki energi ionisasi paling besar.

c. Jari-Jari Atom

Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) sehingga elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.

d. Wujud Gas Mulia

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik.

Pembentukan Senyawa Gas Mulia

Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.

Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-

PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:

Page 12: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-

Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6. Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak stabil).Senyawa gas mulia He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar.

HELIUM

Helium adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang He dan nomor atom 2. Tidak berwarna dan lebih ringan dari udara. Setelah Hidrogen, Helium adalah unsur kedua paling melimpah di alam semesta. Helium juga tidak beracun.

Sejarah Helium

(Yunani helios= matahari). Janssen menemukan bukti keberadaan helium pada saat gerhana matahari total tahun 1868 ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan pemberian nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895, Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus helium.

Sumber

Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Secara spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya.

Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984).

Sifat-sifat Helium

Page 13: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

* Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.

* Dengan menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu beberapa mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization nukleus tembaga.

* Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.

* Specifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.

* Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.

Perioda : 1

Blok : s

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : 4,003 g/mol

Konfigurasi elektron : 1s2

Jumlah elektron di tiap kulit : 2

Elektron valensi : 2

Jari-jari Atom : 31 pm

Kovalen : 32 pm

Van der Waals : 140 pm

Keelektronegatifan : -

Energi Ionisasi : Pertama 2372,3 kJmol-1

Struktur Kristal : Heksagonal Tertutup

Fase : Gas

Massa jenis : (0oC; 101,325 kPa) 0,1786 g/L

Titik lebur : (pada 2,5 Mpa) 0,95K (-272,93 oC, -458,0 oF)

Titik didih : 4,22 K (-268,93oC, -452,07 oF)

Kapasitas kalor : (25oC) 20,786 J/(mol.K)

Page 14: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Isotop pada helium

Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium mengembang ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.

Pengolahan Helium

Helium bisa didapat dari hasil disintegrasi 88Rd (Radium).

88Rd ? 86Rn + 2He

Ditemukan juga dari logam Uranium.

Kegunaan Helium

* Untuk menggelas.

* Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium.

* Sebagai pendingin reaktor nuklir.

* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin.

* Memberi tekanan pada bahan bakar roket.

* Sebagai pengisi balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan.

* Adapun campuran Helium dan Oksigen dapat digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Ada juga kegunaan dari perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen (O2) yang berbeda-beda adalah untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.

Bahaya dan Penanganan

Identifikasi Bahaya

>NFPA RATINGS (Scale 0-4):

Page 15: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

>KESEHATAN = 0

>API = 0

>REAKTIVITAS = 0

>Gambaran Fisik : tidak berwarna, tawar, gas inert.

>Bahaya Kesehatan :kesulitan bernapas

>Bahaya Fisik : Wadah dapat pecah atau meledak jika terkena panas.

>Efek yang Berpotensi terhadap Kesehatan:

Pernafasan : Jangka Pendek: mual, muntah, kesulitan bernapas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, kelelahan, pusing, disorientasi, gangguan emosi, kesemutan, kehilangan koordinasi, sesak napas, kejang-kejang, pingsan, koma, kematian

Langkah-langkah Pertolongan Pertama

Pernafasan : Jika terjadi efek samping, pindahkan ke daerah yang tidak tercemar. Berikan pernafasan buatan jika tidak bernapas. Jika sulit bernapas, oksigen harus diberikan oleh teknisi ahli. Segera mendapatkan perhatian medis.

Kulit: Cuci kulit terbuka dengan sabun dan air.

Mata : Bilas mata dengan banyak air. Proses menelan: Jika jumlah yang besar menelan ludah, mendapatkan perhatian medis

KEBAKARAN DAN LEDAKAN BAHAYA:

Wadah dapat pecah atau meledak jika terkena panas.

Media pemadaman : karbon dioksida, kimia kering biasa

Kebakaran Besar: Gunakan busa biasa atau siram dengan semprotan air yang halus.

PENANGGULANGAN KEBAKARAN: Pindahkan wadah dari daerah kebakaran jika hal itu bisa dilakukan tanpa risiko. Wadah disemprot dengan air dingin secara denbenar setelah api itu keluar.

NEON

Neon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk unsur Gas Mulia yang tak berwarna dan lembam (inert).

Sejarah Neon

Page 16: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Ditemukan oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898. Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.

Isotop

Neon alami terdiri dari camuran tiga isotop, enam isotop lainnya tidak stabil

Senyawa

Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert). Dilaporkan bahwa Ne dapat bersenyawa dengan fluor. Namun, masih menjadi pertanyaan apakah senyawa Neon tersebut ada meski bukti keberadaan senyawa tersebut ada.

Ion Ne+, (NeAr)+, (NeH)+, dan (HeNe+) diketahui dari analisis spektrofotometri optik dan spektrofotometrik massa. Neon juga membentuk hidrat yang tidak stabil.

Sifat Neon

* Dalam tabung vakum yang melepaskan muataaan listrik, Neon menyala oranye kemerahan.

* Memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40 kali lipat dari helium cair dan 3 kali lipat lebih dari hidrogen cair. Neon tamak adat, inert dan lebih murah daripada helium bila diperlukan sebagai bahan pendingin (refrigerant)

* Dibandingkan semua gas mulia, peleasan muatan Neon memiliki intensitas lebih tinggi ada tegangan dan arus yang luar biasa.

Page 17: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Nomor Atom : 10

Perioda : 2

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : 20,1797 g/mol

Konfigurasi elektron : [He] 2s2 2p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8

Elektron valensi : 8

Jari-jari Atom : 38 pm

Kovalen : 69 pm

Van der Waals : 154 pm

Keelektronegatifan : -

Energi Ionisasi : Pertama 2080,7 kJmol-1

Struktur Kristal : Kubus

Fase : Gas

Massa Jenis : (00C ; 101,325 kPa) 0,9002 g/L

Titik Lebur : 24,56 K (-248,59 0C, -415,460F)

Titik Didih : 27,07 K (-246,08 0C, -410,94 0F)

Kapasitas Kalor : (250C) 20,78 J/mol K

Kerapatan : (25 0C) 1,207 g/ml

Tekanan Uap

P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K

Pada T / K 12 13 15 18 21 27

Pengolahan Neon

Menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi udara cair). Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk cair dengan kandungan Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10% N2.

Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terionisasi (tidak mencair).

Kegunaan Neon

* Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu di landasan pesawat terbang. Karena Ne menghasilkan cahaya terang dengan intensitas tinggi apabila dialiri arus listrik.

* Neon cair digunakan sebagai zat pendingin. Juga Neon cair sekarang tersedia secara komersial dan sangat penting diterapkan sebagai pembeku embrio (bakal makhluk hidup) yang ekonomis.

Page 18: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

* Meski neon membutuhkan ruang yang luas pada penggunaannya, Neon berfungsi sebagai indikator tegangan tinggi, penangkap kilat, tabung wave meter dan tabung televisi.

* Neon dan helium digunakan dalam pembuatan laser gas.

Bahaya dan Penanganan

Tinjauan Darurat

Dapat menyebabkan sesak nafas.

Efek Kesehatan

Kontak Kulit :Tidak

Penyerapan kulit :Tidak

Kontak Mata :Tidak

Pernafasan :Ya

Tertelan :Tidak

Iritasi : : Tidak

Sensitisasi :Tidak

Teratogen :Tidak

Bahaya reproduksi :Tidak

Mutagen :Tidak

Efek sinergis : Tidak dilaporkan

EFEK Pernafasan:

Produk non-toksik menyebabkan keadaan sesak nafas sederhana. Efek dari kekurangan oksigen yang dihasilkan dari asphyxiants yang sesederhana mungkin meliputi: cepat pernapasan cepat, penurunan kesiagaan mental, gangguan koordinasi otot, salah penilaian, depresi dari semua sensasi, ketidakstabilan emosional, dan kelelahan.

Kekurangan oksigen selama kehamilan telah menghasilkan kelainan perkembangan pada manusia dan eksperimental.

Penanganan

Korban harus dipindahkan ke suatu daerah tidak tercemar dan menghirup udara segar.

ARGON

Page 19: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan nomor atom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.

Sejarah Argon

Keberadaan argon di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894.

Sumber

Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.

Sifat-sifat Argon

Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. Argon tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. Argon dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon.

Perioda : 3

Blok : p

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 8

Elektron valensi : 8

Konfigurasi elektron : [He] 3s2 3p6

Massa Atom : 39,948 g/mol

Jari-jari Atom : 71 pm

Kovalen : 97 pm

Van der Waals : 188 pm

Keelektronegatifan : -

Energi Ionisasi : Pertama 1520,6 kJ·mol-1

Struktur Kristal : Kubus

Fase : Gas

Massa Jenis : (0°C, 101,325 kPa) 1.784 g/L

Titik Lebur : 83,80 K (-189,35 °C, -308,83 °F)

Titik Didih : 87,30 K (-185,85°C, -302,53 °F)

Kapasitas Kalor : (25°C) 20,786 J·mol1·K-1

Tekanan Uap

P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K

Pada T / K 47 53 61 71 87

Page 20: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Isotop

Secara alami, Argon merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat radioaktif.

Pengolahan Argon

Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang bertitik didih 90,2 K.

Kegunaan Argon

Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain.

Sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

Pengisi tabung pemadam kebakaran.

Bahaya dan Penanganan

Bahaya identifikasi

NFPA RATINGS (Scale 0-4): KESEHATAN = 1 FIRE = 0 REAKTIVITAS = 0

Gambaran Fisik : hambar, tidak berwarna gas inert.

Kesehatan Bahaya Umum: kesulitan bernapas

Bahaya fisik: Wadah dapat pecah atau meledak jika terkena panas.

POTENSIAL KESEHATAN EFEK

Pernafasan

(jangka pendenk) : mual, muntah, pusing, kesemutan, sesak napas, kejang-kejang, koma (jangka panjang) : tidak ada informasi tentang efek yang signifikan

Kulit

(jangka pendek): melepuh, radang dingin

Page 21: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

(Jangka panjang): tidak ada informasi

Mata

(Jangka pendek) : radang dingin, penglihatan kabur

(Jangka panjang) tidak ada informasi yang tersedia

Penelanan

(jangka pendek): radang dingin

(jangka panjang): tidak ada informasi yang tersedia

karsinogen STATUS: OSHA: Tidak , NTP: Tidak , IARC: Tidak

Langkah-langkah Pertolongan Pertama

Pernafasan : Jika terjadi efek samping, pindahkan ke daerah yang tidak tercemar. Berikan pernafasan buatan jika tidak bernapas. Jika sulit bernapas, oksigen harus diberikan oleh teknisi ahli. Segera mendapatkan perhatian medis.

Kulit: Jika radang dingin atau beku terjadi, segera basuh dengan air hangat banyak (105-115 M; 41-46 C). JANGAN MENGGUNAKAN AIR PANAS. Jika air hangat tidak tersedia, bungkus lembut bagian yang terkena dalam selimut. Segera mendapatkan perhatian medis.

Kontak mata : Bilas mata dengan banyak air.

Proses menelan: harus mendapatkan pertolongan medis jika tertelan dalam jumlah yang banyak.

KRIPTON

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa.

Sifat -sifat kripton

Nomor Atom : 36

Perioda : 4

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Page 22: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Massa Atom : 83,798(2) g/mol

Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 8

Struktur Kristal : Kubus

Elektronegativitas : 3,00 (skala Pauling)

Energi Ionisasi (detil) : 1350,8 kJ/mol

Jari-jari Atom : 88 pm

Kovalen : 110 pm

Van der Waals : 202 pm

Fase : Gas,

Massa Jenis : (0°C; 101,325 kPa) 3,749 g/L

Titik Lebur : 115,79 K

Titik Didih : 119,93 K

Titik Kritis : 209,41 K, 5,50 Mpa

Kapasitas Kalor : (25°C), 20,786J/(mol·K)

Tekanan uap

P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K

Pada T / K 59 65 74 84 99 120

Pengolahan

Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah dari gas-gas lain.

Kegunaan Kripton

Pengisi bola lampu blitz pada kamera. Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan

yang dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.

Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi

Bahaya dan Penanganan

Tinjauan Darurat

Dapat menyebabkan sesak nafas

Efek Kesehatan

Page 23: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Kontak Kulit :Tidak

Penyerapan kulit :Tidak

Kontak Mata :Tidak

Pernafasan :Ya

Tertelan :Tidak

Iritasi : Tidak

Sensitisasi : Tidak

Teratogen : Tidak

Bahaya reproduksi : Tidak

Mutagen : Tidak

Efek sinergis : Tidak dilaporkan

Efek Pernafasan :

Produk non-toksik menyebabkan keadaan sesak nafas sederhana. Efek dari kekurangan oksigen yang dihasilkan dari asphyxiants yang sesederhana mungkin meliputi: cepat pernapasan cepat, penurunan kesiagaan mental, gangguan koordinasi otot, salah penilaian, depresi dari semua sensasi, ketidakstabilan emosional, dan kelelahan.

Kekurangan oksigen selama kehamilan telah menghasilkan kelainan perkembangan pada manusia dan eksperimental.

Kode Bahaya NFPA

Kesehatan: 0

Kesehatan: 0

Mudah terbakar: 0

Flammability: 0

Reaktivitas: 0

Reaktivitas: 0

0= Tidak Berbahaya, 1=Agak Sedikit Berbahaya, 2= Agak Berbahaya, 3=Berbahaya,4=Sangat Berbahaya

TUGAS MEDICAL Dalam Kasus Penyelamatan :

#PERSONNEL harus dilengkapi dengan SELF-alat bantu pernapasan.

#Korban di evakuasi ketempat yang memiliki udara segar

#Jika nafas Berhenti, dibantu dengan pasokan oksigen

XENON

Page 24: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Xenon adalah suatu unsur dalam sistem periodik yang memiliki lambang Xe dan nomor atom 54. Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun.

Sifat-sifat xenon

Nomor Atom : 54

Perioda : 5

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : 131,293(6) g/mol

Konfigurasi elektron : [Kr] 5s2 4d10 5p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 18 8

Elektron valensi : 8

Struktur Kristal : Kubus

Elektronegativitas : 2,6 (skala Pauling)

Energi Ionisasi : 1170,4 kJ·mol-1

Jari-jari Atom : 108 pm

Kovalen : 130 pm

Van der Waals : 216 pm

Fase : Gas

Massa Jenis : (0 °C, 101,325 kPa) 5,894 g/L

Titik Lebur : (101,325 kPa) 161,4 K (-111,7 °C, -169,1 °F)

Titik Didih : (101,325 kPa) 165,03 K (-108,12 °C, -162,62 °F)

Kapasitas Kalor : (100 kPa, 25 °C) 20,786 J·mol-1·K-1

Pengolahan

Xenon diperoleh dari destilasi udara cair.

Kegunaan Xenon  

Xenon biasa digunakan untuk mengisi lampu blizt pada kamera. Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.

Sebagai obat bius pada pembedahan.

sebagai pengisi bola lampu disko yang berwarna-warni.

Digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

Bahaya dan Penanganan

Page 25: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Identifikasi Bahaya

>Kontainer dapat pecah atau meledak jika terkena panas.

>Dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Potensi Efek Kesehatan

Pernafasan : Mual, muntah, gejala mabuk-mabukan, sesak napas, kejang-kejang, koma.

Kontak mata: Tidak ada informasi yang tersedia.

Kontak kulit: Tidak ada informasi yang tersedia.

Tertelan : Tidak ada informasi tentang efek samping yang signifikan.

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak mata: Bilas mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit. Kemudian segera

Minta pertolongan medis.

Kontak kulit: Cuci kulit terbuka dengan sabun dan air sekurangnya 15 menit .

Menelan: Jika tertelan dalam jumlah yang besar, harus mendapat pertolongan medis.

Pernafasarn : Jika terjadi efek samping, pindahkan ke daerah yang tidak tercemar. Berikan nafas buatan

RADON

Radon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki nomor atom 86. Radon termasuk Gas Mulia dan radioaktif. Radon adalah gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan.

Sifat-sifat Radon

Nomor Atom : 86

Perioda : 6

Page 26: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : (222) g/mol

Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 32 18 8

Elektron valensi : 8

Struktur Kristal : Kubus

Elektronegativitas : 2,2 (skala Pauling)

Energi Ionisasi : 1037 kJ·mol-1

Jari-jari Atom : 120 pm

Kovalen : 145 pm

Fase : Gas

Massa Jenis : (0 °C, 101,325 kPa) 5,894 g/L

Titik Lebur : 202 K (-71.15 °C, -96 °F)

Titik Didih : 211.3 K (-61.85 °C, -79.1 °F)

Kapasitas Kalor : (25 °C) 20.786 J·mol-1·K-1

Pengolahan

Radon didapat dari disintegrasi Radium

88Ra → 86Rn+2He

Kegunaan Radon

Radon terkadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik. Radon juga digunakan dalam pendidikan hidrologi, yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah dan sungai pengikatan radon dalam air sungai merupakan petunjuk bahwa terdapat sumber air bawah tanah.

Page 27: Tugas KIMIA Hidrogen Dan Gas Mulia

MSDS RADON

Stabilitas

tidak stabil.

Toksikologi

Menyebabkan karsinogen. Radon secara kimiawi tidak reaktif, sehingga tidak menimbulkan efek fisiologis yang signifikan melalui reaksi kimia. Namun, radioaktivitas radon dan produk pemecahan diyakini merupakan risiko kanker pada manusia, dan telah ditunjukkan secara eksperimental menjadi risiko kanker di laboratorium hewan.

Perlindungan pribadi

Ventilasi yang memadai, untuk mengurangi setiap kosentrasi gas.