gas mulia

19
Gas Mulia Disusun oleh : Desy Olyvera Farah Rahma Afifah Resti Syauma Titis Syamil Faudzi

Upload: onawa

Post on 24-Feb-2016

1.255 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Gas Mulia. Disusun oleh : Desy Olyvera Farah Rahma Afifah Resti Syauma Titis Syamil Faudzi. Apa itu Gas Mulia ??. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Gas  Mulia

Gas Mulia

Disusun oleh :Desy Olyvera

Farah Rahma AfifahResti Syauma Titis

Syamil Faudzi

Page 2: Gas  Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang

terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).

Apa itu Gas Mulia ??

Page 3: Gas  Mulia

Unsur-unsur Gas Mulia

Nama Unsur Lambang Asal-usul Artinya

Helium He Yunani MatahariNeon Ne Yunani MalasArgon Ar Yunani BaruKripton Kr Yunani TersembunyiXenon Xe Yunani AsingRadon Rn - -

Page 4: Gas  Mulia

Konfigurasi Elektron

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron

He 2 1s²Ne 10 [He] 2s² 2p⁶Ar 18 [Ne] 3s² 3p⁶Kr 36 [Ar] 4s² 3d¹⁰ 4p⁶Xe 54 [Kr] 5s² 4d¹⁰ 5p⁶Rn 86 [Xe] 6s² 5d¹⁰ 6p⁶

Page 5: Gas  Mulia

Sifat Periodik Unsur 1. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit

larut dalam air.2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk

Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol

3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)

Page 6: Gas  Mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe RnNOMOR ATOM 2 10 18 36 54 86

ELEKTRON VALENSI 2 8 8 8 8 8

JARI-JARI ATOM (Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45

MASA ATOM (gram/mol) 4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222

TITIK LELEH (0C) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71

TITIK DIDIH (0C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62

ENERGI IONISASI (kJ/mol)

2640 2080 1520 1350 1170 1040

AFINITAS ELEKTRON (kJ/mol)

21 29 35 39 41 41

DENSITAS (g/L) 0,178 0,900 1,784 3,75 5,89 9,73

KELARUTAN DALAM AIR PADA 20 0C (cmᶟ/kg)

8,61 10,5 33,6 59,4 108,1 230

BILANGAN OKSIDASI 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4

KEELEKTRONEGATIFAN - - - 3,1 2,4 2,1

ENTALPI PELEBURAN (kJ/mol)

* 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89

ENTALPI PENGUAPAN (kJ/mol)

0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4

SIFAT

FISIKA

Page 7: Gas  Mulia

Sifat FisisGas mulia memiliki gaya tarik-menarik antar molekul

yang lemah, sehingga memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah. Pada keadaan standar, gas mulia berupa

gas monoatomik.

Page 8: Gas  Mulia

Sifat FisisAtom gas mulia, makin bertambah jari-jarinya dari satu periode ke periode selanjutnya bersamaan dengan bertambahnya jumlah elektron.Energi ionisasi gas mulia lebih besar dibandingkan dengan golongan lainnya.Energi ionisasi gas mulia berkurang sesuai dengan jari-jari atomnya.

Page 9: Gas  Mulia

Sifat Kimia

Sesuai jari-jari atom, kereaktifan gas mulia bertambah besar. Hal ini disebabkan daya tarik inti terhadap elektron semakin

berkurang. Sehingga elektron terluar semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun demikian, unsur gas mulia hanya dapat

berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.

Page 10: Gas  Mulia

HeliumHelium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monoatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi “ ekstrem”. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang disebut helium -3. Sifat dari cairan varitas helium -4 ; helium I dan helium II ; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperi superkonduktivitas).

Page 11: Gas  Mulia

Neon

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk

kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung

hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan

tanda.

Page 12: Gas  Mulia

Argon

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8,

argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon padat digunakan untuk mempelajari senyawa yang tidak stabil.

Page 13: Gas  Mulia

Kripton

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Kripton digunakan

dalam lampu yang menghasilkan temperatur warna yang tinggi dan lebih dibanding lampu dari unsur lain.

Page 14: Gas  Mulia

Xenon

Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna,

tak berbau dan tidak ada rasanya. Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan

untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli

fisika untuk mempelajari partikel sub-atom.

Page 15: Gas  Mulia

Radon

Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk

dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8

hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru-paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di

Uni Eropa setiap tahunnya.

Page 16: Gas  Mulia

Pengolahan Gas Mulia Helium bisa didapat dari hasil disintegrasi 88Rd (Radium). 88

Rn + 2He. Ditemukan juga dari logam Uranium Neon menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi

udara cair). Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk cair dengan kandungan Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terionisasi (tidak mencair).

Page 17: Gas  Mulia

Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang bertitik didih 90,2 K.

Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah dari gas-gas lain.

Xenon diperoleh dari destilasi udara cair. Radon didapat dari disintegrasi Radium 88Ra 86Rn + 2He

Page 18: Gas  Mulia

Pemanfaatan dan Bahaya Unsur Gas Mulia

Helium : merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sanagat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelamatan dasar laut. Pada penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusiansi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.

Page 19: Gas  Mulia

Neon : Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin. Indikator tegangan tinggi, penagkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisis.

Argon : Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

Kripton : Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Xenon : Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

Radon : Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.