tugas kelompok 8 motorik

20
TUGAS BELAJAR MOTORIK TENTANG MENGETAHUI DAN MEMAHAMI PERKEMBANGAN MOTORIK DISUSUN OLEH 8 : MHD. HENDRIKA FAISAL TANJUNG DIMAS PRASETYO Pendidikan dan Kesehatan Fakultas Ilmu Olahraga UNIVERSITAS JAMBI 2014/2015

Upload: porjab

Post on 19-Jul-2015

142 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas kelompok 8 motorik

TUGAS

BELAJAR MOTORIK

TENTANG

MENGETAHUI DAN MEMAHAMI PERKEMBANGAN MOTORIK

DISUSUN OLEH 8 :

MHD. HENDRIKA

FAISAL TANJUNG

DIMAS PRASETYO

Pendidikan dan Kesehatan

Fakultas Ilmu Olahraga

UNIVERSITAS JAMBI

2014/2015

Page 2: Tugas kelompok 8 motorik

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjat kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kemurahannya lah

saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul ‘MENGETAHUI DAN MEMAHAMI

PERKEMBANGAN MOTORIK’ dengan lancar.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi saya pada

khususnya, saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna untuk itu saya menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan kearah

kesempurnaan. Akhir kata saya sampaikan terimakasih.

Page 3: Tugas kelompok 8 motorik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................I

KATA PENGANTAR.....................................................................................................II

DAFTAR ISI..................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

1.1 PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK DAN PENGARUHNYA .......4

1.2 KONSEP DAN DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK DAN

MOTORIK .................................................................................................................5

1.3 PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK......................................................................6

1.4 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK...................................................7

1.5 TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK..................................................8

1.6 PERKEMBANGAN PERSEPSI GERAK....................................................................9

1.7 KOMPONEN SISTEM PERSEPSI MOTORIK........................................................10

1.8 HUBUNGAN APLIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA PENJAS..............11

1.9 TEKNIK LATIHAN PERKEMBANGAN GERAK....................................................12

BAB III PENUTUP.........................................................................................................13

KESIMPULAN.................................................................................................................14

Page 4: Tugas kelompok 8 motorik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembelajaran keterampilan gerak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan

jasmani di sekolah, yang kepadanya dibebankan tanggung jawab untuk mencapai

pembelajaran agar anak memiliki keterampilan gerak yang memadai. Keterampilan gerak

merupakan kemampuan yang seharnsnya dimiliki oleh siswa sebagai bekal dalam menjalani

kehidupan sehari-hari. Apabila seorang anak mempunyai keterampilan gerak yang baik,

makadia mempunyai kesempatan yang besar untuk dapat menguasai kecakapan hidup yang

dibutuhkan. Persoalan yang muncul adalah bagaimana guru pendidikan jasmani dapat

menciptakan, mendorong dan mengelola situasi pembelajaran dengan segenap

kemampummya agar anak dapat belajar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk dapat

mencapai tujuan pencapaian keterampilan gerak yang baik melalui pembelajaran pendidikan

jasmani bukan merupakan upaya yang mudah.

Rumusan masalah:

1.Pengertian perkembngan motorik ?

2. Konsep dan Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik dan Motorik?

3. Perkembangan Psikomotorik ?

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik ?

5. Tahapan Perkembangan Fisik Motorik ?

6. Perkembangan Persepsi Gerak ?

7. Komponen Sistem Persepsi Motorik ?

8. Hubungan Perkembangan Motorik terhadap Penjas ?

9. Teknik Latihan Perkembangan Gerak ?

BAB II

Page 5: Tugas kelompok 8 motorik

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK DAN PENGARUHNYA

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik

terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan

senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,

melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-

bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari

satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan

menunjang perkembangan rasa percaya diri.

Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat

dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau

bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak

untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi

anak yang fringer (terpinggirkan)

B.KONSEP DAN DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK DAN

MOTORIK

Perkembangan motorik merupakan perubahan tingkah laku motorik yang terjadi secara terus-menerus

sepanjang siklus kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tuntutan – tuntutan tugas ,biologis

individual dan juga lingkungan. Perkembangan diartikan sebagai satu perubahan individu pada tingkat

fungsional. Sedangkan dalam domain psikomotorik, kognitif dan afektif, tingkat fungsional yang

dimaksud adalah produk keturunan, kematangan, pertumbuhan,dan pengalaman sebagai pengaruh dari

lingkungan.

Secara konseptual, perkembangan anak didasarkan pada tiga domain yaitu psikomotorik, kognitif dan

afektif. Domain psikomotorik terdiri atas kemampuan fisik dan motorik yang didasarkan pada proses

biologis ( pertumbuhan ) dan motorik (fungsional ).

Page 6: Tugas kelompok 8 motorik

Perkembangan Psikomotorik merupakan seluruh kemampuan pokok dalam memfungsikan

keterampilan motorik. Dalam perkembangan psikomotorik terbagi menjadi tiga bagian yaitu,

pertumbuhan dan perkembangan motorik dan pengembangan persepsi motorik serta kesegaran

jasmani.

Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak untuk melakukan

kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini

hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan fisik secara kuantitatif dan

fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan otot.

C.PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK

Dalam pertumbuhan terdapat istilah Cephalocaudal dan Proximodistal. Cephalocaudal adalah

perkembangan fisik yang terjadi secara longitudinal dari kepala hingga kaki. Ini perkembangan yang

terjadi secara bertahap khususnya terhadap peningkatan pengendalian otot yang dimulai dari otot

kepala dan leher kebagian togok Fenomena ini terjadi pada masa fetus ( bayi dalam kandungan ).

Pertama kepala dibentuk dan kemudian kepala dan lengan terakhir tungkai. Sedangkan yang

dimaksud dengan proximosdistal adalah perkembangan yang dimulai dari bagian tengah tubuh ke

bagian tepi yaitu pengendalian pertumbuhan pada otot yang terjadi pada tonggok dan bahu sebelum

pergelangan tangan, tangan, dan jari tangan. Pengendalian motorik kasar kehalus anak – anak melalui

pengendalian yang bersifat umum dan halus pada anak –anak dapat diartikan sebagai pengendalian

yang dilakukan pertama kali oleh sekelompok otot besar dan selanjutnya anak mampu membedakan

bagian – bagian otot yang lebih halus untuk bergerak secara sendiri – sendiri. Kecendrungan bilateral

dan unilateral.Pada saat perkembangan awal dalam mengendalikan motorik, gerakan yang dilakukan

masih bersifat lateral yaitu kecendrungan ank- anak untuk memanifulasi suatu benda. Secara bertahap

anak – anak akan memulai memilih menggunakan kakinya secara bersamaan dengan tangannya.

Pembedaan dan penyatuan (differentiation dan Integration ). Kedua jenis proses ini yang terkait

dengan meningkatnya fungsi motorik yang bersumber dari perkembangan system syaraf.

Differentiation berkaitan dengan perkembangan bertahap dari pengendalian motorik umum atau gross

ke pengendalian motorik yang lebih halus. Sedangkan Intergration adalah suatu kegiatan motorik

yang banyak melibatkan fungsi kedalam integrasi yang terkordinasi satu sama lain. Perkembangan

motorik akan dipengaruhi oleh kematangn dan pengalamannya seperti melalui pengajaran, latihan dan

juga peralatan dalam menguasai keterampilan motorik. Pylogenetic dan ontogenetic. Keterampilan

pylogenetic adalah tingkah laku yang cenderung terjadi secara otomatis serta dengan urutan yang

dapat diperkirakan sebelumnya seperti pada gerakan meraih, menjangkau dan juga mampu bertahan

terhadap pengaruh ingkungan sekitarnya.Perilaku ontogenetic adalh perilaku yang dipengaruhi

melalui belajar dan lingkungan sekitar seperti berenang, bersepeda dan sejenisnya.

D.PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK

Page 7: Tugas kelompok 8 motorik

Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak untuk melakukan

kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini

hingga dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan fisik secara kuantitatif dan

fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan otot.

1. Perkembangan Sistem Syaraf

Sistem saraf otak merupakan sistem pusat dan komunikasi bagi tubuh manusia. Sistem syaraf meliputi

otak, sumsum tulang belakang, serta syaraf –syaraf ferifer. Melalui pembedaan dan penyatuan, sel

akan berkembang dan membesar ,dilapisi jaringan lemak berwarna putih yang disebut myline yang

memiliki fungsi untuk meningkatkan efektifitas transmisi rangsang syaraf dan juga sekaligus sebagai

insulator terhadap rangsangan syaraf yang salah.

Cerebral Cortex adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol respon gerak yang disadari serta

diperlukan untuk penguasaan bahasa ,berpikir abstrak dan semua proses kogntif. Perkembangan ini

hampir sempurna pada saat anak berusia 4 tahun.

Cerebblum merupakan bagian otak yang berkembang paling akhirdan berfungsi dalm control

temporal ( timing ), pengaturan gerak, terampil yang disadari serta untuk mempertahankan

keseimbngan tubuh. Fungsi ini disempurnakan oleh vestibular lainnya, dimana informasi datang akan

di transmit ke berbagai otot yang bertanggung jawab utnuk mempertahankan keseimbangan.

2. Perkembangan Tulang dan Berat Badan.

Tulang memiliki fungi pada tubuh sebagai penyokong berat badan serta menyiapkan sistem gerak dan

tuas untuk melakukan gerakan. Pada orang dewasa ada 206 tulang yang sangat kuat yang

dikembangkan dari tulang lunak sampai menjadi mudah retak pada usia anak –anak dan remaja.

Percepatan dan pertumbuhan pada anak perempuan dimulai sejak usia 9tahun dan mencapai

puncaknya pada usia 12 atau 13 tahun. Jadi sedikit lebih tinggi dari pada anak laki laki yang berusia

12 sampai 14 tahun. Tetapi setelah ini anak laki –laki akan mulai lebih tumbuh lebih tinggi daripada

anak perempuan.

3. Perkembangan Otot

Ada tiga jenis otot yaitu otot halus, jantung, dan rangka. Jaringan otot halus membangun bagian otot

dari organ- organ internal dan berfungsi secara otomatis, otot jantung berfungsi tanpa sadar dibawah

kendali otak. Sedangkan Otot rangka merupakan organ yang dapat berkontraksi secara sadar

berdasarkan rangsangan dari otak – otak melalui syaraf – syaraf gerak yang mempengaruhi otot.

Peningkatan ukuran otot secara normal oleh latihan dan obat – obatan disebut hipertrofi. Berat otot

Page 8: Tugas kelompok 8 motorik

meningkat rata- rata 40 kali dari saat dilahirkan sampai usia dewasa Ini berarti bahwa anak usia 12

tahun memiliki jumlah rata –rata jaringan otot 2 kali lipat dari anak usia 6 tahun.

E.TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK

Perkembangan Keterampilan Gerak Manusia adalah makhluk yang selalu berkembang. Bermula dari

dalam kandungan, lahir kemudian menjadi dewasa, tua dan meninggal.

1.Natal

Masa natal adalah masa dimana manusia memasuki tahap dalam kandungan sampai 1 bulan. Natal

terbagi menjadi 2 tahap,yaitu :

1. Preonatal (dalam kandungan sampai dengan dilahirkan)

2. Neonatal (Masa lahir sampai 1 bulan)

Aktifitas gerak pada masa ini meliputi gerak reflex sederhana,seperti :

a. Gosok-menggosok

b. Menggenggam

c. Membengkok

d. Meluruskan

e. Mengatur sikap.

2.Masa bayi ( Infancy )

Masa bayi adalah masa sejak individu dilahirkan sampai berusia 1 tahun atau 2 tahun.Tingkah laku

meliputi tingkah laku yang disadari serta dikendalikan dengan otot secara bertahap berkembang

kearah cephacaudal-proximodistal yaitu bagian kepala, leher, togok sampai kekaki dan juga dari

togok kebagian samping belakang.Beberapa tingkah laku ini meliputi merangkak, menggulung,

berjalan,serta menggenggam yang disadari.

Pada masa ini gerakan yang terjadi,meliputi:

a. Menggangkat bahu ( 1 Bulan )

b. Menggangkat dada ( 2 Bulan )

c. Duduk dengan bantuan (4 bulan )

Page 9: Tugas kelompok 8 motorik

d. Duduk di pangkuan ( 5 Bulan )

e. Duduk Sendiri (7 Bulan )

f. Berdiri dengan bantuan (8 Bulan )

g. Berdiri dengan berpegangan ( 9 BUlan )

h. Merangkak ( 10 bulan )

i. Berjalan di bombing (11 bulan )

j. Berdiri sendiri ( 14 Bulan )

k. Berjalan sendiri (15 BUlan )

3.Childhood ( Masa Kanak-Kanak )

Pertumbuhan pada usia kanak- kanak ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan relative stabil.

Bagaimanapun juga tulangnya masih lemah. Pola gerakannya meliputi:

a. Berjalan kesamping

b. Berlari dengan pelan

c. Berjalan

d. Meloncat kira-kira 40-80 cm

4. Children ( Masa Kecil ) dan Child ( Masa Anak – Anak )

Pada masa ini ,anak kecil perkembangna fisiknya berada pada suatu tingkatan dimana secara

organisme telah memungkinkan untuk melakukan beberapa maam gerakan dasar dengan beberapa

variasinya.

Gerakan berjalan dan memegang yang telah dilakukan pada masa bayi dan dikuasai pada saat anak

kecil.Selain makin dikuasai pada saat anak kecil,hasil ini merupakan hasil dari pengembangan gerkan

berjalan dan memegang :

a. Berjalan

b. Mendaki

c. Meloncat

d. Menyepak

Page 10: Tugas kelompok 8 motorik

e. Melempar

f. Menangkap

g. Memantulkan bola

\ h. Memukul

i. Berenang

j. Memanjat

Agar seorang anak bias tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuia dengan potensinya perlu

diperhatikan sifat perkembangan dan pertumbuhannya. Sifat tersebut digunakan sebagai upaya

memberikan kondisi yang sesuai dengan kondisi anak-anak dalm melakukan aktifitas sebagai berikut:

1. Aktifitas fisik yang cukup yang memerlukan penggunaan otot - otot besar misalnya

kaki,lengan,bahu.

a. Berlari-lari

b. Memanjat

c. Bergulung-guling

d. Merangkak

2. Permainan kecil

3. Kesempatan mencoba berbuat sesuatu dan meniru gerakan

a. Bermain bola dengan kaki atau tangan dengan cara masing- masing

b. Mengatasi rintangan dengan cara melompat,menerobos,mengintari sesuatu menurut cara masing-

masing.

4. Belajar kerja sama

a. Bermain dengan bola secara kelompok-kelompok

b. Lomba lari

c. Bermain dengan lomba secara berkelompok

d. Senam

Dalam memberikan gerakan,jangan memberikan gerakan yang rumit dan membuat otot

terpaksa,berikanlah gerakan bermain karena anak anak memilik sifat bermain.

Page 11: Tugas kelompok 8 motorik

5.Prapuberty, Puber serta Adolisence (Masa Puber dan Remja 12- 25 tahun )

Pada masa ini merupakan waktu yangtepat untuk mengikuti beragam pertandingan atau kegiatan

olahraga .Mereka memiliki perhatian, kemauan, motivasi untuk meningkatkan penampilan yang

didapat pada masa kanak-kanak kecil hingga anak-anak.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam masa ini:

1. Aktifitas yang mengunakan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini mereka

diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan

a. Bentuk aktivitasnya meliputi pengenalan keterampilan olahraga,anak di kenalkan tekhnik

olahraga dan bentuk olahraga.

-Bermain dengan menggunakan media bola,misalnya bermain voli kita sebagai pendidik,kita

ajarkan bagaimana bermain bola dan tekhniknya.

b. Berlatih dengan situasi berulang-ulang ( drill )

-Menyepak bola dengan sasaran tertentu secara berulang-ulang.

-Melempar bola atau shooting dengan menggunakan sasaran tertentu secara berulang ulang.

2. Aktifitas dengan perkembangan fisik.

Program latihanuntuk pengembangan fisik

- Squat jump ( Meningkatkan kekuatan kaki )

- Push up ( Meningkatkan kekuatan tangan )

- Sit up ( Meningkatkan kekuatan perut )

- Back up ( Meningkatkan kekuatan punggung )

3. Latihan relaksasi

a. Peregangan otot – otot

b. Pengendoran otot –otot

4. Menuju prestasi dengan cara dibina dan masuk club karena pada masa ini adalah masa keemasan

untuk berprestasi.

Page 12: Tugas kelompok 8 motorik

6.Adult

Perkembangan gerak orang dewasa merupakan periode penigkatan yang terhenti. Peningkatan

kemapuan fisik orang dewasa bukan lagi merupakan peningkatan yang ditunjang oleh pertumbuhan

yang menyertai bertambahnya usia. Masa dewasa sekitar 30-45 tahun.

Aktivitas untuk orang dewasa adalah:

a. Olahraga untuk menyehatkan jantung contoh jogging.

b. Pada masa umur 30an lakukankah kegiatan olahraga minimal seminggu sekali.

7.Old Age dan Middle Age

Pertambahan umur secara berkelompok umur 45 tahun atau lebih adalah menua. Bentuk olahraganya

meliputi :

a. Jogging pagi atau jalan pagi

b. Senam jantung sehat

c. Sering bergerak sehingga tidak terjadi penyumbatan pembuluh darah.

8.Oldest Age

Pada masa ini aktivitas olahraga sangat menurun ,adapaun bentuk aktifitas untuk masa ini sangat

tua,ini.:

a. Melakukan gerakan mudah contohnya berjalan

b. Senam jantung sehat (kalau memungkinkan)

F. PERKEMBANGAN PERSEPSI GERAK

Perkembangan persepsi gerak adalah perubahan dan perbaikan kapasitas anak untuk menerima dan

merespom rangsangan sejalan dengan peningkatan kapsitas pesepsi anak.

Melalui tiga jenis reseptor ( modalitas ) yang bertindak menyediakan informasi mengenai lingkungan,

tubuhnya sendiri serta keterkaitannya dengan yang lain.Persepsi tidak dapat dilihat secara terpisah

atau secara berdiri sendiri dari domain kognitif maupun psikomotorik. Perkembangan persepsi dapat

diartikan sebagai perubahan atau peningkatan kapasitas anak dalam menerima dan menanggapi

stimulus sebagai suatu bentuk fungsional anak.

G.KOMPONEN SISTEM PERSEPSI MOTORIK

Page 13: Tugas kelompok 8 motorik

Persepsi Kinestetik adalah kesadaran gerak dan posisi tubuh.Setiap saat tubuh bergerak, informasi

sensoriK akan dikirimkan ke serebral korteks,apabila informasi yang datang berhubungan dengan

posisi badan.

Konsep tubuh meliputi:

1. Kesadaran bagian tubuh serta hubungannya dengan satu sama lain

2. Kesadaran atau kemampuan dan keterbatasan setiap bagian tubuh

3. Pengetahuan tentang bagaimana melakukan gerakan efisien

H.HUBUNGAN APLIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA PENJAS

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan untuk dalam pendidikan

sendiri Pendidikan jasmani tidak dapat dianggap sebagi suatu hal yang tidak penting karena pada

dasarnya seorang anak yang telah diajarkan penjas memiliki perkembangan motorik yang lebih

optimal karena mereka yang mengenal penjas lebih mengerti akan bagimana cara mengolah tubuh dan

mengembangkan diri dengan Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas

jasmani dan olahraga yang terpilih serta dapat Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan

psikis yang lebih baik.

Menurut dr. Karel A.L. Staa, M.D olah raga memberi manfaat bagi perkembangan motorik anak.

Selain untuk perkembangan fisiknya, olahraga juga amat baik untuk perkembangan otak serta

psikologis anak.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorika anak ialah.

Mengikutkan anak pada kelompok olahraga akan meningkatkan kesehatan fisik, psikologis serta

psikososialnya. Anak menjadi senang mendapat stimulasi kreativitas yang baik untuk

perkembangannya.

Memberikan keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa

dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan dan tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak

yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang

(CRI, 1997).

Kegiatan olahraga di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi

perkembangan otot (CRI, 1997)

Page 14: Tugas kelompok 8 motorik

Selain berbagai kegiatan jasmani diatas ,ada hal lain yang dapat mempengaruhi perkembangan

motorik anak adalah gizi anak. Banyak penelitian yang menerangkan tentang pengaruh gizi terhadap

kecerdasan serta perkembangan motorik kasar. Levitsky dan Strupp pada penelitiannya terhadap tikus

mengungkapkan bahwa kurang gizi menyebabkan functional isolationism ‘isolasi diri’ yaitu

mempertahankan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) dengan

mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, dan motivasi.

Aplikasi teori ini kepada manusia adalah bahwa pada keadaan kurang energi dan potein (KEP), anak

menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam melakukan

kegiatan eksplorasi lingkungan fisik di sekitarnya hanya mampu sebentar saja dibandingkan dengan

anak yang gizinya baik, yang mampu melakukannya dalam waktu yang lebih lama. Model functional

isolationism yang dilukiskan ini sama dengan teori sebelumnya bahwa aspek-aspek essensial dan

universal untuk perkembangan kognitif ditekan oleh mekanisme penurunan aktivitas pada keadaan

kurang gizi.

I. TEKNIK LATIHAN PERKEMBANGAN GERAK

Semua pembelajaran memerlukan beberapa bentuk latihan. Konsep dari keterampilan sendiri sudah

didasarkan pada asumsi bahwa latihan mendahului penguasaan tugas. Latihan keterampilan gerak

dapat terjadi pada waktu yang berbeda dan tempat, di bawah kondisi yang berbeda-beda. Kadang-

kadang latihan dapat terjadi hampir tidak disengaja, tetapi kadang latihan juga benar-benar

direncanakan secara matang. Namun secara umum, bentuk latihan dapat dibedakan antara latihan

yang berbentuk latihan motorik dan fisik (physical rehearsal) serta latihan yang berbentuk latihan

mental (mental rehearsal).

1. Teknik Latihan Fisik dan Motorik

Siapapun menyatakan bahwa practice makes perfect mengetahui bahwa penguasaan keterampilan

memerlukan pengulangan. Akan tetapi, pengulangan sendiri tidak menjamin meningkatnya

penguasaan keterampilan tetapi hanya memperkuat pembentukan perilaku permanen. Oleh karena itu,

di jaman mutakhir ini, adagium lama tersebut akan lebih tepat berbunyi latihan yang dirancang efektif

membuat sempurna (Effectively designed practice makes perfect). Dalam bagian ini akan di bahas

beberapa teknik latihan fisik, di antaranya latihan simulator dan latihan gerak lamban.

• Latihan Simulator

Page 15: Tugas kelompok 8 motorik

Simulator adalah alat latihan yang meniru keadaan tertentu dari tugas yang menyerupai gerak

sebenarnya. Simulator sering berupa alat yang rumit, canggih, dan mahal, seperti alat yang digunakan

untuk melatih pilot. Tetapi simulator juga tidak selalu rumit. Banyak perlengkapan yang malahan

dapat dibuat sendiri oleh guru atau pelatih, sebagai alat bantu tambahan. Simulator dapat menjadi

bagian penting dari program pengajaran, terutama ketika tugas gerak yang dipelajari berbiaya mahal

dan berbahaya (misalnya belajar menerbangkan pesawat tempur), ketika ketersediaan fasilitas amat

terbatas (misalnya memasukkan bola ke green di lapangan golf), atau ketika latihan yang normal tidak

memungkinkan (misalnya ketika pitcher softball sudah kelelahan, mesin pitching dapat digunakan

untuk latihan memukul).

• Latihan Gerakan Lamban

Satu metode untuk menyederhanakan latihan dari keterampilan target adalah latihan gerakan lamban.

Pertanyaan penting untuk ditanyakan di sini adalah apakah versi gerakan lamban dari keterampilan

target benar-benar sama dengan versi kecepatan normal? Tentu saja, kekhususan dari gagasan

pembelajaran akan menyatakan bahwa gerakan lamban anat berbeda jauh dengan versi kecepatan

normal. Akan tetapi, dari perspektif program gerak yang digeneralisasi, latihan gerakan lamban akan

menghasilkan beberapa manfaat. Satu parameter dari program gerak yang digeneralisasi adalah

kecepatan umum, nilai yang dapat divariasikan oleh pelaku bergantung pada seberapa lamban dan

cepat mereka memutuskan untuk melakukan pola geraknya. Jika pelaku memperlambat gerakannya

sedikit, mereka akan menggunakan program gerakan yang digeneralisasi seperti ketika mereka

melakukannya untuk kecepatan yang lebih tinggi. Latihan gerakan lamban karenanya tetap

bermanfaat pada latihan di tahap-tahap awal pembelajaran. Dengan melatih gerakan lamban, mereka

harus dapat mengontrol gerakan mereka secara lebih efektif, sehingga mengurangi kesalahan dalam

pola gerak fundamentalnya.

Namun demikian, guru perlu berhati-hati dalam menyarankan gerakan lamban ini agar tidak terlalu

lamban. Jika pelaku memperlambat gerakannya terlalu banyak (misalnya, gerakan melempar yang

berlangsung sampai 20 ms), pelaku sebenarnya mengubah dinamika esensial dari gerakannya. Jika

pelaku terbiasa dengan gerakan lamban, mereka akan mengabaikan penggunaan program kecepatan

normal.

2. Teknik Latihan Mental (Mental Rehearsal)

Page 16: Tugas kelompok 8 motorik

Dalam khasanah pembelajaran gerak, kini muncul kesadaran bahwa upaya penguasaan keterampilan

tidak hanya difokuskan pada pembelajaran geraknya saja, melainkan disadari perlunya menyisihkan

waktu untuk latihan mental (mental rehearsal). Latihan mental adalah proses latihan dengan cara

memikirkan atau membayangkan secara mental aspek tertentu dari keterampilan yang sedang

dipelajari, tanpa terlibat dalam segala macam gerak sesungguhnya. Dalam khasanah pelatihan kita,

praktek pelatihan mental sering juga disebut latihan nir-gerak atau nir-motorik. Pertanyaan yang

muncul adalah, benarkah latihan mental dapat menyumbang pada pembelajarn gerak? Hingga

beberapa tahun lalu, para ilmuwan dalam wilayah pembelajaran gerak masih meragukan bahwa

penguasaan keterampilan dapat ditingkatkan melalui latihan mental. Pemahaman mereka tentang

latihan dan pembelajaran terfokus pada kepercayaan bahwa aksi fisikal yang nyata adalah factor yang

esensial dalam pembelajaran gerak. Sulit dipahami oleh para ahli bahwa pembelajaran dapat terjadi

jika tidak ada gerakan aktual di dalamnya, terlibatnya anak dalam praktik yang aktif, atau hadirnya

umpan balik yang dihasilkan dari gerakan (movement-produced feedback) yang memberi tanda

adanya kesalahan.

Bukti-bukti yang melimpah dan pengalaman langsung dari para pelatih barangkali telah menjelaskan

bahwa latihan fisik atau gerak sifatnya lebih superior daripada latihan mental ketika menjalankan

pembelajaran keterampilan gerak. Akan tetapi, dalam beberapa hal, latihan mental telah menghasilkan

hasil hampir sebaik dari latihan motorik sendiri, terutama jika dijadikan porsi pelengkap dari latihan

gerak dan latihan fisik. Apalagi sifatnya yang sangat fleksibel, bahkan ketika para atlet sedang cedera

sekalipun di mana latihan teknik dan fisik sedang tidak mungkin dilakukan. Selama latihan mental,

anak atau atlet dapat diingatkan kepada aspek prosedural atau aspek simbolik dari keterampilan

(misalnya, urutan langkah dalam rangkaian dansa atau gerakan stroke dalam permainan raket),

sehingga ini disebut praktik mental (mental practice), atau mereka membayangkan dirinya seperti

benar-benar sedang memenangkan pertandingan, yang kadang disebut secara khusus sebagai

pembayangan mental (mental imagery). Kita akan coba membahas kedua bentuk latihan tersebut di

bagian berikutnya.

• Praktik Mental

Teori awal dari latihan mental dirumuskan oleh Sackett (1934), yang mengusulkan bahwa jenis

latihan nir-gerak ini memudahkan pembentukan elemen simbolik dari keterampilan. Misalnya,

seorang perenang pemula dapat mengingatkan gerakan menarik dan gerak memasukkan tangan

sebagai bagian dari gerakan lengannya. Elemen kognitif ini awalnya hanya dianggap penting selama

masa-masa awal tahapan pembelajaran (dikenal dengan tahap verbal-cognitive stage). Akan tetapi

ketika Feltz dan Landers (1983) melakukan review pada berbagai literatur (penelitian literatur),

Page 17: Tugas kelompok 8 motorik

mereka menemukan bahwa tanpa memperhatikan tahapan keterampilan pelaku, praktik mental

ternyata lebih efektif untuk tugas-tugas yang berisi banyak komponen simbolik kognitif. Hal ini

menjadi masuk akal manakala kita mempertimbangkan jenis aktivitas mental yang berlangsung ketika

orang memikirkan tentang memproduksi gerakan yang efektif. Terutama strategi, fokus gerakan, dan

informasi pengajaran umum, semuanya merupakan bagian dari kategori ‗elemen simbolik kognitif‘

dari keterampilan. Dan semuanya akan menjadi hal yang dapat dilakukan oleh semua anak untuk

dipraktekkan secara mental tanpa kesulitan.

Praktek mental dari elemen kognitif, simbolik dan prosedural dari suatu tugas tidak memerlukan alat

apapun dan memungkinkan sekelompok besar anak untuk terlibat dalam waktu yang bersamaan.

Terdapat bukti yang mencukupi bahwa untuk atlet yang belum berpengalaman, mengganti-ganti

antara praktik mental dengan praktik gerak merupakan strategi efektif untuk meningkatkan

penampilan gerak. Guru atau pelatih yang cerdas akan dapat menemukan cara untuk

mengkombinasikan kedua jenis latihan tersebut untuk menambah peningkatan penampilan yang

maksimal.

• Pembayangan Mental

Jenis khusus dari latihan mental sering disebut sebagai pembayangan mental (mental imagery).

Selama pembayangan mental, anak atau atlet berusaha untuk melihat dan merasakan dirinya seperti

benar-benar sedang melakukan keterampilan. Pembayangan dapat terjadi dalam bentuk perspektif

internal (cara gerakan dan lingkungan gerak dialami langsung ketika atlet beraksi di lapangan) atau

dalam bentuk perspektif eksternal (cara gerakan yang divideokan dan diputar ulang untuk dilihat anak

atau atlet yang bersangkutan). Perspektif mana yang bekerja baik akan sangat bergantung pada jenis

keterampilan yang dipelajari, meskipun jenlas pula bahwa hal itu juga bergantung pada pilihan pribadi

si atlet. Misalnya, atlet yang membayangkan tembakan lemparan bebas dalam baske dapat mengambil

manfaat dari perspektif internal, dan seorang peloncat indah atau pesenam dapat mengambil manfaat

dari perspektif eksternal, terutama jika dirinya membayangkan sebuah salto yang sulit. Pembayangan

yang paling efektif, tanpa melihat perspektif mana yang dipakai, adalah yang menstimulasi baik

penglihatan maupun perasaan (kadang termasuk suara dan penciuman) dari gerakan aktualnya.

Dukungan yang sangat awal tentang hubungan antara pikiran (mind) dan gerakan (movement) selama

pembayangan mental, datang dari Jacobson (1930). Dia mengamati bahwa ketika atlet

membayangkan gerakan secara mental, aktivitas elektris yang lemah dalam EMG terjadi dalam

perototan yang terlibat, meskipun aktivitasnya jauh lebih kecil dalam ukurannya daripada yang

diperlukan ketika harus menghasilkan aksi sebenarnya. Jadi, Jacobson menyarankan bahwa, ketika

Page 18: Tugas kelompok 8 motorik

atlet membayangkan dirinya bergerak, sebuah rencana aksi disalurkan oleh sistem syaraf pusat ke

arah otot, memberikan

sebuah bentuk -latihan tanpa hadirnya gerakan tubuh sebenarnya. Penjelasan yang lebih mutakhir

tentang manfaat pembayangan diusulkan oleh MacKay (1981). Menurut MacKay, unit-unit otot -

dipancing untuk beraksi selama pembayangan mental, dan batas-batas manfaat dari pemancingan

penampilan fisik berikutnya tersebut bergantung pada jumlah latihan fisik yang sudah dilakukan pada

keterampilan yang dipelajari. Pandangan ini menerima dukungan yang kuat dari studi dalam wilayah

psikologi olahraga, yang menunjukkan bahwa atlet tingkat tinggi memperoleh manfaat yang lebih

besar dari latihan mental daripada atlet yang pemula (Vealey & Breenleaf, 1998). Barangkali,

pembayangan mental terhadap komponen otot dan proprioceptive tugas yang dipelajari terjadi lebih

efektif ketika pelakunya lebih familiar dengan komponen-komponen tersebut. Menurut pandangan

MacKay, pemancingan terhadap unit-unit otot selama pembayangan mental akan menjadi lebih efektif

ketika atlet menjadi lebih mengenal properti fisikal dari tugas yang dipelajari.

BABIII

Page 19: Tugas kelompok 8 motorik

KESIMPULAN

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik

terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan

senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,

melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-

bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari

satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.

Page 20: Tugas kelompok 8 motorik

DAFTAR PUSTAKA

www.scrib.com

www.google.com