tugas kelompok 3( nasionalisme)

19
Pendahuluan Bangsa Indonesia sejak dahulu terkenal sebagai bangsa yang ramah terhadap bangsa lain. Setiap orang asing yang datang ke bumi Nusantara disambut dengan tangan terbuka. bahkan terhadap orang atau bangsa asing yang datang dengan maksud jahat. Keramahan bangsa Indonesia terhadap bangsa atau orang asing terus berlanjut hingga saat ini, pada saat Bangsa Indonesia telah memasuki era kemerdekaan. Setiap pihak luar/asing yang datang ke negeri ini disambut dengan baik meskipun kedatangannya membawa misi terselubung, sebuah misi yang sangat merugikan kedaulatan bangsa Indonesia. Memang pada saat ini ancaman bangsa atau orang asing terhadap negeri ini bukan lagi dalam bentuk agresi yang bertujuan untuk menguasai secara de fakto negeri yang terkenal subur makmur ini, sehingga kita “bangsa Indonesia” sama sekali kehilangan kedaulatan sebagai sebuah bangsa dan menjadi bangsa jajahan. Pengaruh bangsa asing tersebut datang dan merasuk ke bumi nusantara secara halus tanpa kita sadari melalui berbagai bentuk kerjasama yang mereka tawarkan. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. 1

Upload: hilyatun-najiyah

Post on 22-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Pendahuluan

Bangsa Indonesia sejak dahulu terkenal sebagai bangsa yang ramah terhadap

bangsa lain. Setiap orang asing yang datang ke bumi Nusantara disambut dengan tangan

terbuka. bahkan terhadap orang atau bangsa asing yang datang dengan maksud jahat.

Keramahan bangsa Indonesia terhadap bangsa atau orang asing terus berlanjut hingga saat

ini, pada saat Bangsa Indonesia telah memasuki era kemerdekaan. Setiap pihak luar/asing

yang datang ke negeri ini disambut dengan baik meskipun kedatangannya membawa misi

terselubung, sebuah misi yang sangat merugikan kedaulatan bangsa Indonesia. Memang

pada saat ini ancaman bangsa atau orang asing terhadap negeri ini bukan lagi dalam

bentuk agresi yang bertujuan untuk menguasai secara de fakto negeri yang terkenal subur

makmur ini, sehingga kita “bangsa Indonesia” sama sekali kehilangan kedaulatan sebagai

sebuah bangsa dan menjadi bangsa jajahan.  Pengaruh bangsa asing tersebut datang dan

merasuk ke bumi nusantara secara halus tanpa kita sadari melalui berbagai bentuk

kerjasama yang mereka tawarkan.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai

merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu

dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan

mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan

menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah

dan bermutu rendah.

Kadang memang sikap nasionalisme adalah sikap yang sangat sulit untuk

dipertahankan terutama di kalangan generasi muda,misalnya mahasiswa.Ada banyak hal

yang mempengaruhi hal itu misalnya karena arus globalisasi dan rasa gengsi untuk

melakukan hal-hal yang mungkin sudah dianggap tidak mengikuti zaman modern saat

ini.Kondisi tersebut sudah hamper terjadi di beberapa Negara di dunia tak terkecuali

Indonesia.kekuatan kapitalisme asing semakin merajalela dan memperluas

jaringannya.dalam kaitannya dengan nasionalisme dapat dilihat nahwa Negara hanya

dijadikan sebagai alat penjaga keamanan dan ketertiban sedangkan kemakmuran dan

kesejahteraan dikuasai oleh pihak-pihak asing. Semakin lama hal ini secara tidak langsung

1

Page 2: tugas kelompok 3( nasionalisme)

dapat menghilangkan rasa nasionalisme bangsa yang dimulai dari masing-masing

individunya.

Melihat penjelasan di atas maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk tidak

secara utuh menghilangkan rasa nasionalisme masayarakat terutama di

Indonesia,misalnya dimulai dari kaum muda atau mahasiswa untuk mulai menyadari kalau

bukan kaum muda siapa lagi orang yang akan mengembalikan nasionalisme yang dulu

sudah dibangun dengan susah payah.

2

Page 3: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari bahasa Belanda yaitu National dan bahasa Inggris yaitu

Nation.Secara deskriptif Naionalisme dapat diartikan sebagai salah satu paham atau ajaran

untuk mencintai bangsa sendiri atau kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang

secara potensial dan bersama-sama mencapai,mempertahankan,dan mengabdikan

integritas kemakmuran dan kekuatan bangsa.

Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James G. Kellas

(1998: 4).2 Sebagai suatu bentuk ideologi, nasionalisme berperan untuk menciptakan

kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta menjadi acuan dalam bersikap dan bertindak.

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme.

Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas

sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat

tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu,

tetapi terus-menerus hingga kini dan masa mendatang.

Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalisme

Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi nasional lainnya. Jiwa nasionalisme

kaum elit dari hari ke hari semakin meluas dan menguat di hati rakyat. Tekanan ekonomi

yang teramat berat selama pendudukan Jepang memperkuat semangat nasionalisme untuk

mewujudkan Indonesia merdeka.

Nasionalisme memiliki pengertian luas dan sempit yang dapat dijelaskan yaitu:

Dalam arti sempit nasionalisme mengandung pengertian perasaan kebagnsaan atau

cinta terhadap bangsanya yang berlebihan dan memandang rendah terhadap

bangsa lain.Misalnya bangsa Jerman pada masa Hitler.

(Jerman di atas segala-galanya di dunia)

Dalam arti luas nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap

Negara dan bangsanya tetapi tidak memandang rendah bangsa lain.

Misalnya bangsa Indonesia.

3

Page 4: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Nasionalisme Indonesia

Pada kurun waktu 1945- 1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh semangat

mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan Indonesia yang dirongrong

oleh perlawanan kedaerahan dari negara-negara boneka bentukan Belanda. Selain itu,

Indonesia pernah berjaya di belantika dunia internasional. Nasionalisme di Indonesia

dapat dikataan bersifat Nasionalisme-Kebangsaan. Nasionalisme Kebangsaan Indonesia

memiliki keunikan yakni sifat yang tidak antagonis terhadap fakta multi-etnik, multi-

kultur, multi-agama, multi-lingual. Bhinekka Tunggal Ika dan Pancasila mencegah

Nasionalisme Indonesia berubah menjadi Fasisme ala Indonesia.

Sila Ke-Bangsaan mengandung unsur kuat kemanusiaan yang adil dan beradab.

Oleh karenanya tidak akan mungkin meluncur ke arah chauvinisme dan menentang

pikiranpikiran rasialisme". Dengan demikian, Nasionalisme Kebangsaan Indonesia

membuka pintu bagi siapa saja untuk berpartisipasi membangun negara Republik

Indonesia tanpa prejudice rasialis, etnis, agama dan orientasi politik.

Saat ini, ribuan kasus pertikaian komunal yang dilatar-belakangi oleh

ketidakmampuan dalam menerima perbedaan agama dan etnisitas serta ketidak-

konsistenan terhadap penegakan hukum positif merupakan penodaan terhadap semangat

Nasionalisme Kebangsaan Indonesia. Ironisnya, jargon-jargon "nasionalisme" seringkali

dipakai oleh kelompok "juragan-politisi" sebagai alat untuk mendeskreditkan dan

memojokan segolongan warga bangsa dengan memanipulasi sejarah dengan tujuan untuk

menghilangkan `ingatan kolektif sejarah bersama' di mana peran historis segolongan etnis

tertentu dengan sengaja dihapus, merevisi `kedekatan hubungan kebudayaan' yang telah

terjalin berabad-abad, dan membentuk konsepsi yang `tidak-setara' antar berbagai

golongan masyarakat Indonesia.

4

Page 5: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Bentuk-Bentuk Nasionalisme

Nasionalisme Kewarganegaraan: sejenis nasionalisme diamna negara memperoleh

kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya yaitu "kehendak rakyat dan

"perwakilan politik".teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan

mejadi bahan tulisan.

Nasionalisme etnis: sejenis nasionalisme dimana negara memeproleh kebenaran

politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

Nasionalisme romantik: lanjutan dari nasionalisme etnik dimana negara

memperoleh kebenaran politik secara organik,hasil dari bangsa atau ras.Menurut

semangat romantisme,nasionalisme romantik adalah bergantung kepada

perwujudan budaya budaya etnis yang menepati idealisme romantik;kisah tradisi

yang telah direka untuk konsep nasionalisme.

Nasionalisme budaya:nasioalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik

dari budaya bersama,bukannya"sifat keturunan"seperti warna kuliat,ras dan

sebagainya.

Nasionalisme kenegaraan:variasi nasionalisme kewarganegaraan.Selalu

digabungkan dengan nasionalisme etnis.Perasaan nasionalistik adalah kuat

sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.Kejayaan

suatu negeri selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi.

Nasionalisme agama:sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi

politik dari persamaan agama.Walaupun begitu,lazimnya nasionalisme etnis

dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.

5

Page 6: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Mahasiswa dan Nasionalisme

Mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia diharapkan dapat terus

membangun bangsa.Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menumbuhkan

kesadaran nasionalisme pada masing-masing pribadi bangsa ini. Pengertian sikap

nasionalisme sendiri adalah sikap cinta tanah air, yang artinya mereka mencintai dan mau

membangun tanah air menjadi lebih baik. Sikap Nasionalisme harus dimiliki oleh setiap

warga Negara, sebab dengan adanya sikap cinta tanah air, mereka dapat menjaga dan

melindungi Negara dari ancaman dalam bentuk apapun. Namun, seperti kita lihat sekarang

ini, tidak banyak mahasiswa yang memiliki kesadaran untuk membela atau menjaga

negaranya.

Contoh-contoh sikap nasionalisme yang dapat dilakukan oleh mahasiswa

1. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Sebagai seorang yang terpelajar tentu kita

tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang bertentangan dengan hukum dan juga kita

tahu konsekuensi yang harus kita hadapi jika kita melanggar aturan hukum. Sebagai

seorang mahasiswa marilah kita tingkatkan kesadaran kita akan hukum untuk membantu

melaksanakan ketertiban dunia dan ketertiban Indonesia.

2.Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Semua warga Negara berhak untuk

ikut aktif dalam paembangunan nasional. Pembangunan Negara Indonesia tidak saja

dilakukan oleh pemerintah, tapi semua lapisan masyarakat. Bahkan seorang pelajar pun

dapat ikut melaksanakan pembangunan. Contoh kecil yang dapat kita lakukan untuk

membantu pembangunan Negara adalah dengan ikut pemilu, karena dengan ikut pemilu

kita dapat mimilih seorang pemimpin yang dapat membawa negara ini ke arah yang lebih

baik.

3.Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Musibah banjir terjadi dimana-

mana, hal ini disebabkan kurang sadarnya masyarakat dalam hal kebersihan, khususnya

6

Page 7: tugas kelompok 3( nasionalisme)

dalam hal pembuangan sampah. Pembuangan sampah yang sembarangan dapat

menyebabkan tersumbatnya saluran air atau selokan yang mana hal tersebut dapat

menyebabkan air meluap dan terjadilah banjir. Untuk itu marilah kita tingkatkan

kesadaran kita akan pentingnya pembuangan sampah pada tempatnya. Hal ini dapat kita

mulai dari sekarang dan dapat kita lakukan dari lingkungan sekitar kita baik di rumah,

kampus ataupun di tempat-tempat lainnya.

4.Menciptakan kerukunan umat beragama. Kita sadar bahwa Negara kita terdiri dari

berbagai agama yang dianut warga Negara Indonesia. Tapi hal itu bukanlah alasan untuk

warga Negara untuk tidak saling hidup rukun. Setiap warga Negara dituntut untuk saling

menghormati dan menghargai orang lain walaupun berbeda agama agar tercipta

kehidupan yang rukun dan harmonis.

5.Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong,). Manusia merupakan

mahkluk social yang mana kita tidak dapat hidup secara individu atau tanpa bantuan orang

lain. Dalam hal menciptakan kerukunan dan juga untuk memajukan Negara Indonesia kita

haruslah bekerja sama dan saling bahu membahu. Hal di atas merupakan contoh sikap

nasionalisme yang harus dipunyai setiap warga negara Indonesia khususnya mahasiswa

sebagai generasi pembangun bangsa.

7

Page 8: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Pengaruh Media terhadap Rasa Nasionalisme Bangsa.

Dewasa ini, media, baik cetak maupun elektronik, sudah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita. Menurut Metro TV yang mengutip dari

sebuah sumber konsultan rating, pada tahun 2007 saja ada sekitar lima puluh lima juta

pemirsa TV di Indonesia setiap harinya. Belum lagi konsumen media lain seperti koran,

radio dan internet. Konsumsi media yang sangat besar tersebut tentu saja membawa

pengaruh, baik positif maupun negative, terhadap masyarakat.

Dampak positifnya, masyarakat menjadi lebih berpengetahuan dan sadar akan apa

yang terjadi saat ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia itu sendiri. Beragam berita dan

informasi yang disajikan oleh media membuat masyarakat menjadi lebih up to date

terhadap perkembangan dunia. Dengan demikian pengetahuan masyarakat menjadi

bertambah dan masyarakat mempunyai bahan pertimbangan yang memadai dalam

menentukan sikap sehari - hari.

Akan tetapi, seiring dengan dampak positifnya, muncul pula dampak negative dari

konsumsi masyarakat terhadap media. Masyarakat sering kali menelan mentah – mentah

semua konten yang disajikan oleh media tanpa menyaring dan menelaahnya terlebih

dahulu. Bisa dibayangkan apa yang mejadi opini public jika media memberikan konten -

konten yang salah.

Contoh tentang opini masyarakat yang sangat mudah tergiring oleh konten pemberitaan

media massa, seperti kasus Sri Mulyani dan Bank Century sehingga berbuntut

pengunduran dirinya sebagai menteri, dan lain - lain. Masyarakat Indonesia cenderung

mengikuti pendapat mayoritas, atau dikenal dengan istilah group think, dalam menentukan

sikap. Budaya ikut - ikutan ini pun ikut terbawa cara dan perilaku masyarakat dalam

berbangsa dan bernegara.

Seperti yang kita ketahui, nasionalisme bangsa Indonesia pun sering kali “angin -

anginan”. Mereka yang tadinya acuh tak acuh terhadap bangsa ini dapat menjadi sangat

8

Page 9: tugas kelompok 3( nasionalisme)

nasionalis, bahkan sampai siap mati demi Negara, ketika datang pemberitaan yang

menyulut emosi.

Beberapa tahun silam, batik tidak begitu popular di kalangan masyarakat.

Masyarakat lebih suka mengenakan pakaian lain yang dianggap lebih modern, seperti kaos

dan kemeja. Akan tetapi, selera masyarakat itu berubah drastic ketika Negara tetangga kita,

Malaysia, mengklaim batik sebagai produk karya bangsa mereka. Banyak sekali masyarakat

kita yang mengecam, terbawa emosi, menghujat bahkan sampai siap mengganyang

Malaysia. Hal ini bukan terjadi dalam kasus batik saja, tetapi juga pada sejumlah kasus,

seperti Sipadan- Ligitan, Reog Ponorogo, sengketa perbatasan, dan lain - lain.

Memang, adalah hal yang baik jika kita mempunyai nasionalisme yang tinggi. Akan

tetapi jika nasionalisme itu terjadi hanya karena pengaruh media, alangkah mudahnya

nasionalisme itu disalah gunakan. Demikian juga dengan hal - hal lain yang menyangkut

pembentukan opini public oleh media. Alangkah beresikonya jika public menelan begitu

saja pemberitaan dari media sebagai suatu kebenaran, tanpa menguji dan menelaahnya

terlebih dahulu. Betapa kita mudah diarahkan dan dipecah belah, atau diperalat untuk

mencapai kepentingan orang - orang atau kelompok - kelompok tertentu.

9

Page 10: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Kurangnya Rasa Nasionalisme dalam Kehidupan Masyarakat

dan Mahasiswa.

Jiwa Nasionalisme masayarakat ataupun mahasiswa Indonesia saat ini sangat

berkurang karena, sekarang banyak pemuda yang acuh tak acuh terhadap kegiatan

kenegaraan seperti acara 17 Agustus , Sumpah pemuda, bahkan upacara Bender Merah

putih. Mereka bahkan lebih senang untuk bertamasya, berpesta pora dan lainya. Jiwa

nasionalisme tersebut berkurang di karenakan seringnya mereka acuh terhadap kegiatan

di sekeliling mereka. Sebenarnya , mereka dapat di kendalikan agar mereka tidak

melupakan semangat para pejuang Indonesia yang rela mempertaruhkan tumpah darah

mereka demi negara kesatuan Indonesia.Tetapi apa yang sekarang di perbuat pemuda-

pemudi Indonesia , mereka bahkan seolah-olah tidak peduli kepada bangsa dan negara ini.

Kalau kita lihat zaman perjuangan dahulu, begitu gigihya para pejuang kita demi kita

semua, Akan tetapi kita sekarang malah santai-santai saja. Padahal dunia terus

mengeluarkan IPTEK yang lebih canggih. Jika kita sekarang santai-santai saja bagaimana

jika kita semakin tertinggal.Budaya kita diambil oleh Bangsa lain, bangsa kita di anggap

bangsa yang pasif, tidak mau melakukan perubahan. Pada zaman Reformasi adalah simbol

bahwa bangsa Indonesia akan mencanangkan prubahan besar-besaran.

Tetapi malah sebaliknya kita malah tertinggal oleh bangsa yang dahulu tertinggal oleh kita.

Contohnya Malaysia dan Singapur. Seharusnya kita bekerja keras untuk memperbaiki

bangsa ini agar bangsa ini tidak semakin tertinggal dan di lecehkan bangsa lain. Kita harus

membereskan infrastruktur dan suprastuktur di negara kita.

10

Page 11: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Pudarnya Nasionalisme Terhadap Bahasa Indonesia

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa

Indonesia” Begitulah salah satu butir sumpah para pemuda bangsa. Rasa nasionalis masih

mengalir deras di dalam jiwa para pemuda Indonesia saat itu. Mereka tentu membuat

sumpah bukan tidak memiliki tujuan. Tujuan mereka kepada generasi penerus terhadap

bahasa Indonesia terpapar jelas pada butir ketiga Sumpah Pemuda. Pengharapan mereka

bahwa anak-anak penerus bangsa dapat mengingat bahasa mereka sebagai identitas dan

ciri khas Bangsa Indonesia. Sayang sekali, cita-cita yang terlampau tinggi digantungkan

oleh pemuda saat itu tidak dapat digapai oleh pemuda sekarang. Harapan bahwa bahasa

Indonesia akan terus dijunjung sebagai bahasa persatuan mulai memudar. Berbagai faktor

mempengaruhi memudarnya keteguhan pemuda untuk tetap menjaga kelestarian bahasa

Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

o Faktor pertama karena pengaruh globalisasi. Globalisasi membuat pemuda bimbang

dalam menggunakan bahasa. Jika pemuda belajar menggunakan bahasa yang

terbawa oleh globalisasi, yaitu bahasa Inggris, maka suatu saat bahasa Indonesia

akan terbengkalai. Tuntutan dunia internasional yang mengharuskan penggunaan

bahasa universal (yaitu bahasa Inggris) yang bertujuan agar komunikasi antara

bangsa yang berbeda lebih mudah justru membawa dampak negatif, yaitu

terlupakannya bahasa induk sebagai ciri khas suatu bangsa. Oleh karena itu, hati

para pemuda mulai goyah untuk mempertahankan karakter bangsanya.

o Kedua, mengapa penggunaan bahasa Indonesia di negeri sendiri tidak sempurna?

Hal ini disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang mempengaruhi bahasa

Indonesia yang datang di tanah mereka. Bahasa daerah yang kental dan mendarah

daging sedikit merusak penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

o Ketiga adalah faktor gengsi. Pemuda sekarang gengsinya sangat tinggi, istilahnya

“gengsi gede-gedean”. Hal ini berhubungan dengan dampak globalisasi terhadap

bahasa. Masyarakat yang mulai beradaptasi dengan bahasa internasional akan

11

Page 12: tugas kelompok 3( nasionalisme)

membawa hal itu ke kehidupan sehari-harinya, misalnya di lingkungan sekolah.

Seseorang yang selalu menggunakan bahasa Inggris ketika berbicara

membangkitkan gairah yang lainnya untuk mengadu “gengsi” mereka. Orang lain

yang merasa tersaingi karena bahasa Inggris itu akan turut mempelajari dan

mendalami bahasa Inggris hanya demi gengsi antar orang. Kemudian muncullah

budaya baru yang disebut budaya yang kebarat-baratan. Pada akhirnya, bahasa

Indonesia lagi yang menjadi korban.

o Keempat, kurangnya praktek dari guru bahasa Indonesia. Di kelas, guru bahasa

Indonesia selalu membawa materi yang berisi teori-teori dalam penggunaan bahasa

Indonesia. Mereka menjelaskan dengan sangat rinci tentang bagaimana bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Tapi, sampai saat ini masih jarang guru yang ketika

mengajar menyuruh muridnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

tanpa mengikuti pengaruh bahasa daerah.

12

Page 13: tugas kelompok 3( nasionalisme)

Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme di

Kalangan Pemuda

Peran Keluaga

a)    memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme terhadap bangsa

b)   memberikan contoh atau teladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada

bangsa,

c)    memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar

d)    selalu menggunakan produk dalam negeri.

Peran Pendidikan

a)    memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga

bela Negara.

b)    menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan

mengadakan upacara setiap hari senin.

c)    memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal

negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.

Peran Pemerintah

a)  Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan

patrotisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.

b)  Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini

dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan

dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.

c)   Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia

agar lebih baik lagi.

13

Page 14: tugas kelompok 3( nasionalisme)

14