tugas kelompok 2 metode peledakan
DESCRIPTION
kuliahTRANSCRIPT
1. Metode sumbu api ( safety fuse )
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya adalah merambatkan api dengan kecepatan tetap.Perambatan api tersebut dapat menyalakan detonator yang dipasang pada ujung sumbu guna meledakkan bahan peledak.
Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa tekstil dan material kedap air. Fungsi pembungkus untuk menjaga sumbu api dari kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air atau minyak.Sedangkan blackpowder tergolong bahan peledak lemah (low explosive).Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang 12,5 m/ rol atau 250 m/rol
Sumbu api harus disimpan digudang yang sejuk, kering dan mempunyai ventilasi yang baik. Terhindar dari cairan yang mungkin dapat merusak. Suhu penyimpanan 50 – 100 0 F dan kelembaban relatif rendah.
Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat yang biasa diperdagangkan adalah:
1.Ketentuan di Amerika, 130 ±10 det/meter bila terletak di daerah permukaan laut
2.Ketentuan di Eropa 120 ±10 det/meter pada kondisi yang sama dengan di atas3.Ketentuan di Australia 100 ±10 det/meter pada kondisi sama dengan di atas
(60 cm / menit)
cara menyalakan sumbu api :
Menyalakan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire fuse lighter, full wire fuse lighter, lead spritter, korek dan igniter cord.Apabila sumbu api dinyalakan akan terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama ignition flame, menandakan sumbu terbakar dan berfungsi normal. Pembakaran akan merambat perlahan terus sepanjang sumbu api sampai pada ujung yang lain.
Pemasangan Detonator pada sumbu api
Pemasangan detonator pada sumbu api dapat dilakukan dengan memakai crimper.Crimper dibagi menjadi 2 macam yaitu :a) Bench - type Crimper b) Hand – type Crimper
Cara pemasangan sebagai berikut :- Potong sumbu api tegak lurus, sesuai dengan panjang yang diperlukan.- Ambil detonator secara hati-hati dari kemasan.- Masukkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator sedalam mungkin.- Jepit mulut detonator yang mengarah sumbu api dengan sempurna,- Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang satu inch kedalam larutan penyebab kedap air.- Hindari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup.
MEMASANG SUMBU API DENGAN DETONATOR BIASA
bagian ujung yangdipotong miring
bagian ujung yangdipotong tegak lurus
Blackpowderdibakar
blackpowder bersentuhandengan ramuan pembakar
dalam detonator
SUMBU API
OHT 18
Cramper alat untuk menjepit
(mengklem) sambungan sumbu
api dengan detonator biasa
2. Metode sumbu ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yang terdiri dari : inti “ initiating explosive “ dibalut lapisan plastic dan dibungkus dengannkombinasi tekstil, kawat dan lapisan plastic.Sumbu ledak mudah dan aman penggunaannya, mempunyai ketahan terhadap air yang baik sekali dan mempunyai kecepatan detonasi yang tinggi 21000 feet per detik.
Sumbu ledak mempunyai kuat tarik yang baik, ringan dan fleksibel. Sumbu ledak apabila dinyalakan dapt merambatkan gelombang detonasi kesemua tempat sepanjang sumbu. Peledakan dengan sumbu ledak tidak memerlukan detonator didalam lubang tembak.
Sumbu ledak sangat luas pemakaiannya, sangat cocok untuk daerah-daerah yang kondisi iklimnya banyak petir. Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan 500 ft, 1000 ft dalam kotak kemasan berisi 2-4 gulungan.
Cara menyambung sumbu ledak
pemasangan sumbu ledak terdiri dari “ trunk line “ yaitu sumbu ledak sepanjang sisi lubang tembak dan brach atau “ downline “ yaitu Sumbu ledak yang menuju kedalam lubang tembak. Penyambungan sumbu ledak dengan delay connector dalam peledakan beruntun dapat dilakukan dengan cara memotong trunk line antara dua lubang tembak, kemudian kedua sumbu ledak yang telah terpotong dimasukkan kedalam ujung-ujung delay connector, selanjutnya dijepit supaya tidak mudah terlepas.
SAMBUNGAN ANTAR SUMBU LEDAK
Sambungan “L”
Simpul mati untuk memper-panjang trunkline
Penyambung plastik antara trunkline dan downline
Sambungan 3 putaran
Sambungan ikat bunga cengkeh dgn ujung diseloitip kearah downline
Sambungan ikat bunga cengkeh
OHT 28
Cara menyalakan sumbu ledakSumbu ledak akan terinisiasi oleh detonator standar, baik detonator listrik,
biasa , dan nonel.caranya adalah dengan menempelkan, detonator,ke sumbu ledak kemudian diikat kuat atau diselotip. Apabila detonator meledak, maka sumbu ledakpun akan meledak dengan suara yang keras dan seluruh pembungkusnya ikut hancur. Untuk mengurangi suara yang keras tadi disarankan untuk menimbun sumbu ledak dengan menggunakan serpihan pemboran setebal 10-20cm.
Sumbu apiDetonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaianpeledakan
Leg wireDetonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaianpeledakan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan sumbu ledak adalah :- setiap sambungan harus tegak lurus, penyambungan dengan plastic connector lebih baik.
- Jarak antara sumbu ledak yang pararel tidak boleh kurang dari 0,2 m.
- Jarak antara delay connector / relay connector dengan sumbu yang pararel harus paling sedikit 1,0 m.
- Didalam round sumbu ledak tidak boleh membelit atau menggulung.
- Detonator yang dipakai untuk meledakkan selalu diarahkan pada arah detonasi sumbu ledak yang diinginkan.
3. Metode Nonel ( Nonelectric ) Nonel adalah tube plastik,yang mempunyai diameter luar 3 mm. didalamnya berisi suatu bahan reaktif yang dapat menjalankan gelombang kejut dengan kecepatan kira-kira 2000 meter per detik.
Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak.
Dua macam nonel yang tersedia :
1. Nonel GT
mempunyai interval waktu : short delag, deci-second dan half-second delay. Nonel GT/MS dipakai untuk peledakan tambang terbuka dan nonel GT/T dipakai untuk peledakan dalam terowongan.
2. Nonel UNITED
adalah system nonel yang terakhir. Detonator mempunyai delay yang sama. Dalam peledakan urutan waktu peledakan dipasang dipermukaan. Hal tersebut akan memudahkan pemakaian dan penyimpanannya.
Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
– Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap ultra violet – Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia– Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau octahydrotetranitro-tetrazine dan
aluminium. HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas serta kecep detonasi yang tinggi.
Lapisan luar
Lapisan tengah
Lapisan dalam
HMX satu layer
Nonel detonator
Bagian-bagian dari detonator adalah sebagai berikut :
1. Kelongsong alumunium, panjangnya bervariasi tergantung panjang dari delay element.
2. Base charge : bahan peledak kuat.
3. Primer charge : bahan peledak kuat yang peka terhadap nyala api.
4. Delay element
5. Sumbat karet
6. Nonel tube : panjangnya tertentu, ujung yang bebas ditutup.
tabung alumunium
isian dasarisian utama elemen tunda
elemen transisi penyumbat anti-statis
sumbu nonelpelapis baja
plug penutuptidak tembus air
• iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer)
• tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar lubang
• cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas
• Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun dipermukaan.
plastik berwarnaselubung kabel
tabung silinder
isian dasar
isian utama
fusehead :
penyumbat
tabung silinder
penyumbat
elemenwaktu tunda- kawat halus yg
memijar- ramuan pembakar
kabel listrik
leg wire
SIMULTANEOUS DELAY
OHT 5
MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan
pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar.2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul
energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama. 3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai
panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama.4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan
lebih besar sesuai beratnya.
ICI Explosives(1989) Du Pont ms Delay Series (1980)
No. Delay
"L" Series Short Delays
(ms)
Carrick Delays (ms)
Half Second Delays (ms)
Nominal Delay Time
(ms)Delay Tag Color
0 5 5 0 0 --
1 30 30 500 25 Black
2 55 55 1000 50 Red
3 80 80 1500 75 Blue
4 105 135 2000 100 Lilac
5 130 165 2500 125 Green
6 155 195 3000 150 Orange
7 180 230 3500 175 White
8 205 265 4000 200 Olive
9 230 300 4500 250 Brown
10 255 410 5000 300 Buff
11 280 480 5500 350 White
12 305 560 400 White
13 335 650 450 White
14 365 500 White
15 395 600 White
dst. dst.
Nomor dan nilai nominal waktu tunda detonator listrik
OHT 9
1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang diisolasi
plastik PVC. Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan kondisi
basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan diisolasi plastik PVC.
2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran 10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)
3. Lead wire atau lead lines atau firing line atau “kawat utama”, berfungsi meng-hubungkan rangkaian peledakan listrik ke alat pemicu ledak listrik (blasting machine). kondisi normal dipakai kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.
untuk peledakan berat (heavy duty) dipakai kawat tembaga ukuran 70/0,76 mm; diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8 ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25 mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat
OHT 11