tugas jalan raya riky armadi
TRANSCRIPT
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Jalan Raya.
Jalan Raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Arti Lintasan adalah menyangkut jalur tanah yang diperkuat (diperkeras), dan jalur tanah tanpa perkerasan.
Arti Lalu Lintas adalah menyangkut semua benda dan makhluk yang melewati jalan tersebut, baik kendaraan bermotor, tak bermotor seperti sepeda (disebut kendaraan fisik), manusia ataupun hewan.
Jalan Raya sebagai sarana pembangunan dan membantu pengembangan wilayah adalah sangat penting sekali, maka dari itu lalu lintas jalan raya harus terselanggara secara lancar dan aman sehingga pengangkutan berjalan dengan cepat, aman, tepat, efisien dan ekonomis.Untuk itu jalan raya harus memenuhi syarat-syarat teknis dan ekonomis menurut fungsinya dan volume serta sifat lalu lintas.
B. Syarat-syarat Berlalu Lintas
Konstruksi lalu lintas perkerasan lentur dipandang dari keamanan dan kenyamanan berlalu lintas harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Permukaan yang rata, tidak bergelombang, tidak melendut, dan tidak berlubang.
b. Permukaan cukup kaku, sehingga tidak mudah berubah bentuk akibat beban yang bekerja di atasnya.
c. Pemukaan kesat, memberikan gesekan yang baik antara ban dan permukaan jalan sehingga tidak mudah selip.
d. permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika terkana sinar matahari.
C. Syarat-syarat Kekuatan/Struktural.
Konstruksi perkerasan jalan dipandang dari segi kemampuan memikul dan menyebarkan beban, haruslah memenuhi syarat-syarat :
a. Ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkan beban/muatan lalu lintas ke tanah dasar (sub grade)
b. Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah meresap ke lapisan bawahnya.
c. Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air hujan di atasnya dapat cepat dialirkan.
d. Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja tanpa menimbulkan
Di samping itu tak dapat dilupakan sistem pemeliharaan yang terencana dan tepat selama umur rencana/pelayanan termasuk di dalamnya sistem drainase jalan tersebut.
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 Hal : Hal : 11
1. Jalan Utama : Jalan Raya yang melayani arus lalu lintas yang tinggi antara kota-kota penting, sehingga harus direncanakan untuk dapat melayani lalu lintas yang cepat dan berat.Kelas jalan utama adalah Kelas I.Kelas ini merupakan jalan-jalan raya berjalur banyak dengan konstruksi perkerasan dari jenis yang terbaik.
2. Jalan Sekunder : Jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi antara kota-kota penting dan kota-kota yang lebih kecil dan sekitarnya.Kelas jalan sekunder adalah Kelas II.Kelas II dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :Kelas II.A adalah Jalan-jalan raya dua jalur atau lebih dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix).Kelas II.B adalah Jalan-jalan raya dua jalur dengan konstruksi permukaan jaan dari penetrasi berganda atau yang setaraf.Kelas II.C adalah Jalan-jalan raya dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal.
3. Jalan Penghubung : Jalan untuk keperluan aktivitas daerah yang juga dipakai sebagai penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau berlainan.Kelas jalan penghubung adalah Kelas III.Kelas III adalah Jalan-jalan raya berjalur tunggal atau dua, dengan Konstruksi permukaan jalan yang paling tinggi adalah peleburan dengan aspal.
0 2 70 2 7UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
D. . Merencanakan Kelas Jalan.
Jalan Raya pada umumnya dapat digolongkan dalam Klasifikasi menurut fungsinya yaitu sebagai berikut :
Selain pembagian kelas jalan menurut fungsinya juga dipertimbangkan pada besar volume serta sifat lalu lintas yang diharapkan. Untuk itu kita harus cari berapa besarnya Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) dalam satuan smp (satuan mobil penumpang).
Dari data yang tersedia, diketahui :Volume Lalu Lintas 2 (dua) arah Pada saat Peresmian Guna untuk Perencanaan Lapisan Perkerasan pada Umur Rencana 20 tahun, adalah sebagai berikut:
JENIS KENDARAAN
Volume Lalu Lintas perhari (V)
Nilai smp setiap kendaraan (α )
V x α
Mobil Penumpang 15.600 Kendaraan 1 15.600Bus Umum 170 Kendaraan 3 510Truk Ringan 25 Kendaraan 2 50Truk Sedang 20 Kendaraan 2.5 50Truk Berat 7 Kendaraan 3 21Trailer Ringan 12 Kendaraan 6 72Trailer Sedang 10 Kendaraan 6 60Trailer Berat 3 Kendaraan 6 18
∑=16.381
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 22
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Besarnya pertumbuhan lalu-lintas untuk 20 tahun = 3.5 %.LHR pada tahun ke 20 (akhir umur rencana) rumus:
di mana :
i = pertumbuhan lalu lintasUR = umur rencana pada tahun pembukaanJ = jenis kendaraan ; n = banyaknya jenis kendaraan
LHR = (1+0,035)15 x 16.381 = 27443.88 smp = 27443
Dengan LHR = 27433 smp maka didapatkan kelas jalan, yaitu Kelas II.A, dengan trase jalan A dan B seperti terlihat dalam peta countur.
Dari kelas jalan II.A, didapatkan data-data seperti pada Daftar I (Standard Perencanaan Geometrik) sebagai berikut :
DAFTAR - ISTANDARD PERENCANAAN GEOMETRIK
NoKLASIFIKASI JALAN
Jalan Raya Sekunder I
Klasifikasi Medan D B G1 Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) dalam smp > 20.0002 Kecepatan Rencana (Km/Jam) 120 100 803 Lebar Daerah Penguasaan Minimum (meter) 60 60 604 Lebar Perkerasan (meter) Minimum 2 x ( 2 x 3.75 )5 Lebar Median Minimum (meter) 106 Lebar Bahu (meter) 3.50 3.00 3.507 Lereng melintang Perkerasan 2 %8 Lereng melintang Bahu 4 %9 Jenis Lapisan Perkerasan Jalan Aspal Beton ( Hot Mix )10 Miring Tikungan Maksimum 10 %11 Jari-jari Lengkung Minimum, Disebut R1 560 350 210
12 Landai Maksimum 3 % 5 % 6 %Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya.
DAFTAR – IISTANDARD PERENCANAAN ALINEMEN
No. STANDARD PERNCANAAN Keterangan
1234
5
6
Kecepatan Rencana (Km/Jam)Jarak Pandang Henti (meter)Jarak Pandang Menyiap (meter)Jari-jari Lengkung Minimum Di mana Miring Tikungan Tidak Perlu (meter) Disebut R3.Batas Jari-jari Lengkung Tikungan di mana Harus Menggunakan Busur Peralihan (meter) Disebut R2.Landai Relatif Maksimum Antara Tepi Perkerasan ( 1/meter).
120225790
3000R3.
20002
1280
Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya.
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 33
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Apabila :R > R3 : Lengkung Diperlukan Sama Seperti Jalan Lurus, Tidak perlu penambahan
kemiringan melintang. R2 < R < R3 : Lengkung dengan penambahan kemiringan melintang yaitu
tikungan FC. R1 < R < R2 : Digunakan Tikungan S – C – S
E. Keadaan Topography.
Untuk memperkecil biaya pembangunan, suatu standard perlu disesuaikan dengan keadaan Topography, yang merupakan faktor penting dalam menentukan lokasi jalan dan pada umumnya mempengaruhi Alinemen sebagai standard perencanaan geometrik seperti :Landai jalan; Jarak pandang; Penampang melintang; dan lain sebagainya.Standard perencanaan geometrik perlu sekali disesuaikan dengan keadaan topography. Sehingga untuk itu keadaan medan pada umumnya dibagi atas 3 (tiga) golongan, berdasarkan besarnya lereng melintang dalam arah kurang lebih tegak lurus sumbu jalan raya.
Golongan Medan Lereng Melintang
Datar (D).Bukit (B).Pegunungan (G).
0 – 9.9 %10 % – 24.9 %
> 25 %Sumber : Peraturan Pere ncanaan Geometrik Jalan Raya.
Maka perencanaan geometrik jalan raya pada kasus ini dapat di cari :
Titik A PI1 PI2 BTinggi Titik 246 m 246 m 248 m 242 mJarak Kedua Titik 461,25 m 1044,03 m 455,938 m
Untuk titik A – PI1:
Kelandaian A – PI1 :
Kelandaian PI1 – PI2 :
Kelandaian PI2 – B :
Kelandaian rata-rata dari titik A – B
Dari kelandaian rata-rata dari titik A – B , maka medan tersebut adalah medan Datar.
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 44
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB II
L I N TA S A N
Perhitungan Koordinat, Azimuth, Sudut tikungan, dan Jarak antar titik.
A. Koordinat titik penting pada lintasan.
TITIK KOORDINAT KETINGGIANX Y
A 84 536 246PI 400 200 246
PI 1400 500 248
B 1738 194 242
B. Perhitungan Azymuth.
Tan α A - PI1 =
=
=
= - 43,24°
α A - PI1 = 90° - 43,24° = 46,76°
Tan α PI1 – PI2 =
=
=
= 73,3°
α PI1 – PI2 = 270° + 73,3° = 343,3°
Tan α PI2 - B =
=
=
= -47,84° α PI2 – B = 90° - 47,84° = 42,15°
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 55
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
C. Perhitungan Sudut Tikungan.
Δ1 = 360° - (αPI1 PI2) + ( αAPI1 )= 360° - ( 343,3 ) + ( 46,76)= 63,46°
Δ2 = 360° - ( α PI2 B ) + (αPI1 PI2)= 360 - 343,3 + 42,15= 58,85°
A. Perhitungan Jarak.
δ API1 = √{ (X PI1 – X A)2 + (Y PI1 – Y A)2 }
δ API1 = √{ (400 – 84 )2 + (200 – 536)2 }
δ API1 = √{ 99856 + 112896 }δ API1 = 461,25 m
δ PI1PI2 = √{ (X PI2 – X PI1)2 + (Y PI2 – Y PI1)
2 }
δ PI1PI2 = √{ (1400 – 400)2 + (500 – 200)2 }
δ PI1PI2 = √{1000000 + 90000}δ PI1PI2 = 1044,03 m
δ PI2B = √{ (X B – X PI2)2 + (Y B – Y PI2)
2 }
δ PI2B = √{ (1738 – 1400)2 + (194 – 500)2 }
δ PI2B = √{114244 + 93636}δ PI2B = 455,938 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 66
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB III
A L I N E M E N H O R I Z O N TA L
I. Perhitungan Besaran Tikungan untuk lengkung horizontal.
A. Tikungan IData-data tikungan I: Jarak δ API1 = 461,25m
Jarak δ PI1PI2 = 1044,03 m Tmax Pada tikungan I = 461,25 m Sudut tikungan Δ1 = 63,46˚ Rural highway, Kelas Jalan I Klasifikasi Medan Datar Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam Lebar perkerasan minimal (satu jalur), b = 3.75 m Panjang Jari-jari lengkung minimum (R1 atau Rmin) = 560 m
Jari 2 Lengkung Tikungan di mana Hrs Menggunakan Busur Peralihan (R2)= 2000
Jari-jari Lengkung Minimum Di mana Miring Tikungan Tidak Perlu (R3) = 3000
Landai Relatif Maksimum Antara Tepi Perkerasan = 1/280 (1/m) => m = 280 Miring tikungan Maximum = 10% Lebar daerah penguasaan minimum = 60 m
Kasus – 1. Coba dengan lengkung Full Circle (FC).
Skets Tikungan Full Circle (FC).
a). Tanpa perubahan kemiringan melintang (e).Syarat R > R3 , Coba R = 3200 m
T1 = R . Tan ½ Δ
= 3200 . Tan ½ (63,46˚)= 1978,67 m > Tmax ....... FC. no OK.! E = 562,33 m
b). Dengan perubahan kemiringan melintang (e).Syarat R2 < R < R3 , Coba R = 2200 m
T1 = R . Tan ½ Δ
= 2200 . Tan ½ (63,46˚) E = 386,60 m= 1360,34 m > Tmax ... FC .no OK.! (T1 > Tmax )
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 77
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
E = R - Cos ½ Δ
- R = 3200 O Cos ½ (63,46˚)
- 3200
E = R - Cos ½ Δ
- R = 2200 O - 2200Cos ½ (63,46˚)
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Kesimpulan : Lengkung Full Circle (FC) tidak dapat digunakan, maka dicoba menggunakan Spiral – Circle – Spiral (SCS)
Kasus – 2. Coba dengan lengkung Spiral – Circle – Spiral (SCS).
Skets Tikungan Spiral – Circle – Spireal (SCS).
Syarat R1 < R < R2 : 560 < R < 2000
Ambil R = 560 m. Dengan Vr = 120 km/jam, Dari Table I – 2 (Tabel Lengkung Horizontal) didapat : e = 9,7 %
Ls min = 100 mC = 0.4
Syarat Lengkung Ls.a). Modified Short Formula :
Ls min > 0,022 . V3 c - 2,727 V . e
Ls min > 0,022 . 1203 c - 2,727 . 120 .0,097
Ls min > 90,35 m ....... OK.!
b). Ls min > b . m. e Ls min > 3,75 . 280. 0,097Ls min > 101,85 m ........ OK.!
c). Ls min > v . t (Jarak yang ditempuh selama 2 detik)
Ls min > 120 x 1000 . 2 ===> Ls min > 66,667 m ........ OK.!
d). Sudut Lengkung Spiral, θs = 28,648 x Ls
θs = 28,648 x 100 = 5,1157˚
Syarat : θs < ½ Δ1 ==> 5,1157˚ < ½(63,46˚) ......... O.K.!
e). Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = Δ1 – 2θsΔC = 63,46˚ – 2 (5,1157˚) = 53,2286˚
f). Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = ΔC x 2 Л R
Lc = 53,2286 x 2 Л 560 = 519,984 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 88
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
R . C C
560 . 0,4 0,4
3600
R
560
360 360
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
g). Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = Lc + 2Ls.
L = 519,984 + 2(100) = 719,984 m
h). Untuk : Ls = 100 m R = 560 m, Dari Table II – 1 (Daftar Lengkung Horizontal S–C–S) Diperoleh:
p = 0,7408 x = 99,9203k = 49,9867 y = 2,9745
E1 = (R + p) . Sec ½ Δ1 – R
= (560 + 0,7408) . Sec ½ 63,46˚ – 560 = 99,279 m
T1 = (R + p) . Tan ½ Δ1 + k
= (560 + 0,7408) . Tan ½ 63,46˚ + 49,9867m= 396,713 m < Tmax (461,25 m) ........... S–C–S, O.K. !
B. Kesimpulan Untuk Tikunngan I:Untuk Tikungan I yang dipakai adalah Lengkung Spiral–Circle–Spiral (S–C–S). Dengan Data-Data Tikungan I yaitu : Sudut tikungan Δ1 = 63,46˚ Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = 53,2286˚
Sudut Lengkung Spiral, θs = 5,1157˚ Panjang Busur Lengkung Spiral, Ls = 101,85 m Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = 519,984 m Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = 719,984 m Parameter untuk Lengkung S–C–S :
p = 0,7408 x = 99,9203k = 49,9867 y = 2,9745
Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam Jari-jari lengkung S–C–S, R = 560 m Panjang E1 = 99,279 m
Panjang T1 = 396,713 m
Jarak δ API1 = 461,25 mMiring Tikungan Maksimum, emax = 9,7 % .
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 99
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
C. Tikungan IIData-data tikungan II : Jarak δ PI2B = 455,938 m
Jarak δ PI1PI2 = 1044,03 m
Tmax Pada tikungan II : δ PI1PI2 – (Rounding Min + T1)
Tmax = 1044,03 – 396,713 - 20 = 627,317 m
Sudut tikungan Δ2 = 58,85˚
Rural highway, Kelas Jalan I Klasifikasi Medan Datar
Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam
Lebar perkerasan minimal (satu jalur), b = 3.75 m
Panjang Jari-jari lengkung minimum (R1 atau Rmin) = 560 m
Jari 2 Lengkung Tikungan di mana Hrs Menggunakan Busur Peralihan (R2)= 2000
Jari-jari Lengkung Minimum Di mana Miring Tikungan Tidak Perlu (R3) = 3000
Landai Relatif Maksimum Antara Tepi Perkerasan = 1/280 (1/m) => m = 280
Miring tikungan Maximum = 10%
Lebar daerah penguasaan minimum = 60 m
Kasus – 1. Coba dengan lengkung Full Circle (FC).
Skets Tikungan Full Circle (FC).
a). Tanpa perubahan kemiringan melintang (e).Syarat R > R3 , Coba R = 3200 m
T2 = R . Tan ½ Δ2
= 3200 . Tan ½ (58,85 ˚) = 1804,947 m > Tmax ....... FC. no OK.! E = 473,939 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7
Hal :Hal : 1010
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
E = R - Cos ½ Δ2
- R = 3200 O Cos ½ (58,85˚)
- 3200
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
b). Dengan perubahan kemiringan melintang (e).Syarat R2 < R < R3 , Coba R = 2200 m
T2 = R . Tan ½ Δ2
= 2200 . Tan ½ (58,85˚) E = 325,83 m = 1240,9 m < Tmax ... FC . no OK.!
Kesimpulan : Lengkung Full Circle (FC) tidak dapat digunakan, maka dicoba menggunakan Spiral – Circle – Spiral (SCS)
Kasus – 2. Coba dengan lengkung Spiral – Circle – Spiral (SCS).
Skets Tikungan Spiral – Circle – Spireal (SCS).
Syarat R1 < R < R2 : 560 < R < 2000
Ambil R = 600 m. Dengan Vr = 120 km/jam, Dari Table I – 2 (Tabel Lengkung Horizontal) didapat : e = 9,0 %
Ls min = 100 mC = 0.4
Syarat Lengkung Ls.a). Modified Short Formula :
Ls min > 0,022 . V3 c - 2,727 V . e
Ls min > 0,022 . 1203 c - 2,727 . 120 .0,09
Ls min > 84,771 m ....... OK.!
b). Ls min > b . m. e Ls min > 3,75 . 280. 0,09Ls min > 94,5 m ........ OK.!
c). Ls min > v . t (Jarak yang ditempuh selama 2 detik)
Ls min > 120 x 1000 . 2 ===> Ls min > 66,667 m ........ OK.!
d). Sudut Lengkung Spiral, θs = 28,648 x Ls
θs = 28,648 x 100 = 4,7746˚
Syarat : θs < ½ Δ1 ==> 4,7746˚ < ½(58,85˚) ......... O.K.!
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1111
E = R - Cos ½ Δ2
- R = 2200 O - 2200Cos ½ (58,85˚)
R . C C
600 . 0,4 0,4
3600
R
600
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
e). Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = Δ2 – 2θsΔC = 58,85˚ – 2 (4,7746˚) = 49,30˚
f). Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = ΔC x 2 Л R
Lc = 49,30 x 2 Л 560 = 516 m
g). Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = Lc + 2Ls.L = 516 + 2(100) = 716 m
h). Untuk : Ls = 100 m R = 600 m, Dari Table II – 1 (Daftar Lengkung Horizontal S–C–S) Diperoleh:
p = 0,6943 x = 99,9306k = 49,9884 y = 2,7764
E2 = (R + p) . Sec ½ Δ1 – R
= (600 + 0,6943) . Sec ½ 58,85˚ – 600 m= 89,66 m
T2 = (R + p) . Tan ½ Δ1 + k
= (600 + 0,6943) . Tan ½ 58,85˚ + 49,9884 m= 388,8 m < Tmax ( m) ........... S–C–S, O.K. !
D. Kesimpulan Untuk Tikunngan II:Untuk Tikungan II yang dipakai adalah Lengkung Spiral–Circle–Spiral (S–C–S). Dengan Data-Data Tikungan II yaitu : Sudut tikungan Δ2 = 58,85˚ Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = 49,30˚
Sudut Lengkung Spiral, θs = 4,407 Panjang Busur Lengkung Spiral, Ls = 94,5 m Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = 516 m Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = 716 m Parameter untuk Lengkung S–C–S :
p = 0,6943 x = 99,9306k = 49,9884 y = 2,7764
Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam Jari-jari lengkung S–C–S, RC = 600 m Panjang E2 = 89,66 m
Panjang T2 = 388,8 m (Tmax= 627,317)
Jarak δ PI2 B = 528,28 mMiring Tikungan Maksimum, emax = 9,0 % .
Kontrol : δ PI1PI2 > T1 + T2 + rMin 1044,03 m > (396,713 +388,8 +20 m = 805,513)...O.K.!
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1212
360
360
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB IV
P E L E B A R A N T I K U N G A N
I. Gambar posisi roda Bus besar dengan dua gandar (kendaraan sedang) terhadap perkerasan pada Tikungan.
Keterangan :
II. Pelebaran Tikungan ditentukan oleh :a. Penambahan lebar perkerasan yang diperlukan.
b' = R - √(R² - P²)
di mana : b' : Penambahan lebar perkerasan yang diperlukan (m)R : Jari-jari Tikungan rencana (m)P : Jarak gandar Kendaraan (m)
b'' = bo + b'
di mana : b'' : Lebar lintasan kendaraan pada tikungan (m)bo : Jarak roda (m)
b. Penambahan Akibat Kelainan / Kesukaran pengemudi ( z )
z = 0.105 V θs A D2
di mana : z : Penambahan akibat kelainan pengemudi (m)R : Jari-jari Tikungan (m)V : Kecepatan rencana (Km / jam)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 Hal : Hal : 1313
P : Jarak gandar Kendaraan ( m )A : Tonjolan Depan Kendaraan ( m )R : Jari-jari Tikungan ( m )Td : Penambahan Lebar Perkerasan akibat adanyan tonjolan ke depan Kendaraan.bo : Jarak Roda ( m ) b' : Penambahan Pelebaran Perkerasan ( m )b'' : Lebar Lintasan Kendaraan Truk pada Tikungan ( m )c : Kebebasan Samping ( m )
√(R)
0 2 70 2 7UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
c. Penambahan Lebar Perkerasan akibat adanya tonjolan ke depan kendaraan.
Td = √{R² + A (2P + A)}– R
di mana : Td : Penambahan lebar perkerasan akibat adanya tonjolan ke depan kendaraan (m).
A : Tonjolan ke depan kendaraan (m).
d. Lebar Perkerasan Pada Tikungan (B) :
B = {n . (b'' + c)} + {(n – 1) . Td} + z
di mana : B : Lebar perkerasan pada tikungan (m)n : Jumlah jalur lalu lintasc : Kebebasan samping (m)
e. Pelebaran Perkerasan yang diperlukan untuk tikungan (W) :
W = B – Bn
di mana : W : Pelebaran yang diperlukan (m)Bn = n . b ==> b : Lebar persatu jalur (3.50 m)
III. Demensi Kendaraan Rencana.
Dari data perencanaan jalan ini, kendaraan terbesar yang akan melewati adalah Bus Besar dengan dua gandar, kendaraan ini termasuk dalam kendaraan sedang.
Dari table dimensi Kendaraan rencana didapat seperti di bawah ini :
Kategori Kendaraan
Rencana
DIMENSI KENDARAAN( cm )
Tonjolan( cm )
Radius Putar( cm )
Radius Tonjolan
( cm )Tinggi Lebar Panjang Depan Belakang Min. Max.Kecil 130 210 580 90 150 420 730 780
Sedang 410 260 1210 210 240 740 1280 1410Besar 410 260 2100 120 90 290 1400 1370
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038 / T / BM / 1997.
Gbr. Demensi Kendaraan Sedang.Maka didapat data-data sebagai berikut :A = 2.10 mP = 7.40 mbo = 2.25 m c = 0.8 m (2.5 ft)b = 3.75 mn = 2V = 120 Km/jam
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1414
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
IV. Perhitungan Pelebaran Tikungan.
a. Tikungan I. Data-data direncanakan untuk Bus besar dengan dua gandar (kendaraan sedang).A = 2.10 m b = 3.75 mP = 7.40 m n = 2bo = 2.25 m V = 120 Km/jamc = 0.8 m (2.5 ft) R = 560 m
Penambahan lebar perkerasan yang diperlukan.
b' = R - √(R² - P²)= 560 - √(560² - 7.40²)= 560 – 559,951= 0,048 m
Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
b'' = bo + b'= 2.25 + 0,048= 2,298 m
Penambahan Akibat Kelainan / Kesukaran pengemudi ( z )
z = 0.105 V θs A D2
z = 0.105 120 = 0.532 m
Penambahan Lebar Perkerasan akibat adanya tonjolan ke depan kendaraan.
Td = √{R² + A (2P + A)}– R
Td = √{560² + 2.10 ((2 . 7.40) + 2.10)}– 560= 560,03 – 560= 0.03 m
Lebar Perkerasan Pada Tikungan (B) :
B = {n . (b'' + c)} + {(n – 1) . Td} + z B = {2 . (2,298 + 0,8)} + {(2 – 1) . 0.03} + 0,532
= 6,196 + 0,03 + 0.532 m= 6,758 m
Bn = n . b = 2 . 3,75 = 7,5 m
(karena B < Bn maka dapat diabaikan, ini berarti pada Tikungan II TIDAK diperlukan adanya pelebaran perkerasan tikungan)
√(R)
√(560)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1515
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
b. Tikungan II. Data-data direncanakan untuk Bus besar dengan dua gandar (kendaraan sedang).A = 2.10 m b = 3.75 mP = 7.40 m n = 2bo = 2.25 m V = 120 Km/jamc = 0.8 m (2.5 ft) R = 600 m
Penambahan lebar perkerasan yang diperlukan.
b' = R - √(R² - P²)= 600 - √(600² - 7.40²)= 600 – 209,869= 0,046 m
Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
b'' = bo + b'= 2.25 + 0,046= 2,296 m
Penambahan Akibat Kelainan / Kesukaran pengemudi ( z )
z = 0.105 V θs A D2
z = 0.105 120 = 0.514 m
Penambahan Lebar Perkerasan akibat adanya tonjolan ke depan kendaraan.
Td = √{R² + A (2P + A)}– R
Td = √{600² + 2.10 ((2 . 7.40) + 2.10)}– 600= 600,03 – 600= 0.03 m
Lebar Perkerasan Pada Tikungan (B) :
B = {n . (b'' + c)} + {(n – 1) . Td} + z B = {2 . (2,296 + 0,8)} + {(2 – 1) . 0.03} + 0,514
= 6,192 + 0,03 + 0.514 m= 6,736 m
Bn = n . b = 2 . 3,75 = 7,5 m
(karena B < Bn maka dapat diabaikan, ini berarti pada Tikungan II TIDAK diperlukan adanya pelebaran perkerasan tikungan)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1616
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
√(R)
√(600)
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB VSTATIONING
Stationing dimulai dari titik awal proyek dengan nomor station 0+000. Angka sebelah kiri tanda (+) menunjukkan Km (Kilo meter) sedangkan angka sebelah kanan tanda (+) menunjukkan m (meter). Angka station bergerak ke atas dan tiap 50 m pada jalan lurus dituliskan pada gambar rencana (plan), kemudian nomor station pada titik-titik utama di Tikungan (TS; SC; CS; ST ) harus dicantumkan, dan pada tikungan angka station bergerak tiap 15 m. Pemberian nomor station diakhiri pada titik akhir proyek.
T I T I K S TAT I O N I N G T I T I K S TAT I O N I N G
A
1
TS1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Sta (0 + 000)
Sta (0 + 50,0)
Sta (0 + 64,357)
Sta (0 + 79,357)
Sta (0 + 94,357)
Sta (0 + 109,357)
Sta (0 + 124,357)
Sta (0 + 139,357)
Sta (0 + 154,357)
Sta (0 + 169,357)
Sta (0 + 184,357)
Sta (0 + 199,357 )
Sta (0 + 214,357)
Sta (0 + 229,357)
Sta (0 + 244,357)
Sta (0 + 259,357)
Sta (0 + 274,357)
Sta (0 + 289,357)
Sta (0 + 304,357)
Sta (0 + 319,357)
Sta (0 + 334,357)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Sta (0 + 349,357)
Sta (0 + 364,357)
Sta (0 + 379,357)
Sta (0 + 394,357)
Sta (0 + 409,357)
Sta (0 + 424,357)
Sta (0 + 439,357)
Sta (0 + 454,357)
Sta (0 + 469,357)
Sta (0 + 484,357)
Sta (0 + 499,357)
Sta (0 + 514,357)
Sta (0 + 529,357)
Sta (0 + 544,357)
Sta (0 + 559,357)
Sta (0 + 574,357)
Sta (0 + 589,357)
Sta (0 + 604,357)
Sta (0 + 619,357)
Sta (0 + 634,357)
Sta (0 + 649,357)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1717
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
T I T I K S TAT I O N I N G T I T I K S TAT I O N I N G
41
42
43
44
45
46
47
48
S1T1
49
50
51
52
53
T2S2
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Sta (0 + 664,357)
Sta (0 + 679,357)
Sta (0 + 694,357)
Sta (0 + 709,357)
Sta (0 + 724,357)
Sta (0 + 739,357)
Sta (0 + 754,357)
Sta (0 + 769,357)
Sta (0 + 784,341)
Sta (0 + 834,341)
Sta (0 + 884,341)
Sta (0 + 934,341)
Sta (0 + 984,341)
Sta (0 + 1034,341)
Sta (0 + 1042,858)
Sta (0 + 1057,858)
Sta (0 + 1072,858)
Sta (0 + 1087,858)
Sta (0 + 1102,858)
Sta (0 + 1117,858)
Sta (0 + 1132,858)
Sta (0 + 1147,858)
Sta (0 + 1162,858)
Sta (0 + 1177,858)
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
Sta (0 + 1192,858)
Sta (0 + 1207,858)
Sta (0 + 1222,858)
Sta (0 + 1237,858)
Sta (0 + 1252,858)
Sta (0 + 1267,858)
Sta (0 + 1282,858)
Sta (0 + 1297,858)
Sta (0 + 1312,858)
Sta (0 + 1327,858)
Sta (0 + 1342,858)
Sta (0 + 1357,858)
Sta (0 + 1372,858)
Sta (0 + 1387,858)
Sta (0 + 1402,858)
Sta (0 + 1417,858)
Sta (0 + 1432,858)
Sta (0 + 1447,858)
Sta (0 + 1462,858)
Sta (0 + 1477,858)
Sta (0 + 1492,858)
Sta (0 + 1507,858)
Sta (0 + 1522,858)
Sta (0 + 1537,858)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1818
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
T I T I K S TAT I O N I N G
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
S2T2
101
B
Sta (0 + 1552,858)
Sta (0 + 1567,858)
Sta (0 + 1582,858)
Sta (0 + 1597,858)
Sta (0 + 1612,858)
Sta (0 + 1627,858)
Sta (0 + 1642,858)
Sta (0 + 1657,858)
Sta (0 + 1672,858)
Sta (0 + 1687,858)
Sta (0 + 1702,858)
Sta (0 + 1717,858)
Sta (0 + 1732,858)
Sta (0 + 1747,858)
Sta (0 + 1758,858)
Sta (0 + 1808,858)
Sta (0 + 1821,176)
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 1919
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Maka Panjang Jalan Yang Sebenarnya dengan Stationing adalah : Sta B – Sta A= (0 + 1570,0) – (0 + 000)= (0 + 1570,0)= 1570 meter
Panjang Jalan dengan data-data Tikungan :δ API1 : 461,25 mT1 : 396,713 mL1 : 719,984 m
δ PI1 PI2 : 1044,03 mT2 : 388,8 mL2 : 716 m
δ PI2B : 455,938 m
Rounding ( rd )
= δ PI1 PI2 – T1 – T2
= 1044,03 – 396,713 – 388,8= 258,517 m
Panjang Jalan A ke B adalah= (δ API1 – T1) + L1 + rd + L2 + (δ PI2B – T2)
= (461,25 – 396,713) + 714,984 + 258,517 + 716 + (455,938 – 388,8)= 64,537 + 1689,501 + 67,138 = 1821,176 meter
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2020
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB VIIPERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
Data-data perkerasan
JENIS KENDARAAN BERAT ( Ton ) Volume Lalu Lintas perhari
Mobil Penumpang 2 15600 kendaraanBus 9 170 kendaraanTruk Ringan 8.3 25 kendaraanTruk Sedang 18.2 20 kendaraanTruk Berat 25 7 kendaraanTrailler Ringan 26.2 12 kendaraanTrailler Sedang 31.4 10 kendaraanTrailler Berat 42 3 kendaraan
Pertumbuhan lalu lintas = 3,5% per tahunUmur rencana = 20 tahun (langsung) = (8+12) tahun ( bertahap)Harga CBR rencana Subgrade = 6 %Lebar perkerasan = 2 ( 2 x 3,75 ) = 15 meter 11,25 m ≤ L ≤ 15,00 meter
Koefisien distribusi kendaraan (c)Dari daftar II, untuk 4 lajur 2 arah Kendaraan ringan ( < 5 ton ) = 0,30Kendaraan berat ( ≥ 5 ton ) = 0,45Daya dukung tanah dasar (DDT)Untuk CBR 6%Didapat :DDT = 4,3 log CBR + 1,7 = 4,3 log 6,0 + 1,7 = 5,046 %
Menentukan besar nilai faktor regional (FR).Menentukan persentase kendaraan :
a. Kendaraan ringan ( < 13ton ) = 15600 + 170 + 25
x 100% = 99,67 %.
b. Kendaraan berat ( >13ton ) = 20 + 7 + 12 + 10 + 3
x 100% = 0,33 %.
Diasumsikan iklim I, yaitu curah hujan < 900 mm/tahunDari daftar IV : :
* Kelandaian I ( < 6% ).
* Persentase kendaraan Berat = 0,33 % ≤ 30%
* Kondisi Iklim I (< 900 mm/hari)
* Didapatkan besarnya nilai faktor regional (FR) = 0,5
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2121
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
15847
15847
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Perencanaan tebal perkerasan Untuk umur rencana 20 tahun :
Menghitung angka Ekivalen tiap masing-masing Kendaraan, menurut bina marga. Dengan Rumus sebagai berikut :
M a k a :1. Mobil Penumpang :
2. Bus :
3. Truk Ringan :
4. Truk Sedang :
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2222
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
5. Truk Berat :
6. Trailler Ringan :
7. Trailler Sedang
8. Trailler Berat :
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2323
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Menghitung lalu lintas harian rata-rata pada tahun ke 20 (LHR)
LHRn = LHR i (1 + i)n
Dimana n = 20 , i = 3,5 % = 0,035
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)(1 + i)n LEA
Mobil Penumpang 15600 1,989788863 31040,70626Bus 170 1,989788863 338,2641067
Truk Ringan 25 1,989788863 49,74472158Truk Sedang 20 1,989788863 39,79577726Truk Berat 7 1,989788863 13,92852204
Trailler Ringan 12 1,989788863 23,87746636Trailler Sedang 10 1,989788863 19,89788863Trailler Berat 3 1,989788863 5,969366589
Jumlah 31532,18411
Lalu lintas ekuivalen pada awal umur rencana = lintas ekivalen permulaan ( LEP )
LEPrencana = LEP x C.
j = Jenis Kendaraan
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)
Koefisien distribusi
kendaraan (C).
Angka Ekivalen
Kendaraan (E)LEP
Mobil Penumpang 15600 0,3 0,0004 1,872Bus 170 0,45 0,3006 22,9959
Truk Ringan 25 0,45 0,2174 2,44575Truk Sedang 20 0,45 5,0264 45,2376Truk Berat 7 0,45 2,7416 8,63604
Trailler Ringan 12 0,45 6,118 33,0372Trailler Sedang 10 0,45 4,615 20,7675Trailler Berat 3 0,45 10,183 13,74705
Jumlah = 148,73904
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2424
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Lalu lintas ekuivalen pada akhir umur rencana = lintas ekivalen akhir ( LEA ) j = Jenis Kendaraan
i = Perkembangan Lalu Lintas.UR = Umur Rencana.
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)
Koefisien distribusi
kendaraan (C).
Angka Ekivalen
Kendaraan (E)LEA
Mobil Penumpang 31040,70626 0,3 0,0004 3,724884752Bus 338,2641067 0,45 0,3006 45,75698571
Truk Ringan 49,74472158 0,45 0,2174 4,866526112Truk Sedang 39,79577726 0,45 5,0264 90,01327267Truk Berat 13,92852204 0,45 2,7416 17,18389621
Trailler Ringan 23,87746636 0,45 6,118 65,73705262Trailler Sedang 19,89788863 0,45 4,615 41,32294021Trailler Berat 5,969366589 0,45 10,183 27,35372699
Jumlah = 295,9592853
Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET).
,Untuk pembangunan yang dilakukan pada umur rencana 8 + 12 tahun.
LET = ½ ( LEA + LEP ) = ½ 148,73904 + 295,9592853= 204,3491627
Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER).
LER = LET .
Dimana ; UR = Umur Rencana = 20 tahunSehingga,
LER = 204,3491627 x
= 408,6983254
Merencanakan tebal lapisan perkerasan. Menentukan nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
* CBRrencana Subgrade = 6 %, maka diperoleh DDT = 5 %FR = 1IP0 untuk lapisan permukaan Laston (untuk jalan kelas I A)IP0 ≥ 4 ( Lihat Daftar VI)IPt = Indeks Permukaan akhirLER = 408,6983254 (100-1000), dari daftar V untuk jalan kelas I (arteri) diperoleh IPT = 2,0 – 2,5
Dengan menggunakan nomogram 1 diperoleh : ITP = 8
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2525
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Bahan-bahan perkerasan :
LASTON (MS 744) : a1 = 0,40 ; dmin = ... cm Pecah (kelas A) : a2 = 0,14 ; dmin = 20 cm Sirtu / pitran (kelas A) : a3 = 0,13 ; dmin = 10 cm
Menentukan tebal perkerasan dengan memaksimalkan lapisan subgrade.
ITP = a1. d1 + a2. d2 + a3. d3
8 = 0,4 . d1 + 0,14 . 20 + 0,13 10
d1 =
Sketsa Rencana Perkerasan Jalan
Maka tebal perkerasan = d1 + d2 + d3
= 10 + 20 + 10= 38 cm
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2626
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
LASTON (MS 744)
Batu Pecah Kelas A (CBR 100 %)
SIRTU Kelas A (CBR 70 % )
Subgrade (CBR 6%)
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Untuk umur rencana (8+12) tahun
JENIS KENDARAAN BERAT ( Ton ) Volume Lalu Lintas perhari
Mobil Penumpang 2 15600 kendaraanBus 9 170 kendaraanTruk Ringan 8.3 25 kendaraanTruk Sedang 18.2 20 kendaraanTruk Berat 25 7 kendaraanTrailler Ringan 26.2 12 kendaraanTrailler Sedang 31.4 10 kendaraanTrailler Berat 42 3 kendaraan
Angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan
JENIS KENDARAAN BERAT ( Ton ) Volume Lalu Lintas perhari
Mobil Penumpang 2 0,0004Bus 9 0,3006Truk Ringan 8.3 0,2174Truk Sedang 18.2 5,0264Truk Berat 25 2,7416Trailler Ringan 26.2 6,118Trailler Sedang 31.4 4,615Trailler Berat 42 10,183
Lalu lintas harian rata-rata pada tahun ke - n
LHRn = LHR i (1 + i)n
Dimana i = 3,5 % = 0,035Untuk n = 8 tahun
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)(1 + i)n LEA
Mobil Penumpang 15600 1,316809037 20542,22098Bus 170 1,316809037 223,8575363
Truk Ringan 25 1,316809037 32,92022593Truk Sedang 20 1,316809037 26,33618074Truk Berat 7 1,316809037 9,217663259
Trailler Ringan 12 1,316809037 15,80170844Trailler Sedang 10 1,316809037 13,16809037Trailler Berat 3 1,316809037 3,950427111
Jumlah 20867,47281
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2727
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Untuk n = 12 tahun
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)Koefisien distribusi
kendaraan (C).LEA
Mobil Penumpang 15600 1,511068657 23572,67105Bus 170 1,511068657 256,8816717
Truk Ringan 25 1,511068657 37,77671643Truk Sedang 20 1,511068657 30,22137314Truk Berat 7 1,511068657 10,5774806
Trailler Ringan 12 1,511068657 18,13282388Trailler Sedang 10 1,511068657 15,11068657Trailler Berat 3 1,511068657 4,533205971
Jumlah 23945,90501
Lintas ekivalen permulaan ( LEP ) j = Jenis Kendaraan
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)
Koefisien distribusi
kendaraan (C).
Angka Ekivalen
Kendaraan (E)LEP
Mobil Penumpang 15600 0,3 0,0004 1,872Bus 170 0,45 0,3006 22,9959
Truk Ringan 25 0,45 0,2174 2,44575Truk Sedang 20 0,45 5,0264 45,2376Truk Berat 7 0,45 2,7416 8,63604
Trailler Ringan 12 0,45 6,118 33,0372Trailler Sedang 10 0,45 4,615 20,7675Trailler Berat 3 0,45 10,183 13,74705
Jumlah = 148,73904
Lintas ekivalen akhir ( LEA ) j = Jenis Kendaraan
i = Perkembangan Lalu Lintas.UR = Umur Rencana.
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)
Koefisien distribusi
kendaraan (C).
Angka Ekivalen
Kendaraan (E)LEA
Mobil Penumpang 20542,22098 0,3 0,0004 2,465066518Bus 223,8575363 0,45 0,3006 30,28120894
Truk Ringan 32,92022593 0,45 0,2174 3,220585703Truk Sedang 26,33618074 0,45 5,0264 59,56928049Truk Berat 9,217663259 0,45 2,7416 11,37201552
Trailler Ringan 15,80170844 0,45 6,118 43,50368351Trailler Sedang 13,16809037 0,45 4,615 27,34683168Trailler Berat 3,950427111 0,45 10,183 18,10223967
Jumlah = 195,860912
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2828
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Untuk 12 tahun
Jenis KendaraanLintas Ekivalen
Permulaan (LEP)
Koefisien distribusi
kendaraan (C).
Angka Ekivalen
Kendaraan (E)
LEA
Mobil Penumpang 23572,67105 0,3 0,0004 2,828720526Bus 256,8816717 0,45 0,3006 34,74838373
Truk Ringan 37,77671643 0,45 0,2174 3,695696168Truk Sedang 30,22137314 0,45 5,0264 68,35711948Truk Berat 10,5774806 0,45 2,7416 13,04964937
Trailler Ringan 18,13282388 0,45 6,118 49,92147742Trailler Sedang 15,11068657 0,45 4,615 31,38111833Trailler Berat 4,533205971 0,45 10,183 20,77273638
Jumlah = 224,7549014
Lintas ekivalen tengah (LET)
LET = ½ ( LEP + LEA8 ) = ½ 148,73904+ 195,860912= 172,299976
LET = ½ ( LEP + LEA12 ) = ½ 148,73904+ 224,7549014= 186,7469707
Lintas Ekivalen Rencana
Jika pada akhir tahap II diinginkan adanya sisa umur K-I 40 %, maka perkerasan tahap I perlu diabaikan dengan memasukkan lalu lintas harian sebesar x LER, anggapan sisa umur linea dengan sisa lalu lintas, maka :
x . LER1 = LER1 + 40 % LER1
x = = 1,67
Tebal perkerasan tahap I dan II diperoleh dengan memasukkan lalu lintas sebesar y . LER2
karena 60% y . LER
y . LER2 = y . 60 % LER2 + LER2 40%LER2 = LER2
x = = 2,5
tebal perkerasan tahap II iperoleh dengan mengurangkan tebal perkerasan tahap I dan II (lalu lintas y LER2) terhadap perkerasan tahap I (lalu lintas x LER1), maka:
LER8 = X. . LET8 . UR/10= 1,67 . (172,299976) 8/10= 230.1927679
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2929
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
LER12 = X. . LET12 . UR/10= 2,5 . (186,7469707) 12/10= 560.2409122
Menentukan ITPData-data : CBR Rencana Subgrade = 6 %
: FR Rencana Subgrade = 1: IPt Rencana Subgrade = 2,5: IPo Rencana Subgrade = ≥ 4: DDT Rencana Subgrade = 5 %
Dengan menggunakan nomogram I diperoleh ITP sebagai berikut :
ITP8 = 7,5ITP12 = 8.5
Menetapkan tebal perkerasanKoefisien kekuatan relatif:
LASTON (MS 744) : a1 = 0,40 ; dmin = ... cm Pecah (kelas A) : a2 = 0,14 ; dmin = 20 cm Sirtu / pitran (kelas A) : a3 = 0,13 ; dmin = 10 cm
Tahap I
ITP8 = a1. d1 + a2. d2 + a3. d3
7,5 = 0,4 . d1 + 0,14 . 20 + 0,13 10
d1 =
sehingga tinggi perkerasan pada tahap I = d1 + d2 + d3
= 11 + 20 + 10= 41
Tahap II
ITP8 = a1. d1 + a2. d2 + a3. d3
8,5 = 0,4 . d1 + 0,14 . 20 + 0,13 10
d1 =
Sehingga tebal perkerasan permukaan (surface course) pada tahap I d1 = 11 cm dan pada tahap II d1 = 13 cm berarti tebalnya bertambah 2 cm
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3030
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Sketsa rencana perkerasan permukaan jalan secara bertahap :
TAHAP I
TAHAP II
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3131
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
LASTON (MS 744)
Batu Pecah Kelas A (CBR 100 %)
SIRTU Kelas A (CBR 70 % )
Subgrade (CBR 6%)
LASTON (MS 744)
Batu Pecah Kelas A (CBR 100 %)
SIRTU Kelas A (CBR 70 % )
Subgrade (CBR 6%)
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
BAB VI
P E R H I T U N G A N A L I N E M E N T V E R T I K A L
Sketsa lengkung vertikal :
A Sta (0 + 0,000) PVCI (0 + 784,341) PVCII (0 + 1042,858)B Sta (0 + 1821,176)
Lengkung vertikal I (cekung)
Lengkung vertikal adalah cekungVrencana = 120 km/jam
Kelandaian maksimum = 3 %A = | - g1 – g2 | = | - 0 – 0,382 | = 0,382 %
Syarat Keamanan :
LV =
=
= 42,314 Dimana a = percepatan sentripetal
A ≤ 0,3 m/s2, umumnya diambil 0,1 m/s2
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3232
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARA
A
PVCI
PVCIIB
A
PVCI
0,382%0 %
0,128 %
784,341 778,381 258,517
0,382%
0 %
784,341 258,517
FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Syarat Kenyamanan : Untuk : Vrencana = 120 km/jam
A = 0,382 % S = 225 m
Untuk s > Lv
Untuk Jarak Pandangan Henti akibat penyinaran lampu depan (S) > L :
S = 225 m ==>
Berdasarkan Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan : Untuk Jarak Pandangan Henti akibat penyinaran lampu depan (S) < L :
S = 115 m ==> Lv = ( A . S² )
Lv = ( 0,382 . 225² )
Lv = 20,628 m
Syarat Keluwesan bentuk :Lv = 0.6 V
= 0.6 (120) = 72 m
Syarat drainage :Lv = 40 A
= 40 (0,382) = 15,28 m
Berdasarkan perhitungan, maka diambil lv yang terpanjang = 50 meter
* Ev = A . Lv ==>Ev = 0,382 . 50 = 0,0238 m
Elevasi lengkung vertikal I ( cekung )
* Δ1 = 0,382
* Δh1 = ½ Lv . g1 = ½ . 50 . 0,382 % = 0,0955 m
* x = 50/10 = 5 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3333
Lv = 2 . S – 150 + 3,5 S
Lv = 2 . 225 – 150 + 3,5 (225)
Lv = -2004,188 m
.
A
0,382
Dari grafik V PPGJR didapat Lv = 78 meter
150 + 3,5 S
150 + 3,5 (225)
800 800
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Elev PVC1 = 243 Elev AVC1 = Elev PVC1 + Δh1 = 243 + 0,0955 = 243,0955 m
Elev 1 = Elev AVC1 – x . g1 = 243,0955 – 5 . 0,382 % = 243,0764 m
Elev 1’ =
= 243,077 m
Elev 2 = Elev AVC1 – 2 . x . g1 = 243,0955 – 2 . 5 . 0,382 % = 243,0573 m
Elev 2’ =
= 243,06112 m
Elev 3 = Elev AVC1 – 3 . x . g1 = 243,0955 – 3 . 5 . 0,382 % = 243,0382 m
Elev 3’ =
= 243,046795 m
Elev 4 = Elev AVC1 – 4 . x . g1 = 243,0955 – 4 . 5 . 0,382 % = 243,0191 m
Elev 4’ =
= 243,0343 m
Elev 5 = Elev AVC1 – 5 . x . g1 = 243,0955 – 5 . 5 . 0,382 % = 243 m
Elev 5’ =
= 243,0238 m
* Δ2 = 0
* Δh2 = ½ Lv . g2 = ½ . 50 . 0 % = 0 m
* x = 50/10 = 5 m
Elev PVC1 = 243 Elev BVC1 = Elev PVC1 + Δh2 = 243 + 0 = 243 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 Hal : Hal : 3434
0 2 70 2 7UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Elev 6 = Elev AVC1 – 4 . x . g2 = 243 – 4 .5 . 0 = 243 m
Elev 6’ =
= 243,01528 m
Elev 7 = Elev AVC1 – 3 . x . g2 = 243 – 3 . 5 . 0 = 243 m
Elev 7’ =
= 243,008595 m
Elev 8 = Elev AVC1 – 2 . x . g2 = 243 – 2 . 5 . 0 = 243 m
Elev 8’ =
= 243,00382 m
Elev 9 = Elev AVC1 – x . g2 = 243 – 5 . 0 = 243 m
Elev 9’ =
= 243,000955 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3535
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Lengkung vertikal II (cembung)
Lengkung vertikal adalah cembungVrencana = 120 km/jam
Kelandaian maksimum = 3 %A = | - g2 – g3 | = | - 0 – 0,128 % | = 0,128 %
Syarat Keamanan :
LV =
=
= 14,178 m Dimana a = percepatan sentripetal
A ≤ 0,3 m/s2, umumnya diambil 0,1 m/s2
Syarat Kenyamanan : Untuk : Vrencana = 120 km/jam
A = 0,128 % S = 225 m
Untuk s > Lv
Untuk Jarak Pandangan Henti akibat penyinaran lampu depan (S) > L :
S = 225 m ==>
Berdasarkan Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan : Untuk Jarak Pandangan Henti akibat penyinaran lampu depan (S) < L :
S = 115 m ==> Lv = ( A . S² )
Lv = ( 0,128 . 225² )
Lv = 6,912 m
Lv = 2 . S – 150 + 3,5 S
Lv = 2 . 225 – 150 + 3,5 (225)
Lv = -6874,218 m
A
0,128
Dari grafik V PPGJR didapat Lv = 78 meter
150 + 3,5 S
150 + 3,5 (225)
778,381 258,517
0 %PVCII
B0,128 %
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3636
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Syarat Keluwesan bentuk :Lv = 0.6 V
= 0.6 (120) = 72 m
Syarat drainage :Lv = 40 A
= 40 (0,128) = 5,12 m
Berdasarkan perhitungan, maka diambil lv yang terpanjang = 20 meter
* Ev = A . Lv ==>Ev = 0,128 . 20 = 0,0032 m
Elevasi lengkung vertikal II ( cembung )
* Δ2 = 0
* Δh2 = ½ Lv . g2 = ½ . 20 . 0 % = 0 m
* x = 20 /10 = 2
Elev PVC2 = 243 Elev AVC2 = Elev PVC2 - Δh2 = 243 + 0 = 243 m
Elev 1 = Elev AVC2 - x . g2 = 243 – 2 . 0 = 0 m
Elev 1’ =
= 242,999872 m
Elev 2 = Elev AVC2 - 2 . x . g2 = 243 – 2 . 2 . 0 = 0 m
Elev 2’ =
= 242,999488 m
Elev 3 = Elev AVC2 - 3 . x . g2 = 243 – 3 . 2 . 0 = 0 m
Elev 3’ =
= 242,998848 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3737
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
800 800
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
Elev 4 = Elev AVC2 - 4 . x . g2 = 243 – 4. 2 . 0 = 0 m
Elev 4’ =
= 242,997952 m
Elev 5 = Elev AVC2 - 5 . x . g2 = 243 – 5 . 2 . 0 = 0 m
Elev 5’ =
= 242,99 m
* Δ3 = 0,128
* Δh3 = ½ Lv . g3 = ½ . 20 . 0,128 % = 0,0128 m
* x = 20/10 = 2
Elev PVC2 = 243 Elev AVC2 = Elev PVC2 + Δh3 = 243 - 0,0128 = 242,9872 m
Elev 6 = Elev AVC2 – 4 . x . g3 = 242,9872 - 2 . 0,128 = 242,984 m
Elev 6’ =
= 2432,983 m
Elev 7 = Elev AVC2 – 3 . x . g3 = 242,9872 – 2 . 2 . 0,128 = 242,982 m
Elev 7’ =
= 242,981 m
Elev 8 = Elev AVC2 – 2 . x . g3 = 242,9872 - 3 . 2 . 0,128 = 242,980 m
Elev 8’ =
= 242,978 m
Elev 9 = Elev AVC2 – x . g3 = 242,9872 - 4 . 2 . 0,128= 242,977 m
Elev 9’ =
= 242,968 m
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 3838
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK S IP ILTugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
KESIMPULAN
Pada perencanaan jalan ini dengan kelas jalan I merupakan jalan primer melalui medan datar, diperoleh data sebagai berikut :
1. Tikungan IUntuk Tikungan I yang dipakai adalah Lengkung Spiral–Circle–Spiral (S–C–S). Dengan Data-Data Tikungan I yaitu : Sudut tikungan Δ1 = 63,46˚ Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = 53,2286˚
Sudut Lengkung Spiral, θs = 5,1157˚ Panjang Busur Lengkung Spiral, Ls = 101,85 m Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = 519,984 m Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = 719,984 m Parameter untuk Lengkung S–C–S :
p = 0,7408 x = 99,9203k = 49,9867 y = 2,9745
Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam Jari-jari lengkung S–C–S, R = 560 m Panjang E1 = 99,279 m
Panjang T1 = 396,713 m
Jarak δ API1 = 461,25 mMiring Tikungan Maksimum, emax = 9,7 % .
2. Tikungan IIUntuk Tikungan II yang dipakai adalah Lengkung Spiral–Circle–Spiral (S–C–S). Dengan Data-Data Tikungan II yaitu : Sudut tikungan Δ2 = 58,85˚ Sudut Lengkung Lingkaran, ΔC = 49,30˚
Sudut Lengkung Spiral, θs = 4,407 Panjang Busur Lengkung Spiral, Ls = 94,5 m Panjang Busur Lengkung Lingkaran, Lc = 516 m Panjang Busur Lengkung Tikungan, L = 716 m Parameter untuk Lengkung S–C–S :
p = 0,6943 x = 99,9306k = 49,9884 y = 2,7764
Kecepatan Rencana (Vrencana) = 120 km/jam Jari-jari lengkung S–C–S, RC = 600 m Panjang E2 = 89,66 m
Panjang T2 = 388,8 m (Tmax= 627,317)
Jarak δ PI2 B = 528,28 m Miring Tikungan Maksimum, emax = 9,0 % .
3. - Pada Tikungan I tidak diperlukan pelebaran- Pada Tikungan II tidak diperlukan pelebaran
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2525
UNIVERS ITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK S IP IL
Tugas : Perencanaan Struktur Rekayasa Jalan Raya
4. Panjang Keseluruhan dari A-B adalah 1821,176 meterPanjang tikungan I adalah 719,984 meterPanjang tikungan II adalah 716 meterPanjang rounding adalah 258,17 meter
5. Untuk perencanaan alignment vertikal untuk jalan kelas I Vr = 120 km/jam, landai max, 3 %- Untuk lengkung vertikal I (cekung)Lv = 50 mEv = 0,0238- Untuk lengkung vertikal IILv = 20 mEv =0,0032 m
6. Tebal perkerasan untuk perencanaan (0 - 8 thn) tahap I adalah Surface course 10 cmBase course 20 cmSub Base course 10 cmSub Grade course dengan CBR 6 %Total = 41 cm
Tebal perkerasan untuk perencanaan 8 sampai 20 tahun (tahap II) terjadi penambahan perkerasan sebesar 2,5 cm di surface course
7. Besar galian timbunan sebagai berikut :- Galian =- Timbunan =Diperoleh galian lebih besar dari pada timbunan, maka perencanaan termasuk baik.Tanah sisa
NAMANAMA : RIKY ARMADI : RIKY ARMADI N I MN I M : : 0 6 0 4 0 40 6 0 4 0 4 0 2 70 2 7 Hal : Hal : 2525