tugas inflasi

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi adalah suatu fenomena yang tak bisa dihindari. Beberapa tahun belakangan ini, hampir, semua Negara mengalami inflasi. Bahkan Negara maju semacam Amerika Serikat pun terimbas fenomena tersebut hingga FED Amerika Serikat menaikkan suku bunga, yang menyebabkan bursa saham di Indonesia bergejolak. Dalam ilmu ekonomi , inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus- menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Upload: arasy-al-adnin

Post on 12-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Inflasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflasi adalah suatu fenomena yang tak bisa dihindari. Beberapa tahun belakangan ini,

hampir, semua Negara mengalami inflasi. Bahkan Negara maju semacam Amerika Serikat

pun terimbas fenomena tersebut hingga FED Amerika Serikat menaikkan suku bunga, yang

menyebabkan bursa saham di Indonesia bergejolak.

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,

berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga

merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari

suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap

tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat

perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-

menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Asdas

2. Asda

3. Asd

4. Asd

1.3 Tujuan Masalah

1. Asd

2. Asd

3. Asda

4. Sd

Page 2: Tugas Inflasi

5.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang secara terus menerus. Ini berarti

bahwa harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama, dan kenaikan

umum tersebut terjadi tidaklah bersama-sama yang penting terdapat kenaikan umum secara

terus-menerus dalam periode tertentu. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan

kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut

maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang

sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu

menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu

negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang

dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi

berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4

persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7

sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-

hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun

1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper

inflasi (hyper inflation).

Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah

krisisnilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat

inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus

naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi.

Jenis-jenis Inflasi di Indonesia

1. Inflasi ringan adalah inflasi di bawah 10% per tahun (Belum mengganggukegiatan

perekonomian suatu negara dan masih dapat dengan mudah untukdikendalikan).

Page 3: Tugas Inflasi

2. Inflasi sedang adalah inflasi antara 10%-30% per tahun (Belum membahayakan,tetapi

sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap.

3. Inflasi berat adalah inflasi antara 30%-100% per tahun (Sudah

mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih sayang

menyimpan barang).

4. Inflasi sangat berat adalah inflasi di atas 100% pe tahun (Mengacaukan

kegiatan perekonomian suatu negara dan sulit dikendalikan.

2.2 Akibat-Akibat Inflasi

Inflasi juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai macam hal:

1. Menaiknya suku bunga bank yang dampak nya kita kesulitan memperoleh pinjaman bank

untuk mengembangkan bisnis kita

2. Inflasi bisa menyebabkan terjadinya PHK, oleh karena harga barang yang terus naik,

produk lokal pun lalu kalah bersaing dengan produk impor, terutama produk buatan Cina.

3. Inflasi suatu barang terutama bahan makanan pokok akan berdampak meluas ke barang

barang lainnya.

4. Inflasi melemahkan daya beli masyarakat, akibatnya masyarakat tidak bisa membeli

barang barang semacam televise, radio, motor, dan sebagainya.

5. Inflasi menyebabkan pemerintah harus melakukan kontrol pasar, subsidi bahan pokok

dan sebagainya.

6. Inflasi akan melemahkan daya masyarakat dalam membayar pajak.

2.3 Penyebab Inflasi

Inflasi adalah suatu fenomena yang takkan bisa dihindari. Beberapa faktor yang bisa

menyebabkan inflasi antara lain:

1. Kegagalan panen bahan makanan pokok dan bahan makanan lainnya

Ketika terjadi gagal panen, maka akan terjadi kelangkaan bahan makanan pokok.

Sesuai hukum permintaan dan penawaran pasar, maka penawaran bahan makanan yang

sedikit akan menyebabkan terjadinya rebutan antara pelanggan untuk mendapatkannya.

Akibatnya pedagang bisa jual mahal dan menaikkan harga setinggi tinggi nya.

2. Kenaikan harga BBM

Page 4: Tugas Inflasi

Harga BBM yang naik akan menyebabkan kebutuhan setiap orang akan uang sehingga

mereka akan menjual jasa dan barangnya lebih mahal demi mendapatkan lebih banyak

uang untuk menyambung hidup. Kenaikan harga BBM juga berdampak pada biaya

transportasi distribusi barang barang yang semakin mahal. Akibatnya, harga barang akan

melonjak cukup jauh.

3. Sarana distribusi yang belum memadai

Biasanya ini terjadi di daerah pedesaan. Petani yang ingin membawa barang dagangannya

ke kota seringkali terbelit biaya transportasi yang mahal karena kurang bagusnya sarana

distribusi angkutan pedesaan. Akibatnya, biaya transpostasi akan dibebankan pada biaya

produksi mereka.

4. Bencana Alam

Bencana alam jelas merusak segalanya. Apabila sarana transportasi ikut rusak, maka

suatu daerah akan terisolasi. Oleh karena adanya kesulitan untuk mendapatkan bahan

makanan dari luar, maka harga bahan makanan di daerah tersebut akan melonjak. Selain

itu, sarana transpostasi yang rusak juga menyebabkan mahalnya biaya distribusi.

Apabila bencana terjadi didaerah pertanian, maka bisa jadi akan terjadi gagal panen

secara besar besaran.

5. Tarif cukai dan pajak

Contoh konret terjadi pada rokok. Tariff cukai rokok terbilang cukup besar. Hampir

mencapai 25% dari harga pokok nya. Biasanya, produsen tidak mau ambil pusing.

Mereka akan menimpakan beban tarif kepada konsumen.

6. Sikap konsumtif masyarakat

Masyarakat yang terbiasa membeli barang tanpa banyak berpikir terlebih dahulu akan

menaikkan jumlah penawaran atas barang tertentu. Sesuai hukum permintaan dan

penawaran atas barang tertentu. Sesuai permintaan dan penawaran ekonomi, maka harga

barang tersebut akan secara otomatis naik.

7. Operasi pasar yang gagal

Ketika harga-harga melambung tanpa terkendali, pemerintah seyogyanya melakukan

operasi pasar. Namun, ada kalanya kebijakan tersebut gagal mengendalikan laju harga

barang-barang.

8. Kerusuhan

Page 5: Tugas Inflasi

Kerusuhan menyebabkan jalur distribusi terhambat, kelangkaan bahan bahan karena tidak

ada pemasok yang bersedia mengambil resiko menghambat proses produksi, dan

sebagainya.

9. Pemogokan kerja

Saya tidak menyalahkan buruh yang berdemo dan mogok kerja demi mendapatkan

haknya. Namun, secara teoritis, mogok kerja memang berdampak terhadap terhambatnya

proses produksi sehingga stok barang barang di pasaran menipis. Sebagai akibatnya,

hukum permintaan dan penawaran akan sangat berperan dalam menaikkan harga barang

barang.

2.4 Penganggguran

Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak

tersedianya lapangan pekerjaan. 

Jenis jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya:

1. Pengangguran normal atau friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk

pekerjatetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode dimana si

pekerjatersebut menjadi pengangguran

2. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan lebih tinggi sehingga tidak berani

memperkerjakan karyawan lebih dari satu orang yang sudah ada. Gaji bisa menjadi

terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau aktifitas serikat pekerja.

3. Pengangguran struktural meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk

ketidakcocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang dicarioleh

pekerjaan yang ada.

Dampak negatif pengangguran terhadap perekonomian secara umum antara lain:

1. Masyarakat tidak dapat memaksimalkan kesejahteraan yang dicapai.

2. Pendapatan pajak pemerintah rendah.

3. Melemahkan pertumbuhan ekonomi

Cara mengatasi pengangguran di Indonesia antara lain adalah :

Page 6: Tugas Inflasi

1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama

yang bersifat padat karya

2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk

merangsangtimbulnya investasi baru

3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri

4. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector

agrarisdan sector formal lainnya

5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan

jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga

kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

2.5 Asd

2.6 Asd

2.7 Asd

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Inflasi terjadi ketika jumlah money supply di masyarakat terlalu tinggi. Hal ini

menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang asing akan

semakin menguat. Ketika mata uang asing itu menguat, harga import akan semakin naik

sedangkan harga ekspor akan semakin turun. Hal ini menyebabkan perusahaan di Indonesia

yang banyak mengimpor dari luar harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi

pengkikisan pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan

pengangguran di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada investor yang merasa rugi untuk

menanamkan modalnya, sehingga nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi hal itu,

Page 7: Tugas Inflasi

pemerintah mengambil jalan dengan Teori dampak fisher internasional (International Fisher

Effect–IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik kembali para

nasabahnya untuk dapat mengurangi money supply.

3.2 Saran

Dalam Penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan partisipasi dosen pembimbing serta

rekan rekan mahasiswa berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan makalah ini.