tugas ilmu ukur tanah

5
TUGAS ILMU UKUR TANAH Nama : Debora Elluisa Manurung NPM : 11312760 Kelas : SMTS 06-B 1. Mengapa bumi dianggap bulat? 2. Jika kita mengukur beda tinggi wilayah, pengukuran apa yang tepat untuk dilakukan? Jelaskan! 3. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran! 4. Apa yang dimaksud dengan : a. kerangka dasar vertikal b. kerangka dasar horizontal Jawab : 1. Bumi dianggap bulat karena : Paradigma kalau bumi itu bulat telah dimulai semenjak abad ke-enam sebelum masehi oleh Pitagoras. Sebelum Pitagoras, kepercayaan di Yunani kuno adalah bumi itu datar. Aristoteles tahun 330 SM menerima pendapat Pitagoras kalau bumi ini bulat dan ia sudah memiliki banyak bukti empiris yang menunjukkan demikian. Semenjak itu pengetahuan mengenai bulatnya bumi telah menyebar di kalangan intelektual Yunani kuno. Sebagaimana ditentukan dengan alat modern, bumi berbentuk bulat namun tidak sempurna. Bentuk bumi

Upload: universitas-gunadarma

Post on 14-Jun-2015

3.243 views

Category:

Education


64 download

DESCRIPTION

Mengapa bumi dianggap bulat, mengukur beda tinggi wilayah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran, kerangka dasar vertikal & kerangka dasar horizontal

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ilmu Ukur tanah

TUGAS ILMU UKUR TANAH Nama : Debora Elluisa Manurung

NPM : 11312760

Kelas : SMTS 06-B

1. Mengapa bumi dianggap bulat?

2. Jika kita mengukur beda tinggi wilayah, pengukuran apa yang tepat untuk dilakukan?

Jelaskan!

3. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran!

4. Apa yang dimaksud dengan :

a. kerangka dasar vertikal

b. kerangka dasar horizontal

Jawab :

1. Bumi dianggap bulat karena :

Paradigma kalau bumi itu bulat telah dimulai semenjak abad ke-enam sebelum

masehi oleh Pitagoras. Sebelum Pitagoras, kepercayaan di Yunani kuno adalah

bumi itu datar. Aristoteles tahun 330 SM menerima pendapat Pitagoras kalau

bumi ini bulat dan ia sudah memiliki banyak bukti empiris yang menunjukkan

demikian. Semenjak itu pengetahuan mengenai bulatnya bumi telah menyebar di

kalangan intelektual Yunani kuno. Sebagaimana ditentukan dengan alat modern,

bumi berbentuk bulat namun tidak sempurna. Bentuk bumi bulat, tetapi tidak

persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang

demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi

bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak, sedangkan bagian

bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan

yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di

sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari

pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang

dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km.

Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371 km. Ketidak sempurnaan ini

Page 2: Tugas Ilmu Ukur tanah

karena rotasi bumi pada porosnya yang membuat bagian tengah bumi sedikit lebih

menggelembung dari kutub. Pengukuran dari satelit malah menunjukkan kalau

bumi sedikit berbentuk seperti buah pir. Karena pengamat di Bumi hanya dapat

melihat sedikit sekali potongan bulatan bumi dalam satu waktu, tidaklah mungkin

mengetahui lewat pengamatan langsung kalau bumi ini cakram atau bola.

Pitagoras mendasarkan keyakinannya pada pengamatan mengenai ketinggian

bintang yang bervariasi di berbagai tempat di Bumi. Ia juga mendapat dukungan

dari pengamatan bagaimana kapal lenyap di cakrawala saat ia pergi dari

pelabuhan. Saat kapal datang ke pelabuhan, yang pertama terlihat adalah ujung

atas layar kapal, kemudian layarnya dan akhirnya badan kapal perlahan terlihat.

Aristoteles menambah bukti dari bagaimana bayangan Bumi terlihat di bulan saat

gerhana matahari. Saat cahaya menyinari sebuah bola, ia menunjukkan bayangan

yang sama. Para intelektual yunani lalu menghitung ukuran dan bentuk bumi.

Mereka juga membuat sistem kisi terdiri dari lintang dan bujur sehingga hanya

diperlukan dua koordinat untuk satu lokasi di bumi ini. Filsuf Yunani juga

menyimpulkan Bumi bulat karena menurut pendapat mereka, inilah bentuk yang

paling sempurna.

2. Pengukuran yang tepat digunakan adalah :

Sipat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara

dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan, atau datum, ditetapkan

dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan

dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan tersebut, dan hasilnya

adalah elevasi titik-titik tadi. Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan

diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui perbedaan tinggi

yang ada dipermukaan tanah. Prinsip dan Fungsi Pengukuran Beda Tinggi :

Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar

(waterpass). Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu

yang berdiri vertikal. Maka beda tinggi dapat dicari dengan menggunakan

pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.

Page 3: Tugas Ilmu Ukur tanah

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran adalah :

a. Alat Ukur : Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau

instrumen disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi

karena:

1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.

2) Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian

pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.

3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada

neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.

b. Lingkungan Pengukuran : Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi

lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran.

Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut

kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat

pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik

turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara,

fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak

dan sukar dikendalikan.

c. Orang yang Mengukur. : kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika

mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan

yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat

kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala

yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.

4. Yang dimaksud dengan :

a. Kerangka Dasar Vertikal : Metode sipat datar yaitu dengan cara menghitung

tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan menggunakan alat

ukur sipat datar (waterpass). Sipat datar yang terdapat pada cairan dapat

digunakan sebagai alat petunjuk yang selanjutnya dikembangkan sebagai alat

ukur beda tinggi antara dua titik.

Page 4: Tugas Ilmu Ukur tanah

b. Kerangka Dasar Horizontal : kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau

ditentukan posisi horisontalnya berupa koordinat pada bidang datar (X,Y) dalam

sistem proyeksi tertentu. Bila dilakukan dengan cara terestris, pengadaan

kerangka horisontal bisa dilakukan menggunakan cara triangulasi, trilaterasi atau

poligon. Pemilihan cara dipengaruhi oleh bentuk medan lapangan dan ketelitian

yang dikehendaki.