tugas ilmu lingkungan

10
TUGAS MANDIRI MEI 2015 ILMU LINGKUNGAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP DISUSUN OLEH : RAHMATUL FIRDAUS (0907136202)

Upload: rahmatul-firdaus

Post on 09-Aug-2015

16 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas ilmu lingkungan

TUGAS MANDIRI MEI

2015

ILMU LINGKUNGAN

“ DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP ”

DISUSUN OLEH :

RAHMATUL FIRDAUS

(0907136202)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

Page 2: Tugas ilmu lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

Sumber daya alam adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu wilayah tertentu

dimana kekayaan yang dimaksud bisa berarti sumber daya alam berupa benda mati atau

pun sumber daya alam yang sifatnya benda hidup. SDA dapat digunakan untuk memenuhi

segala kebutuhan-kebutuhan manusia, namun dalam pemanfaatannya harus dilakukan

dengan cara-cara yang baik jangan sampai merusak ekosistem yang berada disekitarnya. \

Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu

diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism.

S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang

bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,

perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu

lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah

jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang

mempengaruhi kehidupan kita. Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum

lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran

mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya

manusia dan tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan

mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Dibawah ini

penjelasan tentang daya dukung lingkungan .

1

Page 3: Tugas ilmu lingkungan

BAB II

ISI

Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas

teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi

oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam KLH (2010)

daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil

atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan

jumlah dan kualitas sumberdayanya.

Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan

tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung

kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan

bangunan.

Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU

No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk

mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan

antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya

adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan

yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut

Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu

kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative

capacity).

Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat

dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas

area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).

Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya

alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas

aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan

produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang

2

Page 4: Tugas ilmu lingkungan

dibutuhkan. Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian

kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum

dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan

kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari

bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.

Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai

berikut:

a. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat

didukung oleh suatu lingkungan

b. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa

merusak lingkungan tersebut

c. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode

jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut

d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu

lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut

e. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia

dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan

untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan

berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal,

disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing

lingkungan tempat tinggal tersebut.

Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen

yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah

(assimilative capacity).

2.1. Permasalahan Lingkungan yang Dihadapi Bidang Penataan Ruang

Permasalahan mengenai lingkungan yang kerap ditemui dalam kaitannya dengan

bidang penataan ruang antara lain dapat ditemukan dalam contoh kasus sebagai berikut:

1. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian seperti industri,

permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan, alih fungsi

lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya (pertanian, industri,

permukiman, dan sebagainya) mencapai 50.000 ha/ tahun.

3

Page 5: Tugas ilmu lingkungan

2. Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan resapan air.

Pengurangan ini terjadi baik akibat kebakaran maupun akibat penjarahan/

penggundulan. Apabila tidak diambil langkah-langkah tepat maka kerusakan hutan

akan menyebabkan run-off yang besar pada kawasan hulu-hilir, meningkatkan resiko

pendangkalan dan banjir pada wilayah hilir, mengganggu siklus hidrologis, dan

memperluas kelangkaan air bersih dalam jangka panjang.

3. Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis. Pada tahun 1984, tercatat dari

total 89 SWS yang ada di Indonesia, 22 SWS berada dalam kondisi kritis. Kondisi ini

terus memburuk dimana pada tahun 1992 jumlah SWS yang kritis meningkat menjadi

39 SWS dan pada tahun 1998 membengkak menjadi 59 SWS.

2.2. Kajian Kualitas Lingkungan Hidup Strategis

Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan

diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang [UU

24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 [UU

26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional

yang semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman,

produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 tahun diberlakukannya

kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi harapan. Bahkan cenderung

sebaliknya, justru yang belakangan ini sedang berlangsung adalah indikasi dengan

penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan

bahkan makin terlihat secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan

perdesaan. Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka

tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan.

Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan

sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/ 2007 menuntut

proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan

pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah.

Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah maka

Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic Environmental Assessment

[SEA] menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework

of thinking] perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup

4

Page 6: Tugas ilmu lingkungan

yang juga di dukung oleh keluarnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

BAB III

PENUTUP

Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai

berikut:

f. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat

didukung oleh suatu lingkungan

g. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa

merusak lingkungan tersebut

h. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode

jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut

i. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu

lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut

j. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia

dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan

untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan

berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal,

disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing

lingkungan tempat tinggal tersebut.

Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen

yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah

(assimilative capacity).

5

Page 7: Tugas ilmu lingkungan

REFERENSI

http://werdhapura.penataanruang.net/component/content/article/40-saya-ingin-tahu/285-

daya-dukung-lingkungan

http://k10tiumb.blogspot.com/2009/11/bab-liii-daya-dukung-lingkungan.html

6