tugas ii (menelaah prof. hasan poerbo) - arlina phelia - pias

9
7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 1/9 DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI MATA KULIAH : PEMBANGUNAN B ERBASIS MASYARAKAT 1 NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO MENELAAH PROF. HASAN POERBO Prof Hasan Poerbo MCD menggemari aeromodelling, sementara di saat remaja dia menyukai terbang layang (lahir di Salam Jawa Tengah, 21 Juli 1926  – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 30 September 1999 pada umur 73 tahun). Prof Hasan Poerbo merupakan seorang profesor arsitektur ITB. Hasan Purbo merupakan bapak dari Onno W Purbo, salah seorang tokoh teknologi informasi Indonesia. Anak-anak lainnya adalah: Heru Wibowo, Lita Widayanti, dan Benyamin Wirawan. Hasan Purbo menempuh pendidikan S1 di Arsitektur ITB dari tahun 1951 - 1958. Selanjutnya pada tahun 1961, ia melanjutkan S2 di Master of Civic Design, University of Liverpool, Inggris. Hasan menjadi direktur Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB sejak lembaga ini berdiri yaitu dari tahun 1979 hingga 1991. Sebelumnya ia sempat menjadi dekan Fakultas Perencanaan & Seni Rupa ITB (1962-1964), belakangan ini lebih memusatkan perhatiannya pada bidang kajian pembangunan. "Saya menemukan interes baru," kata Hasan yang menjadi Direktur Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB sejak lembaga itu berdiri. Di samping acap menulis di Kompas dan Prisma, Hasan Poerbo juga mengarang sejumlah karya tulis, sendiri atau bersama pengarang lain. Ia adalah Co-author Goodman untuk buku terbitan Pergamon Press 1977, Design & Construction of Low Cost Housing, An East West Perspective. Sejak 1982, PPLH aktif meneliti pemungut sampah di Bandung. Menurut Hasan kebijaksanaan pembangunan saat itu terlalu deterministik. Pembangunan cenderung supply approach bukan deman approach. Hasan menyoroti aspek manusia dalam pembangunan, "asal sekian prasarana sudah dibangun, tak perlu lagi mempertimbangkan aspek manusiawi dari pengguna prasarana sudah bisa menyelesaikan masalah."

Upload: arlina-phelia

Post on 21-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 1/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT1

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Prof Hasan Poerbo MCD menggemari aeromodelling, sementara di saat remaja dia

menyukai terbang layang (lahir di Salam Jawa Tengah, 21 Juli 1926 – meninggal di Bandung,

Jawa Barat, 30 September 1999 pada umur 73 tahun). Prof Hasan Poerbo merupakan seorang

profesor arsitektur ITB. Hasan Purbo merupakan bapak dari Onno W Purbo, salah seorang tokoh

teknologi informasi Indonesia. Anak-anak lainnya adalah: Heru Wibowo, Lita Widayanti, dan

Benyamin Wirawan.

Hasan Purbo menempuh pendidikan S1 di Arsitektur ITB dari tahun 1951 - 1958.

Selanjutnya pada tahun 1961, ia melanjutkan S2 di Master of Civic Design, University of 

Liverpool, Inggris. Hasan menjadi direktur Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB

sejak lembaga ini berdiri yaitu dari tahun 1979 hingga 1991. Sebelumnya ia sempat menjadi

dekan Fakultas Perencanaan & Seni Rupa ITB (1962-1964), belakangan ini lebih memusatkan

perhatiannya pada bidang kajian pembangunan. "Saya menemukan interes baru," kata Hasan

yang menjadi Direktur Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB sejak lembaga itu

berdiri. Di samping acap menulis di Kompas dan Prisma, Hasan Poerbo juga mengarangsejumlah karya tulis, sendiri atau bersama pengarang lain. Ia adalah Co-author Goodman untuk 

buku terbitan Pergamon Press 1977, Design & Construction of Low Cost Housing, An East West 

Perspective.

Sejak 1982, PPLH aktif meneliti pemungut sampah di Bandung. Menurut Hasan

kebijaksanaan pembangunan saat itu terlalu deterministik. Pembangunan cenderung supply

approach bukan deman approach. Hasan menyoroti aspek manusia dalam pembangunan, "asal

sekian prasarana sudah dibangun, tak perlu lagi mempertimbangkan aspek manusiawi dari

pengguna prasarana sudah bisa menyelesaikan masalah."

Page 2: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 2/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT2

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Gambar 1. Prof. Hasan Poerbo Saat Peluncuran Buku Terbarunya.

•  Profil Prof. Hasan Poerbo

Nama : Prof. Ir. Hasan Poerbo, MCD

Tanggal lahir : 21 Juli1926

Tempat lahir : Salam, Jawa Tengah

Wafat : Bandung, 30 September 1999

Menikah : Jakarta, 2 Desember 1961

Nama istri : Partini

Nama anak : Onno Widodo, Heru Wibowo, Lita Widayanti, Benyamin Wirawan

Alamat rumah : Jl. Sangkuriang 42 Bandung

•  Riwayat Pendidikan

1. H.I.S. – Negeri – 1940 Karanganyar (Jateng)

2. MULO – Negeri – 1942 Magelang

3. SMP – Negeri – 1944 Jogyakarta

4. SMA – Negeri – 1948 Jogyakarta

5. Sarjana Teknik Asitektur – 1951-1958 ITB

6. Master of Civic Design – 1961 University of Liverpool, Inggris

Page 3: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 3/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT3

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

•  Riwayat Pekerjaan

- Kepangkatan

1. Asisten Ahli golongan F/I-II : 1958

2. Lektor Muda golongan F/III : 1959

3. Lektor golongan F/IV : 1961

4. Lektor Kepala golongan F/V : 1968

5. Pembina Utama Muda golongan IV/c : 1973

6. Pembina Utama Madya golongan IV/d : 1980

7. Pembina Utama/Guru Besar gol. IV/e : 1985

- Jabatan

1. Dekan Departemen Perencanaan dan Seni Rupa ITB 1964 – 1965

2. Ketua Biro Pembangunan ITB 1966 – 1968

3. Ketua Bagian Arsitektur ITB 1969 – 1971

4. Ketua Jurusan Arsitektur ITB 1971 – 1973

•  Keanggotaan dalam Organisasi Profesi

- Tingkat Nasional

1. Anggota Persatuan Insinyur Indonesia

2. Anggota Majelis Ikatan Arsitek Indonesia

3. Anggota Komita Reformasi Pendidikan Nasional 1979 – 1990

4. Direktur Pusat Penelitian Lingkungan Hidup ITB 1979 – 1991

5. Anggota Dewan Riset Nasional 1985 – 1991

6. Penasehat Menteri Perumahan Rakyat

- Tingkat Internasional

1. East West Center Senior Fellow, Low Cost Housing – 1974

2. UNEP Executive Manager, Integrated Approach for Slum and Marginal Setllement

Development in Bandung and Surabaya 1976 – 1980.

Page 4: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 4/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT4

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

•  Publikasi (hanya beberapa)

1. Bersama Albert GH Dietz: „Industrialized Housing in Indonesia“ Industrialization

Forum Vol. 6, No. 2, 1975.

2. Bersama Ir. Sardjono, Ir. S. Dipokusumo. Some problems and prospects of low cost

housing development in Indonesia. Department of Public Works, 1973.

3. Bersama James J. Tarrant dan Gatoet Poerwady. „The Transfer and Development of 

Fuel Efficient Stoves in a Rural Upland Village.“ Paper prepared for the Rural Energy

Studies Planning Workshop 1985 Bangkok.

4. Bersama Peter JM Nas. Development Planning and Action Research: Towards a New

Development Strategy. PPLH-ITB 1982. “Action Reseach in Integrated Rural

Environmental Development in Ciamis, West Java and its experience.“ Discussion

Paper for a Workshop of the West Java Regional Planning Board and Rawoo (the

Netherlands) PPLH - ITB 1983.

5. Bersama R.E.Soeriaatmadja, James J. Tarrant dan Fred H. Hubbard. Professional

Development in Enviornmental Management: a fourteen-day training course for mid

level official. PPLH-ITB 1982.

6. Bersama Albert Kartahardja. „Mass Housing in Indonesia: In search for new

solutions“ in Low Cost Housing Technology, and East -West Perspective, Pergamon

Press 1979 (L.J.Goodman et.al. editors).

7. Bersama Daniel T. Sicular, Vonny Supardi. „An Approach to Development of the

Informal Sector: the case of garbage collectors in Bandung.“ PRISMA, English

Edition, No. 32, June 1986. The Indonesian Rural Women‘s Work and Energy Project

Team, “Rural Women and Social Structures in Change: A case study of women‘s

work and energy in West Java, Indonesia“. International Labour Office, Geneve,

February 1986.

8. http://www.bebaskanpengetahuan.org/wiki/Indeks:Lingkungan_Binaan_Untuk_Raky

at.djvu

Page 5: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 5/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT5

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Bencana Leuwigajah dan Jayagiri Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, meninggal

akibat longsoran tumpukan sampah hasil penimbunan terbuka (open dumping). Bencana tersebut

menjadi peringatan bagi pemerintah kota untuk menghapus sistem penimbunan terbuka. Prof.

Hasan Poerbo pada saat memimpin Pusat Studi Lingkungan Hidup Institut Teknologi Bandung

(PSLH ITB), mengembangkan gagasan "mendaur ulang sampah berbasis masyarakat". Setiap

kota besar pasti menghasilkan sampah dan memiliki pemulung miskin yang menggantungkan

nafkahnya pada usaha mendaur ulang sampah. Hasan Poerbo, pencinta lingkungan, berempati

pada rakyat miskin. Karena itu, lahir gagasan memadukan pengelolaan sampah dan melibatkan

pemulung guna meningkatkan pendapatan mereka dalam konsep "hidup dari sampah".

Gambar 2. Hidup Dari Sampah, Belajar Dari Prof. Hasan Poerbo.

• Prinsip – Prinsip tersebut adalah :

 Prinsip pertama, konsep ini adalah memberdayakan pemulung sebagai ujung tombak usaha

daur ulang sampah untuk dijual ke pelapak yang memilah sampah menurut kegunaannya.

Sampah terpilah dijual ke bandar yang mengolahnya menjadi biji pelet sebagai bahan baku

pembuatan alat rumah tangga dan mainan anak - anak. Pada tahun 1980-an, Pasar Rumput

menjadi outlet barang-barang plastik buatan industri rumah kawasan Manggarai dari bahan

baku plastik asal sampah. Piring, gelas, botol kecap, dan tempat sambal di warung dan

penjual makanan kereta dorong banyak terbuat dari bahan baku plastik asal daur ulang

sampah.

Page 6: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 6/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT6

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Ketika memberdayakan para pemulung mengelola sampah, terungkap kesulitan hubungan

pemulung dengan penguasa dan pejabat lokal. Banyak pemulung tidak memiliki "kartu tanda

penduduk (KTP)" sehingga dianggap bukan penduduk sah dan perlu diusir ke luar kota oleh

aparat pemerintah kota dan polisi. Tanpa KTP mereka menjadi non-person, tanpa hak legal

untuk memiliki tempat hunian sah bebas dari penggusuran. Sebagai non-person mereka juga

tidak bisa menikah secara resmi di kantor agama.Menyadari hal ini, Hasan Poerbo dkk.

PSLH ITB membangun tempat hunian dengan lingkungan bersih sebagai domisili pemulung

di Kampung Jati Dua, Kotamadya Bandung. Dengan alamat yang menetap diurus KTP

pemulung. Dengan kartu ini, resmilah mereka menjadi warga Kota Bandung dan terbuka

kemungkinan mengurus perkawinan resmi mereka. Sebanyak 100 pasang menikah secara

bersamaan di hadapan penghulu kantor agama disaksikan Menteri Lingkungan Hidup,Walikota Bandung, dan Rektor ITB dalam acara yang murah meriah.Hubungan antara

pemulung dan PSLH terjalin erat dalam kerjasama efektif menanggulangi sampah kotamadya

Bandung. Walikota Bandung Ateng Wahyudi mendukung sepenuhnya usaha ini sehingga

Bandung berhasil meraih Adipura Kota Terbersih di tahun 1980-an.

 Prinsip kedua, menanggulangi sampah selagi volumenya masih kecil di tingkat RT/RW atau

kelurahan. Sampah, seperti api, selagi volumenya kecil, lebih mudah dikelola ketimbang

menjadi besar sulit dikendalikan dan membawa bencana. Sampah terdiri dari bahan organis

yang bisa diolah menjadi pupuk kompos dan bahan anorganis yang bisa didaur ulang para

pemulung. Pengelolaan sampah lebih mudah saat volumenya masih kecil.

 Prinsip ketiga, menanggulangi sampah dengan pendekatan "dari bawah" dalam

merencanakan, melaksanakan, kontrol, dan evaluasi dengan semangat partisipatif 

merangsang masyarakat berperan serta secara aktif. Adalah rumah tangga sendiri yang

menghasilkan sampah dan kelak menderita jika sampah menumpuk busuk dan mengganggu

kesehatan warga. Tetapi lebih dari ini, sampah bisa jadi uang bila dikelola dengan baik.

 Prinsip keempat, memberi penghargaan dan pengakuan atas jerih payah anggota masyarakat

yang terbukti berhasil mengelola sampah. Dinas - dinas pemerintahan tidak perlu

Page 7: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 7/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT7

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

mengerjakan pengelolaan sampah sendiri atau "memproyekkannya" pada swasta atas dasar

komersial murni tanpa lebih dulu menjajaki kesediaan masyarakat untuk mengelolanya

bersama swasta dan pemerintah. Tugas birokrat seyogianya menggunakan retribusi sampah

untuk menciptakan iklim agar penanggulangan sampah menjadi gerakan masyarakat dengan

kesadaran. Tunbuhnya kesadaran inilan yang sepatutnya pemerintah rangsang, kembangkan

dan hargai.

 Prinsip kelima, mengembangkan sanitary landfill, menimbun sampah di tanah yang berlekuk 

untuk ditutup dengan lapisan tanah. Ini dilakukan secara berulang dan membentuk "kue

lapis" terdiri atas penimbunan sampah yang ditutup tanah. Tanah yang semula berlekuk 

menjadi rata oleh sanitary landfill shg harganya naik berlipat kali krn bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti olahraga dan taman hijau. Pengelolaan sampah pun tumbuh

menjadi "sentra keuntungan". Yang penting harus dijaga agar sampah tidak merusak 

lingkungan, merembes dan mencemari air tanah.

***

Sebuah film dokumenter berjudul Hidup dari sampah telah merekam usaha pengelolaan

sampah oleh PSLH ITB. Pada tahun 1980-an, pola pendekatan pengelolaan sampah serupa itu

berkembang di berbagai kota. Maka tercatat Linus Simanjuntak, Direktur Kebun Binatang

Ragunan, berhasil menerapkan pola PSLH ITB mengelola sampah menjadi pupuk kompos di

kebun binatangnya. Leuwigajah menjadi proyek percontohan Kabupaten Bandung untuk 

pembuatan pupuk kompos dari sampah dan pengembangan sanitary landfill.

Proyek percontohan serupa juga dikembangkan di Surabaya, yang merebut Adipura Kota

Terbersih. Central Policy and Implementation Studies Jakarta, dipimpin pelaksana proyek 

Darwina (kini mempimpin Yayasan Pembangunan Berkelanjutan) mengembangkan pengelolaan

sampah untuk Bumi Serpong. Yayasan Dian Desa Yogjakarta dipimpin Anton Soedjarwomengembangkan proyek pengomposan sampah untuk Kabupaten Bantul.

Dalam melaksanakan program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), di bawah

pimpinan Ibu Munadi dan Ibu Soepardjo Roestam, melibatkan ibu-ibu di RT,RW, dan kelurahan

di seluruh Tanah Air ikut mengelola kebersihan lingkungan.Salah satu ibu yang menonjol adalah

Page 8: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 8/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT8

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Ibu Harini, pemimpin PKK RW Banjarsari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dan pemimpin

posyandu, yang melatih dan mendorong mahasiswa dan anggota berbagai kelompok masyarakat

madani aktif mengelola sampah berbasis masyarakat. Ibu Harini juga memelopori

pengembangan "tanaman obat keluarga" di halaman rumah kawasan RW Banjarsari.

Gubernur Jambi Sofwan Maskun saat lalu juga aktif mendorong kebersihan kota dan daerah

Jambi. Tiap rumah dan pengusaha bertanggungjawab memelihara kebersihan emperan rumah

atau bangunan masing-masing. Penduduk Ubud, Bali, lebih maju dengan mengolah limbah

menjadi bio gas energi untuk memasakdan penerangan rumah.

Masih banyak contoh yang bisa dikutip untuk menunjukkan kesediaan masyarakat aktif 

berperan serta mengelola sampah, memelihara keasrian lingkungan hidup. Penting menjadikan

program pengelolaan sampah dengan 5 prinsip suatu gerakan masyarakat. Prinsip-prinsip ini bisadiperluas dengan mengelola dengan mengelola limbah sanitasi jamban keluarga.

Namun perlu diingat, tiap usaha lingkungan merupakan perjuangan jangka panjang yang

memerlukan mentalitas pelari maraton, tahan napas, dan tidak bosanan untuk waktu lama.

Sasaran jangka panjang harus tetap dipegang dan program jangan senantiasa ganti haluan dengan

perubahan pimpinan.  Maintenance of objective adalah pegangan menajemen utama.Dalam

memperjuangkan sasaran lingkungan, penting memberi inspirasi pada konstituen pendukung

gerakan ini. Dalam memimpin gerakan lingkungan, apalagi di bidang 'kotor' seperti pengelolaan

sampah, usaha ini tidak cukup dilaksanakan dengan rasio tetapi harus diikuti komitmen.

Gambar 3. Salah Satu Buku Prof. Hasan Poerbo “Lingkungan Binaan Untuk Rakyat”.

Page 9: Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

7/24/2019 Tugas II (Menelaah Prof. Hasan Poerbo) - Arlina Phelia - Pias

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ii-menelaah-prof-hasan-poerbo-arlina-phelia-pias 9/9

DOSEN : PROF. DR. TRESNA DERMAWAN KUNAEFI

MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT9

NAMA : ARLINA PHELIA / PIAS

TUGAS : MENELAAH PROF. HASAN POERBO

Buku Lingkungan Binaan untuk Rakyat ini adalah kumpulan pengamatan dan gagasan Prof.

Hasan Poerbo tentang pembangunan dan pengelolaan lingkungan binaan, yang beliau tulis antara

tahun 1983 - 1993. Walaupun bidang keahlian yang beliau tekuni adalah lingkungan binaan,

tetapi pengamatan beliau banyak tertuju pada manusia dan masyarakat lapisan bawah.

Sedang gagasan beliau banyak mengarah pada upaya mengangkat lapisan masyarakat ini agar

lebih berdaya dan dapat berperanserta dalam pengembangan kehidupan bersama.

Diharapkan penggelaran nalar Prof. Hasan Poerbo ini menjadi inspirasi bagi para mahasiswa,

pengajar, pakar, peneliti, birokrat maupun praktisi untuk menindak lanjutinya.

 Diterbitkan oleh :

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup ITB (PPLH ITB) bekerjasama dengan Yayasan Akatiga.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hasan_Purbo

http://hasanpoerbo.blogspot.co.id/2006/04/hidup-dari-sampah-belajar-dari-prof.html

http://hasanpoerbo.blogspot.co.id/2006/04/riwayat-hidup-bapak-hasan-poerbo.html

http://hasanpoerbo.blogspot.co.id/2006/05/lingkungan-binaan-untuk-rakyat.html

Bandung, 6 September 2015