tugas humas di kantor sekretariat kabupaten klaten/tugas...tugas humas di kantor sekretariat...
TRANSCRIPT
Tugas humas di kantor sekretariat Kabupaten Klaten
Oleh Sakti Bagus Samsora
PROGRAM DIPLOMA II KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public relations (PR) atau kehumasan sebagai sebuah profesi
adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik,
meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi, seiring
dengan kemajuan jaman, kini banyak perusahaan yang memerlukan atau
membututkan Public Relation yang pandai, terampil, ulet dan mau bekerja keras,
karena keberadaan Public Relation atau humas bisa menentukan keberhasilan dan
kemajuan suatu perusahaan swasta atau pemerintah, dalam hal ini adalah
pemerintah.
Public Relations, timbul karena adanya tuntutan kebutuhan. Dalam
suatu organisasi atau perusahaan Public Relations mempunyai tujuan untuk
memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu
Public Relations merupakan sesuatu yang penting pada waktu sekarang ini dan
dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan agar menarik simpati dan dapat
menguntungkan organisasi atau perusahaan tersebut jadi dikenal Publik. Karena
Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang
lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau
suatu organisasi/badan. Jadi Public Relations itu merupakan suatu kegiatan untuk
menanamkan dan memperoleh pengertian, nitan baik (good will), kepercayaan,
penghargaan dari dan pada publik suatu badan khususnya masyarakat umumnya.
Kehadiran Public Relations bagi suatu instansi, organisasi, atau
perusahaan memang dirasakan menjadi sebuah keharusan. Berbagai kegiatan,
peristiwa, bahkan kasus yang melibatkan kepentingan masyarakat semakin
menuntut hadirnya pengelolaan Public Relations yang handal. Dalam kondisi
dimana pemerintah dan masyarakat semakin terbuka serta kritis, faktor
accountability setiap organisasi pun selalu menjadi permasalahan utama
penampilan citra organisasi. Terlebih dalam situasi krisis peran Public Relations
menjadi sangat krusial. Peran Public Relations dalam mencegah dan
menanggulangi krisis sangatlah penting dan merupakan jawaban untuk
pemecahan masalah yang ada.
Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus
menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu
hitam, putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi
bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Citra humas yang ideal
adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman,
pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti
citra tidak seharusnya “dipoles agar lebih indah dari warna aslinya”, karena hal itu
justru dapat mengacaukannya.
Fungsi Public Relations dapat digambarkan sebagai pengontrol
publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain dalam
rangka memuaskan kebutuhan organisasi, merespon publik, mereaksi
pengembangan, masalah, mencapai hubungan yang saling menguntungkan antara
publiknya melalui hubungan yang harmonis.
Disinilah peran seorang Public Relations atau humas menjadi sangat
penting di setiap lembaga atau instansi atau individu atau pemerintah yang
diharuskan membentuk citra yang baik dalam keberadaanya di masyarakat.
Pembentukan citra yang baik ini akan sangat membantu pelaksanaan kegiatan
yang akan berhubungan langsung dengan masyarakat, karena dengan citra yang
baik diharapakan kepercayaan masyarakat akan terbentuk.
Public Relations menjadi efektif apabila mampu membangun
komunikasi dwi-arah baik melalui media maupun langsung dengan mendatangi
publik-publik yang dimaksud untuk memahami tekad itu. Proses pembaruan
pengetahuan, sikap dan profesionalisme etis harus berkesinambungan tanpa
banyak gebyar-gebyar
Perkembangan Public Relations sebenarnya bisa dikaitkan dengan
keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat,
membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi
masyarakat. Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi
kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan
kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian
dan penerimaan publik harus bisa diterapkan dn dijalankan oleh seorang Public
Relations.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang
sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang
jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang
lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang
diwakilinya. Public Relations memiliki arti:memberi informasi kepada masyarakat
persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat
terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak usaha untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan
masyarakat dan sebaliknya.
Public Relations merupakan suatu profesi yang menghubungkan
antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan
kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu Public Relations berfungsi
menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Public Relations pada dasarnya
menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam Public
Relations dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran yakni publik internal
dan eksternal.
Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi
penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling
pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada.
Dalam konteks lembaga-lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran
melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan
organisasilah yang sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan. Pada
konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman,
sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi.
Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan
tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini
dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai
dengan target sasaran.
Walaupun peralatan dan teknologi yang konvensional memiliki
peranan yang dominant dalam pelaksanaan Public Relations, namun mereka secara
cepat digantikan dengan peralatan dan teknologi yang dibangun secara lebih maju
yaitu pada video, audio dan komunikasi komputer. Bentuk teknologi yang bervariasi
tersebut telah memberikan para pelaksana Public Relations mempunyai peluang
untuk meraih ribuan orang secara langsung dan lebih personal yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Ada beragam kemajuan dan perkembangan dalam ilmu Public
Relations. Perkembangan ini tak hanya terjebak dalam teori. Akan tetapi juga pada
segi praktek. Penggunaan teknologi membuat cara penyampian informasi ke
khalayak, lebih luas dan lebih baik.
Para praktisi hubungan masyarakat (humas) melakukan pekerjaan
mereka dengan berbagai macam alat dan teknologi mulai dari pensil untuk sketsa
hingga menggunakan internet untuk mengumpulkan bahan. Produk kehumasan
diciptakan sedemikian rupa untuk menjadi jembatan penghubung antara pihak
perusahaan dengan khalayaknya. Humas dalam lembaga pemerintah (department,
lembaga non department, Badan Usaha Milik Negara/BUMN), merupakan satu
keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan,
program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat.
Disemua negara, khususya negara berkembang seperti Indonesia
lembaga kehumasan sangatlah diperlukan. Humas ini merupakan kelanjutan dari
proses penetapan, pemberian pelayanan kepada masyarakat dengan sikap yang
disesuaikan degan kepentingan orang atau golongan, agar lembaga atau instansi
dimana humas itu berada memperoleh kepercayaan dari publiknya, yaitu masyarakat
dalam arti luas. Pelayanan dan sikap yang baik sangat penting demi terciptanya
pengertian dan peghargaan yang sebaik-baiknya.
Membentuk citra Pemerintah yang baik, menjadi sangatlah penting
apalagi dilihat dari perkembangannya masyarakat pada umumnya yang menjadi
semakin kritis dalam melihat dan menilai segala hal. Pelaksanaan Pemerintah pun
memperoleh perhatian yang besar dari masyarakat, mulai dari pelaksanaan pemeritah
pusat hingga ke daerah-daerah, yang paling dekat dengan masyarakat secara
langsung tentu saja pemeritah Kotamadya atau Kabupaten yang dipimpin oleh
seorang Walikota atau Bupati.
Didalam pelaksanaan Pemerintahan, tentunya sangat diperlukan
keberadaan praktisi Humas didalamnya, salah satunya dalam membentuk citra yang
baik dimata masyarakat dan kini keberadaan Humas sangatlah diperlukan baik di
tingkat pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.
Berdasarkan alasan diatas penulis mengambil tugas akhir dengan judul “TUGAS
HUMAS DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KLATEN”
karena penulis tertarik mempelajari tentang apa saja tugas seorang humas dalam
praktek kerjanya. Dan sehubungan dengan hal itulah penulis memilih kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten sebagai tempat untuk memahami dan
mempraktekkan secara langsung ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
Dalam penyusunan tugas akhir ini pula penulis bertujuan untuk memberikan
gambaran umum tentang apa saja tugas seorang humas di kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Klaten
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas maka,
tujuan yang ingin dicapai penulis selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) adalah
sebagai berikut :
a. Khusus :
Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana peran Humas di
Pemerintah Kabupaten Klaten dalam membentuk citra Pemerintah yang baik
dimata masyarakat.
b. Umum :
1. Untuk memperoleh pengalaman kerja nyata di Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Klaten Untuk memperoleh wawasan dan gambaran mengenai
tugas Humas dalam menyampaikan informasi yang baik di Pemerintah
Kabupaten Klaten.
2. Untuk melatih diri agar dapat beradaptasi dan bersosialisasi di
lingkungan kerja.
3. Agar dapat kecakapan dan ketrampilan bekerja yang dapat diterapkan
setelah keluar dari bangku pendidikan.
4. Untuk memenuhi kewajiban sebagai Mahasiswa Diploma III
Komunikasi Terapan Jurusan Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memperoleh
gelar profesi A.Md
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations atau Humas ( Hubungan Masyarakat )
Perkembangan jaman sekarang ini sangatlah pesat, begitu juga dengan
perkembangan bahasa, masyarakat pastilah tidak asing dengan istilah humas, dimana
mereka lebih sering memaknainya sebagai hubungan masyarakat, humas memiliki istilah
lain yaitu public relations. Dan kedua istilah tersebut lebih dikenal oleh masyarakat
dalam lingkungan yang berbeda, istilah public relations lebih akrab atau lebih sering di
jumpai dalam lingkungan kerja perusahaan sedangkan istilah humas (Hubungan
Masyarakat) lebih identik dengan kantor-kantor pemerintahan. Meskipun pada dasarnya
keduanya adalah memiliki inti arti dan lingkup kerja yang sama.
Perkataan public dari istilah public relations tersebut bukanlah masyarakat
dalam pengertian society, yakni keseluruhan manusia yang menghuni suatu wilayah. Dan
dalam pengertian orang awam humas atau public relations memiliki tugas sebagai
perantara atau penengah apabila ada masalah antara pihak intermal perusahaan atau
kantor pemerintahan dengan pihak eksternal atau pihak luar perusahaan atau kantor
pemerintahan yang secara langsung maupun tidak langsung lebih sering berhubungan
dengan orang banyak dan pihak luas. Padahal didalam kegiatan kerja didunia nyata,
humas atau public relations memiliki banyak sekali tugas-tugas yang harus dikuasai
benar, dimana diperlukan adanya tanggung jawab besar dari seorang humas atau public
relations dalam setiap langkah yang ditempuh. Karena salah satu tugas humas adalah
menyampaikan informasi, sehingga diharapkan dalam kerjanya humas tidak menjadi
sekedar penyampai informasi saja, melainkan seseorang yang dapat memberikan
keterangan lengkap tentang informasi yang telah disampaikan sehingga dalam
penerimaanya tidaklah setengah-setengah. Apalagi di jaman sekarang ini banyak sekali
masalah-masalah kecil yang dapat menjadi besar karena salahnya penyampaian informasi
dan kesalahan penerimaan dari pihak lawan atau lebih dikenal dengan istilah miss
understanding, karena alasan diataslah sekarang ini kantor pemerintahan atau perusahaan
sekarang ini sangat memerlukan seorang humas atau seorang public relations yang benar-
benar sangat teliti dalam pengambilan setiap keputusan sehingga tidak merugikan salah
satu pihak.
Banyak pakar yang mendefinisikan tentang arti humas atau public relations
menurut pengamatan sendiri, beberapa diantaranya adalah :
1. Menurut Howard Bonham, Vice Chairman pada American National Red Cross,
dalam buku Public Relations Perusahaan (Kustadi Suhandang 2004:44) “Public
Relations adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik
sehingga dapat memperbesar kepercayaan public terhadap seseorang atau lembaga.
2. Menurut Edward L. Bernays pada buku Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
(A.W. Widjaja 1993:54) humas mempunyai 3 pengertian yaitu memberi
penerangan kepada masyarakat, pembujukan langsung terhadap masyarakat untuk
mengubah sikap dan tindakan, serta usaha-usaha mengintergrasikan sikap dan
tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap
permasalahannya.
3. Menurut Oemi Abdurrachman dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, Public
Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai
dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau
technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau
method of communication (Abdurrahman, 1993: 10).
4.Menurut pertemuan asosiasi-asosiasi Public Relations seluruh dunia di Mexico
City pada bulan Agustus 1978, menghasilkan pernyataan mengenai Public
Relations sebagai berikut: “Praktik Public Relations adalah sebuah seni sekaligus
ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap
kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para
pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang
terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.
Definisi tersebut mencakup aspek-aspek Public Relations dengan aspek-aspek
ilmu sosial dari suatu organisasi, yakni tanggungjawab organisasi atas
kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas. Setiap organisasi dinilai
berdasarkan sepak terjangnya.(M.Linggar Anggoro, 2000:2)
5.Menurut Hutapea (2000) menjelaskan bahwa Public relations adalah fungsi
manajemen untuk membantu menegakkan dan memelihara aturan bersama dalam
komunikasi, demi terciptanya saling pengertian dan kerjasama antara lembaga/
perusahaan dengan publiknya, membantu manajemen dan menanggapi pendapat
publiknya, mengatur dan menekankan tanggungjawab manajemen dalam
melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen dalam mengikuti,
memonitor, bertindak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk membantu
manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk, serta
menggunakan penelitian dan teknik-teknik komunikasi yang efektif dan persuasif
untuk mencapai semua itu.
6. Menurut Rhenald Kasali 2005 dalam buku Manajemen Public Relations,. Public
Relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan
konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1)
IPR (Institute Of Public Relations) dalam buku Public Relations edisi keempat
(Frank Jefkins 1995), menyatakan bahwa :
“Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen ( management function ), ini
menunjukkan bahwa public relations bukan alat manajemen yang dapat diadakan,
dipindahkan, dan ditiadakan, melainkan fungsi yang melekat menjadi satu dengan
manajemen. Dimana ada manajemen, disitu ada hubungan masyarakat. Dan daya yang
menggerakkan dan menjalankan hubungan masyarakat ini adalah komunikasi.
Dari berbagai definisi yang berbeda-beda seperti diatas pada intinya memiliki
arti ini yang sama yaitu public relations atau humas memiliki maksud untuk menciptakan
suatu pengertian, sikap dan tanggapan yang lebih baik dari khalayak terhadap produk,
tindakan atau suatu organisasi secara keseluruhan.
B. Tugas Public Relations atau Humas di Kantor Pemerintahan
Public relations atau humas di dalam kantor pemerintahan sedikit berbeda
dengan humas yang ada di dalam perusahaan, meski keduanya mempunyai arti yang
sama, humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis, seperti yang di tulis Frida
Kusumawati (2002:37) di dalam bukunya “Dasar-Dasar Humas”
Tugas humas di kantor pemerintahan adalah:
1. Bagian humas di insititusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau
mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka (pemerintah). Dimana humas
memberikan informasi secara teratur
2. Memberikan informasi tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja
institusi.
3. Serta memberikan pemahaman atau pengertian kepada masyarakat tentang
peraturan dan perundang-undangan atau segala hal yang mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan masyarakat.
Adapun pendapat lain tentang tugas humas atau public relations di kantor
pemerintahan oleh A.W Widjaja dalam bukunya “Komunikasi dan Hubungan
masyarakat” (1993:63)
Tugas humas dibedakan menjadi dua, yakni tugas strategis dan taktis. Yaitu :
a. Tugas strategis : ikut serta dalam decision making process
b. Tugas taktis :
1. Memberikan informasi
2. Memberikan motivasi
3. Menjalankan komunikasi tiabal balik
B. Membuat citra yang baik
Dalam rangka menunjang tugas dan fungsinya, humas dipemerintahan
perlu memperhatikan banyak hal, yaitu :
1. Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi pemerintah,
terutama yang menyangkut publikasi.
2. Membina pengertian pada khalayak terhadap kebijaksanaan pimpinan, baik
kepada pihak intern maupun ekstern. Pembinaan pengertian kepada khalayak
ekstern termasuk pemberian dan pelayanan informasi
3. Mengumpulakan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber
4. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat.
C. Alat Public Relatons
Para Public Relations mengerjakan pekerjaan mereka dengan
menggunakan berbagai macam peralatan dan teknologi yang dapat membantu mereka
dalam menciptakan, menyampaikan dan membawa komunikasi mereka secara efisien dan
efektif atas nama klien dan perusahaan.Peralatan yang mendominasi dalam public
relation yaitu news release, pitch letters dan press kits.
b. News Release, digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi yang
bersifat umum untuk para editor dan repoter.
c. Pitch Letter, digunakan untuk mengulas secara lebih meluas tentang suatu
keterangan tertentu. Ini biasanya digunakan secara eksklusif kepada siapa
saja yang dikirimkan.
d. Press Kit, biasanya termasuk cover surat dan news release meliputi
informasi mengenai apa saja yang telah dipromosikan. Misalkan produk,
pelayanan, kampanye, atau acara serta material pendukungnya, seperti
brosur, biografi, foto dan business card.
e. Video News Release atau VNR merupakan sebuah penyampaian berita
melalui siaran televisi yang disediakan untuk sebuah program berita secara
cuma cuma selama digunakan pada saat penyiaran berita berlangsung. VNR
lebih sering digunakan untuk health care, konsumen, teknologi, travel dan
juga riwayat bisnis. Walaupun mahal dalam pembuatannya, VNR daoat
membangkitkan publisitas dalam pasar yang kecil, sedang dan besar secara
lebih meluas; khususnya ketika membandingkan pada berapa yang harus
dikeluarkan suatu organisasi dalam membayar iklan untuk memperoleh
airtime dan perhatian yang sebanding. VNR memiliki karakteristik yaitu
durasinya harus lebih dari 90 detik hingga 2 menit dan mengandung trek
audio terpisah yang berhubungan dengan proses wawancara sehingga
stasiun dapat mengganti dengan suara reporter mereka sendiri.
f. Webcasts adalah bentuk dari produksi penyiaran yang menggabungkan
aliran video dengan audio. ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan
konferensi pers atau acara lainnya secara langsung ke layer komputer
melalui jaringan internet sehingga dapat ditampilkan secara langsung
kepada para pemirsanya
g. E-SMTS atau media melalui internet memerlukan sedikit yang harus
dilakukan dengan menggunakan satelit dan banyak yang harus dilakukan
dengan mengguanakan komputer dalam pengaplikasianya. Seperti webcast,
E-SMT menyediakan cara yang mudah bagi para klien public relation untuk
meperbolehkan media dan partisipasi lain dalam konferensi pers, dimana
mereka dapat menonton acara tersebut pada progress dan pertanyaan yang
dikirimkan lewat email sebelum, selama, setelah acara tersebut.
h. Electronic Press Kits ( E-Kits) merupakan versi internet atau email dari
perangkat pers yang dibuat dalam bentuk cetak. E-Kits dapat menjadi
sesimpel atau secanggih imajinasi kreatornya. Ini juga dapat diproduksi
sebagai CD-ROM. Blog berguna untuk menyebarkan berita, rumor, isu,
kejadian menarik, dan opini secara cepat. Banyak PR yang mengawasi
beberapa blog tertentu yang membawa berita dan target industri yang
spesifik atau objek-objek lainnya untuk melihat apa yang mereka ciptakan
yang mungkin dapat membawa pengaruh bagi perusahaan atau klien
mereka.
i. Edited B-Roll (Outtake) Packages merupakan bentuk dari video news
release. Didalamnya terdapat 3 hingga 5 menit video yang belum diedit
bersamaan dengan sejumlah skrip yang telah dicetak yang disebut dengan
slates yang berfungsi untuk membantu memfasilitasi proses pengeditan. B-
rolls lebih murah dibandingkan dengan vnr dan terkadang bekerja secara
lebih cepat.
j. Satelit Media Tours (SMT) merupakan suatu perkembangan teknologi yang
dapat memudahkan pembicara dalam suatu seminar atau konferensi pers
untuk dapat diwawancara secara langsung pada 15 hingga 25 stasiun televisi
di seluruh dunia. Dengan SMT ini, seorang pembicara selebriti atau
perusahaan dapat menghabiskan beberapajam saja di dalam studio siaran
atau di dalam lokasi tempat wawancara berlangsung bersamaan dengan siran
tersebut ditampilkan di layar televisi secara langsung.
k. Online Advocacy System, atau salah satu contohnya adalah arena merupakan
layanan demografis legislatif yang memudahkan organisasi utnuk mengatur
kampanye secara online yang bertujuan mengikat karyawan, investor,
pelanggan, dan bagian yang berhunungan dengan suatu perusahaan.
Layanan ini pada akhirnya bertujuan untuk mempromosikan sebuah
keuntungan.
l. Online Media Database dibuat para praktisi humas untuk menyusun hal hal
yang berhubungan dengan perusahaan sehingga dapat diperlihatkankepada
publik. Sedangkan Online Tracking And Monitoring System membantu
humas dalam memonitor media apa yang mencantumkan berita mengenai
perusahaan tempat humas itu bekerja, seperti apa berita yang dicantumkan,
apa efeknya, dan bagaimana tanggapan pelanggan.
m. Email sejauh ini telah menjadi metode yang berperan besar pada Public
Relations dalam mengadakan hubungan atau kontak dengan pers. Ini
digunakan untuk mendistribusikan news release namun pertumbuhannya
pun tidak meningkat secara signifikan karena banyak reporter dan editor
yang takut terkena virus komputer yang biasanya datang dari attachment
pada email.
D. Citra
Citra adalah salah satu tugas Public Relations dimana yang dimaksud
dengan citra adalah gambaran atau pandangan masyarakat mengenai suatu perusahaan
atau produk, dan menurut Frank Jekins dalam buku Public Relations edisi keempat citra
dibagi menjadi 5 citra yakni :
5. Citra Bayangan adalah citra ini melekat pada orang dalam atau anggota
organisasi, biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar
tentang organisasinya, citra ini seringkali tidaklah tepat, bahkan hanya
sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan
ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan didalam organisasi itu
mengenai tanggapan dan pandangan dari pihak-pihak luar, citra ini
cenderung positif, bahkan terlalu posotif, karena kita biasanya
membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita
pun percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak
kalah hebatnya atas diri kita. Tentu saja anggapan itu tidak pada tempatnya,
akan tetapi hal ini merupakan suatu kecenderungan yang wajar, karena
hampir semua orang memang menyukai fantasi. Melalui penelitian yang
mendalam akan segera terungkap bahwa citra bayangan itu selalu hampir
tidak tepat, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.
6. Citra yang berlaku adalah kebalikan dari citra bayangan, citra yang
berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat
pada pihak luar mengenai suatu organisasi, namun sama halnya dengan citra
bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya.bahkan jarang sesuai dengan
kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan
orang-orang luar yang bersangkutan, citra ini cenderung negatif.
7. Citra yang diharapkan (wish image) adalah suatu citra yng diinginkan
oleh pihak manajemen, citra ini juga tidak sama dengan citra sebenarnya,
biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan
daripada citra yang ada walaupun dalam keadaan tertentu, citra yang terlalu
baik bisa merepotkan, namun secara umum yang disebut sebagai citra
harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.
8. Citra Perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan,
jadi bukan citra atas produk atau pelayanannya, citra perusahaan ini
dibentuk atau terbentuk oleh banyak hal, hal yang positif yang dapat
meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain sejarah atau riwayat hidup
perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan keuangan yang
pernah diraihnya, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, dll.
Suatu citra yang positif jelas menunjang usaha humas keuangan, sebagai
contoh suatu badan usaha yang memiliki citra usaha yang baik pasti lebih
mudah menjual sahamnya.
9. Citra Majemuk adalah setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai
banyak unit dan pegawai (anggota) masing-masing unit dan individu
tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara sengaja
atau tidak sadar mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu
sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan, jumlah
citra yang dimiliki perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan
jumlah pegawai yang dimiliki, untuk menghindari berbagai hal yang tidak
diinginkan, variasi citra itu harus ditekan seminimal mungkin dan citra
perusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan. Banyak cara untuk itu
antara lain dengan mewajibkan semua karyawan mengenakan pakaian
seragam, menyamakan jenis dan warna mobil dinas, bentuk toko yang khas,
dll.contoh perusahaan yang menggunakan metode-metode itu adalah
maskapai penerbangan.
E. Aktifitas dan Kompetensi Public Relations
Pekerjaan Public Relations dapat dikerjakan sendiri atau oleh konsultan,
pemilihan ini sangat tergantung dari polcy perusahaan. Kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan konsultan dapat dilihat lebih lanjut dalam tulisan Ida Anggraeni Ananda,
Jurnal Visi Komunikasi. Pada dasarnya aktifitas Public Relations Meliputi :
c. Komunikasi: pertukaran ide, pendapat atau pesan melalui visual, lisan atau
tulisan
d. Publisitas: diseminasi pesan yang terencana melalui media tertentu, tanpa
bayaran, untuk meningkatkan minat terhadap perusahaan/organisasi.
e. Promosi: aktifitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian terhadap produk,
orang, organisasi atau kasus.
f. Press agentry: melalui soft news stories.
g. Integrated marketing: fungsi Public Relations pendukung pemasran, tujuan
beriklan sebuah organisasi.
h. Manajemen Isue: identifikasi, memonitor aksi publik atau reaksi publik
terhadap organisasi.
i. Manajemen krisis: menghadapi krisis, bencana atau kegiatan negatif yang
tidak terencana dan memaksimal ekses positif yang dapat diraih.
j. Public Information offcer: sebagai penghubung antara lembaga pemerintah,
dan media.
k. Public Affairs/lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi
politisi, perangkat pemerintah yang berperan menetukan kebijakan dan
undang-undang untuk mempertahankan statusquo atau mengubahnya.
l. Financial Relations: menghadapi dan mengkomunikasikan informasi kepada
pemegang saham atau masyarakat pemodal.
m. Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara
organisasi dan masyarakat.
n. Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang
– orang yang berada dan memilki hubungan di dalam organisasi.
o. Industry Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan atau
atas nama perusahaan dengan industri.
p. Minority Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan
group minoritas dan individual.
q. Media Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan media.
Public Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk
membuka jalur perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar negara.
r. Event management: menyiapkan, merencanakan, melakukan kegiatan yang
bermanfaat dalam suatu waktu.
s. Sponsorship: menawarkan atau menerima bantuan dana dengan imbalan
public exposure.
t. Cause/Relationship marketing: memantapkan dan meningkatkan hubungan
dengan konsumen.
u. Fund Raising: memantapkan dan meningkatkan hubungan atas nama sektor
non profit untuk mendorong terkumpulnya dana serta bantuan.
Setelah melihat secara sepintas apa itu Public Reltions, peran, alat keja
Public Relations, tugas serta aktifitasnya maka dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi
Public Reltions bukanlah orang yang sembarangan. Banyak kriteria kompetensi yang
harus dimiliki. Diantaranya adalah lulusan Public Relations hendaknya,mampu:
b. Kemampuan menganalisis dan merencanakan
c. Kemampuan teknis dan komunikasi
d. Pemahaman sosial, politik, etis dan hubungannya dengan program
e. .Pemahaman tentang proses dan aplikasi dunia industry
Secara khusus kemampuan yang harus dimiliki:
C. Memiliki kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain: interpersonal
skills, networking, mendengar
D. Kemampuan profesional: paham mengenai perencanaan dan taat deadline.
E. Memiliki perspektif etika
F. Mengerti teknologi yang dapat digunakan sebagai tools
G. Harus memiliki kemauan belajar tinggi (life long learning)
H. Being thinkers: kemampuan analisis, kritis, strategis, evaluatif, kreatif dan
lateral.
I. Kemampuan vocational seperti riset, menulis, mendengarkan, presentasi,dll
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Aspek Historis Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten
Sejarah Terbentuknya Sekretariat Daerah Klaten
Sekda Kab. Klaten Semula adalah Daerah Swapraja Surakarta yang
diperintah oleh Raja (Ratu), pada waktu itu, dalam menjalankan sistem Pemerintahan
harus berdasarkan segala peraturan yang disebut dengan Ryksblas. Kekuatan hukum
Ryksblas pada saat itu sama dengan Undang-Undang. Akibatnya DPRDS pada waktu
itu tidak mudah membuat suatu peraturan daerah (Perda), hingga segala sesuatu
diperlukan perjuangan untuk mencapainya.
Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan Undang-
undang nomor 22 tahun 1984, Undang-undang nomor 13 tahun 1950, peraturan
Pemerintah nomor 32 tahun 1950, dengan landasan Sekretariat Kabupaten Katen
dalam melaksanakan tugasnya termuat dalam Undang-Undang Dasar Sementara RI,
pasal 131 ayat 1 dan 2, yaitu, Dasar Permusyawaratan dan Perwakilan dalam Sistem
Pemerintahan Negara serta dasar Otonomi seluas-luasnya dari daerah-derah untuk
mengurus rumah tangganya sendiri.
Dengan telah dipilih dan dilantiknya keanggotaan DPRDS, maka
sekretariat Daerah Otonom Kabupaten Klaten secara resmi terbentuk/berdiri pada
tanggal 28 Oktober 1950. Penetapan tersebut didasarkan pada pelantikan anggota
DPRDS yang dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1950. Pelantikan anggota DPRDS
tersebut dilakukan oleh Presiden Surakarta mewakili Gubernur jawa Tengah.
C. DPRDS (Dewan Perwkilan Rakyat Daerah Sementara) menggantikan
Badan Perwakilan Rakyat.
D. DPRDS (Dewan Perwkilan Rakyat Daerah Sementara) menggantikan
badan Eksekuti, berdasarkan tanggal pelantikan anggota DPRDS maka
tanggal 28 Oktober 1950 dijadikan sebagai hari jadi Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten.
B. SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
KLATEN
Kantor pemerintahan yang berdiri dipusat kota Klaten, terletak diantara
2 (dua) kota budaya, Yogyakarta dan Surakarta dan sekaligus kota pelajar, terdiri 26
wilayah Kecamatan dan 401 desa/kelurahan berada dilingkup Jawa Tengah. Dengan
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Sekda Klaten
terdiri dari Badan Eksekutif (Perda) dan Badan Legislatif (DPRD), Badan Eksekutif
terdiri dari Bupati yang membawahi :
A) 3 (tiga)Asisten
B) 8 (delapan) Bagian
C) 24 (dua puluh empat Sub. Bagian)
Asisten , bagian, dan Sub. Bagian sebagaimana meliputi :
J. Asisten Pemerintah, membawahi :
v. Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari :
n. Sub. Bagian Pemerintahan Umum.
o. Sub. Bagian Pemerintahan Desa.
p. Sub. Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama.
10. Bagian Hukum :
1. Sub. Bagian Peraturan Perundang-Undangan.
2. Sub. Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Sub. Bagian Dokumentasi Hukum.
K. Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat,
membawahi :
a. Bagian Perekonomian, terdiri dari :
1. Sub. Bagian Sumber Daya Alam.
2. Sub. Bagian Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah..
3. Sub. Bagian Investasi Daerah.
b. Bagian Administrasi Pembangunan, terdiri dari :
1. Sub. Bagian Perencanaan, Pekerjaan Umum dan Perhubungan.
2. Sub. Bagian Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
3. Sub. Bagian Pengendalian.
c. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :
1. Sub.Bagian Kesejahteraan Sosial, Kependudukan dan
Kesehatan.
2. Sub. Bagian Agama dan Pendidikan.
3. Sub.Bagian Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana,
Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga.
L. Asisten Administrasi, membawahi :
a. Bagian Organisasi, membawhi :
1. Sub. Bagian Kelembagaan.
2. Sub. Bagian Ketatalaksanaan.
3. Sub. Bagian Pendayagunaan Aparatur dan Kepegawaian.
b. Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
1. Sub. Bagian Protokol dan sandi Telekomunikasi.
2. Sub. Bagian Informasi, Publikasi, dan Dokumentasi.
3. Sub. Bagian Pengolahan Data Elektronik.
c. Bagian Umum, terdiri dari :
1. Sub. Bagian Tata Usaha dan Keuangan.
2. Sub. Bagian Rumah Tangga.
3. Sub. Bagian Perlengkapan.
M. Kelompok jabatan fungsioal.
Kelompok Jabatan Fungsioal terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarka perturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
SUSUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
Nama Jabatan Masa Jabatan
1. Mas'ut Sutrisno Kabag Humas th.1985-th.1991
2. Gatot Lelono Kabag Humas th.1991-th.1993
3. Sarwotyo, SH Kabag Humas th.1993-th.1994
4. Prih Dyahstuti, BA Kabag Humas th.1994-th.1995
5. Sri Sujatmi Kabag Humas th.1995-th.1997
6. Wibowo Ari Subagiyo, BE Kabag Humas th.1997-th.1999
7. Maladi, BA Kabag Humas th.1999-th.2000
8. Sutrisno Kabag Humas th.2000-th.2003
9. Sugeng Haryanto, SE MM Kabag Humas th.2008-th.2009
BAGAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
KLATEN.
Untuk menyelenggarakan tugasnya, Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah.
4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Sekretariat Daerah mempunyai tugas mendukung pelaksanaan
tugas Bupati dalam peyelenggaraan pemerintahan, dan memberikan pelayanan
administrative Kepada seluruh satuan Kerja Perangkat Daerah.
1. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan Bupati dengan mencakup RPJP,
RPJMD, RKPD, Rencana Strategik Kabupaten dan ketentuan Perundang-
Undangan yang berlaku.
2. Merumuskan visi misi, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Menugaskan para Asisten dan Kepala Bagian serta mengkoordinasikan
SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
4. Mengendlikan dan membina aparat perangkat daerah yang berada
dibawahnya dalam menyeleggarakan tugas dan fungsinya.
5. Memantau dan menilai pelaksanaan tugas perangkat daerah yang berada
dibawahnya baik secra lisa maupun tertulis.
6. Menandatangani surat-surat yang didelegasikan oleh Bupati.
7. Mengusulkan, menunjuk, menetapkan serta melaksanakan pembinaan
pejabat pengelolaan keuangan.
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.
D. TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pemimpin unit organisasi dan
kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten maupun
antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah. Setiap pimpinan unit
organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkata
tepat pada waktunya.Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari
bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih
lanjut.
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing, tembusan
laporan wajib disampaikan pula kepada unit organisasi lain yang secara fungsional
mempunyi hubungan kerja. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dibantu
kepala unit organisasi dibawahnya dalam rangka pemberian bimbingan, serta petunjuk
teknis pelaksanaan tugas.
Visi Kabupaten Klaten:
Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo.
Misi Kabupaten Klaten:
1. Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat ( wareg,wasis,wisma
dan wutuh).
2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil
dan spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam
pembangunan.
4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan
kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga
kelestarian hidup, serta mengurangi kemiskinan.
5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.
6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.
7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang
memadai.
8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan
Keterangan bentuk, motif dan makna lambang daerah :
a. Bentuk pada lambang
1. Mahkota
Melambangkan kebesaran atau keagungan, yang berarti bahwa cita- cita
masyarakat kabupaten klaten akan kemajuan dan kecemerlangan dalam segala
bidang.
2. Orang bersemedi atau bertapa dengan rambut terurai
Mempunyai makna bahwa bertafakur dengan teguh dapat menanggulangi
segala kemurkaan dan kejahatan yang merupakan penghalang dari tercapainya
cita-cita masyarakat klaten akan kemajuan dan kecemerlangan dalam segala
bidang.
3. Perisai
Melukiskan perlindungan yang mencerminkan pengayoman pemerintah
kabupaten klaten terhadap rakyatnya.
b. Motif pada lambang
1. Surya Sangkala bermotit Jawa
Yang berarti bahwa Klaten mempunyai ciri khas.
2. Bambu Runcing dan api
a. Bambu Runcing merupakan senjata yang sederhana tetapi ampuh
b. Api merupakan lambang dari semangat rakyat klaten yang berkobar
dan menyala- nyala
3. Pohon beringin berakar lima
Mempunyai arti tentang pengayoman bagi rakyat daerah kabupaten Klaten
dalam mewujudkan sosialisme pancasila.
4. Gunungan
Gunungan bermakna di bukanya babak baru, hal ini berarti bahwa
dimulainya babak baru bagi pemerintah kabupaten klaten sesuai dengan Surya
Sangkala yaitu Tumenggung Toto Anggotro Raharjda dan dalam angka berarti
1950.
c. Makna pada lambang
1. Putih berati suci, bersih
2. Biru muda berarti tenang dan tenteram
3. Merah berarti berani dan semangat yang menyala-nyala
4. Hijau berarti subur dan harapan
5. Hitam berarti kuat, tegas dan kekal
6. Kuning emas berarti gemilang
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media(KKM)
Penulis menjalani Kuliah Kerja Media selama 1,5 bulan terhitung dari tanggal
27 Januari 2009 sampai 15 Maret 2009 di Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten,
waktu pelaksanaan KKM dari hari Senin – Jum’at, dan jam kerjanya dari jam 07.30-
14.00 (hari Senin - Kamis) sedangkan pada hari Jum’at jam 07.00 – 11.00, pakaian
yang dikenakan bebas, rapi, dan sopan.
B. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)
Kegiatan yang telah dilakukan penulis selama Kuliah Kerja Media adalah
sebagai berikut :
1. Minggu Pertama
Masuk hari pertama Kuliah Kerja Media (KKM), penulis
pertama kali melakukan perkenalan kepada pegawai Sekretariat
Kabupaten Klaten, kemudian melakukan perkenalan lingkungan kerja di
Sekda. Kab. Klaten, kemudian penulis diberi arahan oleh Herry Soesilo
selaku pembimbing KKM selama di Sekda Kab Klaten, penulis diberi tahu
apa yang harus dilakukan/dikerjakan selama KKM di instansi
pemerintahan tersebut, dan tugas penulis antara lain meliput suatu acara di
daerah kabuptan Klaten, mendokumentasi suatu acara, membut Press
Release tentang suatu acara yang telah diikuti atau diliput, mengkliping
berita dari Koran/surat kabar Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Solo
Pos, Radar Solo, dan Bernas, dan berita yang diambil untuk dikliping
adalah tentang kejadian atau peristiwa di Klaten, dan di hari pertama tidak
terlalu banyak hal yang dilakukan.
2. Minggu Kedua
Mulai Minggu kedua penulis sudah mulai sedikit demi sedikit
bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja di kantor Sekretariat Daerah
Kabupten Klaten baik dengan pegawai maupun dengan orang-orang
sekitar, mulai minggu kedua ini penulis benar-benar mulai tahu apa yang
harus dilakukan atau dikerjakan tanpa disuruh oleh pegawai Sekda. Kab.
Klaten, setiap pagi masuk kerja yang penulis kerjakan adalah megkliping
Koran, kemudian membuat daftar kliping berita yang kemudian
diserahkan kepada ajudan Bupati yang kemudian akan diserahkan kepada
Bupati Klaten H. Sunarna, SE M.Hum, setelah melakukan kegiatan
kliping kemudian melihat white board untuk melihat ada acara apa hari
ini, kemudian melakukan peliputan dan pendokumentasian peliputan, dan
dalam minggu kedua ini penulis melakukan peliputan, salah satunya
adalah peliputan tentang Lokakarya Evaluasi Partisipasif dan Integrasi
Tindak Lanjut Penanganan Pasca Gempa di Desa Gampingan, kemudian
setelah melakuakan peliputan dan pendokumentasian penulis membuat
Press Release tentang acara yang telah diliput tadi. Dalam hal ini penulis
masih kesulitan dalam hal membuat Press Release.
3. Minggu Ketiga
Minggu ketiga pekerjaan yang dilakukan penulis tidak jauh beda
dengan sebelumnya, sebenarnya pekerjaan yang dilakuakan setiap hari
adalah sama dan dilakukan secara periodik Cuma berbeda tentang berita
kliping dan peliputan acara, dan dalam minggu ketiga ini penulis
melakukan peliputan tentang Peresmian Pasar Gabus di Jatinom, pasar
tersebut diresmikan oleh Bupati Klaten H. Sunarna, SE M.Hum, acara
tersebut sangat meriah karena dihadiri oleh warga sekitar, dalam peliputan
ini penulis melakukan cara bertanya kepada wartawan yang sedang
meliput tentang bagaimana cara peliputan suatu acara yang baik dan
benar, sehingga tidak membingungkan dalam pembuatan Press Release.
4. Minggu Keempat
Dalam minggu keempat penulis melakukan salah satu peliputan
acara yaitu tentang Sosialisasi Katespen bagi Pegawai Negri Sipil (PNS)
yang memasuki massa pensiun periode April – December 2009. setelah
meliput acara tersebut penulis kenbali ke kantor kemudian langsung
membikin Press Release karena sebelumya penulis telah bertanya kepada
wartawn penulis sedikit demi sedikit telah paham cara penulisan Press
Release yang baik dan benar dan mudah dimengerti dan tidak berbelit-
belit.
5. Minggu Kelima
Memasuki minggu terakhir Kuliah Kerja Media(KKM), penulis
benar-benar telah bisa beradaptasi dengan pekerjaan yang penulis
kerjakan, sehingga sudah tidak bingung tentang pekerjaan yang dilakukan,
dan dalam minggu ini penulis melakukan peliputan salah satunya adalah
tentang Sumpah Janji Dan Pelantikan Pejabat Struktural Eselo III an IV
Di Pendopo Pemkab. Klaten. Setelah melakukan peliputan penulis
membuat Press Release dan penulis telah bisa membuat Press Release
yang baik dan benar berkat bantuan dari wartawan dan pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten, dan penulis juga diberi kepercayaan
untuk membuat sambutan Bupati, salah satunya membuat Sambutan
Bupati Pada Silaturahmi Dan Sosialisasi Caleg Partai Golkar Kabupaten
Klaten Daerah Pemilihan Klaten 5, dalam hal ini penulis masih canggung
dan bingung tentang tata cara pembuatan sambutan, sehingga penulis
bertanya bagaimana cara pembuatan sambutan Bupati yang baik dan benar
kepada pegawai yang terbiasa membuat sambutan, dan akhirnya penulis
sedikit demi sedikit mengerti bagaimana cara pembuatan sambutan Bupati
yang baik dan benar.
C. Kemampuan Yang Dicapai Selama Penulis Menjalani KKM
Kemampuan yang telah dicapai penulis selama menjalani Kuliah Kerja Media
(KKM) adalah
1. Penulis mengerti bagaimana menjadi seorang Public Relations yang baik
dipemerintahan
2. Penulis mengerti pekerjaan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang
Public Relations dilembaga pemeritahan,
3. Penulis juga telah bisa cara membuat Press Release dan membuat
sambutan Bupati yang baik dan benar, semua itu juga tidak terlepas dari
bantuan orang-orang disekitar seperti teman, pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Klaten, dan para wartawan yang sering dijumpai atau ditemui
di setiap acara peliputan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang humas/Public Relations memiliki peran sangat penting dalam
pembentukan citra suatu lembaga, organisasi, atau perusahaan sehingga Public
Relations juga merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau
organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga
tersebut.
Dalam pemerintahan, seorang Public Relations yang kemungkinan akan
disebut sebagai "sekretaris pers", "information officer", "public affair specialist" atau
"communications specialist", bertugas menginformasikan pada publik mengenai
aktivitas yang dilakukan agen-agen pemerintah dan pegawai-pegawai resminya.
Karena itu Public Relations berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap
komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Public
Relations pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan
public.
Selama Kuliah Kerja Media (KKM) di Sekretaraiat Daerah Kabupaten
Klaten penulis juga mengerti kemampuan apa saja yang harus dimilki seorang Public
Relations dan kemampuan tersebut adalah:
1. Seni berkomunikasi. Ini pasti berarti kemampuan menjadi pendengar dan
ketrampilan menyampaikan pendapat/pandangannya secara tertulis dan
lisan dialogis.Tidaklah mudah menjadi pendengar yang baik, karena orang
biasanya lebih suka berbicara, apalagi kalau biasanya menjadi pimpinan
yang otoriter. Egoisme pribadi biasanya mencuat menjadi senang sekali
mendengarkan suaranya sendiri senang sekali dipuji dan mengabaikan
pendengar yang sudah berkorban waktu untuk itu. Pemanfaatan sarana
media komunikasi modern (pers cetak dan elektronik) secara profesional
adalah sangat penting dan bukanlah tuntutan yang dicari-cari.
2. Kemampuan mengorganisir. Kemampuan ini tidak hanya menjadwalkan
pertemuan, memprogram acara pertemuan, tetapi justru mengantisipasi
komunikasi dwi arah yang subur, sekalipun dengan kritik yang tajam
tetapi bersahabat. Kecermatan untuk langkah-langkah yang mendetail
karena mewakili organisasi. Keteraturan mengorganisasikan pertemuan,
kunjungan, dialog, sponsorship tanpa terlalu menonjolkan diri dsb.
haruslah termasuk kemampuan itu.
3. Kemampuan bergaul dengan orang/publik . Di sini ketrampilan tukar
pikiran dialogis dengan berbagai publik dari segala lapisan. Dasarnya
menghargai publik dan tidak menjauhinya atau membentak-bentaki
publik. Tidak selalu seorang Public Relations itu benar apalagi kalau ingin
menutupi (cover up) suatu kejadian yang fatal. Taruhannya adalah citra
organisasi yang diwakilinya. Di sini berlaku “propaganda ends, when
friendly, fair and firm dialog starts”.
4. Integritas pribadi. Sekalipun harus mengungkapkan citra organisasinya
betapa pun kurang sukses atau penuh kelemahan, harus tetap memiliki
integritas. Integritas itu mencuat karena dapat diandalkan (reliability), dan
tidak memihak dalam menyajikan informasi (impartiality of his
information), membangun respek karena profesionalismenya. Boleh saja
tadinya profesional di bidang lain, tetapi kalau tidak profesional dalam
Public Relations, sebaiknya “menggugat diri” apakah fungsi itu tepat
baginya.
5. Memiliki kualifikasi seorang manusia yang kreatif, mampu memecahkan
masalah, dan imajinasi untuk membuat komunikasi dwi arah dengan
berbagai publik itu konstruktif dan menyenangkan publik yang kritis
analitis.
B. Saran
Saran penulis bagi kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten adalah
kantor kehumasan sebaiknya diperluas sehingga apabila banyak orang kenyamanan
bekerja lebih enak, karena selama saya KKM saya merasa kantor kehumasan begitu
sempit.
Saran penulis bagi Universitas Sebelas Maret sebaiknya praktek kuliah
diperbanyak sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan sehingga mahasiswa-
mahasisiwinya tidak terlalu canggung pada saat KKM.
BAGAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
KLATEN
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN EKONOMI PEMBANGUNAN DAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
ASISTEN PEMERINTAHAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUB BAG. PEMERINTAHAN
UMUM
BAGIAN ORGANISASI
BAGIAN KESEJAHTERAAN
BAGIAN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
BAGIAN PEREKONOMIAN
BAGIAN HUKUM
BAGIAN TATA
PEMERINTAHAN
SUB BAG.
SUMBER DAYA ALAM
SUB BAG. KELEMBAGAAN
SUB BAG. KESOS.
KEPENDUDUKAN DAN
KESEHATAN
SUB BAG. PERENCANAAN,
PEKERJAAN UMUM DAN
PERHUBUNGAN
SUB BAG.
AGAMA DAN PENDIDIKAN
SUB BAG.
MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BAG. PERINDAKOM
USAHA MIKRO KECIL
DAN MENENGAH
SUB BAG. BANTUAN
HUKUM DAN HAM
SUB BAG.
PEMERINTAHAN DESA
SUB BAG. KETATA
LAKSANAAN
SUB BAG. PENDAYAGUN
AAN APARATUR
DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAG. PEMBERDAYA
AN PEREMPUAN, KB, BUDAYA, PARIWISATA, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
SUB BAG. PENGENDALIA
N
SUB BAG. INVESTASI DAERAH
SUB BAG DOKUMENTASI HUKUM
SUB BAG. OTONOMI
DAERAH DAN KERJA SAMA
Daftar Pustaka
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra
Jefkins, Frank, buku Public Relations Edisi Keempat
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Kusumawati, Frida, Buku Dasar-Dasar Humas (2002:37)
Suhandang, Kustadi, dalam buku Public Relations Perusahaan (2004:44)
Widjaja, A.W, buku Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (1993:54)
Widjaja, A.W buku “Komunikasi dan Hubungan masyarakat” (1993:63)
Keterangan bentuk, motif dan makna lambang daerah :
b. Bentuk pada lambang
2. Mahkota
Melambangkan kebesaran atau keagungan, yang berarti bahwa cita- cita
masyarakat kabupaten klaten akan kemajuan dan kecemerlangan dalam segala
bidang.
3. Orang bersemedi atau bertapa dengan rambut terurai
Mempunyai makna bahwa bertafakur dengan teguh dapat menanggulangi
segala kemurkaan dan kejahatan yang merupakan penghalang dari tercapainya
cita-cita masyarakat klaten akan kemajuan dan kecemerlangan dalam segala
bidang.
4. Perisai
Melukiskan perlindungan yang mencerminkan pengayoman pemerintah
kabupaten klaten terhadap rakyatnya.
c. Motif pada lambang
3. Surya Sangkala bermotit Jawa
Yang berarti bahwa Klaten mempunyai ciri khas.
4. Bambu Runcing dan api
c. Bambu Runcing merupakan senjata yang sederhana tetapi ampuh
d. Api merupakan lambang dari semangat rakyat klaten yang berkobar
dan menyala- nyala
4. Pohon beringin berakar lima
Mempunyai arti tentang pengayoman bagi rakyat daerah kabupaten Klaten
dalam mewujudkan sosialisme pancasila.
5. Gunungan
Gunungan bermakna di bukanya babak baru, hal ini berarti bahwa
dimulainya babak baru bagi pemerintah kabupaten klaten sesuai dengan Surya
Sangkala yaitu Tumenggung Toto Anggotro Raharjda dan dalam angka berarti
1950.
d. Makna pada lambang
7. Putih berati suci, bersih
8. Biru muda berarti tenang dan tenteram
9. Merah berarti berani dan semangat yang menyala-nyala
10. Hijau berarti subur dan harapan
11. Hitam berarti kuat, tegas dan kekal
12. Kuning emas berarti gemilang