tugas histologi sistem pencernaan_risna risyani_o11112004

24
Tugas Histologi Veteriner II SISTEM PENCERNAAN PADA KUDA OLEH: RISNA RISYANI O111 12 004 PRODI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: risnarisyani

Post on 03-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas Histologi Veteriner

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

Tugas Histologi Veteriner II

SISTEM PENCERNAAN PADA KUDA

OLEH:

RISNA RISYANI

O111 12 004

PRODI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

Page 2: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Bismillahirrahmaanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam, shalawat beserta salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW. Karena atas karunia dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini akan

membahas tentang Histologi Sistem Pencernaan Pada Kuda.

Tetapi sangat dimungkinkan dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun dalam penulisan, untuk itu

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan,

demi lebih baiknya karya yang selanjutnya.

Penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita

semua. Amiin.

Wassalamualaikum, wr. wb

Makassar, 8 November 2013

Risna Risyani

i

Page 3: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan 3

B. Organ Pencernaan Pada Kuda 4

1. Rongga mulut 4

2. Pharynx 6

3. Esophagus 6

4. Lambung 8

5. Pankreas 8

6. Usus halus 10

7. Usus besar 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 13

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii

Page 4: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan

(mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar)

menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan

itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan

kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.

Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan

adalah karbohidrat, lemak, protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa

vitamin, mineral, hormon, air.

Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil

makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan

deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung),

tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu

memudahkan jalannya bolus)

Kuda merupakan ternak Non ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem

pencernaan enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan

fermentatif. Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam

jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di bagian cecum.

Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas

saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang.

Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan

penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau

metabolisme.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud sistem pencernaan?

1

Page 5: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

2. apa saja organ sistem pencernaan pada kuda?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa defenisi pencernaan

2. Untuk mengetahui organ sistem pencernaan secara histologis pada kuda

2

Page 6: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN

Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan

pada saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-

jaringan tubuh. Pada pencernaan terdapat suatu seri proses mekanis dan khemis

serta dipengaruhi oleh banyak faktor.

Saluran pencernaan dimulai dari bibir sampai dengan anus. Pada beberapa

tempat mengalami dilatasi serta menempuh arah yang berliku-liku. Makanan

dapat bergerak ke belakang karena adanya gerakan peristaltik, dan gerakan anti

peristaltik (muntah, memamah biak). Gerakan ini dimungkinkan karena adanya

lapisan otot (tunica muscularis) pada dinding saluran pencernaan.

Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran

pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. Alat

pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan,

pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.

3

Page 7: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

B. ORGAN PENCERNAAN PADA KUDA

1. Rongga Mulut

Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang

mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik

dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ

pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan

mekanik.

Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya

bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah

dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang

dimakan.

Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk

memulai proses pencernaan.

Saliva dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar

mandibularis, kelenjar sublingualis. Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam

mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur

rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi.

a. Bibir / Labia

Terdiri dari susunan otot kerangka dibagian luar dibungkus oleh kulit

dan dibagian dalam selaput lendir kutan. Bagian luar / kulit ditandai

dengan adanya rambut, kelenjar palit, kelenjar peluh dan epidermis yang

bertanduk. Bagian tengah terdiri dari bagian otot kerangka. Bagian dalam

berbatasan dengan rongga mulut terdiri dari selaput lendir kutan yang pada

sub mukosa terdapat kelenjar. Pada domba, kambing dan karnivora

kelenjar tersebut bersifat mukous. Integumentum labialis memiliki ujung-

ujung saraf disamping rambut peraba (tactile hairs).

b. Gigi

Gigi mengambil peranan dalam proses pencernaan secara mekanik,

misalnya memotong, merobek, menggiling dan sebagainya. Bentuk gigi

erat hubungannya dengan macam makanan yang dimakan.

4

Page 8: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

Secara mikroskopis pada gigi terdapat :

1. Lapis Email (Substantia adamantina): Lapisan ini berwarna kebiruan

padat dan paling keras dari bagian gigi lainnya. Lapis email ini terdiri

dari bahan organik sebanyak 96 %, permukaan luar ditutupi oleh

kutikula yang bersifat tahan pengaruh luar tetapi sedikit rapuh.

2. Lapis dentin (substansia eburnea): Bagian utama gigi, berwarna

kekuningan dan langsung membungkus pulpa gigi. Bahan mirip

dengan tulang bahkan lebih keras. Bagian yang berbatasan dengan

pulpa gigi terdapat susunan sel-sel dengan penjuluran panjang

menyusup kedalam bagian dentin yang berkapur disebut edentoblas.

Bagian yang berkapur ini mirip dengan matriks tulang, yang

mengandung serabut kolagen tersusun paralel terhadap permukaan gigi

pada mahkota gigi. Jadi dentin mirip dengan tulang rawan yang

terdapat kanalikuli berupa buluh dentin (dentinal tubuluh). Dentin

sangat peka terhadap pengaruh makanan panas, dingin, asam dan

sebagainya karena mengandung serabut saraf.

3. Lapis sementum (substansia ossea): Berupa modifikasi tulang yang

memiliki lamel-lamel berjalan hampir sejajar terhadap permukaan gigi

dan didalamnya terdapat lakuna dna kanalikuli, tempat bagian sel dan

penjulurannya. Serabut kolagen berjalan tegak lurus terhadap

permukaan gigi dan disebut serabut sharpey. Lapis ementum

membungkus akar gigi dan lapis email didaerah leher gigi.

5

Page 9: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

4. Pulpa gigi Berupa rongga pada bagian dalam gigi yang diisi oleh

jaringan ikat halus tanpa adanya serabut elastis, tetapi banyak saraf dan

pembuluh darah rambut. Serabut kolagen disini ada dalam bentuk fibril

terdapat diantara sel-sel yang saling berhubungan.  Pada bagian tepi

terdapat leretan sel, ondontoblas, ditandai dengan inti yang lonjong

terletak di basal sitoplasmanya berbutir.

2. Pharynx

Pharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus

mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak

terjadi pencernaan yang berarti.

Berupa rongga dimana tujuh saluran bermuara kedalamnya. Secara histologik

dibedakan atas nasofaring dan orofaring.

Nasofaring

Selaput lendirnya adalah selaput lendir berkelenjar, dengan epitel silindris

banyak baris bersilia, dan diantaranya terdapat sel mangkok. Pada propria

mukosa terebar kelenjar seromukous dan jaringan limfoid. Ujung kelenjar

seromukous lebih banyak memiliki sel yang bersifat sereus.

Orofaring

Selaput lendirnya adalah selaput lendir kutan dengan banyak papil

mikroskopik. Pada tunika propria terdapat kelenjar mukous dan jaringan

limfoid yang membentuk tonsil. Fascia bagian dalam merupakan batas

dengan selaput lendir yang terdiri dari serabut elastis. Dibawahnya

terdapat lapis otot kerangka yang tersusun secara memanjang dan

melintang. Fascia bagian luar terdiri dari serabut kolagen dengan sedikit

serabut elastis, dan langsung berbatasan dengan adventisia yang banyak

mengandung pembuluh darah, limfe, saraf, dan folikel getah bening.

3. Esophagus

Berupa saluran yang cukup panjang yang menghubungkan faring dengan

lambung. Terbagi atas tiga daerah antara lain : pars cervicis, pars thoracis, dan

pars abdominis. Esophagus memiliki lapis umum saluran pencernaan secara

lengkap yaitu:

6

Page 10: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

a. Tunika Mukosa

Selaput lendir kutan membentuk lipatan-lipatan memanjang. Epithel

pipih banyak lapis pada herbivora bertanduk tapi pada karnivora tidak.

Tunika propria tidak tampak kelenjar dan terdiri dari jaringan ikat yang

banyak mengandung sel.

Muskularis mukosa, terdiri dari otot polos tersusun memanjang. Pada

kuda, ruminansia dan kucing lapis ini terpisah-pisah pada kira-kira

setengah esophagus bagian depan, sedangkan sisanya merupakan

lapisan yang utuh sebagaimana pada manusia. Pada anjing dan babi

tidak tampak muskularis mukosa pada bagian depan, hanya bagian

dalam rongga perut memiliki lapis yang utuh.

b. Sub Mukosa

Terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung sel lemak,

pembuluh darah, jaringan limfoid dan kelenjar (glandula esophageae).

Persebaran dari pada kelenjarnya tergantung pada daerah dan jenis

hewannya. Anjing memiliki kelenjar cukup jelas, babi hanya jelas pada

pertengahan esophagus, bagian belakang selebihnya sedikit dan kecil-

kecil. Kuda, ruminansia dna kucing tidak memiliki kelenjar kecuali pada

daerah peralihan faring dan esophagus.

c. Tunika Muskularis

Terdiri dari otot kernagka dan otot polos tergantung pada

daerahnya. Sebagian besar terdiri dari otot kerangka, kecuali daerah

sepertiga bagian belakang terdiri dari otot polos. Tunika muskularis

membentuk lapis melingkar (dalam), dan memanjang (luar) dan dipisah

oleh jaringan ikat. Pada ruminansia dan anjing seluruh esophagus terdiri

dari otot kernagka bahkan pada ruminansia meluas sampai sulcus reticuli

dan rumen.

d. Tunika AdventisisDi daerah leher esophagus dibalut oleh adventisia tetapi di daerah

dada dan perut dibalut oleh serosa.

7

Page 11: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

4. Lambung

Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama

ternak ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya

9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di

daerah lambung tidak semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat

terbatas dimana populasi bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di

lambung hanya sebentar sekitar 30menit, dan hasil proses fermentatif adalah

asam laaktat bukan VFA.

5. Pankreas

Kuda memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan

ternak lain yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas

kuda terdiri dari endokrin dan eksokrin.

8

Page 12: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

Pankreas adalah organ memanjang, berwarna coklat muda atau pink,

terletak di dekat duodenum. Hal ini ditutupi dengan kapsul jaringan ikat tipis

yang memanjang ke dalam sebagai septa, bagian kelenjar menjadi lobulus.

Sebagian besar pankreas terdiri dari sel eksokrin pankreas dan saluran yang

terkait. Tertanam dalam jaringan ini eksokrin yang sekitar satu juta kelompok

kecil sel yang disebut pulau Langerhans, yang sel-sel endokrin dari pankreas

dan mensekresi insulin, glukagon dan hormon lainnya.

Dalam gambar ini histologis dari pankreas kuda, sebuah pulau tunggal terlihat di tengah sebagai sebuah cluster besar, pucat pewarnaan sel. Semua jaringan

sekitarnya adalah eksokrin.

Sel eksokrin Pankreas disusun dalam anggur seperti cluster disebut

asinus. Sel-sel eksokrin sendiri yang dikemas dengan terikat membran butiran

sekretorik yang mengandung enzim pencernaan yang exocytosed ke dalam

lumen acinus tersebut. Dari sana ini sekret mengalir ke yang lebih besar dan

lebih besar, saluran intralobular, yang akhirnya menyatu menjadi saluran

pankreas utama yang mengalir langsung ke duodenum.

Lumen acinus sebuah berkomunikasi langsung dengan saluran

intralobular, yang bergabung menjadi saluran interlobular dan kemudian ke

saluran pankreas utama. Sel epitel dari saluran-saluran intralobular sebenarnya

memproyeksikan "kembali" ke dalam lumen acinus, di mana mereka disebut

sel centroacinar. Anatomi saluran pankreas utama bervariasi antar spesies.

Pada beberapa hewan, dua saluran masuk duodenum daripada saluran tunggal.

Dalam beberapa spesies, sekering saluran utama pankreas dengan saluran

empedu umum sebelum masuknya ke duodenum.

9

Page 13: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

6. Usus Halus

Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein

dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil

adalah 30%.dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri

dari tiga bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di

usus kecil kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut

adalah peptidase, dipeptidase, amylase, dan lipase.

7. Usus Besar

Usus besar terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon

memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang

mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa

Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama mencerna neutral detergen fiber

(NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan adanya Veilonella gazagones akan

dirubah menjadi VFA.

10

Page 14: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak

semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang setelah usus

halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang

dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh.

Sedangkan rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses

pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang

dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam.

Bagian-bagian dari usus besar:

1. Caecum

Pada herbivora dengan lambung tunggal misalnya kuda, caecum relatif

besar dan penting dalam proses fermentasi bakteri. Pada caecum tidak

ditemukan villi, struktur yang lain sama dengan usus halus.

2. Colon

Tunika mukosanya tebal karena penambahan dari glandula intestinalis

dibandingkan dengan usus halus. Tidak terdapat villi permukaan mukosa

halus. Ditandai dengan penambahan sel goblet. Pada sub mukosa

ditemukan jaringan limfoid sampai dengan ke lapisan muskularis mukosa.

Pada kuda lapisan longitudinal Tunika muskularis sangat luas yang

diselingi oleh serabut elastis. Bahkan pada caecm dan colon lebih banyak

dijumpai serabut elastis dibandingkan dengan sel-sel otot polos.

11

Page 15: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

3. Rectum

Seperti juga colon dan caecum permukaan mukosa rectum halus dan

cenderung terjadi penambahan sel goblet. Pada dasarnya masing-masing

species hewan memiliki struktur histologi sama. Serabut elastis sangat

banyak pada kuda dan sapi dan pada kambing domba dan biri-bir sedikit

berkurang. Permukaan luar dan dalam mengandung serabut elastis. Semua

hewan piara memiliki flexus venosus pada lamina propria. Pada anjing

kira-kira seratur nodulus limfatikus tersebar secara soliter.

4. Anus

Di daerah anus epitel berubah menjadi epitel pipih banyak lapis

dengan papil mikroskopik dan pada garid anorektual berubah menjadi

silindris sebaris. Pada babi dan karnivora daerah ini membentuk zona

kolumnaris ani yang mengandung jaringan limfoid secara difuns secara

flexus venosus. Kuda dan babi memiliki kelenjar tubulo alveolar

disebut kelenjar anus (glandula anales) dengan sekreta bersifat sebagai

lendir (babi) atau berminyak (anjing).

12

Page 16: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan

(mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar)

menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan

itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan

kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.

Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas

saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang.

Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan

penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau

metabolisme.

A. SARAN

1. Sebagai mahasiswa kedokteran hewan sudah sepatutnya untuk mengetahui

sistem pencernaan hewan secara histologis khusunya unggas sebagaimana

yang d bahas pada makalah ini.

2. Teruslah mengkaji segala hal yang berhubungan dengan bidang kedokteran

hewan sebagai profesi kita kedepannya.

13

Page 17: Tugas Histologi Sistem Pencernaan_risna Risyani_o11112004

DAFTAR PUSTAKA

Fidaus, Agus Achmad.2010. Sistem Pencernaan Pada Monogastrik. (dinduh dari:

http://aagguussdaus.blogspot.com/2010/04/sistem-pencernaan-pada-

monogasrtrik.html). Diakses pada tanggal 5 desember 2013

Haqqi.2009.perbedaan Sistem Pencernaan Unggas dan Kuda. (diunduh dari:

http://hakyfapet06.blogspot.com/2009/07/perbedaan-sistem-

pencernaan-unggas-dan-kuda.html). Diakses pada tanggal 7 desember

2013

Histvet, Ajar.2009.Histologi Sistem Pencernaan Kuda. (diunduh dari:

http://ajarhistovet.blogspot.com/2009/03/iii-histologi-sistem-

pencernaan-kuda.html). Diakses pada tanggal 7 desember 2013

Insani, Galuh Adi.2008.Fisiologi Pencernaan dalam Ilmu Makanan .(diunduh dari:

http://chickaholic.wordpress.com/2008/05/09/fisiologi-pencernaan-

dalam-ilmu-makanan/). Diakses pada tanggal 5 desember 2013

14