tugas hidroneprosis

Upload: teti-azril

Post on 07-Aug-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    1/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    Latar BelakangHidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua

    ginjal akibat obstruksi. Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir

     balik, sehingga tekanan di ginjal meningkat. Jika obstruksi terjadi di uretra atau kandung

    kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal, tetapi jika obstruksi terjadi

    disalah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal saja yang

    rusak. Hal ini menyebabkan timbulnya gagal ginjal. Beberapa sumber menyebutkan

    setiap tahunnya 50.000 orang amerika meninggal akibat gagal ginjal.

    Kasus hedronefrosis ini menimbulkan beberapa gejala, yang disebabkan oleh

    adanya beberapa faktor yang menyebabkan abnormalitas aliran urin yang banyak dialami

    oleh masyarakat kita. Dari uraian disamping mendorong kami untuk lebih mengupas

    masalah hedronefrosis yang mungkin belum begitu dipahami oleh masyarakat kita.

    B.  Tujuan

    a.  Tujuan umum : mahasiswa mampu memahami gambaran penyelesaian keperawatan

     pasien dengan gangguan urinary : Hydronefrosis

     b.  Tujuan khusus :

    1)  Mahasiswa mampu menjelaskan definisi hydronefrosis

    2)  Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi hydronefrosis

    3)  Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi hydronefrosis

    4)  Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hydronefrosis

    5)  Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis hydronefrosis

    6)  Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan hydronefrosis

    7)  Mahasiswa mampu menjelaskan anamnesa pada hydronefrosis

    8)  Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan fisik pada hydronefrosis

    9) 

    Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan diagnostik pada hydronefrosis

    10) Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa keperawatan hydronefrosis

    11) Mahasiswa mampu menjelaskan intervensi dan rasional hydronefrosis.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    2/18

    2

    c.  Metode penulisan dan tehnik penulisan

    1)  Refensi buku

    2)  Searching internet

    d.  Sistematika penulisan

    BAB I PENDAHULUAN TERDIRI ATAS :

    1.  Latar belakang

    2.  Tujuan

    3.  Metode penulisan

    4.  Sistematika

    BAB II KONSEP DASAR TERDIRI ATAS :

    1. 

    Definisi

    2.  Anatomi fisiologi

    3.  Etiologi

    4.  Manifestasi klinik

    5.  Penatalaksanaan

    BAB III PEMBAHASAN TERDIRI ATAS :

    1.  Kasus

    2.  Asuhan keperawatan

    BAB IV PENUTUP TERDIRI ATAS :

    1.  Kesimpulan

    2.  Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    3/18

    3

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A.  Definisi

    Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua

    ginjal akibat obstruksi. Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir

     balik, sehingga tekanan di ginjal meningkat. Jika obstruksi terjadi di uretra atau kandung

    kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal, tetapi jika obstruksi terjadi

    disalah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal saja yang

    rusak.( Smeltzer & Bare,2002 )

    Hidronefrosis adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih

    dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelviks ginjal dan uretra

    yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal (Sylvia, 1995).

    http://dezlicious.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html

    http://dezlicious.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.htmlhttp://dezlicious.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    4/18

    4

    B.  Anatomi dan Fisiologi

    1. Renal pyramid  3. Renal artery 5. Renal hylum 7. Ureter

    2. Interlobar artery 4. Renal vein 6. Renal pelvis 8. Minor calyx

    Ginjal merupakan organ yang berpasangan dan setiap ginjal memilki berat kurang

    lebih 125 kg, terletak pada posisi disebelah lateral vertebra torakalis bawah beberapa

    sentimeter disebelah kanan dan kiri garis tengah. Organ ini terbungkus oleh jaringan ikat

    tipis yangkenah sebagai kapsula renis.Disebelah anterior, ginjal dipisahkan dari kavum

    abdomen dan isinya adalah peritoneum. Disebelah posterior,organ tersebut dilindungi

    oleh dinding toraks bawah. Darah dialirkan kedalam setiap ginjal oeh arteria renalis dan

    keluar melalui vena renalis. Arteria renalis besaral dari aorta abdominalis dan vena

    renalis membawa darah ke vena kava inferior.Ginjal dengan efisien dapat

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    5/18

    5

    membersihakan bahan limbah dari darah, dan fungsi dilaksanakan karena aliran darah

    yang melelui ginjal jumlahnya sangat besar, 25% dari curah jantung.

    Urin terbentuk dalam unit-unit fungsional ginjal yang disebut nefron.Urin yang

    terbentuk dalam nefron akan mengalis ke dalam duktus pengumpul dan tubulus renal

    yang kemudian menyatu untuk membentuk pelvis ginjal. Setiap ginjal akan membentuk

    ureter. Ureter merupakan saluran pipa panjang dengan dinding yang sebagian besar

    terdiri dari otot polos. Organ ini menghubungkan setiap ginjal dengan kandung kemih

    yang berfungsi sebagai pipa untuk menyalurkan urin.

    Kandung kemih merupakan organ yang berongga yang terletak sebelah anterior

    tepat dibelakang ospubis. Organ ini berfungsi sebagai wadah sementara untuk

    menampung urin. Sebagian besar dinding kandung kemih terdiri dari otot polos yang

    dinamakan muskulus detrusor. Kontraksi otot ini terutama berfungsi untuk

    mengosongkan kandung kemih pada saat buang air kecil (urinasi). Uretra muncul dari

    kandung kemih; pada laki-laki,uretra berjalan lewat penis dan pada wanita bermuara

    disebelah anterior vagina. Pada laki-laki, kelenjar prostat yang terletak tepat dibawah

    leher kandung kemih mengililingi uretra sebelah posterior dan lateral. Sfingter urinarius

    eksterna merupakan otot volunteer yang bulat untuk mengendalikan proses awal urinasi.

     Nefron . Ginjal terbagi menjadim bagina eksternal yang disebut korteks dan

     bagin internal yang disebut medulla. Pada manusiasetiap ginjal tersusun dari kurang

    lebih 1 juta nefron. Nefron yang dianggap sebagai unit fungsional ginjal, terdiri atas

    sebuan glomelurus dan sebuah tubulus. Seperti halnya pembuluh kapiler, dinding

    glomelurus tersusun dari lapisan sel-sel endotel dan membrane basalis. Sel-sel epitel

     berada pada salah satu membrane basalis, dan sel oendotel pada sisi lainnya. Glomelurus

    membentang dan membentuk tubulus yang terbagi menjadi tiga bagian : tubulus

     proksimal, ansa henle, dan tubulus distal. Tubulus distal bersatu membentuk duktus

     pengumpul. Duktus ini berjalan lewat korteks dan medulla renal untuk mengosongkan

    isinya ke pelvis ginjal.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    6/18

    6

    Fungsi nefron . Proses pembentukan urin dimulai ketika darah mengalir lewat

    glomelurus. Glomelurus yang merupakan struktur awal nefron tersusun dari jonjot-jonjot

    kapiler yang mendapat darah lewat vasa aferen dan mengalirkan balik lewat vasa eferen.

    Tekanan daran menentukan berapa tekanan dan kecepatan alitan darah yang melewati

    glomelurus. Ketika darah mengalir melewati struktur ini, filtrasi terjadi. Air dan

    molekul-molekul yang kecil akan dibiarkan lewat sedangkan molekul-molekul yang

     besar tetap tertahan dalam aliran darah. Cairan disaring lewat jonjot-jonjot kapiler

    glomelurus dan memasuki tubulus. Cairan ini dikenal sebagai filtrat.

    Dalam kondisi yang normal, kurang lebih 20% dari plasma yang melewati

    glomelurus akan disaring kedalam nefron debngan jumlah yang mencapai sekitar 180

    liter filtrate perhari. Filtrat tersebut yang sangat serupa dengan plasma darah tanpa

    molekul yang besar ( protein, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit ) pada

    hakekatnya terdiri atas air, elektrolit, dan molekulm kecil lainnya. Dalam tubulus,

    sebagian substanti ini secara selektif diabsorpsi ulang kedalam darah. Substansi lainnya

    disekresikan dari darah ke dalam filtrat tersebut mengalis disepanjang tubulus. Filtrat

    akan dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus pengumpul, dan kemudian menjadi

    urin yang mencapai pelvis ginjal. Sebagian substansi, seperti glukosa, normalnya akan

    diabsorpsi kembali seluruhnya dalam tubulus dan tidak akan terlihat dalam urin.

    Proses reabsorpsi serta sekresi dalam tubulus sering mencakup transpostasi aktif

    dan memerlukan menggunaan energi. Berbagai subtansi yang secara nofmal disaring

    oleh glomelurus,diabsorpsi oleh tubulus dan eksekresikan kedalam urin mencakup

    natrium, klorida, bikarbonat, kalium, glukosa, ureum, kreatinin, serta asam urat.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    7/18

    7

    C.  Etiologi

    Obstruksi dapat disebabkan oleh batu renal yang terbentuk di piala ginjal tetapi

    masuk ke ureter dan menghambatnya. Obstruksi juga dapat diakibatkan oleh tumor yang

    menekan ureter dan berkas jaringan parut akibat abses atau inflamasi dekat ureter dan

    mempersempit saluran tersebut. Dapat juga disebabkan sebagai akibat dari bentuk sudut

    abnormal dipangkal uruter atau posisi ginjal yang salah yang menyababkan ureter

     berpilin dan kaku. Pada lansia terrjadi karena adanya pembesaran prostat yang

    menyababkan obstruksi pada pintu kandung kemih,juga disebabkan karena pembesaran

    uterus pada wanita hamil. ( Smeltzer & bare,2002 )

    D.  Patofisiologi

    Apapun penyebab dari hidronefrosis, disebabkan adanya obstruksi baik parsial

    ataupun intermitten mengakibatkan terjadinya akumulasi urin di piala ginjal. Sehingga

    menyebabkan disertasi piala dan kolik ginjal. Pada saat ini atrofi ginjal terjadi ketika

    salah satu ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan

    membesar secara bertahap (hipertrofi kompensatori), akibatnya fungsi renal terganggu

    (Smeltzer dan Bare, 2002).

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    8/18

    8

    E.  Pathway

    Etiologi/ faktor predisposisi

    Obstruksi

    Kurang informasi Urine mengalir balik Penutup haluaran urin

    Hidronefriosis Oliguri

    Tekanan diginjal meningkat

    Abses, Inflamasi

     Nyeri tekan abdomen Demam, menggigil

    Gangguan rasa nyaman Mual, Mual

    Intake tidak adekuat

    Kuran en etahuan 

    Gan uan ola eliminasi: BAK  

     Nyeri 

    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

    Hipertermi 

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    9/18

    9

    F.  Manifestasi Klinis

    1.  Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap. Obstruksi akut dapat

    menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang. Jika terjadi infeksi maka disuria,

    menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria akan terjadi. Hematuri dan piuria

    mungkin juga ada. Jika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik

    akan muncul, seperti:

    2.  Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium).

    3.  Gagal jantung kongestif.

    4.  Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik uremi).

    5. 

    Pruritis (gatal kulit).

    6.  Butiran uremik (kristal urea pada kulit).

    7.  Anoreksia, mual, muntah, cegukan.

    8.  Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang.

    9.  Amenore, atrofi testikuler.

    (Smeltzer dan Bare, 2002)

    G. 

    Penatalaksanaan

    Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki

     penyebab obstruksi, untuk menangani infeksi, dan untuk mempertahankan serta

    melindungi fungsi renal. Untuk mengurangi obstruksi, urine harus dialihkan melalui

    tindakan nefrostomi atau tipe diversi lainnya. Infeksi ditangani dengan agens

    antimicrobial karena disisa urine dalam kaliks menyebabkan infeksi dan pielonefritis.

    Pasien disiapkan untuk pembedahan untuk mengangkat lesi obstruksi (

     batu,tumor,obstruksi areter). Jika salah satu ginjal rusak parah dan fungsinya hancur,

    nefrektomi (pengangkatan ginjal) dapat dilakukan (Smeltzer dan Bare, 2002)

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    10/18

    10

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Kasus VI : Tn H dirawat diruang penyakit dalam sejak 2 hari yang lalu, saat dilakukan

     pengkajian oleh perawat jaga klien mengeluh masih nyeri pinggang, nyeri saat berkemih. Tadi

    malam menggigil / demam diberi obat paracetamol agak mereda. Kadang-kadang uine berwarna

    keruh kadang berwarna kemerahan.TTV: TD: 155/95 mmHg, S : 37,8 derajat celcius, RR : 24 x

    /menit, nadi : 88 x/menit. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran adanya distens pada

    ruang piala ginjal ( hydronefrosis ).

    A. 

    Anamnesa

    1.  Identitas

     Nama : Tn. H

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 45 th

    Pekerjaan : sopir

    Identitas penanggung jawab

     Nama : Tn.S

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 30 th

    Status : Adik

    2.  Data subjektif : mengeluh sakit pinggang, nyeri saat berkemih

    Data objektif :

    a.  menggigil/demam,dengan paracetamol mereda.

     b.  Kadang-kadang urin berwarna keruh,kadang kemerahan

    c.  TTV :TD: 155/95 mmHg.S: 37,8o C, RR : 24 x/menit

    d.   Nadi : 88 x/menit

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    11/18

    11

    e.  Radiologi : didapatkan gambaran adanya distens pada ruang piala

    ginjal

    3.  Riwayat kesehatan :

    a.  Keluhan utama : sakit pinggang, nyeri saat berkemih

     b.  Riwayat penyakit :

    1)  Riwayat penyakit sekarang :

    Sakit pinggang, nyeri saat berkemih, menggigil/demam, urin kadang

     berwarna keruh, kadang berwarna kemerahan

    2)  Riwayat penyakit dahulu : klien mengatakan dahulu pernah mengalami

    gangguan saluran kemih, tetapi klien mengatakan tidak melakukan

    tindakan untuk mengatasinya sehingga penyakitnya semakin parah

    sehingga mendorong klien untuk pergi ke RS.

    3)  Riwatat penyakit keluarga : klien mengatakan bahwa keluarga klien

    tidak pernah ada yang mengalami penyakit saluran kemih

    B.  Pemeriksaan fisik:

    1.  Perhatian khusus pada abdomen ;

    a)  Inspeksi : terjadi pembesaran pada area ginjal di karenakan obstruksi.

     b)  Palpasi : terdapat penumpukan massa didaerah ginjal, terdapat nyeri tekan

    didearah tulang rusuk atau panggul.

    c)  Perkusi : suara redup, menggambarkan adanya massa.

    C.  Pemeriksaan Diagnostik

    Kita bisa merasakan adanya massa didaerah antara tulang rusuk dan tulang

     pinggul,terutama jika ginjal sangat membesar.

    Pemeriksaaan darah bisa menunjukkan adanya kadar urea yang tinggi karena

    ginjal tidak mampu membuang limbah metabolic ini.

    Beberapa prosedur digunakan untuk mendiagnosis hidronefrosis :

    1.  USG memberikan gambaran ginjal, ureter dan kandung kemih.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    12/18

    12

    2.  Urografi intravena bisa menunjukkan aliran air kemih melalui ginjal.

    3.  Sistoskopi bisa melihat kandung kemih secara langsung.

    (http://medicastore.com/penyakit/604/hidronefrosis.html) 

    Pemeriksaan radiologi menggambarkan adanya distens pada ruang piala ginjal.

    Pemeriksaan darah menunjukkan kadar urea yang tinggi karena ginjal tidak mampu

    membuang limbah metabolic ini.

    D.  Diagnosa keperawatan

    1.  Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d obstruksi akut.

    2.  Ganguan pola eliminasi : BAK b.d penurunan haluan urin

    3.  Perubahan nutrisi b.d mual & muntah

    4.  Kurang pengetahuan b.d kurang informasi

    5.  Hipertermi b.d proses infeksi.

    E.  Intervensi & rasional

    1.  Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d obtruksi akut.

    Intevensi

    a)  Kaji tingkat nyeri dan gangguan rasa nyaman.

     b)  Anjurkan rendam duduk dalam air hangat.

    c)  Laporkan peningkatan rasa nyeri kepada dokter.

    d)  Berikan analgesic untuk mengurangi nyeri.

    Rasional

    a)  Memberikan data dasar untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi.

     b) 

    Meredakan gangguan rasa nyaman setempat dan meningkatkan relaksasi.c)  Dapat menunjukkan progesivitas disfungsi atau kambuhnya disfungsi, atau

    tanda-tanda yang tidak diharap ( misalnya, perdarahan, batu ginjal )

    d)  Dapat diresepkan untuk mengurangi nyeri dan spasme.

    http://medicastore.com/penyakit/604/hidronefrosis.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/604/hidronefrosis.html

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    13/18

    13

    2.  Ganguan pola eliminasi : BAK b.d penurunan haluan urin

    Intervensi

    a)  Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine.

     b)  Tentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan variasi.

    c)  Dorong meningkatkan masukan cairan.

    d)  Periksa semua urine, catat adanya keluaran batu dan kirim ke laboratium

    untuk analisa.

    e)  Selidiki keluhan kandung kemih penuh, palpasi untuk distensi suprapubik.

    Perhatikan penurunan keluaran urine, adanya edema periorbital/tergantung

    f) 

    Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran.

    g)  Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh elekrolit, BUN, kreatinin.

    h)  Ambil urine untuk kultur dan sensitivitas.

    Rasional

    a)  Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi, contoh

    infeksi dan pendarahan. Pendarahan dapat mengidinkasikan peningkatan

    obstruksi atau iritasi ureter. Catatan : pendarahan sehubungan dengan

    ulserasi ureter jarang.

     b)  Kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas saraf, yang menyebabkan

    sensasi kebutuhan berkemih segera. Biasanya frekuensi dan urgensi

    meningkat bila dilakukan kalkulus mendekati mendekati uretrovesikal.

    c)  Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dan membantu

    lewatnya batu.

    d)  Penemuan batu memungkinkan identifikasi tipe batu dan mempengaruhi

     pillihan terapi.

    e) 

    Retensi urine dapat terjadi, menyebabkan distensi jaringan (kandung

    kemih/ginjal) dan potensi infeksi dan gagal ginjal

    f)  Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi

    toksik pada ssp.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    14/18

    14

    g)  Penigkatan BUN, kreatinin dan elektrolit mengidentifikasi disfungsi ginjal.

    h)  Menentukan adanya isk, yang penyebab/ gejala komplikasi

    3.  Perubahan nutrisi b.d mual & muntah

    Intervensi

    a)  Kaji/ catat pemasukan.

     b)  Berikan makan sedikit tapi sering.

    c)  Berikan pasien/ orang terdekat daftar makanan/ cairan yang diizinkan dan

    dorong terlibat pada pilihan menu.

    d)  Timbang berat badan tiap hari.

    Rasoinal

    a)  Membantu mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet.

     b)  Meminimalkan anoreksia dan mual berhubungan dengan status uremik.

    c)  Memberikan pasien tindakan kontrol dalam pembatasan diet. Makanan

    dari rumah dapat meningkatkan nafsu makan.

    d)  Pasien puasa/katabolic akan secara normal kehilangan 0,2-0,5 kg/hari.

    Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan

    keseimbangan cairan.

    4.  Kurang pengetahuan b.d kurang informasi

    Intervensi

    a)  Kaji ulang proses penyakit, prognosi, dan faktor pencetus bila diketahui.

     b)  Kaji ulang rencana diet/ pembatasan. Termasuk lembar daftar makanan

    yang dibatasi.

    c)  Dorong pasien untuk mengobservasi karakteristik urine dan jumlah/

    frekuwensi pengeluaran.

    d)  Diskusikan mengenai nefrostomi bila ini mungkin bagian yang dilakukan

    di masa datang.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    15/18

    15

    Rasional

    a)  Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan

    informasi.

     b)   Nutrisi adekuat perlu untuk meningkatkan penyembuhan/regenerasi

     jaringan dan kepatuhan pada pembatasan dapat mencegah komplikasi.

    c)  Perubahan dapat menunjukkan gangguan fungsi ginjal.

    d) 

    Meskipun bagian ini sudah diberikan sebelumnya oleh dokter pasien harus

    mengetahui dimana keputusan harus dibuat dan memerlukan masukan

    tambahan.

    5.  Hipertermi b.d proses infeksi.

    Intervensi

    a)  Monitoring TTV

     b)  Beri kompres air biasa

    c)  Jaga lingkungan sekitar pasien

    d)  Anjurkan keluarga memakaikan baju tipis.

    e)  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat penurun panas,

    contoh paracetamol

    Rasional

    a)  Memantau suhu setip saat apakah normal, atau terjadi peningkatan.

     b)  Menurunkan suhu tubuh sampai batas normal.

    c) 

    Pasien tetap nyaman dengan mengatur suhu ruangan.

    d) 

    Metabolisme dalam tubuh tidak meningkat.

    e)  Akan meredakan hipotalamus sebagai pusat mengatur panas sehingga

     panas tubuh berangsur-angsur turun.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    16/18

    16

    BAB IV

    PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan

    Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau

    kedua ginjal akibat obstruksi.

    Obstruksi di akibatkan adanya batu renal ,juga dapat diakibatkan oleh

    tumor yang menekan ureter dan berkas jaringan parut akibat abses atau inflamasi..

    Dapat juga disebabkan sebagai akibat dari bentuk sudut abnormal dipangkal

    uruter atau posisi ginjal yang salah yang menyababkan ureter berpilin dan kaku.Pada lansia terrjadi karena adanya pembesaran prostat . mengakibatkan terjadinya

    akumulasi urin di piala ginjal. Sehingga menyebabkan disertasi piala dan kolik

    ginjal. Pada saat ini atrofi ginjal terjadi ketika salah satu ginjal sedang mengalami

    kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan membesar secara bertahap

    (hipertrofi kompensatori), akibatnya fungsi renal terganggu. obstruksi akut

    dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang dekat ureter dan

    mempersempit saluran tersebut. Jika terjadi infeksi maka disuria, menggigil,

    demam dan nyeri tekan serta piuria akan terjadi. Hematuri dan piuria mungkin

     juga ada. Jika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik akan

    muncul.

    B.  Saran

    1. Pasien

    a.  Pasien mampu bekerja sama dalam proses peyembuhan baik dengan tim

    medis maupun keluarga.

     b.  Pasien menghindari semua penyebab hidronefrosis

    2. Keluarga

    a.  Keluarga ikut berpetran aktif dalam penyembuhan pasien

     b.  Keluarga mampu memberikan keperawatn diri.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    17/18

    17

    3. Perawat

    a.  Perawat mampu memberikan perawatan optimal untuk pasien

    hedronefrosis.

     b.  Perawat sebaiknya mengajarkan kepada keluarga pasien untuk perawatan

    mandiri dirumah.

    c.  Perawat dapat membantu pasien dalam proses penyembihuhan.

  • 8/20/2019 tugas hidroneprosis

    18/18

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Doenges, Marilynn E. 1990. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

    Smaltzer, Suzanne C & Brenda G Bare. Buku Ajar Medikal Bedah edisi 8. Jakarta: EGC

    http://dezlicious.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html