tugas group think 4

30
GROUPTHINK THEORY (Pemikirankelompok) Tugas Makalah Mata Kuliah Perspektif Teori Komunikasi Dosen : Dr.Antar Venus,M.A Comm Nama : F.X.Arief Poyuono PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Upload: bumnbersatu

Post on 20-Jun-2015

2.205 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

semoga berguna bagi yang sedang menulis masalah groupthink

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas group think 4

GROUPTHINK THEORY (Pemikirankelompok)

Tugas MakalahMata Kuliah Perspektif Teori Komunikasi

Dosen : Dr.Antar Venus,M.A Comm

Nama : F.X.Arief Poyuono PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Page 2: Tugas group think 4

DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOKDefinis Kelompok adalah dua atau lebih individu

yang berinteraktif dan saling bergantung bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pembagian Kalsifikasi kelompok Kelompok Formal: Kelompok kerja yang

ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi;

Kelompok Informal: Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional, timbul sebagai respons terhadap kebutuhan akan kontak sosial

LANDASAN TEORI

Page 3: Tugas group think 4

Subklasifikasi kelompok menjadi kategori kelompok

perintah (command group), kelompok tugas (task group), kelompok kepentingan (interest group), kelompok persahabatan (friendship group). Kelompok perintah dan kelompok tugas

didikte oleh organisasi formal, sementara kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan merupakan aliansi informal.

Page 4: Tugas group think 4

Tahap-tahap Perkembangan KelompokRasa AmanStatus: Bergabung dalam suatu kelompok

dianggap penting oleh orang lain memberikan pengakuan dan status bagi anggota-anggotanya;

Harga diri: Kelompok-kelompok dapat memberi perasaan harga diri kepada orang

Afiliasi: Kelompok2 dapat memenuhi kebutuhan sosial.

Kekuatan: Yang tidak dapat dicapai secara individu sering kali terjadi mungkin melalui tindakan kelompok. Terdapat kekuatan dalam jumlah.

Page 5: Tugas group think 4

Pencapaian Tujuan Kelompok Pencapaian Tujuan: Terdapat saat2 dimana

membutuhkan lebih dari satu orang untuk menyelesaikan suatu tugas – terdapat sebuah kebutuhan terhadap kelompok bakat, pengetahuan, atau kekuatan dengan tujuan menyelesaikan sebuah pekerjaan

Page 6: Tugas group think 4

Brief History of Bad DecisionsPearl Harbor:Peringatan dini serangan: Komandan militer

menerima informasi tentang rencana Jepang untuk menyerang Pearl Harbor.

Intelijen Amerika Serikat kehilangan kontak dengan kapal induk bergerak menuju Hawaii. Gagal mengirim

pengintai udara yang dapat memberi peringatan.Hasil: Tidak ada peringatan terdengar sampai serangan. Kehilangan 18 kapal, 170 pesawat, 3700 kehidupan.

Page 7: Tugas group think 4

Teori Pemikiran Kelompok (Groupthink) lahir dari penelitian panjang Irvin L Janis. Melalui karya ’Victims of Groupthink : A Psychological Study of Foreign Decisions and Fiascoes (1972)’, Janis menggunakan istilah groupthink untuk menunjukkan suatu mode berpikir sekelompok orang yang sifatnya kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota-anggota kelompok untuk mencapai kata mufakat (kebulatan suara) telah mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif-alternatif tindakan secara realistis. Dari sinilah groupthink dapat didefinisikan sebagai satu situasi dalam proses pengambilan keputusan yang menunjukkan tumbuhnya kemerosotan efisiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kelompok (Mulyana, 1999: ).

Page 8: Tugas group think 4

JANIS MENGANALISA 5 HAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG MEMILIKI UNSUSR KEPENTINGAN NASIONAL DALAM MEMBUAT THEORY GROUPTHINK

Kesiapan kebijakan angkatan laut Amerika serikatdi pearl harbour pada tahun 1941

Keputusan untuk menyerang tentara Korea utara diwilayah mereka sendiri oleh Presiden Eisenhower 

Keputusan Presiden Kennedy untuk menginvasiKuba di Teluk Babi setelah Fidel Castro mendirikanpemerintahan Komunis.

Keputusan Preside Johnson untuk meneruskanperang Vietnam.

Penutupan skandal Watergate oleh Presiden Nixon

Page 9: Tugas group think 4

Berikut akan dibahas 3 Asumsi penting yangmenuntun Teori: Terdapat kondisi kondisi di dalam kelompokyang mempromosikan

kohesivitas tinggi.

Pemecahan masalah kelompok pada intinyamerupakan proses yang menyatu

Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok sering kali bersifaat kompleks.

Asumsi pertama dari Groupthink berhubungan dengan karateristik kehidupan kelompok: kohesivitas,

Page 10: Tugas group think 4

Asumsi pertama dari Groupthink berhubungan dengan karateristik kehidupan kelompok: kohesivitas,

Ernest Bormann mengamati bahwa anggota kelompok seringkali memiliki perasaan yang sama atau investasi emosional, dan sebagai akibatnya mereka cenderung untuk mempertahankan identitas kelompok

Apakah Kohesivitas itu?“ Adalah batas hingga dimana anggota anggota suatu kelompok

bersedia untuk bekerja bersama” Asumsi yang kedua mempelajari proses pemecahan

masalah di dalam kelompok kecil,hal ini biasanya merupakan kegiatan yang menyatu. Maksudnya , orang tidak dengan sengaja menggangu jalannya pengambilan

pemutusan dalam klompok kecil

Page 11: Tugas group think 4

Menurut Dennis Gouran bahwa kelompok rentan terhadap batasan afiliatif,

yang berarti bahwa anggota kelompok lebih memilih untuk menahan masukan mereka dari pada

mengambil resiko ditolak. ketika anggota kelompok benar

benar berantisipasi, karena takut di tolak, mererka memililin kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih pada pemiliharaan kelompok dari pada isu isu yang sedang dipertimbangkan

Page 12: Tugas group think 4

Asumsi yang ketiga menggarisbawahi sifatdasar dari kebanyakan kelompok pengambilan keputusan dan

kelompok yang berorientasi pada tugas dimana orang orang biasanya tergabung, mereka biasanya bersifat kompleks.Dalam mendiskusikan asumsi ini, kita melihat pada kompleksitas dari kelompok kecil dan kemudian pada keputusan yang muncul

dari kelompok ini: Pertama, Anggota kelompok kecil harus terus menyadarinya banyaknya

alternatif yang tersedia. Kedua, keputusan yang tidak dipertimbangkan matang matang oleh

semua orang dapatmengakibatkan terjadinya Groupthink

Page 13: Tugas group think 4

KOHEVISITAS KELOMPOKFAKTOR STRUKTURALTEKANAN KELOMPOK

TIGA KONDISI YANG MENDORONGTERJADINYA GROUPTHINK:

Page 14: Tugas group think 4

KOHEVISITAS KELOMPOK

Kohevisitas juga merupakan kondisi pendahulu. Bagaimana kohevisitas dapa tmenuntun pada terjadinya groupthnk. Salah satu alasan mengapa hal ini dapat membingunkan adalah karena kohesi berbeda  juga menimbulkan hasil yang berbeda.Janis berpendapat bahwa kelompok denghan kohevisitas tinggi memberikan tekanan yang besar pada anggota kelompoknya untuk mentaati standar kelompok.Terlalu banyak kohesi dapat

dilihat sebagai suatu kebaikan, bukannyakelemahan.

Page 15: Tugas group think 4

FAKTOR STRUKTURAL

Janis mengamati bahwa karateristik struktural yangspesifik, atau kesalahan, mendorong terjadinyagroupthink. Faktor faktor ini juga termasuk isolasikelompok, kurangnya kelompok, kurangnyakepepimpinan imparsial, kurangnya prosedur yang jelasdalammengambil keputusan, dan homogenitas latar belakang anggota kelompok.Kurangnya kepemimpinan imparsial, berarti bahwa anggota kelompok  dipimpin oleh orang yang memilikiminat pribadi terhadap hasil akhir.Kesalahan struktural terakhir yang dapat mendorong  terjadinya groupthink adalah Kurangnya prosedur pengambilan keputusan dan kemiripan antara anggotakelompok

Page 16: Tugas group think 4

TEKANAN KELOMPOK Kondisi pendahulu yang terakhir dari

groupthink berhubungan dengan tekanan dari kelompok, yaitu tekanan Internal danExternal terhadap kelompok dapat memunculkan groupthink.Ketika pembuat keputusan sedang berada dalam tekanan yang berat, baik disebabkanoleh dorongan dorongan dari luar maupun dari dalam kelompok mereka cenderung tidak menguasai emosi

Page 17: Tugas group think 4

Gejala gejala Groupthink PENILAIAN BERLEBIHAN TERHADAP KELOMPOK 1. Ilusi Akan Ketidak rentanan (illusion invulneralbillity)2. Keyakinan akan moralitas yang tertanam di dalam kelompok,(belief In

the inherent morality of group

KETERTUTUPAN PIKIRAN1. Stereotif kelompok luar (out of stereotypes group)2. Rasionalisasi Kolektif ( Collective Rationalization )

TEKANAN UNTUK MENCAPAI KESERAGAMAN 1. Sensor diri2. Ilusi akan adanya kebulatan suara 3. Self apointed mindguard (penyaring informasi)

4. Tekanan terhadap para penentang

Page 18: Tugas group think 4

Framework Groupthink

Page 19: Tugas group think 4

Analisa terjadi Gejala Groupthink pada saat krisis ekonomi tahun 1997 Krisis ekonomi 1997-1998 (keputusan team ekonomi Suharto yang panik ) Penandatangan LoI antara IMF dan Pemerintah RI yang pada akhirnya memberatkan

ekonomi makro karena pemerintah harus menanggung hutang swasta sebesar hampir 73,06 Milyar US Dollar dan hutang itu sampai sekarang masih harus dibayarkan . Dan ditanggung oleh rakyat Indonesia

Suharto dan kroninya takut kehilangan kekuasaannya Budaya pemerintahan Suharto yang selama 32 tahun adalah Budaya organisasi yang

menolak kearah perubahan perubahan terutama perubahan sistim politik sehingga terbangun prilaku yang konsisten untuk menolak perubahan perubahan politik

Kelompok Suharto adalah sangat konservatif dan memiliki kohe sivitas dan menolak adanya perubahan dalam sistim politik sehingga berusaha mengatasi krisis ekonomi agar tidak menjadi krisis politik ternyata proses perubahan politik lebih cepat dari pada pemulihan ekonomi

Ternyata Malaysia yang terkena krisis serta Korea Selatan tanpa IMF bisa pulih lebih cepat ekonominya

-

Page 20: Tugas group think 4

Cara untuk mencegah groupthink,bagaimana anggota kelompok dapat belajar menghindari

groupthink, atau paling tidak mengusahaka interaksi yang lebih sehat: Melihat sasaran yang ingin di capaioleh para

anggota kelompok

Menyusun dan mengkaji ulang rencana dan tindakan yang akan diambil serta alternatif yang ada.

Mempelajari konsekuensi dari setiap alternatif 

Menganalisis tindakan yang pernahditolak ketika sebuah informasi berumuncul

Memiliki rencana kontigensi untuksaran yang gagal

Page 21: Tugas group think 4

KRITIK DAN PENUTUP Groupthink adalah teori yang dikhusukanuntuk

pemahaman mengenai proses pengambilan keputusan dari kelompok kecil,

Dari beberapa kriteria pengujian teori empat diantaranya relevan untuk di diskusikan:

1. HEURISME 2. RUANG LINGKUP 3. KEMUNGKINAN PENGUJIAN 4. PENGUJIAN WAKTU BERJALAN

Page 22: Tugas group think 4

1. HEURISME Teori groupthink adalah teori yang heuristic ,teori

ini dalam kajiannya telah banyak digunakan dan banyak mendapatkan perhatian dari ilmuwan komunikasi , psikologi social serta ilmu ekonomi terapan .walaupun sebagian besar dari ilmuwan dapat mengidentifikasi beberapa kelemahan dalam analisis groupthink, Janis masih layak mendapatkan banyak kredit untuk analisis yang cermat dan ilmiah, terkait dengan literature teori dan proses kelompok groupthink dan dinamika kelompok untuk memahami teori pemikiran baru dalam masalah social politik yang signifikan( Raven (1998))

Page 23: Tugas group think 4

2.RUANG LINGKUPWalaupun banyak prinsisp groupthink yang

dapat diterapkan dalam pada beberapa tipe kelompok ,Janis telah cukup jelas dalam konseptualisasi awalnya dalam dalam menerapkan groupthink hanya pada kelompok pembuat keputusan dalam periode krisis ,ia tidak menerapkan pada tipe tipe kelompok oleh karenanya ruang lingkup dari teori ini sangat sempit

Page 24: Tugas group think 4

3.KEMUNGKINAN PENGUJIAN Beberapa peneliti kelompok telah menunjukan beberapa masAlah validitas dari

teori ini dan karenanya banyak mengundang hal pertanyaan dalam hal kemungkinan pengujiannya ,misalnya Sebuah tinjauan penelitian dan perdebatan mengenai Model groupthink Janis mengarah ke kesimpulan bahwa setelah tiga puluh tahun penyelidikan, sebagian besar bukti gagal mendukung prediksi perumusan lebih ambisius dan kontroversial; khusus yang menghubungkan kondisi anteseden tertentu dengan fenomena groupthink. Selain itu, penelitian di tahun sejak berdirinya teori mengindikasikan bahwa sebagian besar fenomena groupthink yang dijelaskan oleh Janis terjadi dalam berbagai jauh lebih luas dari pengaturan grup daripada yang dia bayangkan awalnya Secara kolektif, data ini sangat menyarankan bahwa Janis keliru ketika mengidentifikasi kondisi-kondisi anteseden yang diperlukan dan cukup untuk groupthink. Dimana sebuah model A ubiquitymodel of groupthink diperkenalkan untuk menetapkan sekumpulan yang direvisi kondisi Antesedenmya untuk menjelaskan mengapa prilaku groupthink seperti terjadi pada dunia yang kecil , sifatnya sesaat dan bahkan dalam kelompok yang minim belum merupakan fitur invarian kelompok-pengambilan keputusan. (So right it’s wrong: Groupthink and the ubiquitous nature of polarized group decision-making. ,Robert S. Baron Department of Psychology University of Iowa)

Page 25: Tugas group think 4

4.PENGUJIAN WAKTU BERJALAN

Teori groupthink telah berhasil melalui pengujian waktu berjalan ,para peneliti terus banyak meneliti banyak fitur utama teori ini dan teori ini banyak didiskusikan dalam media popular (mass media )pada ulang tahun ke tiga puluh Groupthink Scwartz and Wald (2003 ) meyebut Janis sebagai pelopor dalam “bidang studi dinamika social “karena keputusan pemerintah akan selalu ada maka groupthink untuk bertahan dimasa depan juga tetap ada

Page 26: Tugas group think 4

Kesimpulan Singkatnya tentang groupthink, terjadi manakala ada

semacam konvergenitas pikiran, rasa, visi, dan nilai-nilai di dalam sebuah kelompok menjadi sebuah entitas kepentingan kelompok, dan orang-orang yg berada dalam kelompok itu dilihat tidak sebagai individu, tetapi sebagai representasi dari kelompoknya. Apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan adalah kesepakatan satu kelompok. Tidak sedikit keputusan-keputusan yang dibuat secara groupthink itu yang berlawanan dengan hati nurani anggotanya, maupun orang lain di luarnya. Namun mengingat itu kepentingan kelompok, maka mau tidak mau semua anggota kelompok harus kompak mengikuti arah yang sama agar tercapai suatu kesepakatan bersama

Page 27: Tugas group think 4

Dalam perkembangan teori tentang pengambilan keputusan Groupthink sendiri sering dijadikan suatu asumsi yang negative dalam cara pengambilan keputusan terutama dalam manajemen suatu perusahaan sebab pengambilan keputusan secara kelompok dengan pola groupthink akan menyebabkan minimnya inovasi ,kualitas serta tidak memberikan keunggulan yang kompetitif ,walaupun dalam gejala groupthik dalam kelompok merasakan adanya suatu superioritas dalam kelompok groupthink .

Page 28: Tugas group think 4

Pemikiran secara groupthink juga dalam pengambilan keputusan sangat minim dengan Penilaian situasi (Situational Approach), Analisis persoalan (Problem Analysis), Analisis keputusan (Decision Analysis), Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis) oleh sebab itu pemikiran secara Groupthink selalu menjadi asumsi yang harus dihindari jika ingin membuat keputusan yang efektif dan efisien dalam menghasilakan suatu feedbak dari keputusan yang diambil. .

Page 29: Tugas group think 4

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. (Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.)

Pemikiran kelompok secara groupthink dimana individu individu yang mempunyai sifat narsisisme bawaan juga bisa meyebabkan timbulnya narsisme kelompok dimana sebuah pola sifat dan perilaku yang dipenuhi obsesi dan Hasrat pada kelompok untuk mengabaikan orang lain, egois, serta tidak memperdulikan orang lain dalam memenuhi kepuasan, dominasi, dan ambisi kelompok .

Page 30: Tugas group think 4

Model groupthink dari Janis ini bisa dibilang aplikasi yang paling luas dipublikasikan prinsip-prinsip psikologi untuk pimpinan militer tingkat tinggi, pengambilan keputusan kelompok politik dan teknis dalam sejarah psikologi eksperimental. Hal ini menarik bagi peneliti yang menawarkan formulasi ini sebagai jembatan menarik antara prinsip-prinsip yang didokumentasikan oleh laboratorium penelitian dan "kehidupan nyata" masalah (misalnya, Janis, 1971). Dengan demikian model "Melegitimasi" pentingnya dekade penelitian akademis tentang pengaruh sosial dan proses kelompok yang banyak berfokus pada penilaian persepsi dan sikap, memiliki sedikit atau tidak ada bahan konsekuensi untuk participant