tugas geologi struktur
TRANSCRIPT
1. KEKAR ( JOINT )
A. Defenisi
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative tanpa
mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan,
dengan ukuran yang hanya beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (
kekar mayor ) sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor. Kekar
dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan temperature yang
signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat
bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar
merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi
lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
B. Jenis-jenis Kekar Kekar di bedakan menjadi 3 macam yaitu kekar pengerutan, kekar lembar dan kekar
akibat tektonik.
Kekar lembar (sheet joint ) yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan
permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi
akibat :
1) Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2) Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3) Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal
Sheet joint di sekitar Half Dome di California
Sheet Joint granit pada Enchanted Rock di Texas, AS
Kekar pengerutan (srinkage joint) yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbul karena pendinginan (pada batuan beku = kekar tiang / kolom)
atau pengeringan (pada batuan sedimen) biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang. Kekar kolom yang terjadi pada batuan beku, pada umumnya terjadi
akibat adanya intrusi dangkal (intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan
permukaan bumi) bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi empat atau segi
6.
Kekar akibat tektonik, berdasarkan genesanya kekar tektonik dibagi menjadi 2
macam yaitu kekar gerus dan kekar tarik
C. Klasifikasi Kekar
Klasifikasi kekar ada beberapa macam , tergantung dasar klasifikasi yang digunakan ,
diantaranya :
Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan cara terjadinya ( genesanya )
Berdasarkan kerapatannya
Berdasarkan kecepatannya
Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknya a. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan
yang lainnya .
b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya
dan berakhir pada bidang perlapisan
Klasifikasi kekar berdasarkan ganesanya
a. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung
mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri dilapangan :
Biasanya bidangnya licin.
Memotong seluruh batuan.
Memotong komponen batuan.
Biasanya ada gores garis.
Adanya joint set berpola belah ketupat.
b. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus
dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat
dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang
berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
a) Bidang kekar tidak rata.
b) Selalu terbuka.
c) Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
d) Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
a. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
b. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan
tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut
STYLOLITE.
Klasifikasi kekar berdasarkan genesa dan keaktifan gaya yang
membentuknya a. Kekar orde pertama yaitu sebagai hasil langsung dari gaya pembentuk kekar
.Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .
b. Kekar orde kedua yaitu kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya
balik / lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .
Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknya a. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan
yang lainnya .
b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya
dan berakhir pada bidang perlapisan
2. PATAHAN ( FAULT)
Patahan adalah retakan atau zona retakan antara dua bongkahan batuan. Keberadaan
patahan ini menjadikan kedua blok batuan bisa bergerak satu sama lain. Gerakan batuan ini
bisa begitu cepat, yaitu dalam bentuk gempa. Gerakannya bisa juga sangat lambat yang
disebut gerakan ‘rangkak’ (creep). Panjang patahan-patahan ini bisa dalam rentang milimeter
hingga ribuan kilometer. Dalam waktu geologis, banyak patahan menghasilkan gerakan
perpindahan yang berulang-ulang.
Patahan San Andreas di Amerika Serikat. Source: http://pubs.usgs.gov/gip/earthq1/san_andreas.gif
Pada sebuah gempa, batuan pada salah satu sisi patahan tergelincir dengan tiba-tiba
pada bongkahan batuan lainnya. Permukaan patahan dapat berupa bidang horisontal, vertikal,
atau memiliki sudut tidak teratur di antara kedua bongkahan.
Sudut patahan terhadap permukaan (disebut sebagai dip) dan arah geliciran sepanjang
patahan dipakai geologist untuk membedakan jenis-jenis patahan. Patahan yang bergerak di
sepanjang arah bidang dip disebut sebagai patahan dip-slip. Patahan ini dapat dibagi dalam
dua jenis: normal (sesar turun) dan reverse (sesar naik) tergantung dari gerakannya. Patahan
yang bergerak horisontal disebut sebagai patahan strike-slip (sesar geser) dan dapat dibagi
ataus atas dua jenis: right-lateral (sesar laterall kanan) atau left-lateral (sesar lateral kiri).
Patahan yang bergerak di sepanjang arah dip dan juga bergerak horisontal disebut patahan
oblique-slip (sesar miring).
Patahan normal
Patahan Normal (Sesar Turun). Source: http://www.iris.edu/gifs/animations/normal3.gif
Patahan normal adalah patahan dip-slip dimana bongkahan batuan yang ada di bagian
atas tergelincir ke arah bawah relatif terhadap bongkahan batuan di bawahnya. Tipe ini
terdapat di sepanjang sistem bubungan lautan dan akibat tarikan yang terjadi pada mantel
bumi.
Patahan reverse (Sesar Naik)
Patahan Reverser (Sesar Naik). Source: http://www.iris.edu/gifs/animations/thrust3.gif
Patahan reverse, adalah patahan dip-slip dimana bongkahan paling atas di atas bidang
patahan bergerak naik di atas bongkahan di bawahnya. Patahan jenis ini biasanya terjadi di
daerah tertekan, yakni di daerah pertemuan lempeng yang salah satu lempeng ditujam oleh
lempeng lainnya. Subduksi Sumatera dan Jepang merupakan patahan reverse. Jika sudut dip
sangat landai, patahan reverse ini sering disebut sebagai patahan thrust.
Patahan Strike Slip (Sesar Geser)
Patahan Strike Slip (Sesar Geser). Source: http://www.iris.edu/gifs/animations/strike3.gif
Patahan strike-strip adalah patahan dimana kedua bongkahan batuan bergeser satu
sama lain dalam arah horisontal. Patahan tipe ini dibagi menjadi patahan right-lateral atau
left-lateral tergantung arah dari gerakan dari bongkahan pada sisi yang lebih jauh dari titik
padangan jika seseorang melihat gerakannya dari sisi lainnya. Patahan besar Sumatera yang
membelah Pulau Sumatera merupakan patahan strike slip (sesar geser).
Patahan Oblique (Patahan/sesar miring)
Patahan Oblique (Sesar Miring). Source: http://www.iris.edu/gifs/animations/obliq3.gif
Patahan Oblique (Patahan/sesar miring) adalah patahan yang bergerak di sepanjang arah dip
dan juga bergerak horisontal.
3. LIPATAN ( FOLD )
Lipatan adalah bentuk gelombang pada suatu lapisan kulit bumi karena terdapat tekanan
horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis). Lipatan terbentuk
karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan adanya
lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada
kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan atau pelengkungan.
Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur sebuah
lipatan terdiri atas:
a. antiklin punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung
(convex) ke atas.Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan
cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
b. sinklin atau lembah lipatan, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.Siklin
merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah
dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian
tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
c. sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan
maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin.Limbs adalah
bidang miring yang membangun struktur sinklin atau antiklin. Limbs memanjang dari
axial plane pada lipatan satu ke axial plane pada lipatan lainnya.
d. Axial plane , yaitu bidang yang memotong puncak sehingga bagian samping dari
lipatan menjadi kurang simetris.
e. Inflection point adalah titik dimana terdapat perubahan pada lengkungan yang mana
lengkungan ini masih termasuk bagian dari limbs itu sendiri.
Selain itu masih ada lagi bagian-bagian lipatan lainnya. Diantaranya adalah crest dan
through.
f. Crest adalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan. Atau
lebih tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari suatu lipatan pada
bidang yang sama. Crest dapat pula disebut sebagai hinge line. Adapun bidang pada
lipatan tempat terbentuknya crest disebut sebagai crestal plane.
g. through sendiri adalah kebalikan dari crest. Through merupakan garis yang
menempati bagian paling rendah dari suatu lipatan. Dengan kata lain, garis ini
menghubungkan titik-titik paling rendah dari bidang yang sama. Dan bidang tempat
terbentuknya through dinamakan dengan trough line.
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya,
sebagai berikut:
1) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan Similar
adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
2) Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari
bahan-bahan yang berlainan;
3) Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4) Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5) Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan
yang terus menerus;
6) Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan
planar;
7) Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma
besar antara antiklin dan sinklin;
8) Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut;
9) Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya
terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
10) Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya
melandai seperti rebahan;
11) Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap
tengah tidak menjadi tipis;
12) Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan
suatu sesar.
Patahan Besar Sumatera (Great Sumatran Fault). Source:
http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/2007MarEQ/fig1.gif
TUGAS
GEOLOGI STRUKTUR
Oleh :
EBRAN ALKAD
2012 / 1202055
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBNGAN (S1)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013