tugas geohidrologi tanggal 21-4-15

3
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian dan investigasi airtanah masih konvensional yaitu berdasarkan material pembentuk permukaan tanah dan menyelidikinya melalui pengeboran dimana kelemahannya yaitu memakan banyak waktu dan tidak ekonomis. Studi area yang dilakukan berada di daerah abtas air Pathri Rao daerah Haridwar, India. Dipandang dari sisi geologi , daerah ini memiliki material penyusun berupa batuan sedimen Siwalik dan deposisi alluvial. Batuan sedimen siwalik itu sendiri terdiri dari sedimen klastik yang tersemen hingga yang terkompaksi yang terdiri dari interbedded mudstones, sandstones, conglomerate dan subordinate marls. Secara geologi , Dapat dikatakan bahwa daerah ini sangat rumit untuk penyelidikan air tanah. Objek penelitian Objek utamanya adalah untuk mendemonstrasikan kemampuan dari penggunana penginderaan jauh dan GIS untuk pembatasan zona potensial airtanah untuk pembelajaran ilmu geohidrologi. Metofologi Menggunakan berbagai macam peta tematik dalam skala 1:50.000 yang didapatkan dari 1. data penginderaan jauh menggunakan IRS 1C LISS-111 dengan menggunakan interpretasi visual, 2. peta topografi , peta kontur dan titik ketinggian didaptkan dari toposheet SOI 3. peta drainase didapatkan dari lembar toposheet dan data satelit yang dilakuakan oleh survey of India (SOI) 4. peta penggunaan lahan yang didapatkan dari data satelit dan pengecekan lapanagan dan peta lereng yang berasal dari data DEM semua data primer diinput dalam pet ayang didigitasi dan dibuat layer. layer tersebut kemudian dikonversi kedalam grid yang diintegrasi. Grid yang diintegrais dikelompokkan kedalam zona potensial airtanah yang berbeda dengan menggunakan logika yang

Upload: intan-elvira

Post on 11-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

geoidrologi

TRANSCRIPT

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian dan investigasi airtanah masih konvensional yaitu berdasarkan material pembentuk permukaan tanah dan menyelidikinya melalui pengeboran dimana kelemahannya yaitu memakan banyak waktu dan tidak ekonomis.

Studi area yang dilakukan berada di daerah abtas air Pathri Rao daerah Haridwar, India. Dipandang dari sisi geologi , daerah ini memiliki material penyusun berupa batuan sedimen Siwalik dan deposisi alluvial. Batuan sedimen siwalik itu sendiri terdiri dari sedimen klastik yang tersemen hingga yang terkompaksi yang terdiri dari interbedded mudstones, sandstones, conglomerate dan subordinate marls. Secara geologi , Dapat dikatakan bahwa daerah ini sangat rumit untuk penyelidikan air tanah.

Objek penelitianObjek utamanya adalah untuk mendemonstrasikan kemampuan dari penggunana penginderaan jauh dan GIS untuk pembatasan zona potensial airtanah untuk pembelajaran ilmu geohidrologi.

Metofologi

Menggunakan berbagai macam peta tematik dalam skala 1:50.000 yang didapatkan dari 1. data penginderaan jauh menggunakan IRS 1C LISS-111 dengan menggunakan interpretasi visual, 2. peta topografi , peta kontur dan titik ketinggian didaptkan dari toposheet SOI 3. peta drainase didapatkan dari lembar toposheet dan data satelit yang dilakuakan oleh survey of India (SOI)4. peta penggunaan lahan yang didapatkan dari data satelit dan pengecekan lapanagan dan peta lereng yang berasal dari data DEMsemua data primer diinput dalam pet ayang didigitasi dan dibuat layer. layer tersebut kemudian dikonversi kedalam grid yang diintegrasi. Grid yang diintegrais dikelompokkan kedalam zona potensial airtanah yang berbeda dengan menggunakan logika yang sesuai dan dikondisikan, hal ini sering disebut dengan skoring. Peta zona potensi air tanah yang diverifikasi dengan hasil data untuk memvalidasi model yang telah dikembangkan

GIS basis dataSpasial data terdiri dari peta tematik yang diturunkan dari peta topografi dan data inderaja , sedangkan untuk data non-spasial terdiri dari atribut, survey lapangan dan menggunakan beberapa literatur terkait. Data data yang berasal dari inderaja di digitasi menggunakan software GIS

HidrogeomorfologiBerdasarkan dengan karakteristik hidrogeollogi nya , area ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu1. the upper piedmont = zona ini disebut juga Bhabhar yang mengelilingi siwalk hill2. siwalik hill = terdiri dari material kasar yang lepas lepas. Dilihat dari segi airtanah , sabuk ini menyediakan kondisi hydrogeologi yang sangat baik untuk area recharge dna infiltrasi3. the lower piedmont = terpisah dari Bhabhar oleh spring line yang menjulang sepanjang persimpangan. Zona ini terdiri material pasir kasar halus dan lempung dengan kerikil4. food plains = adalah unit geomorfologi yang oaling muda dan termasuk dalam berbagai formasi bentanglahan\ dalam proses fluvial. Hal ini dicirikan dari lereng yang sangat landai dan terdiri dari fragment pasiran , debu dan lempungintegrasi dari peta tematik dan pemodelan melalui GIS

hydrogeomorphological , lereng, jenis drainase dna penggunaan lahan memainkan peranan penting dalam mengontrol terjadinya pergerakan airtanah. Untuk analisis kuantitatif tiap tiap elemen yang telah disebutkan mempunyaii bobot tertentu dalam dalam mempengaruhi potensi airtanah. Unti yangberbeda dalam tiap tema memeberikan hirarki dari ranking 1 smapai 3 dalam tiap basis kepentingannya dalam mempengaruhi airtanah. Ranking ini menyatakan zona potensi airtanah yang sangat tidak baik, baik, sangat baik. Stelah itu peta tematik di overlay tahap demi tahap untuk mendapatkan hasilnya. Zona potensi airtanah telah didefinisikan diawal. Evaluasi model dan hasilHasil data menyatakan bahwa dari 10 titik lokasi yang tersebar pada airtanah yang berbeda, zona potensi airtanah menunjukkan bahwa zona yang paling baik potensi nya mengandung air yang hasilnya mepunyai rentang 121 -257 m3/h dan zona potensi yang baik memiliki hasil data yang mempunyai rentang antara 63 -225m3/h . dan telah diobservasi bahwa dari data ini, hasil dari lokasi dekat dengan lereng yang cenderung datar dan kepadatan pola aliran nya yang rendah dalam unit geomorfologi piedmont yang cenderung lebih tingi dibandingkan dengan lokasi lain.

KesimpulanDalam melakukan deliniasi zona potensi air tanah dibutuhkan berbagai peta tematik yang berbeda untuk dintegrasi. Baru baru ini zona potensi airtanah telah diberi batas dengan menggunakan integrasi peta tematik tersebut dan dilakukan pengembangan data melalui teknik GIS. Peta zona potensi airtanah ini telah terverifikasi dengan hasil data untuk menegaskan kevalidan dari model yang dikembangkan dan ditemukan bahwa data ini sesuai dengan hasil data pengeboran sumur. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan sukses dimanapun dengan beberapa modifiasi yang disesuaikan di wilayah yang ingin dikaji. Kajian tentang kemampuan inderaja dan GIS ini sangat berguna dalam berbagai macam aplikasi geologi. Hal ini memberikan peta yang jauh lebih realistik untuk digunakan dalam berbagai kajian airtanah untuk pengembangan dan manajemen programnya.