tugas gen letal

Upload: inggrit-amedia

Post on 29-Oct-2015

557 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan titik focal dalam ilmu genetika modern. Pada semua cabang-cabang ilmu genetika, gen merupakan benang merah yang mempersatukan keberagaman dalam pelaksanaan percobaan.

TRANSCRIPT

  • TUGAS RESUME GEN LETAL

    Dosen Pengampu :

    Dr. Rer.nat. Anto Budiharjo, M. Biotech

    Disusun Oleh :

    Inggrit Amedia : 24020111130018

    Regita Andriani : 24020111130019

    Asih Rismiarti : 24020111130023

    Tika Andriani : 24020111130027

    Nuhaul Fatin : 24020111130032

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2012

  • GEN LETAL

    A. Pengertian Gen

    Gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan titik focal dalam

    ilmu genetika modern. Pada semua cabang-cabang ilmu genetika, gen merupakan benang

    merah yang mempersatukan keberagaman dalam pelaksanaan percobaan.

    B. Pengertian Gen Letal

    Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat

    menyebabkan kematain individu yang dimilikinya. Ada gen letal yang bersifat dominan

    dan ada pula yang resesif. Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat

    setelah kelahiran. Akan tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan

    kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa. Ada dua macam gen

    letal, yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif. Gen letal dominan biasanya

    menyebabkan letal dalam susunan homozigot, sedangkan dalam sususunan heterozigot ada

    yang subletal, ada pula yang bisa hidup sehat sampai dewasa dan berketurunan. Yang

    heterozigot seperti halnya letal resesif, mewariskan karakter buruk itu kepada keturunan.

    Bedanya dengan letal resesif, heterozigot letal dominan ada memperlihatkan fenotipe cacat

    atau kelainan, sedangkan heterozigot letal resesif tidak ada, artinya hidup normal dan tak

    memperlihatkan kelainan.

    C. Macam-macam Gen Letal

    1) Gen Letal Dominan

    Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigotik akan

    menyebabkan individunya mati. Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot dapat

    menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe, Peristiwa letal dominan antara lain

    dapat dilihat pada ayam redep (creeper), yaitu ayam dengan kaki dan sayap yang

    pendek serta mempunyai genotipe heterozigot (Cpcp). Ayam dengan genotipe CpCp

    mengalami kematian pada masa embrio. Apabila sesama ayam redep dikawinkan,

    akan diperoleh keturunan dengan nisbah fenotipe ayam redep (Cpcp) : ayam normal

    (cpcp) = 2 : 1. Hal ini karena ayam dengan genotipe CpCp tidak pernah ada.

    Beberapa contoh gen letal dominan adalah sebagai berikut :

  • a. Pada ayam Creeper

    Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet

    letal, alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc

    yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek

    disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini

    hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut

    achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab

    sudah mati sejah masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang

    tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper

    menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal. Bagaimana

    jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper? Sebenarnya ayam

    creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c

    mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C. Perhatikan papan catur persilangan

    ayam creeper berikut :

    b. Pada manusia dikenal Brakhifalangi

    Ialah keadaan orang dengan jari pendek disebabkan tulang tulang jari

    pendek dan menjadi satu.. cacat ini diakibatkan oleh gen B yang besifat keturunan.

    Penderita brakhifalangi ialah heterozigot Bb,sedang orang yang normal adalah

    homozigot resesif bb sedang homozigot dominan BB akan menunjukkan sifat

    letak. Jika 2 orang yang sama-sama brakhifalangi menikah maka akan

    menunjukkan perbandingan 2 brakhifalang :1 normal : 1 letal. Perhatikan bagan

    berikut :

  • c. Pada tikus gen letal dominan Y (dari bahasa inggris yellow)

    Yang dalam kondisi heterozigot menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning.

    Tikus homozigot dominan YY tidak dikenal karena letal.tikus homozigot resesif yy

    normal berbulu kelabu. Persilangan dua tikus kuning menyebabkan perbandingan 2

    tikus kuning : 1 tikus kelabu (normal). Perhatikan peta persilangan berikut ini.

    Dari persilangan tersebut tampak gendomina letal baru akan muncul dari

    perkawinan heterozigot dan dalam keadaan heterozigot gen dominan letal tidak

    menyebabkan kematian namun biasanya menimbulkan kecacatan.

    d. Ayam berjambul

    Karakter ayam berjambul diamati pertama kali oleh Charles Darwin (1887).

    bulu di kepala panjang dan tegak. Ayam ini nampak menarik dan banyak

    disenangi orang sehingga diternakan sebagai binatang kesayangan. Ayam

    berjambul itu bergenotipe heterozigot Crer. Yang homozigot dominan (CrCr)

    mati waktu embrio dierami sekitar 10 hari (normal 21 hari). Jika diperiksa

    tengkorak embrio itu, ternyata lobang tulang dahi itu besar sehingga otak daerah

    cerebrum menjulur, membentuk burut (hernia). Jika ayam berjambul dikawinkan

    sesamanya maka bagian telurnya tak menjadi. Dari yang menetas 1/3 tak

    berjambul (normal), 2/3 lagi berjambul.

    Crcr x Crcr

    (berjambul) (berjambul)

    Ratio: Geno: 1CrCr: 2Crcr: 1crcr

    Feno: 2jbl: 1nor.

  • e. Ayam Redep

    Pada ayam ada gen dominan yang menyebabkan kematian waktu embrio

    dalam susunan homozigot. Yang heterezigot dapat hidup, tapi memiliki

    keabnormalan atau cacat. Alel resesif gen itu rupanya adalah gen yang asli, yang

    berperanan mengatur pertumbuhan tulang, khususnya differensiasi tulang rawan.

    Alel mutatnya yang dominan menyebabkan pertumbuhan tulang terganggu.

    Yang heterozigot memiliki anggota pendek, baik kaki maupun sayap. Disebut

    redep atau creeper. Simbol genetis: Cp-Cp. Yang homozigot dominan (CpCp)

    kalau diperiksa memiliki aneka kelainan atau cacat (sindroma): mata bercelah,

    tubuih lebih kecil, tak ada kelopak mata, kepala rusak, rangka tak mengalami

    osifikasi.

    P: Cpcp x Cpcp

    (redep) (redep)

    Cp cp

    Cp CpCp Cpcp

    cp Cpcp cpcp

    F:

    Ratio F1 : Geno: 1 CpCp : 2 Cpcp : 1cpcp

    Feno : 2 Redep : 1 Normal

    Umumnya CpCp mati ketika embrio dierami 3 hari. Kadang ada yang tahan

    sampai 19 hari eraman, dekat waktu menetas.meski ayam Cpcp hidup dengan

    kaki pendek, redep, dan nampak biasa, tapi sesungguhnya ia menggandung

    penyakit keturunan khronis, yang disebut achondroplasia (chondrodystrophy).

    Tabel di atas memperlihatkan keturunan redep kalau kawin sesamanya. Ratio

    fenotip F1-nya ialah: 2redep: 1normal. Karena dari ratio genotipe 1CpCp: 2Cpcp:

    1CpCp mati embrio.

  • 2). Gen Letal Resesif

    Gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe normal pada individu heterozigot

    danmengalami kematian ketika dalam keadaan homozigot resesif misalnya adalah gen

    penyebab albino pada tanaman jagung. Tanaman jagung dengan genotipe gg akan

    mengalami kematian setelah cadangan makanan di dalam biji habis, karena tanaman

    ini tidak mampu melakukan fotosintesis sehubungan dengan tidak adanya khlorofil.

    Tanaman Gg memiliki warna hijau kekuningan, sedang tanaman GG adalah hijau

    normal. Persilangan antara sesama tanaman Gg akan menghasilkan keturunan dengan

    nisbah fenotipe normal (GG) : kekuningan (Gg) = 1 : 2. Beberapa contoh dapat

    diberikan disini :

    a. Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G

    Bila dalam kondisi homozigot menyebabkan tanaman membentuk

    klorofil (zat hijau daun) secaranormal, sehingga daun berdaun hijau benar alel

    nya resesif g bila homozigot gg akan menyebabkan gen letal , sebab klorofil

    tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera

    mati.

    Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-

    kuningan, tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi

    tergolong normal. Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama

    disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun

    hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya

    normal semua.

    b. Pada manusia dikenal gen letal resesif i

    Jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Yaitu

    munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk,

  • pada permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati

    sebelum dilahirkan. Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii

    adalah normal. Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan

    memunculkan peluang gen letal.

    c. Albino Pada Tanaman

    Pada tanaman karakter albino tergolong letal, karena tak mengandung klorofil

    yang mutlak dibutuhkan untuk fotosintesis. Karena tanaman itu tak dapat hidup

    saprofit atau parasit maka ia pun tidak dapat membuat makanan organis, lalu

    mati. Ini sering dijumpai pada tanaman jagung. Karakter letal ini bersifat resesif

    oleh gen G-g. G= normal, ada klorofil g= albino, tidak berklorofil. Tanaman

    normal bergenotipe GG. Yang heterozigot Gg hidup terus sampai berbunga dan

    berbuah, tapi kekuningan.yang homozigot resesif gg mati waktu kecambah.

    Karena gg mati waktu berkecambah berarti individu yang bergenotipe demikian

    tidak bisa berketurunan. Kelainan itu diwariskan kepada keturunan melalui

    individu heterozigot Gg. Sebagai contoh apabila jagung kekuningan dikawinkan

    sesamanya terdapat benih yang memiliki ratio penotif 1normal: 2 kekuningan:

    1albino. Beberapa hari kemudian kecambah albino mati dan yang tumbuh terus

    sampai dewasa dan berbuah memiliki ratio 1 normal: 2 kekuningan. Jadi disini

    ratio penotif waktu dewasa ialah 1:2 antara normal dan kekuningan.

    P: Gg X Gg

    (Kekuningan) (Kekuningan)

    G g

    G GG Gg

    g Gg gg

    F:

    Ratio F1 : Geno: Kecambah : 1GG : 2Gg : 1gg

    Dewasa : 2Gg : 1gg

    Feno : Kecambah : 1 Nor : 2 Kekuningan:1Albino

    Dewasa : 1 Normal : 2Kekuningan.

  • d. Sapi bulldog

    Diantara gen letal resesif yang banyak itu, yang paling terkenal ialah

    pada sapi bulldog. Yakni bayi sapi yang lahir mirip anjing bulldog, karena

    bentuk kepala dan moncongnya aneh. Biasanya anak sapi bulldog digugurkan

    (abortus) saat berumur 6-8 bulan dalam kandungan. Sapi bulldog turunan dari

    sapi ras Dexter. Sapi ini bertubuh pendek, dan secara gen terbukti bergenotipe

    heterozigot, berarti karrier terhadap gen letal. Jika sapi Dexter dikawinkan

    sesamanya, bagian anak mereka bolldog. persis seperti P yakni Dexter dan

    normal. Yang normal ini bertubuh biasa disebut sapi Kerry. Karena yang

    bulldog mati setelah lahir maka perbandingan penotif setelah lahir itu ialah 2:1

    antara dexter dan Kerry. Simbol gennya: D-d (D dari kata Dexter.)

    P: Dd X Dd

    (Dexter) (Dexter)

    D d

    D DD Dd

    d Dd dd

    F:

    Ratio F1 : Geno : 1DD : 2Dd : 1dd

    Feno : 1Kerry : 2Dexter : 1Buldog (setelah beberapa waktu kelahiran (1Kerry :

    2Dexter)

    e. Kelinci Pelger

    Anomali Pelger ini, yang homozigot resesif ini biasanya mati sebelum

    lahir atau segera setelah kelahiran, Yang heterozigot ini disebut kelinci pelger

    Simbol genetis P-p (dari kata Pelger). Jika kelinci Pelger kawin sesama, maka

    atau 25% anak mereka mati waktu sebelum lahir.

  • P: Pp X Pp

    (Pelger) (pelger)

    P p

    P PP Pp

    p Pp Pp

    F:

    Ratio F1 : Geno: 1PP : 2Pp : 1pp

    Feno : 1 prk: 2 plt : 1 pth (pth mati waktu lahir)

    f . Rubah Platina

    Rubah normal bulunya berwarna merah, ada warna platina (kelabu

    kebiruan), ada pula perak dan hitam. Kalau platina dikawinkan sesama, ternyat ada

    bagian anak mereka yang berbulu putih dan mati saat lahir atau beberapa hari

    setelah lahir (paling tahan sebulan). Ternyata pula anak mereka itu berwarna

    perak dan lagi platina seperti P. Itu bearti bahwa karakter warna bulu platina itu

    bersifat letal. Rubah platina ternyata heterozigot Pp, sedangkan perak homozigot

    dominan PP

    P: Pp X Pp

    (Platina) (platina)

    Ratio F1 : Geno: 1PP : 2Pp : 1pp

    Feno : 1 Normal : 2 Perger : (pp mati waktu lahir)