tugas fisikakjgif8s7d7tydytf

14
AHMAD FAUZAN P 110.2007.012 AMALYA NURYADANI.F 110.2007.024 CANDRA BAYU 110.2007.066 DEVI NOVIANTI 110.2007.081 GULAN FITRIANTI 110.2007.131 FIONITA BEELKIS 110.2006.105 INTAN SARI WIBAWA 110.2006.130 MEGA INDAH KARTIKA 110.2005.151 FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: ayu119dw

Post on 28-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

igifddgojhuffjhoj

TRANSCRIPT

AHMAD FAUZAN P110.2007.012

AMALYA NURYADANI.F110.2007.024

CANDRA BAYU110.2007.066

DEVI NOVIANTI110.2007.081

GULANFITRIANTI110.2007.131

FIONITA BEELKIS110.2006.105

INTAN SARI WIBAWA110.2006.130

MEGA INDAH KARTIKA110.2005.151

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2009-2010

LENSA TIPIS

I. Tujuan Percobaan

Menentukan jarak focus lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen) serta sifat bayangan.

II. Alat- alat Percobaan

1. Bangku optik yang berbentuk rel berskala dengan tiang statif tempat lensa, benda, cermin, benda dan tabir (layar)

2. Lensa cembung dan cekung

3. Tabir, cermin, benda berbentuk panah dan penggaris berskala

4. Lampu proyektor sebagai sumber cahaya

III. Teori Dasar

III.1 Rumus Gauss

Benda nyata yang terletak didepan lensa konvergen dapat membentuk bayangan nyata dibelakang lensa. Bayangan ini dapat ditangkap oleh tabir dibelakang lensa sehingga dapat terlihat

Jika tebal lensa diabaikan maka dapat dibuktikan bahwa :

1 = 1 + 1 f = b v

f b v b+v

Persamaan ini berlaku umum dengan ketentuan

f = jarak titik fokus lensa, bertanda (+) untuk lensa konvergen dan (-) untuk divergen

v = jarak benda terhadap pusat sumbu optik lensa, bertanda (+) untuk benda nyata dan negatif untuk benda maya

b = jarak bayangan terhadap pusat optik lensa, bertanda (+) untuk bayangan nyata dan negatif untuk bayangan maya.

III.2 Rumus Bessel

Jika jarak antara benda dan tabir dibuat tetap dan lebih besar dari 4f maka terdapat dua kedudukan lensa positif yang akan menghasilkan bayangan tajam diperkecil dan diperbesar pada tabir.

Maka persamaan:

f = a - d

4a

III.3 Gabungan Lensa dengan Cermin Datar

Berkas sinar yang telah dibiaskan dalam berkas sejajar akan terbentuk bayangan ditempat tak terhingga.

III.4 Rumus Lensa Gabungan

Dalam analisis pembentukan bayangan lensa gabungan dapat dibayangkan seolah- olah menjadi sebuah lensa dengan jarak focus fg. Untuk gabungan dua lensa fg dirumuskan sebagai

1 = 1 + 1 t

fg f1 f2 f1 f2

dengan t adalah jarak dua sumbu optik lensa. Jika kedua lensa itu tipis dan diimpitkan maka t = 0

1 = 1 + 1

fg f1 f2

LANDASAN TEORI

Lensa TipisPermukaan sebuah lensa dapat berupa bola, parabola atau silinder. Namun uraian materi modul ini hanya membicarakan lensa tipis dengan permukaan-permukaannya merupakan permukaan bola. Lensa dibedakan atas lensa positif atau lensa cembung (gambar 19.a) dan lensa negatif atau lensa cekung (gambar 19.b).

Gambar 19. (a) Lensa positif terdiri dari: 1) lensa bikonveks (cembung ganda); 2) plankonfeks (cembung-datar); dan 3) cembung-cekung (konfeks-konkaf). (b) Lensa negatif terdiri dari: 4) bikonkaf (cekung ganda); 5) plan-konkaf (cembung-datar); dan 6) cekung-cembung (konkaf-konveks).

Lensa positif disebut juga lensa konvergen karena lensa positif mengumpulkan berkas sinar (gambar 19.a), sedangkan lensa negatif disebut lensa divergen karena menyebarkan berkas sinar (gambar 19.b).

(a)(b)Gambar 20. (a) Lensa konvergen mengumpulkan berkas sinar (b) lensa divergen menyebarkan berkas sinar.

Untuk penyederhanaan, lensa cembung di tulis (+) dan lensa cekung ().

Gambar 21. Gambar sederhana lensa (a) lensa positif (b) lensa negatif.

Perhatikan perbedaan letak titik F1 dan F2 pada kedua jenis lensa pada Gambar 21 di atas. Hal ini disebabkan karena berdasarkan perjanjian berkas sinar datang dari sebelah kiri lensa dan permukaan lensa yang pertama kali ditembus oleh berkas sinar tersebut, titik fokusnya dilambangkan dengan F1.

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG (KONVEKS/POSITIF)

Perhatikan pembagian ruang I, II, III, IV (ruang IV adalah daerah di depan lensa)

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEKUNG (KONKAF/NEGATIF)

Bayangan yang terbentuk selalu maya, tegak dan diperkecil

Untuk kedua jenis lensa cembung den cekung berlaku rumus:

Lensa tipis

Lensa tebal

1/f = 1/s + 1/s'

n1/s + n2/s' = (n2 - n1) / R

Lensa +f > 0Lensa -f < 0

M = |s'/s| = |y'/y|

1/f = (n2/n1 - 1)(1/R1 - 1/R2)

n2 = indeks bias lensan1 = indeks bias lingkunganR1 ; R2 = jari-jari kelengkungan lensa

MENENTUKAN SIFAT DAN LETAK BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG (+) DAN LENSA CEMBUNC (+)

1.

Tentukan Jarak bayangan (s')

s

+ bayangan nyata dan terbalik

- bayangan maya dan tegak

2.

Tentukan pembesaran (M)

M

> 1 diperbesar

= 1 sama besar

< 1 diperkecil

3.

Letak benda dan bayangan dapat ditentukan berdasarkan

(No) ruang benda + (No) ruang bayangan = 5

Jika :(No) ruang benda > (No) ruang bayangan bayangan diperkecil(No) ruang benda < (No) ruang bayangan bayangan diperbesar

Pada cermin cekung, benda dan bayangan di ruang 1, 2 den 3 adalah positif dan di ruang 4 adalah negatif, begitu juga sebaliknya untuk cermin cembung

Lensa

Definisi Lensa

Lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari kaca atau plastik) yang memiliki dua permukaan ( salah satu atau keduanya memiliki permukaan melengkung) sehingga dapat membelokkan sinar yang melewatinya.

Ada 2 jenis lensa yakni : lensa cembung dan lensa cekung. Ciri-ciri suatu lensa cembung :

bagian tengah lensa lebih tebal dibandingkan bagian tepinya.

bersifat mengumpulkan sinar.

titik fokusnya bernilai positif.

Sementara ciri-ciri lensa cekung :

bagian tengah lensa lebih tipis dibandingkan bagian tepinya.

bersifat menyebarkan sinar.

titik fokusnya bernilai negatif.

Umumnya lengkung permukaan lensa mengikuti persamaan lingkaran sehingga letak titik fokus dapat ditentukan dengan mudah. Bayangan yang tajam dapat diperoleh dengan mudah dengan lensa semacam ini.

Lengkung permukaan yang tidak mengikuti persamaan lingkaran tentu saja tetap dapat membelokkan sinar; hanya saja letak titik fokusnya tidak menentu dan akibatnya bayangan yang terbentuk tidak tajam.

Berikut ini adalah contoh-contoh lensa cembung :

(1)

(2)

(3)

(4)

Perhatikan bagian tengah lensa lebih tebal daripada bagian tepinya !

Lensa (1) disebut lensa cembung-cembung(bi-convex), lensa (2) disebut lensa cembung-datar(convex-plano), lensa (3) disebut lensa datar-cembung(plano-convex), dan lensa (4) disebut lensa cembung-cekung(convex-concave).

Contoh-contoh lensa cekung :

(5)

(6)

(7)

(8)

Perhatikan bagian tengah lensa lebih tipis daripada bagian tepinya !

Lensa (4) disebut lensa cekung-cekung(bi-concave), lensa (2) disebut lensa cekung-datar(concave-plano), lensa (3) disebut lensa datar-cekung(plano-concave), dan lensa (4) disebut lensa cekung-cembung(concave-convex).

HASIL PRAKTIKUM

Bagian Fisika

Universitas YARSI, Fakultas Kedokteran

Data Percobaan O1 : Lensa Tipis

Hari/ tanggal : Rabu, 17 Februari 2010

Nama :

NIM :

4-1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Konvergen

4-1-A. Cara Gauss

Tinggi benda h: 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2

No

v (cm)

b (cm)

h (cm)

Tegak/ terbalik

M1= h/h

M = - b/v

1

24

64

1

Terbalik

0,45

-2,5

2

45,6

37,4

1,8

Terbalik

0,81

-0,82

3

26,5

75

5,6

Terbalik

2,54

-2,72

4

49,5

75,5

1,5

Terbalik

0,68

-1,52

5

28,2

67,5

4,7

Terbalik

2,13

-2,39

Catatan : h = tinggi bayangan

4-1-B. Cara Bessel

4-1-C. Dg Cermin Datar

No

a (cm)

Vb (cm)

vk (cm)

d (cm)

f (cm)

v (cm)

f (cm)

1

100

29

69,5

40,5

20,8

9,6

9,6

2

100

28,5

69,6

40,1

20,9

10,7

10,7

3

100

28,6

69,7

41

20,7

9,8

9,8

4

100

28,7

69,7

41

20,7

9,6

9,6

5

100

29

69,8

40,8

20,8

9,7

9,7

Catatan : bagian yang digelapkan dihitung di rumah

4-2. Lensa Divergen

No

v+ (cm)

b+ (cm)

v-(cm)

d (cm)

b- (cm)

f- (cm)

1

28,5

71,5

7,2

64,3

5,7

3,18

2

70,4

30,2

6,9

23,3

10,3

4,13

3

28,3

73,7

9,6

64,1

20,7

6,55

4

49

76,5

47

29,5

10

8,2

5

28

84,5

14,9

69,8

16

2,3

_1329121308.bin
_1329121307.bin