tugas fisika dasar.docx
TRANSCRIPT
TERMODINAMIKA
DISUSUN OLEH :
ANUGRAH WIDYANA ( 270110140001 )
NOVRIZA FIRDAUS ATMAJAYA ( 270110140002 )
ALFATTHAN RAMATRIZA SHIRAKAWA P. ( 270110140003 )
RIZKI LAMBAS ( 270110140004 )
MARINI MAWADDAH ( 270110140005 )
ADITYA KUSUMA PRATAMA ( 270110140021 )
DIAN RAHMA YONI ( 270110140022 )
NIZAR FIRDAUS SUDRAJAT ( 270110140023 )
ADITYA RIYADI PUTRA ( 270110140024 )
ENDY KURNIAWAN ( 270110140025 )
AIRIN SHAULA ARIANI ( 270110140041 )
FADLI ABDUL RAHIM ( 270110140042 )
SYAKIRA TRISNAFIAH ( 270110140043 )
RIDO FAUZI ( 270110140044)
RIANDI WICAKSONO ( 270110140045 )
MARSYA ALIFIANA ( 270110140160 )
MUHAMMAD RIZALDI NURAULIA ( 270110140158 )
Universitas Padjadjran Fakultas Teknik Geologi
2014/2015A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')
adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika
berasal.
Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang energi.
Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di alam ini energi terdiri dari berbagai macam bentuk selain
energi panas ada energi kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi. Energi
itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa
teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang
B PRINSIP-PRINSIP TERMODINAMIKA
Sebelum memecahkan masalah-masalah termodinamika, penting untuk mengetahui
istilah-istilah tertentu. Pada gambar menyajikan kotak kaca yang tertutup rapat yang berisi
sebuah bola besi padat. Kita bisa menyebut bahwa Bagian dalam kotak sebagai “sistem”
yang dipelajari. Oleh sebab itu, sistem terdiri dari (1) udara yang berada di dalam kotak, dan
(2) bola logam itu sendiri. Daerah di luar sistem, atau di luar kotak dalam contoh ini, disebut
“lingkungan sekitar”.
Lingkungan sekitar sistem
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi:
1. sistem terisolasi pada sistem ini tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari
sistem, perubahan energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol.
Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan
sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. Sistem ini terbuka sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti
bentuk energi.
Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem (misalnya:
suhu, volume dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu. Kesetimbangan termal ada jika
dua sistem berada dalam kontak termal dan terjadi aliran kalor di antara keduanya
( temperature keduanya adalah sama ).
Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan dalam kandungan
kalor:
1. Q = 0 Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor.
2. Q adalah positif (+) Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor, maka
kandungan kalor meningkat.
3. Q adalah negatif (-) jika suatu sistem melepaskan kalor.
Maka di dapatlah hubungan :
Q adalah positif (+) jika T akhir ¿ T awal dan negatif (-) jika T akhir ¿ T awal.
Prinsip perubahan fase wujud suatu benda:
Benda terdiri dari 3 wujud yaitu; cair, gas, dan padat. Banyak substansi mempunyai
kemampuan berada dalam 3 status atau fase : padat, cair, dan gas. Fase suatu substansi pada
Q= mc∆T
sembarang waktu (t) berkaitan semata-mata dengan status energi pada waktu itu. Pada suatu
percobaan dilakukan suatu penelitian tentang perubahan fase yang dialami oleh air (H₂O),
saat dipanaskan. H₂O yang dipakai adalah air murni (distilasi) dan ditempatkan disuatu
ruangan bertekanan 1 atmosfer. Suatu alat pembakar Bunsen ditempatkan dibawah es balok
seberat 5 gram (H₂O padat) dengan suhu awal -20 C (titik A pada grafik). saat kalor⁰
dialirkan pada es batu, energi kinetik acak rata-rata molekul H₂O meningkat, dan molekul
H₂O bergerak makin lama makin cepat.
Es dihangatkan hingga mencapai 0 C (titik B), titik lebur tekanan murni pada 1⁰
atm. Walaupun suhu seluruh es batu meningkat, tidak terjadi perubahan fase (yakni,es tidak
mencair sama sekali), baru pada saat seluruh bagian es batu mencapai titik lebur 0 C maka⁰
perubahan fase terjadi. Selanjutnya, energi yang diberikan hanya melelehkan es batu tanpa
adanya ∆ T selama proses mencair. Baru setelah setiap molekul mengalami perubahan fase
(padat → cair) temperature kembali mulai meningkat.
Titik C mewakili air yang baru terbentuk pada 0 C. Panas api kemudian⁰
memanaskan air namun tidak terjadi perubahan fase air sampai setiap bagian air yang
mengalir mencapai 100 C (titik D), titik didih resmi air mulai pada tekanan 1 atm. Saat kalor⁰
diserap oleh air, tingkat energi molekul air meningkat menyebabkan terjadinya penguapan.
Grafik ini menunjukan temperatur selalu tetap konstan selama perubahan fase.
Setelah semua molekul telah berubah fase menjadi gas barulah mulai terjadi perubahan suhu
gas.
Dari data diatas dapat diketahui macam-macam perubahan fase:
1. Dari B → C adalah mencair atau melebur
2. Dari D→ E adalah penguapan
3. Dari E→ D adalah kondensasi
4. Dari C→ B adalah membeku
5. Dari B→ E atau E→ B adalah sublimasi
A B C D E F-500
50100150200
PERUBAHAN FASE H₂O
waktuSu
hu (
⁰C )
Ahli fisika mendefenisikan kalor peleburan (Hf) suatu zat sebagai jumlah kalor
yang diperlukan untuk mengubah bentuk 1 gram zat dari zat padat menjadi zat cair. Hf es
adalah 80 kal/gr. Kalor penguapan (Hᵥ) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk
mengubah 1 gram zat cair menjadi gas. Hᵥ air adalah 540 kal/gr. Jelasnya, diperlukan energi
yang lebih banyak per gram zat untuk menguap dari pada untuk mencair.
C, HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
1. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor
yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
2. Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan
oleh kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun
bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai
panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.
Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus
Qlebur = mHf Qpenguapan = mHᵥ
( persamaan kalor “ antar- fase”)
termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi
panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics
(Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley) Bab5). "total entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,
mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan
korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses
dengan menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics
(Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley) Bab6).
3. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
D. HUBUNGAN TERMODINAMIKA DENGAN ILMU GEOLOGI
hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi pada kerak bumi
1. lapisan bumi
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
5Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak
bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan
yang luas misalkan gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku.
Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer
hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida.
Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya
mesosfer.
Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.
Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi.
2. kerak bumi
Kerak bumi terdiri daripada dua lapisan :
bahagian atasnya terdiri daripada batu-batu granit yang membentuk benua-benua. Bahan-
bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah silika dan aluminium yang dinamakan
sial
bahagian lapisan bawah terdiri daripada batu-batu basalt yang lebih tumpat dan
membentuk dasar lautan. Bahan-bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah
silika, magnesium dan besi dinamakan sima.Ketumpatan bandinganya ialah 2.8 - 3.0
3. ROCK CYCLE
ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan
tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi
batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel
atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen.
Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi
batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan ataurock cycle.
4. lempeng tektonik ini jadi popular :
1.Alfred Wegener (1912) >> PANGAEA >> “CONTINENTAL DRIFT”
2.Arthur Holmes (1929) >> bergeraknya lempeng-lempeng ini akibat konveksi panas dimana
kalo suatu benda dipanaskan maka densitasnya akan berkurang dan muncul ke permukaan
sampai benda tersebut dingin dan tenggelam lagi. Perubahan panas dingin ini dipercaya dapat
menghasilkan arus yang mampu menggerakkan lempeng-lempeng di bumi. Dia
mengumpamakan konveksi panas ini seperti konveyor yang dengan berubahnya tekanan
dapat memecah lempeng-lempeng tersebut.
Harry Hess dan R. Deitz (1960)>> bukti >> arus konveksi dari mantel bumi itu memang ada
>> penemuan-penemuan seperti pematang tengan samudera di lantai samudera dan beberapa
temuan anomali geomagnetic >> “SEA FLOOR SPREADING”
Di bawah lempeng-lempeng arus konveksi berada dan astenosphere (lapisan dalam dari
lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium,
Thorium, dan Potasium. Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang
sering kita lihat di gunung berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang
tengah samudera dan membentuk lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas
di pematang tengah samudera dan menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah
berbeda dan menghasilkan kekuatan yang mampu membelah pematang tengah samudera.
Pada saat lantai samudera tersebut terbelah, retakan terjadi di tengah pematang dan magma
yang meleleh mampu keluar dan membentuk lantai samudera yang baru.
Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah samudera
sampai dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan menyusup ke dalam
karena berat jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat dari berat jenis lempeng
kontinen. Penyusupan lempeng samudera kedalam lempeng benua inilah yang menghasilkan
zona subduksi atau penunjaman dan akhirnya lithosphere akan kembali menyusup ke bawah
astenosphere dan terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus. Wah
ternyata bumi memang bergerak. Nah kalau memang bergerak, apa yang terjadi di daerah
pertemuan lempeng tektonik?
Daerah pertemuan lempeng ini umumnya banyak menghasilkan gempa bumi dan kalo
sumber gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami.
Kesimpulan :
Jadi, hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi di kerak bumi adalah proses-
proses yang terjadi yang berkaitan/berhubungan yang terjadi di kerak bumi ini (yang meliputi
arus konveksi, pergerakan lempeng samudra, gempa, tsunami, gunung, siklus batuan dll)
berdasarkan hukul-hukum termodinamika (artinya : semua proses yang terjadi di kerak bumi
karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta memerlukan waktu yang sangat lama).
hubungan antara termodinamika dengan panas bumi
Panas bumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi.
Adanya sifat-sifat fisik batuan maupun fluida juga tekanan dan temperatur serta proses
geologi yang terjadi pada daerah vulkanik atau zona-zona lempeng menyebabkan terjadinya
berbagai jenis reservoir panasbumi. Reservoir panasbumi dapat diklasifikasikan berdasarkan
sumber panasnya, temperatur serta fasa fluida yang dihasilkan.
jenis reservoir panas bumi :
A. Berdasarkan Sistem Panas
1. hydrothermal system
2. geopressure system
3. hot dry rock system
4. magmatic system.
B. Berdasarkan Fasa Fluida
tergantung pada banyaknya uap yang dikandungnya atau kalau tidak terdapat uap air
maka seberapa jauh sistem tersebut kekondisi pendidihan (boiling).
1. reservoir satu fasa yang meliputi:
- warm water (air hangat)
- hot water (air panas)
- superheated steam (uap panas lanjut),
2. reservoir dua fasa yang meliputi :
- liquid dominated system (sistem didominasi air)
- vapour dominated system (sistem didominasi uap)
Proses terbentuknya reservoir panas bumi
Air hujan (rain water) itu bisa turun dari awan disebabkan oleh pengaruh gravitasi bumi.
Ketika tiba di permukaan bumi air hujan akan merembes ke dalam tanah melalui saluran
pori-pori atau rongga-rongga diantara butir-butir batuan. Bila jumlah air hujan yang turun
cukup deras, maka air tersebut akan mengisi rongga-rongga antar butiran sampai penuh atau
jenuh. Air hujan yang sudah masuk ke tanah disebut air tanah. Kalau sudah tidak
tertampung lagi, maka air hujan yang masih dipermukaan akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah. Ini disebut air permukaan. Perlu diketahui disini bahwa daya serap (atau lebih
dikenal dengan istilah permeabilitas) masing-masing batuan atau lapisan batuan bervariasi
tergantung jenis batuannya. Di daerah gunung api, dimana terdapat potensi panas bumi,
seringkali ditemukan struktur sesar (fault) dan kaldera (caldera) sebagai akibat dari letusan
gunung maupun aktifitas tektonik lainnya. Keberadaan struktur tersebut tidak sekedar
membuka pori-pori atau rongga-rongga antar butiran menjadi lebih terbuka, bahkan lebih
dari itu mereka menciptakan zona rekahan (fracture zone) yang cukup lebar dan memanjang
secara vertikal atau hampir vertikal dimana air tanah dengan leluasa menerobos turun ke
tempat yang lebih dalam lagi sampai akhirnya dia berjumpa dengan batuan panas (hot rock).
Air tersebut tidak lagi turun ke bawah, sekarang dia mencari jalan dalam arah horizontal ke
lapisan batuan yang masih bisa diisi oleh air. Seiring dengan berjalannya waktu, air tersebut
terus terakumulasi dan terpanaskan oleh batuan panas (hot rock). Akibatnya temperatur air
meningkat, volume bertambah dan tekanan menjadi naik. Sebagiannya masih tetap
berwujud air panas, namun sebagian lainnya telah berubah menjadi uap panas. Tekanan
yang terus meningkat, membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas yang
melingkupinya seraya mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi. Kalau
fluida tersebut menemukan celah yang bisa mengantarnya menuju permukaan bumi, maka
akan dijumpai sejumlah manifestasi. Namun bila celah itu tidak tersedia, maka fluida panas
itu akan tetap terperangkap disana selamanya. Lokasi tempat fluida panas tersebut
dinamakan reservoir panas bumi (geothermal reservoir). Sementara lapisan batuan dibagian
atasnya dinamakan cap rock yang bersifat impermeabel atau teramat sulit ditembus oleh
fluida.
Kesimpulan :
Adanya proses perpindahan panas, tekanan yang tinggi yang terjadi di dalam bumi yang
mampu memanaskan air yang terperangkap di dalam bumi.