tugas esai bahasa indonesia..docx

8
ESAI BAHASA INDONESIA PERAWAT SEBAGAI PROFESI Disusun Oleh: Nama : ETIK NUROCHMAH NIM : 22020113120046 Kelas : A.13.2 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: etik-nurochmah

Post on 17-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

ESAI BAHASA INDONESIAPERAWAT SEBAGAI PROFESI

Disusun Oleh:Nama: ETIK NUROCHMAHNIM: 22020113120046Kelas : A.13.2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTAHUN AJAR 2013/201Perawat Sebagai ProfesiIlmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang membuat beberapa pekerjaan tertentu ikut berkembang. Dulu perawat dianggap sebagai suatu pekerjaan yang hina, karena perawat merupakan pembantu dokter. Namun setelah kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang kini perawat telah dianggap sebagai profesi. Keperawatan sebagai profesi dalam perkembangannya dilakukan dengan berbagai perubahan. Perubahan yang mendasar yaitu berkembangnya pendidikan keperawatan, dari pendidikan vokasional di jenjang sekolah menengah kini berkembang menjadi pendidikan professional di jenjang Perguruan Tinggi. Praktik keperawatanpun kini juga berkembang, dulu perawat hanya di bawah kendali dokter namun kini perawat dapat melakukan praktik mandiri.Profesi adalah pekerjaan yang dimiliki seseorang sesuai dengan perannya di masyarakat. Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya (Hughes,1962 [seperti] dikutip oleh Hidayat, 2004). Kumpulan pekerjaan yang membangun norma khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat merupakan profesi ( Schein E.H, 1962 [seperti] dikutip oleh Kusnanto, 2004). Pekerjaan dinyatakan sebagai profesi jika memenuhi syarat seperti adanya aktivitas intelektual, pekerjaannya berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan, dapat diajarkan, dan terorganisir secara internal secara altruistik (untuk kepentingan masyarakat) (Flexner, 1915 [seperti] dikutip oleh Hidayat, 2004).Menurut Greenwood (1759) dalam Hidayat (2004) Ciri pekerjaan sebagai profesi adalah adanya teori yang sistematik, otoritas, wibawa (martabat), kode etik dan budaya professional(hal.13). Memiliki teori yang sistematis, mempunyai otoritas, memiliki wibawa, memiliki kode etik, mempunyai budaya professional, dan menjadi sumber utama penghasilan merupakan elemen suatu profesi (Moore dan Rosenblum, 1970 [seperti] dikutip oleh Kusnanto, 2004).Keperawatan sebagai suatu profesi tumbuh dan berkembang sesuai zaman. Perubahan dalam keperawatan dimulai dari persepsi pekerjaan yang bersifat vokasional diubah menuju pekerjaan yang professional. Perkembangan keperawatan menuju ke profesi ini didasari dengan perkembangan pendidikan ilmu keperawatan yang tadinya hanya pendidikan vokasional berkembang menjadi pendidikan professional. Menurut Muwarni (2008), pendidikan keperawatan dimulai dari SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), lalu Diploma III, saat ini berkembang S1 Keperawatan dan pendidikan profesi.Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif, ditunjukan pada individu,keluarga, masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia(Lokakarya, 1983 [seperti] dikutip oleh Kusnanto dan Hidayat, 2004 ).Elemen utama keperawatan sebagai berikut:a. Keperawatan adalah ilmu dan kiat. Keperawatan lebih merupakan sains terapan yang menggunakan pengetahuan, konsep, dan prinsip-prinsip sains.b. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan. Kegiatan dan tindakan keperawatan bersifat membantu.c. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien yaitu pasien individual, keluarga, kelompok dan komunitas.d. Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang kesehatan. Hal inmi ditujukan untuk mencapai tujuan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnose dini, penyembuhan dan kesembuhan dari penyakit atau kecelakaan, dan rehabilitasi (Kusnanto, 2004).Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan praktik keperawatan langsung diberikan kepada pasien, dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan yang berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan. Praktik keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat professional (Konsorsium Ilmu Kesehatan-Kelompok Kerja Keperawatan, 1992 [seperti] dikutip oleh Kusnanto, 2004 )Keperawatan yang terus berkembang dan telah dianggap profesi ini, dalam perkembangannya sangatlah tidak mudah dan penuh perjuangan. Karena perawat sebagai profesi perlu adanya syarat-syarat ataupun kriteria agar perawat bisa dianggap suatu profesi. Banyak tokoh mengungkapkan tentang kriteria keperawatan sebagai profesi. Secara umum menurut Lindberg, Hunter dan Krueszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993), dan Berger dan Williams (1992) dalam Kusnanto (2004), keperawatan sebagai profesi memiliki kriteria sebagai berikut:1. Ketrampilan dan praktik perawat dilandasi ilmu pengetahun untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan.2. Kemampuan memberikan pelayanan yang menunjang kesehatan dan kesembuhan pasien serta melibatkan pasien dalam melakukan self care untuk kesehatannya.3. Pendidikan yang memenuhi standard an diselenggarakan di Perguruan Tinggi / Universitas.4. Pengendalian terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat perawat yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan perawat.5. Bertangggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.6. Merupakan pekerjaan utama seumur hidup7. Memiliki fungsi mandiri.Pengertian tentang profesi diatas, Kusnanto (2004) menyimpulkan bahwa keperawatan sebagai profesi memiliki ciri-ciri yaitu pertama, mempunyai body of knowledge yang terbatas tegas. Pengetahuan dan wawasan yang luas tentang ilmu keperawatan menncakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar (bio-psiko-sosio/cultural dan spiritual). Kedua, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan keperawatan di jenjeng perguruan tinggi diharapkan memiliki keluaran sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).Ketiga, Memberi Pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dan bidang keprofesian. Perawat memberikan pelayanan kepada masyarakt secara menyeluruh (holistik) yaitu bersifat bio-psiko-sosio dan spiritual dan berpedoman pada standar profesi keperawatan. Keempat yaitu memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian. Perhimpunan profesi dapat berkembang dengan terbentuknya organisasi profesi. Organisasi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi.Kelima, pemberlakuan kode etik keperawatan. Dalam melaksanakan tugas, perawat harus menunjukan tingkah laku dan sikap professional sesuai dengan kode etik keperawatan. Isi dari kode etik keperawatan sendiri yaitu tentang tanggung jawab perawat terhadap klien, perawat dan praktik, perawat dan masyarakat, perawat dan teman sejawat serta perawat dan profesi lain. Terakhir perawat harus memiliki motivasi yang bersifat altruistik (sukarela) karena dengan altruistik maka perawat akan lebih loyaliytas dalam menangani pasien.Perkembangan perawat dari yang tadinya dianggap pekerjaan menjadi suatu profesi juga diikuti dengan perkembangan proses profesialisasi keperawatan. Profesionalisasi yaitu proses perubahan karakteristik untuk meningkat menjadi profesi, dengan adanya pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima langsung oleh masyarakat. Penentu keberhasilan profesionalisasi keperawatan adalah berubahnya proses keperawatan yang menjadi lebih baik akibat tersedianya tenaga keperawatan professional yang cukup. Sistem pemberian pelayanan / asuhan keperawatan professional dikembangkan secara terintegrasi dalam system pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Kusnanto, 2004).Proses profesionalisasi perawat ditujukan dalam asuhan keperawatan, bahwa dalam asuhan keperawatan menggunakan metode menyelesaikan masalah secara menyeluruh (bio-psiko-sosio, dan spiritual) dengan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan secara tepat guna serta menggunakan ketrampilan professional perawat. Ketrampilan professional perawat yaitu ketrampilan interpersonal perawat menguasai hubungan yang bersifat membantu, komunikasi terapeutik dan konseling, kemampuan teknis dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan menguasai berbagai teknik intervensi keperawatan, dan kemampuan intelektual yang menguasai penyelesaian masalah dan berpikir kritis (Kusnanto, 2004).Secara perlahan keperawatan di Indonesia telah menuju terpenuhinya ciri-ciri suatu profesi yaitu adanya pengetahuan dan ilmu keperawatan yang terus berkembang, pendidikan keahlian yang berada pada jenjang perguruan tinggi terbukti dengan adanya perguruan tinggi yang telah memfasilitasi pendidikan keperawatan tingkat S1 dan profesi, dan telah memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian yaitu PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), serta telah memiliki kode etik keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.

BibliographyHidayat, A. A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. (M. Ester, Ed.) Jakarta: EGC.Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya.