tugas eldas
TRANSCRIPT
1. jika tegangan VCE lebih dari 40V, akan ada penambahan arus IC yang sangat besar karena hubungan B-C mendapat bias mundur breakdown dan akan menyebabkan transistor rusak.
2. Karakteristik Transistor
Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga karakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian. Ada tiga karakteristik dasar yang sangat penting dari sebuah transistor, yaitu:
> Karakteristik input> Karakteristik output, dan> Karakteristik transfer arus konstan.
a. PENGUAT EMITOR DITANAHKAN (COMMON EMITOR)
Penguat emitor ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistornya di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Gambar 1. Transistor npn common emitor
Pada emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor dihubungkan dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor. Emitor ditanahkan mempunyai impedansi masukan kali lebih besar daripada basis ditanahkan, dan impedansi keluaran transistor lebih kecil daripada basis ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat emitor ditanahkan sangat baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketidaksesusian impedansi pada alih tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Ciri Masukan Common Emitor
Perhatikan beberapa hal berikut pada lengkungan ciri statik masukan transistor dengan hubungan emitor ditanahkan.
a. Sumbu tegak adalah arus basis iB yang mempunyai nilai dalamA dan sumbu datar adalah VBE.
b. Pada VCE = 0 arus basis naik dengan cepat dibandingkan dengan nilai VCE yang lain.
Ciri Keluaran Common Emitor
Lengkung ciri statik keluaran transistor jika dihubungkan emitor ditanahkan adalah seperti berikut.
a. Sumbu tegak adalah arus kolektor iC, sumbu datar adalah beda tegangan antara kolektor dan emitor VCE dengan parameter arus basis iB.
b. Nisbah , yang mempunyai nilai kira-kira 100, sehingga arus basis mempunyai nilai kecil. Jika arus kolektor terdapat dalam orde 1 mA, maka arus basis yang masuk adalah orde puluhan mikro amper.
c. Jika arus iB = 0, maka iC = 0.d. Jika Lengkungan ciri statik masing-masing arus basis iB mempunyai kemiringan yang
benar, yang berarti impedansi keluaran transistor yang sebanding dengan kebalikan kemiringan lengkungan ciri mempunyai nilai kecil, makin besar arus basis iB makin besar kemiringannya.
b. PENGUAT BASIS DITANAHKAN (COMMON BASE)Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan.
Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common Emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter. Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya.
Ciri Masukan Common Basis
Lengkung ciri masukan transistor dengan hubungan basis ditanahkan sama
dengan lengkungan ciri Statik dioda dalam keadaan panjar maju oleh karena
sambungan emitor-basis diberi panjar maju, gambar berikut:
Gambar 2. Lengkung ciri statik masukan transistor basis ditanahka.
Pada ciri statik masukan transistor perlu diperhatikan hal berikut :
a. Bentuk ciri statik masukan serupa dengan ciri statik dioda dalam keadaan panjar
maju. Ini tak mengherankan oleh karena sambungan emitor basis merupakan
suatu dioda dengan panjar maju.
b. Ciri statik masukan hampir berimpit untuk berbagai nilai VCB. Hal ini berarti
tegangan keluaran (VCB) tak banyak berpengaruh pada masukan. Suatu penguat
memang seharusnya demikian. Apa yang terjadi pada keluaran tak terasa pada
masukan.
Kedua sifat di atas membuat transistor dapat digunakan untuk memperkuat
isyarat. Suatu perubahan kecil pada VCB oleh suatu isyarat masukan yang kecil akan
menyebabkan perubahan arus emitor iE yang besar. Perubahan ini diteruskan
menjadi arus isyarat iC, yang diubah menjadi isyarat tegangan oleh RC, yaitu vo =
iCRC, yang lebih besar daripada tegangan isyarat masukan.
Ciri Keluaran Common Basis
Ciri keluaran statik menyatakan bagaimana arus kolektor iC berubah dengan
VCB untuk berbagai nilai arus statik dari emitor IE. Lengkung ciri statik transistor
dengan hubungan basis ditanahkan ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk
transistor jenis npn.
Gambar 3. Lengkung ciri statik keluaran transistor basis ditanahka.
Pada ciri keluaran transistor dengan hubungan basis ditanahkan perlu diperhatikan
hal berikut :
a. iC¿ iE, karena iC = iEA dan ¿ 1. Hal ini juga berarti arus keluaran iC
berbanding lurus dengan arus masukan iE. Dikatakan transistor dwikutub adalah
suatu piranti yang dikendalikan oleh arus.
b. Ciri statik keluaran mempunyai kemiringan amat kecil (sangat horizontal). Ini
berarti hambatan keluaran transistor yang merupakan kebalikan kemiringan
ic(vCB) mempunyai nilai amat besar yaitu sama dengan hambatan isyarat kecil
dioda yang ada dalam keadaan tegangan mundur, yaitu dioda sambungan
kolektor basis.
C. PENGUAT KOLEKTOR DITANAHKAN (COMMON COLLECTOR)
Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di-groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguat arus. Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti Common Emittor)
Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1 Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena
mempunyai impendasi input tinggi dan mempunyai impendansi output yang rendah.