tugas eldas

6
1. jika tegangan VCE lebih dari 40V, akan ada penambahan arus IC yang sangat besar karena hubungan B-C mendapat bias mundur breakdown dan akan menyebabkan transistor rusak. 2. Karakteristik Transistor Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga karakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian. Ada tiga karakteristik dasar yang sangat penting dari sebuah transistor, yaitu: > Karakteristik input > Karakteristik output, dan > Karakteristik transfer arus konstan. a. PENGUAT EMITOR DITANAHKAN (COMMON EMITOR) Penguat emitor ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistornya di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Upload: andika-sanjaya

Post on 25-Jul-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas eldas

1. jika tegangan VCE lebih dari 40V, akan ada penambahan arus IC yang sangat besar karena hubungan B-C mendapat bias mundur breakdown dan akan menyebabkan transistor rusak.

  

2. Karakteristik Transistor

Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga karakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian. Ada tiga karakteristik dasar yang sangat penting dari sebuah transistor, yaitu:

>      Karakteristik input>      Karakteristik output, dan>      Karakteristik transfer arus konstan.

a. PENGUAT EMITOR DITANAHKAN (COMMON EMITOR)

 Penguat emitor ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistornya di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Gambar 1. Transistor npn common emitor

Pada emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor dihubungkan dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor. Emitor ditanahkan mempunyai impedansi masukan  kali lebih besar daripada basis ditanahkan, dan impedansi keluaran transistor  lebih kecil daripada basis ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat emitor ditanahkan sangat baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketidaksesusian impedansi pada alih tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Page 2: tugas eldas

Ciri Masukan Common Emitor

Perhatikan beberapa hal berikut pada lengkungan ciri statik masukan transistor dengan hubungan emitor ditanahkan.

a.   Sumbu tegak adalah arus basis iB yang mempunyai nilai dalamA dan sumbu datar adalah VBE.

b.   Pada VCE = 0 arus basis naik dengan cepat dibandingkan dengan nilai VCE yang lain.

Ciri Keluaran Common Emitor

Lengkung ciri statik keluaran transistor jika dihubungkan emitor ditanahkan adalah seperti berikut.

a.  Sumbu tegak adalah arus kolektor iC, sumbu datar adalah beda tegangan antara kolektor dan emitor VCE dengan parameter arus basis iB.

b.  Nisbah , yang mempunyai nilai kira-kira 100, sehingga arus basis mempunyai nilai kecil. Jika arus kolektor terdapat dalam orde 1 mA, maka arus basis yang masuk adalah orde puluhan mikro amper.

c.  Jika arus iB = 0, maka iC = 0.d.  Jika Lengkungan ciri statik masing-masing arus basis iB mempunyai kemiringan yang

benar, yang berarti impedansi keluaran transistor yang sebanding dengan kebalikan kemiringan lengkungan ciri mempunyai nilai kecil, makin besar arus basis iB makin besar kemiringannya.

b. PENGUAT BASIS DITANAHKAN (COMMON BASE)Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan.

Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common Emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter. Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya.

Ciri Masukan Common Basis

Lengkung ciri masukan transistor dengan hubungan basis ditanahkan sama

dengan lengkungan ciri Statik dioda dalam keadaan panjar maju oleh karena

sambungan emitor-basis diberi panjar maju, gambar berikut:

Page 3: tugas eldas

Gambar 2. Lengkung ciri statik masukan transistor basis ditanahka.

Pada ciri statik masukan transistor perlu diperhatikan hal berikut :

a. Bentuk ciri statik masukan serupa dengan ciri statik dioda dalam keadaan panjar

maju. Ini tak mengherankan oleh karena sambungan emitor basis merupakan

suatu dioda dengan panjar maju.

b. Ciri statik masukan hampir berimpit untuk berbagai nilai VCB. Hal ini berarti

tegangan keluaran (VCB) tak banyak berpengaruh pada masukan. Suatu penguat

memang seharusnya demikian. Apa yang terjadi pada keluaran tak terasa pada

masukan.

Kedua sifat di atas membuat transistor dapat digunakan untuk memperkuat

isyarat. Suatu perubahan kecil pada VCB oleh suatu isyarat masukan yang kecil akan

menyebabkan perubahan arus emitor iE yang besar. Perubahan ini diteruskan

menjadi arus isyarat iC, yang diubah menjadi isyarat tegangan oleh RC, yaitu vo =

iCRC, yang lebih besar daripada tegangan isyarat masukan.

Ciri Keluaran Common Basis

Ciri keluaran statik menyatakan bagaimana arus kolektor iC berubah dengan

VCB untuk berbagai nilai arus statik dari emitor IE. Lengkung ciri statik transistor

dengan hubungan basis ditanahkan ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk

transistor jenis npn.

Page 4: tugas eldas

Gambar 3. Lengkung ciri statik keluaran transistor basis ditanahka.

Pada ciri keluaran transistor dengan hubungan basis ditanahkan perlu diperhatikan

hal berikut :

a. iC¿ iE, karena iC = iEA dan ¿ 1. Hal ini juga berarti arus keluaran iC

berbanding lurus dengan arus masukan iE. Dikatakan transistor dwikutub adalah

suatu piranti yang dikendalikan oleh arus.

b. Ciri statik keluaran mempunyai kemiringan amat kecil (sangat horizontal). Ini

berarti hambatan keluaran transistor yang merupakan kebalikan kemiringan

ic(vCB) mempunyai nilai amat besar yaitu sama dengan hambatan isyarat kecil

dioda yang ada dalam keadaan tegangan mundur, yaitu dioda sambungan

kolektor basis.

C. PENGUAT KOLEKTOR DITANAHKAN (COMMON COLLECTOR)

Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di-groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguat arus. Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti Common Emittor)

Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1 Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena

mempunyai impendasi input tinggi dan mempunyai impendansi output yang rendah.